Anda di halaman 1dari 16

IMPLIKASI INSTAGRAM DALAM MEMBERIKAN DAMPAK POSITIF

TERHADAP REMAJA

Laporan Penelitian Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi
Dosen Pengampu: Ibu Dr. Kiki Zakiah, Dra., M.Si

Penulis:
Nadya Putri Arini (10080020003)
Syanindita Dewi Astri (10080020011)
Nabila Luthfiyah Basudewa (10080020014)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami rahmat
dan karunia-Nya serta memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan laporan
penelitian ini tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Kiki Zakiah, Dra, M.Si selaku
dosen mata kuliah Sosiologi Komunikasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
membantu kami dalam menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian
ini.
Adapun tujuan penulisan laporan penelitian berjudul “Implikasi Instagram Dalam
Memberikan Dampak Positif Terhadap Remaja” adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Sosiologi Komunikasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai keterlibatan media sosial Instagram yang dapat memberikan dampak
positif terhadap kehidupan remaja.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan penelitian ini
bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan. Aamiin.

Bandung, 27 Mei 2021


Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya teknologi dan informasi di era digital ini membuat semua
kegiatan dapat dengan mudah dilakukan menggunakan cara yang lebih canggih. Secara umum,
era digital adalah suatu masa yang mengalami perkembangan dalam segala aspek kehidupan
menjadi serba digital.

Perkembangan era digital ini ditandai dengan maraknya penggunaan media sosial disetiap
kalangan. Dari yang muda, remaja, hingga dewasa cenderung menggunakan media sosial
sebagai alat mencari informasi, bertukar pesan, ataupun untuk sekedar sarana hiburan.
Pengguna yang paling dominan dalam menggunakan media sosial ialah remaja.

Remaja-remaja di Indonesia saat ini banyak yang menggandrungi media sosial karena
dianggap efisien dan praktis. Dengan penggunaan media sosial, berita dan informasi apapun
akan lebih mudah untuk diakses, sehingga memudahkan para penggunanya untuk memperoleh
berita yang di inginkan dengan cepat.

Frekuensi yang tinggi dalam menggunakan media sosial tentunya akan memberikan
dampak terhadap penggunanya, baik itu dampak positif maupun dampak negatif, terutama
terhadap remaja sebagai pengguna yang paling dominan dalam menggunakan media sosial.
Kedua dampak ini dapat dilihat menyesuaikan dengan cara kita menggunakan media sosial.
Apabila pengguna menggunakan media sosial dengan bijak maka dampak yang didapatkan
tentunya adalah dampak positif. Namun sebaliknya, apabila kita menggunakan media sosial
dengan tidak bijak, maka cenderung akan mendapatkan dampak yang negatif pula.

Hal inilah yang mendorong kami untuk melakukan penelitian mengenai Implikasi
Instagram Dalam Memberikan Dampak Positif Terhadap Remaja.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa keterlibatan Instagram dalam memenuhi motif awal remaja menggunakan
Instagram?
1.2.2. Bagaimana Instagram dapat memberikan dampak positif bagi remaja?

1.3. Tujuan Penilitian


1.3.1. Untuk mengetahui keterlibatan Instagram dalam memenuhi motif awal remaja
saat menggunakan Instagram.
1.3.2. Untuk mengetahui dampak positif Instagram bagi kehidupan remaja.
BAB 2
KAJIAN TEORITIS

2.1 Review Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang ditulis oleh Nurul Fadhillah Ulfa dari Universitas UIN Ar-
Raniry Banda Aceh adalah “DAMPAK PENGGUNAAN INSTAGRAM TERHADAP
GAYA HIDUP REMAJA” ini menjadi salah satu acuan saya dalam melakukan penelitian
sehingga saya dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang
dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul
yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun saya mengangkat penelitian itu
sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian saya.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sedang diteliti oleh penulis
adalah sama-sama meneliti mengenai dampak media sosial Instagram terhadap remaja.
Sedangkan dari sisi perbedaannya terletak pada penelitian yang dilakukan penulis,
penelitian yang kami buat berfokus kepada keterlibatan Instagram dalam memberikan
dampak positif terhadap remaja, sedangkan penelitian terdahulu yang saya jadikan acuan
berfokus pada dampak penggunaan Instagram terhadap gaya hidup remaja. Selain itu,
penelitian yang kami buat hanyalah penelitian untuk mengetahui dampak positif,
sedangkan peneliti terdahulu melalukan penelitian untuk mengetahui dampak positif dan
negatif.

