Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RENCANA USAHA KECIL DAN MENENGAH

DI SUSUN
OLEH :

KELOMPOK 2
- EKLISIA INGGARANI
- VENI FLISKIA
- JISKA YANTI

SMK NEGERI 1 LOEA


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena berkat Rahmat dan limpahan
karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Bisnis. Kami ucapkan terima
kasih kepada orang tua kami masing-masing yang selalu memberikan dorongan dan motivasi
kepada kami.
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan bangsa, membentuk sumber daya manusia yang
handal dan berdaya saing membentuk watak dan jiwa sosial, berbudaya, berakhlak mulia dan
berbudi luhur serta berwawasan pengetahuan yang luas dan pengetahuan, keterampilan dan
penguasaan teknologi bagi siswa untuk berkarya secara inovatif, kreatif, dan tepat guna.
Mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat dalam segala bentuk kegiatan belajar khusus
nya belajar di sekolah, sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses pencapaian
tujuan tujun yang telah ditetapkan.
Begitu pula kami berusaha menyelesaikan makalah ini degan segala kemampuan, namun kami
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran
Bapak/Ibu Guru, untuk menyempurnakan dan memberbaiki makalah Ekonomi Bisnis ini. Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat.

Loea, 02 Febuari 2022


Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. Pembuatan Rencana Usaha...............................................................................................
B. Kewirausahaan (Entrepreneurship)..................................................................................
C. Aspek Pasar dan Pemasaran..............................................................................................
D. Aspek Teknis dan Teknologi............................................................................................
E. Aspek Manajemen dan Organisasi....................................................................................
F. Aspek Keuangan...............................................................................................................
G. Rencana Usaha Kecil dan Menengah................................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................................................
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu
yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti
aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam
menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia
selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan
pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil
produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah
maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi
lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh
dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam
memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling
menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusianya.
Menempatkan usaha mikro kecil dan menengah sebagai sasaran utama pembangunan
harus dilandasi komitmen dan koordinasi yang baik antara pemerintah, pembisnis dan
lembaga non bisnis serta masyarakat setempat dengan menerapkan strategi Agresif
yang berbasis pada ekonomi jaringan (Kemitraan); Pengembangan usaha mikro kecil
dan menengah keseluruhan dengan cara memberi dukungan positif dan nyata terhadap
pengembangan sumber daya manusia (pelatihan kewirausahaan), teknologi, informasi,
akses pendanaan serta pemasaran, Perluasan pasar ekspor, merupakan indikator
keberhasilan membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Usaha Kecil dan Menengah?
2. Bagaimana rencana Usaha Kecil dan Menengah?
C. Tujuan
1. Mengetahui Apakah yang dimaksud dengan Usaha Kecil dan Menengah?
2. Mengetahui Bagaimana rencana Usaha Kecil dan Menengah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembuatan Rencana Usaha
1. Pengertian Rencana Usaha
Rencana usaha adalah suatu perencanaan berdasarkan penelitian dan analisis cermat
tentang tindakan-tindakan, langkah-langkah, kebijakan, jalan keluar dari
pengoperasian usaha yang dijalankan dapat mencapai hasil-hasil yang ditargetkan.
2. Pihak-pihak yang Berkepentingan dengan Rencana Usaha
Pihak-pihak yang berkepentingan dengan rencana usaha adalah sebagai berikut.
a) Pemilik usaha (investor)
Pemilik usaha yang baru sangat berkepentingan untuk menggunakan rencana agar
memiliki patokan dalam mengelola pada waktu yang akan datang.
b) Kreditur
Pihak kreditur sangat berkepentingan dengan rencana usaha karena mereka yang