2.1.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial (sering disalahtuliskan sebagai media sosial) adalah sebuah media daring
yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content". Media sosial
merupakan sebuah media berbasis kecanggihan teknologi yang diklasifikasikan dari berbagai
bentuk, seperti majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, siniar, foto
atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori dalam
bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-
presentasi, self-disclosure), Kaplan dan Haenlein menciptakan skema atau klasifikasi untuk
berbagai jenis media sosial (disampaikan dalam artikel Horizons Bisnis yang diterbitkan
sepanjang tahun 2010).

2.1.2 Macam – macam Sosial Media

a. Facebook

Facebook merupakan sebuah situs yang menghadirkan layanan jejaring sosial dimana para
penggunanya dapat saling berinteraksi dengan para pengguna lainnya yang berasal dari seluruh
penjuru dunia. Dalam situs jejaring sosial ini, penggunanya dapat mengunggah berbagai
informasi mengenai dirinya, sehingga para pengguna facebook lainnya dapat mengetahui
informasi tersebut untuk lebih mengenal pemilik akun tersebut. Tidak hanya itu, para pengguna
akun facebook juga dapat saling mengomentari berbagai hal seperti tulisan status ataupun
informasi lainnya yang mereka bagikan dalam situs jejaring sosial ini.

b. Youtube

Youtube, didirikan pada 14 Februari 2005, merupakan salah satu anak perusahaan milik
google inc. Youtube juga dapat digunakan di seluruh dunia. Youtube adalah salah satu aplikasi
yang memberi informasi berupa video-video. Di aplikasi youtube ini, kalian semua dapat
mengunggah video apa saja dan sebanyak apapun jika sudah memiliki akun yang terdaftar.
Video yang di unggah juga dapat dilihat oleh seluruh dunia. Ada beberapa macam konten video
yang biasa diunggah di Youtube, yaitu konten video buatan pengguna (dibuat oleh pemilik
akun tersebut), klip film, klip TV, video musik dan video blog atau yang biasa disingkat dengan
vlog.

c. Instagram

Instagram adalah salah satu media sosial yang tengah digandrungi banyak orang.
Penggunannya pun sangat beragam, mulai dari anak-anakl hingga orangtua. Mulai dari pelajar
hingga pebisnis. Fitur-fitur menarik seperti filter, Instagram Story, IGTV, dan kemudahan
berjejaring lainnya membuat pesona Instagram mampu melekat di hati penggunanya. Saat
diluncurkan untuk pertama kali pada 2010 silam Instagram mengklaim telah memiliki 25.000
orang pendaftar akun.

d. Twitter

Twitter adalah sebuah situs jejaring sosial yang sedang berkembang pesat saat ini karena
pengguna dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya dari komputer ataupun perangkat
mobile mereka dari manapun dan kapanpun. Setelah diluncurkan pada Juli 2006, jumlah
pengguna Twitter meningkat sangat pesat. Pada September 2010, diperkirakan jumlah
pengguna Twitter yang terdaftar sekitar 160 juta pengguna (Chiang, 2011). Pengguna Twitter
sendiri bisa terdiri dari berbagai macam kalangan yang para penggunanya ini dapat berinteraksi
dengan teman, keluarga hingga rekan kerja.

2.1.3 Remaja

Remaja merupakan mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak
dan dewasa. Menurut Sugma (dalam Mappiare (1982)), masa remaja atau masa adolescence
berlangsung pada usia 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 23
tahun bagi pria. Istilah adolensence itu sendiri memiliki arti mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik.

2.1.4 Konten Dalam Instagram Yang Menarik Minat Remaja

Dalam menggunakan Instagram, remaja cenderung menggunakannya untuk mencari


konten-konten yang berkaitan dengan minatnya. Konten-konten tersebut antara lain berupa
fashion, kuliner, kreativitas, otomotif, berita dan olahraga.

2.1.5 Dampak Positif Sosial Media

a. Sebagai media penyimpanan informasi. Yang sangat mudah menyebar melalui situs
jaringan sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa
menikmati informasi tersebut.
b. Situs jaringan sosial membuat anak dan remaja lebih bersahabat, perhatian. Dengan
mengggunakan situs-situs web, para pengguna internet diseluruh dunia dapat saling
bertukar informasi dengan cepat dan murah.
c. Media sosial dapat menyambung tali silaturrahmi memudahkan bagi orang yang memiliki
sanak family yang jauh, jaringan sosial ini sangat bermanfaat dan berperan untuk
mempertemukan kembali keluarga dan kerabat yang berada jauh dari kita, dan yang jauh
dengan yang lama sudah tidak bertemu. Hal tersebut dapat dilakukan lewat media maya
seperti video call.
d. Mempermudah berbelanja, seperti menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari di sosial
media, online shop, pria dan wanita,hal tersebut sangatlah mudah dilakukan, Hal ini
memungkinkan para pengusaha kecil dapat mempromosikan produk dan jsanya tanpa
mengeluarkan banyak biaya. Apalagi bagi mahasiswa yang membutuhkan uang dengan
kerja sampingan yang tidak begitu sulit. Mereka cukup memodali hp dan kuota lalu
mempromosikannya, mulai dari teman ke teman, tetangga, bahkan yang jauh sekalipun.
e. Media sosial juga dapat memanfaatkan sebagai jalan dakwah atau menyampaikan ajaran-
ajaran islam. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna
bisa bersosialisasi dengan publik mengelola jaringan pertemanan, dan beradaptasi dengan
siapapun, bahkan orang yang tidak dikenal dari seluruh penjuru dunia.
f. Sebagai alat promosi dalam berbisnis. Hidup di era serba teknologi seperti saat ini tentu
membuat para pengusaha memanfaatkan media sosial dalam mempromosikan usaha
mereka.
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini, kami menggunakan jenis penelitian studi kasus yang
menjadikan kuesioner sebagat media untuk pengumpulan data. Menurut Patton (2004)
dalam Buku Metodologi Penelitian (2017:208), Studi kasus merupakan upaya
mengumpulkan dan kemudia mengorganisasikan serta menganalisis data tentang kasus-
kasus tertentu berkenaan dengan permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian
peneliti untuk kemudian data tersebut dibandingkan satu dengan yang lainnya dengan
tetap berpegang dalam prinsip holkistik dan kontekstual. Berkaitan dengan hal tersebut,
Yin (2009) dalam Buku Metodologi Penelitian (2017:209) menyatakan bahwa tujuan
penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekedar menjelaskan seperti apa objek
yang diteliti, tetapi menjelaskan mengenai bagaimana keberadaan dan mengapa kasus
tersebut dapat terjadi.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan salah satu hal yang paling penting dalam sebuah
penelitian untuk diperhatikan agar penelitian yang dilakukan lebih lancar dan terkendali.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Dalam memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, kami
melakukan pengumpulan data dengan teknik sebagai berikut :

3.2.1 Kuisioner

Kuesioner adalah salah satu metode survei dalam melakukan penelitian yang dipakai
untuk mengumpulkan data dari responden. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan untuk
dijawab responden. Jawaban tersebut kemudian dikumpulkan, diolah dan dijadikan sebuah atau
kesimpulan. Menurut Iwan, dkk (dalam Sugiyono, 2013:199) Pengertian kuesioner adalah
teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk menjawabnya. Winarno, (2013:99) berpendapat bahwa kuesioner
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan diteliti.
3.3 Pengumpulan Data
Berdasarkan hasil dari data yang ada dan subjek penelitian yang didapatkan,
diketahui bahwa 30 dari 30 orang (remaja) menggunakan media sosial Instagram. Dan
30 orang terebut mengatakan bahwa Instagram memberikan dampak positif, hal ini
disebabkan oleh mudahnya remaja mencari hal-hal yang diminati dalam media sosial
Instagram. Hal-hal yang mereka minati antara lain fashion, kreativitas, olahraga,
kuliner, dan otomotif. Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa Instagram
memiliki keterlibatan dalam memberikan dampak positif terhadap remaja.

3.4 Hasil Penelitian

Berdasarkan persentase dibawah ini, dapat disimpulkan bahwa media sosial


Instagram sudah marak dan diketahui oleh banyak orang, khususnya dikalangan remaja.
100% responden yang merupakan remaja dan jadi sasaran kami dalam penelitian ini
sudah mengetahui dan menggunakan Instagram.