akan mendukung pembiayaan investasi tersebut.
c) Pihak manajemen perusahaan
Manajemen perusahaan sangat memerlukan rencana usaha (rencana investasi)
karena mereka harus menganalisis pekerjaan yang mereka terima.
3. Tujuan Pembuatan Rencana Usaha
Tujuan Rencana Usaha adalah untuk menghindari kerugian di masa yang akan datang
atau setidaknya dapat memberikan keuntungan.
4. Tahap-tahap Pembuatan Rencana Usaha
Berikut adalah tahap-tahap pembuatan rencana usaha.
a. Penemuan gagasan (ide)
b. Tahap penelitian rencana
c. Tahap evaluasi rencana usaha.
 Mengevaluasi rencana usaha yang didapat
 Membandingkan hasil penelitian dengan usaha sejenis yang ada
d. Tahap pengurutan rencana yang wajar
e. Tahap rencana pelaksanaan
f. Tahap pelaksanaan rencana usaha
5. Aspek-aspek daalm Rencana Usaha
Agar rencana usaha berdaya dan berhasil guna, perlu dianalisis aspek-aspek berikut.
a. Aspek pemasaran
b. Aspek perilaku konsumen
c. Aspek sumber daya manusia
d. Aspek organisasi
e. Aspek keuangan
f. Aspek umum
g. Kriteria kelayakan rencana usaha
B. Kewirausahaan (Entrepreneurship)
1. Pengertian Kewirausahaan
Jika dicermati lebih dalam, kesuksesan itu umumnya diawali dengan sikap dan
perilaku yang didasari sifat-sifat (karakteristik) wirausaha. Sifat-sifat itu lebih dikenal
dengan sebutan kewirausahaan (entrepreneurship).
Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 1995 Tanggal 30 Juni 1995
tentang gerakan nasional memasyarakatkan dan membudidayakan kewirausahaan
dikemukakan bahwa kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produksi
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih
baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Adapun menurut Winarto, kewirausahaan adalah suatu proses melakukan sesuatu
yang baru dan berbeda dengan tujuan menciptakan kemakmuran bagi individu dan
memberi nilai tambah padaaaa amasyarakat. Sejalan dengan itu, Hisrich dan Peters
mengatakan "Entrepreneurship is the process of creating something new with value
by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial,
psychic, and social risk, and receiving the resulting rewards of monetary and
personal satisfaction and independence". (Kewirausahaan adalah proses menciptakan
sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu dan usaha disertai dengan modal dan
risiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi).
Salah satu definisi yang singkat dan padat dikemukakan oleh W. Zimmerer.
Menurutnya, "Entrepreneurship is applying creativity and innovation to solve the
problem and to exploit opportunities that people face every day". (Kewirausahaan
adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya
untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari).
Berdasarkan dua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship atau
kewirausahaan adalah gabungan dari kreativitas, inovasi, dan keberanian untuk
menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja untuk membentuk dan
menjalankan usaha baru.
2. Ciri-ciri dan Watak Wirausaha
Inilah ciri-ciri dan watak seorang wirausaha yang ia kemukakan.
Ciri Watak
Percaya diri Yakin, tidak bergantung, individualistis,
optimistis
Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba,
tekun, tabah, bertekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, enerjik, dan
berinisiatif
Pengambil risiko Mampu menanggung risiko, menyukai
tantangan
Berjiwa pemimpin Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat
bergaul dengan orang lain
Asli Menanggapi saran-saran dan kritik, inovatif
dan kreatif, fleksibel, mempunyai banyak
sumber, serba bisa, berwawasan luas
Berorientasi masa depan Berpandangan jauh ke depan
Astamun, seorang ahli kewirausahaan, menyebutkan ciri-ciri orang yang berjiwa
kewirausahaan, sebagai berikut :
1) mempunyai visi,
2) kreatif dan inovatif,
3) mampu melihat peluang,
4) berorientasi pada kepuasan konsumen, pelanggan, laba dan pertumbuhan,
5) berani menanggung risiko dan berjiwa kompetisi,
6) cepat tanggap dan gerak cepat,
7) berjiwa sosial dan menjadi dermawan serta berjiwa altruis.
Dengan menggabungkan karakteristik yang dikemukakan oleh para ahli, dapat
disimpulkan bahwa karakteristik seseorang wirausahawan adalah:
1) mandiri dan jujur;
2) mempunyai profesional dalam bisnis,
3) disiplin, berinisiatif, kreatif, dan inovatif,
4) berorientasi pada prestasi dan masa depan,
5) ulet, optimis, dan bertanggung jawab atas tugas-tugasnya,
6) enerjik dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial,
7) terampil dalam pengorganisasian serta mampu memanfaatkan potensi,
8) mempunyai perencanaan yang realistis dan objektif dalam bekerja,
9) berani mengambil risiko dengan didukung integritas pribadi,
10) senang dan mampu menghadapi tantangan,
C. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
2. Riset Pasar
Riset pemasaran adalah desain, pengumpulan, analisis dan pelaporan yang sistematis
atas data dan segala penemuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang
dihadapi perusahaan. Riset pasar dipakai untuk mengembangkan strategi yang efektif,
menimbang keputusan pro dan kontra, menentukan tujuan bisnis untuk masa depan,
dan banyak lagi lainnya.
3. Segmenting, Targeting, dan Positioning
Segmentasi adalah proses identifikasi kelompok konsumen homogen yang akan
dilayani perusahaan.
4. Bauran pemasaran
Terdapat empat unsur penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam memasarkan
produknya kepada konsumen. Keempat unsur tersebut adalah produk, harga promosi,
dan distribusi atau yang lebih dikenal dengan 4P (product, price, promotion, and
place).
5. Sistem Pembayaran Penjualan
Pembayaran penjualan harus dirancang sedemikian rupa sehingga jelas apakah
dilakukan secara tunai atau secara kredit. Jika dilakukan secara tunai, berapa
potongan harga yang dibeli pada pembeli. Jika dilakukan secara kredit, apakah
dibayar mingguan, bulanan, triwulanan, atau setiap penyerahan barang kedua. Cara
pembayaran penjualan akan berpengaruh pula pada pembiayaan perusahaan.
Perusahaan sangat penting karena pemasaran sumber pemasukan uang.
6. Kepuasan pelanggan
Pelanggan merupakan raja, yang harus dipenuhi selera dan kebutuhannya. Kepuasan
jangka panjang dapat terpenuhi dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a. Mutu barang yang dipasarkan harus memenuhi standar mutu yang sesuai dengan
keinginan konsumen.
b. Mudah mendapatkan produk tersebut.
c. Pelayanan purna jual. Barang yang dijual harus selalu diikuti purna penjualan
artinya jika ada kesulitan dalam penggunaannya, konsumen harus mendapat
kepastian kepada siapa hal itu dilaporkan.
7. Persaingan dalam Usaha
Kita harus menganalisis perusahaan untuk keunggulan (strength), kelemahan
(weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat).
D. Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis dan teknologi adalah istilah yang berhubungan dengan proses pembuatan
barang. Aspek teknis dan teknologi ini harus dapat benar-benar dikuasai jika rencana
usaha itu dapat digunakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, jumlah
produksi, tata letak (lay out), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya
termasuk pemilihan teknologinya.
Pemilihan aspek teknis dan teknologi memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai,
yaitu:
 Agar perusahaan memiliki lokasi yang tepat,
 Agar perusahaan dapat menentukan lay out yang tepat untuk menyesuaikan dengan
proses produksi yang dipilih sehingga akan efisien dan efektif dilihat dari segi biaya,
 Agar perusahaan dapat memilih teknologi yang tepat dalam mengubah input menjadi
output, dan
 Agar perusahaan dapat menentukan jumlah produksi/kapasitas produksi untuk
mendapat keuntungan yang maksimum yang akan muncul pada masa mendatang.
1. Aspek Teknis
Berikut adalah faktor-faktor dari aspek teknis.
a. Teknologi
Keterampilan dan teknologi itu berbeda. Dengan sedikit bakat dan keahlian,
seseorang akan memiliki skill tertentu, misalnya mengecat, mengelas besi, dan
sebagainya. Adapun teknologi merupakan kemajuan dalam pengembangan
pengetahuan dan seni dalam bidang industri, manajemen, dan sebagainya.
Kemampuan ini sulit atau bahkan mungkin tidak dapat digantikan oleh mesin atau
komputer.
b. Tenaga teknis
Teknis di sini maksudnya adalah khusus melaksanakan pekerjaan rutin sebagai
aplikasi suatu teknologi yang baku.
Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan
1) Apakah kuantitas mencukupi untuk dipekerjakan
2) Kuantitas tegana kerja
c. Bahan baku
Hampir setiap perusahaan terutama industri membutuhkan bahan baku. Hampir
50% (lima puluh persen) biaya yang dikeluarkan adalah komponen bahan baku.
Kemacetan dalam penyediaan bahan baku akan sangat menggangu
keberlangsungan proses produksi. Jika proses produksi terganggu, pemasaran
barang juga terganggu dan akan berpengaruh pada masalah belanja.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran penyediaan bahan
baku.
1) Persediaan bahan baku di perut bumi
2) Mutu (kualitas bahan baku)
3) Tranportasi bahan baku
4) Jalur pengadaan bahan baku
5) Perlunya mengidentifikasi penggunaan bahan lain bahan baku
6) Harga bahan baku
 Mengatur jumlah persediaan.
 Membayar di muka harga bahan baku.
 Membuat kontrak pembelian bahan baku dengan jangka tertentu.
2. Peralatan
Peralatan adalah salah satu faktor penting dalam pembuatan rencana usaha. Peralatan
janganlah diartikan hanya mesin-mesin serba otomatis, tetapi termasuk juga alat-alat
sederhana. Karena fungsinya sangat penting dalam proses produksi, faktor peralatan
ini harus diperhatikan dengan seksama.
3. Sarana
Sarana adalah semua fasilitas hasil teknologi manusia yang dapat memengaruhi
kelancaran proses produksi.
Banyak sarana berada di luar kontrol Perusahaan, seperti jalan, jembatan, air,
jaringan listrik jaringan komunikasi, dan faktor-faktor lainnya.
4. Faktor Alam
Faktor alam juga perlu diperhatikan untuk pembuatan rencana usaha karena faktor ini
dapat mengganggu kelancaran jalannya usaha.
5. Penentuan Lokasi Usaha
Penentuan lokasi usaha berpengaruh besar untuk kelanjutan kehidupan usaha pada
masa yang akan datang. Kesalahan dalam penentuan lokasi usaha dapat berpengaruh
pada:
a. Daerah pemasaran
b. Faktor tenaga kerja
c. Ketersediaan bahan baku
d. Faktor transportasi
e. Fasilitas listrik dan air
6. Tata Letak Usaha (Layout)
Tata letak atau lay out artinya menentukan bentuk dan penempatan fasilitas yang
dapat memengaruhi efisiensi produksi/operasi. Dengan pengaturan tata letak yang
baik akan diperoleh beberapa keuntungan antara lain sebagai berikut.
 Penggunaan ruangan yang efisien.
 Memberikan ruang gerak yang memungkinkan berkembangnya perusahaan
dilihat dari pemakaian fasilitas yang menunjang karyawan untuk senang
beraktivitas dan mengefisienkan pemeliharaan.
 Biaya pengangkutan material dan barang menjadi efisien.
 Aliran material menjadi lancar.
 Menghemat biaya produksi dan investasi.
 Memberikan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja yang baik.
7. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi atau proses produksi adalah salah satu faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam rencana usaha. Selain itu, perlu diketahui jumlah biaya yang
diperlukan. Juga perlu dipastikan jenis mesin yang digunakan serta bentuk bangunan
yang cocok. Penting pula diketahui sifat dari proses produksi agar semua sarana
dapat menyesuaikan diri.
E. Aspek Manajemen dan Organisasi
1. Pengertian Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengoordinasi kegiatan
pekerjaan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Fungsi-fungsi itu
lazimnya disebut:
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pelaksanaan (actuating)
d. Pengawasan (controlling)
2. Pola Manajemen yang Diterapkan
Pekerjaan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diarahkan, dan diawasi, perlu
memiliki pola. Pola itu perlu dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan. Pola tersebut
diantaranya:
a. Perencanaan pekerjaan
b. Penjadwalan pekerjaan
Berikut tujuan dari penjadwalan kegiatan bertujuan.
1) Menggambarkan hubungan dari setiap aktivitas dari keseluruhan pekerjaan.
2) Identifikasi dari hubungan yang harus didahulukan di antara aktivitas yang
ada.
3) Mengestimasi waktu dan biaya yang realistis untuk setiap aktivitas.
4) Mengefektifkan penggunaan orang, uang, dan sarana yang lebih baik dengan
meneliti jalur kritis dan kemacetan pekerjaan.
5) 5Merevisi dan memperbaharui jadwal semula.
c. Pengawasan pekerjaan
3. Struktur Organisasi yang Dipergunakan
Struktur organisasi menggambarkan lima hal, yaitu pembagian tugas, posisi manajer
dan bawahan, tipe pekerjaan yang dilaksanakan pengelompokan bagian-bagian
pekerjaan, dan tingkatan manajemen.
Struktur organisasi berdasarkan fungsi menyatukan orang-orang yang menjalankan
pekerjaan yang sama atau yang saling berhubungan dalam suatu departemen.
4. Deskripsi Jabatan
Untuk mempersiapkan deskripsi pekerjaan, sebaiknya perlu dipersiapkan hal-hal
sebagai berikut.
a. Nama jabatan
b. Spesifikasi pekerjaan (job description) yang berisikan penjelasan singkat
mengenai:
 Tugas pokok dan tanggung jawab,
 Tugas rutin,
 Tugas cadangan,
 Wewenang, dan
 Hubungan kerja.
5. Persyaratan Jabatan (Job Requirement)
Berisikan persyaratan-persyaratan yang sebaiknya dimiliki oleh setiap pekerja mampu
melaksanakan pekerjaan. Persyaratan tersebut meliputi:
a. Pendidikan,
b. Pengalaman,
c. Kemampuan,
d. Keterampilan, dan
e. Lain-lain (disesuaikan).
6. Manajemen Operasi
Untuk itu perlu diuraikan tugas-tugas penting yang dilaksanakan agar tujuan yang
telah ditetapkan dapat direalisasikan. Tugas itu antara lain: perencanaan,
pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pelaksanaan (penggerakan), dan
pengawasan.
7. Hal-hal Berhubungan dengan Penggunaan Tenaga Kerja
a. Kompensasi
b. Pengembangan
c. Pemeliharaan
d. hubungan kerja

F. Aspek Keuangan
1. Kebutuhan Dana
Berikut adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan dana.
a. Kebutuhan dana untuk aktiva tetap
Perhatikan manajer keuangan akan tersita untuk mendapatkan dana untuk
pembelian aktiva tetap karena jumlah ini sangat besar yang diperuntukkan untuk
membeli aktiva tetap. Contoh:
1. Aktiva tetap berwujud tanah dan pembangunan lokasi.
2. Bangunan dan perlengkapan.
3. Pabrik dan mesin-mesin.
4. Aktiva tetap lainnya.
b. Aktiva tetap tidak berwujud
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak bergantung jumlah produksi,
sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dipengaruhi jumlah produksi. Biaya
tetap antara lain biaya tenaga kerja tidak langsung, bunga bank, biaya asuransi,
biaya penyusutan, dan biaya-biaya lainnya yang sifatnya tetap.
2. Proses Aliran Kas
Proses perputaran uang perlu diatur secara jelas karena akan memengaruhi
kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajibannya. Penjualan hasil
produksi sebaiknya tunai agar dapat mengurangi jumlah penyediaan modal kerja.
3. Titik impas/Break Even Point (BEP)
Titik BEP dapat di analisis dari tiga bagian, yaitu dari jumlah produksi,lamanya
waktu pengambilan biaya, dan jumlah biaya yang di keluarkan. Tingkat BEP dilihat
dari jumlah produksi bertujuan mengetahui jumlah produksi yang dapat menghasilkan
keuntungan. Tingkat BEP dilihat dari segi waktu, maksudnya untuk mengidentifikasi
berapa lama usah yang direncanakan agar dapat menutupi biaya yang dikeluarkan.
Investasi perlu dinilai untuk mengetahui investasi mana yang perlu diteruskan dan
investasi mana yang perlu diperhatikan. Metode penilaian investasi yang dapat
digunakan adalah:
a. Metode Net Present Value (NPV)
b. Metode Internal Rate Of Return (IRR)
c. Metode Accoung Rate Of Return (ARR)
d. Metode pay Back Period (PBP)
G. Rencana Usaha Kecil dan Menengah
1. Rencana Usaha Kecil
Modalnya hanya berasal dari satu orang atau bisa juga pinjaman dari keluarga atau
teman. Contoh dari rencana usaha kecil ini adalah toko kelontong.
2. Rencana usaha menengah
Rencana Usaha menengah adalah sebuah rencana yang dibuat untuk usaha-usaha
yang besar. Modalnya cukup lumayan, anggota organisasinya banyak, volume
usahanya besar, dan keharusan membayar pajak. Usaha menengah umumnya
berbentuk badan usaha perseroan terbatas. Karena bentuk bahan usahanya adalah PT,
harus memiliki akte pendirian, NPWP, SIUP, AMDAl dan dokumen-dokumen
lainnya sesuai dengan persyaratan pendirian sebuah PT.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu
yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti
aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam
menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia
selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan
pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil
produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.

B. Saran
Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit
banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Di samping itu Penulis juga
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehingga penulis bisa menjadi lebih
baik pada makalah ini dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://infoukm.wordpress.com/2008/08/
http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
http://www.danabergulir.com/layanan/skim-pinjaman-pembiayaan/pembiayaan-kepada-koperasi-
dan-usaha-kecil-dan-menengah-kukm-melalui-perusahaan-modal-ventura-pmv

Anda mungkin juga menyukai