3.4.1 Persentase remaja yang mengetahui media sosia Instagram

Maraknya Instagram dikalang remaja tentunya memiliki motif yang beragam


juga bagi setiap penggunanya dalam menggunakan Instagram. Dari hasil penelitian yang
telah kami lakukan, motif-motif remaja menggunakan Instagram antara lain :
• 21 Orang : Untuk mencari informasi (Dengan Persentase 70%)
• 6 Orang : Untuk Menambah Relasi (Dengan Persentase 20%)
• 2 Orang : Sebagai Media Unjuk Diri (Dengan Persentase 6,7%)
• 1 Orang : Untuk Mengikuti Trend (Dengan Persentase 3,3%)
3.4.2 Persentase motif-motif remaja dalam menggunakan Instagram

Motif yang paling banyak dipakai remaja dalam menggunakan Instagram adalah
untuk mencari informasi yang sesuai dengan minatnya. Instagram memiliki berbagai
konten dari segala bidang. Persentase dibawah ini menunjukkan bahwa konten yang
beragam menjadi daya tarik dan minat tersendiri bagi remaja dalam menggunakan
Instagram.

Dari hasil pelitian yang kami lakukan, berikut jenis informasi atau konten yang
paling diminati oleh remaja :

• 15 Orang memiliki minat terhadap konten fashion di Instagram (dengan persentase 50%)
• 9 Orang memiliki minat terhadap konten kreativitas di Instagram (dengan persentase 30%)
• 2 Orang memiliki minat terhadap konten kuliner di Instagram (dengan persentase 6,7%)
• 2 Orang memiliki minat terhadap konten olahraga di Instagram (dengan persentase 6,7%)
• 1 Orang memiliki minat terhadap konten otomotif di Instagram (dengan persentase 3,3%)
• 1 Orang memiliki minat terhadap konten berita di Instagram (dengan persentase 3,3%)
3.4.3 Persentase konten yang menjadi minat remaja di Instagram

Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan, 30 dari 30 responden menjawab


bahwa Instagram memudahkan remaja dalam mencari hal yang mereka minati.
Kemudahan ini terjadi karena Instagram merupakan media komunikasi praktis dan
efisien dalam mencari berbagai informasi.

3.4.4 Persentase remaja yang mengatakan bahwa Instagram memudahkan dalam mencari
hal yang diminati

Hasil penelitian yang kami lakukan dengan menggunakan metode kuesioner ini,
seluruh responden yang merupakan kalangan remaja mendapatkan dampak positif dalam
menggunakan Instagram sebagai media untuk mencari hal-hal sesuai dengan bidang
yang mereka minati.

3.4.5 Persentase remaja yang terkena dampak positif dari penggunaan Instagram

Instagram sebagai salah satu media sosial yang sedang marak digunakan oleh
masyarakat, khususnya remaja memberikan dampak yang positif bagi penggunanya.
Keterlibatan Instagram dalam memberikan dampak yang positif ini ditunjukkan dengan
kepraktisan dan efisien pemakaian yang didapatkan oleh remaja. Hal ini memudahkan dalam
memenuhi motif awal remaja dalam menggunakan Instagram dan tentunya memudahkan
remaja dalam mencari hal-hal yang diminati. Dengan kemudahan ini juga memungkinkan
remaja untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri mereka, terlebih lagi apabila
berkaitan dengan hal yang mereka minati.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:


1. Keterlibatan Instagram dalam memenuhi motif awal remaja menggunakan Instagram
ditandai dengan kepraktisan dan efisien pemakaian yang dirasakan remaja.
2. Kefektifan dan efisien cara kerja Instagram memudahkan remaja dalam mencari
informasi atau hal-hal yang berkaitan dengan minat mereka.
3. Instagram memberikan dampak positif bagi remaja berupa kemudahan mencari
informasi yang mereka cari. Selain itu Instagram juga membantu remaja dalam
menambah wawasan yang relevan dengan hal-hal yang diminati.

4.2 Saran
Menurut kami, remaja harus bijak dalam menggunakan media sosial Instagram
sehingga dampak yang akan didapatkan adalah dampak yang positif. Perlu adanya
kesadaran dari diri remaja itu sendiri perihal penggunaan Instagram secara bijak. Selain
itu, dorongan dari lingkungan sekitar juga menjadi faktor yang dapat membantu remaja
menggunakan Instagram seacara bijak.
Ketika Instagram digunakan dengan bijak, terlebih lagi dengan tujuan menambah
wawasan sesuai dengan yang diminati, akan membantu remaja dalam mengembangkan
potensi yang diminati. Kebijakan dalam penggunaan Instagram oleh remaja juga ditandai
dengan bagaimana remaja mampu membagi waktu antara kegiatannya sehari-hari di
kehidupan nyata dengan dunia maya.
Oleh karena itu, dampak positif yang didaptkan dari penggunaan Instagram
tergantung dengan cara kita menggunakannya. Sebaiknya kita menggunakan Instagram
dengan bijak dan tidak menyalahgunakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai