DI SUSUN
OLEH :
KELOMPOK 2
- EKLISIA INGGARANI
- VENI FLISKIA
- JISKA YANTI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena berkat Rahmat dan limpahan
karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Bisnis. Kami ucapkan terima
kasih kepada orang tua kami masing-masing yang selalu memberikan dorongan dan motivasi
kepada kami.
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan bangsa, membentuk sumber daya manusia yang
handal dan berdaya saing membentuk watak dan jiwa sosial, berbudaya, berakhlak mulia dan
berbudi luhur serta berwawasan pengetahuan yang luas dan pengetahuan, keterampilan dan
penguasaan teknologi bagi siswa untuk berkarya secara inovatif, kreatif, dan tepat guna.
Mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat dalam segala bentuk kegiatan belajar khusus
nya belajar di sekolah, sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses pencapaian
tujuan tujun yang telah ditetapkan.
Begitu pula kami berusaha menyelesaikan makalah ini degan segala kemampuan, namun kami
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran
Bapak/Ibu Guru, untuk menyempurnakan dan memberbaiki makalah Ekonomi Bisnis ini. Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat.
F. Aspek Keuangan
1. Kebutuhan Dana
Berikut adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan dana.
a. Kebutuhan dana untuk aktiva tetap
Perhatikan manajer keuangan akan tersita untuk mendapatkan dana untuk
pembelian aktiva tetap karena jumlah ini sangat besar yang diperuntukkan untuk
membeli aktiva tetap. Contoh:
1. Aktiva tetap berwujud tanah dan pembangunan lokasi.
2. Bangunan dan perlengkapan.
3. Pabrik dan mesin-mesin.
4. Aktiva tetap lainnya.
b. Aktiva tetap tidak berwujud
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak bergantung jumlah produksi,
sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dipengaruhi jumlah produksi. Biaya
tetap antara lain biaya tenaga kerja tidak langsung, bunga bank, biaya asuransi,
biaya penyusutan, dan biaya-biaya lainnya yang sifatnya tetap.
2. Proses Aliran Kas
Proses perputaran uang perlu diatur secara jelas karena akan memengaruhi
kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajibannya. Penjualan hasil
produksi sebaiknya tunai agar dapat mengurangi jumlah penyediaan modal kerja.
3. Titik impas/Break Even Point (BEP)
Titik BEP dapat di analisis dari tiga bagian, yaitu dari jumlah produksi,lamanya
waktu pengambilan biaya, dan jumlah biaya yang di keluarkan. Tingkat BEP dilihat
dari jumlah produksi bertujuan mengetahui jumlah produksi yang dapat menghasilkan
keuntungan. Tingkat BEP dilihat dari segi waktu, maksudnya untuk mengidentifikasi
berapa lama usah yang direncanakan agar dapat menutupi biaya yang dikeluarkan.
Investasi perlu dinilai untuk mengetahui investasi mana yang perlu diteruskan dan
investasi mana yang perlu diperhatikan. Metode penilaian investasi yang dapat
digunakan adalah:
a. Metode Net Present Value (NPV)
b. Metode Internal Rate Of Return (IRR)
c. Metode Accoung Rate Of Return (ARR)
d. Metode pay Back Period (PBP)
G. Rencana Usaha Kecil dan Menengah
1. Rencana Usaha Kecil
Modalnya hanya berasal dari satu orang atau bisa juga pinjaman dari keluarga atau
teman. Contoh dari rencana usaha kecil ini adalah toko kelontong.
2. Rencana usaha menengah
Rencana Usaha menengah adalah sebuah rencana yang dibuat untuk usaha-usaha
yang besar. Modalnya cukup lumayan, anggota organisasinya banyak, volume
usahanya besar, dan keharusan membayar pajak. Usaha menengah umumnya
berbentuk badan usaha perseroan terbatas. Karena bentuk bahan usahanya adalah PT,
harus memiliki akte pendirian, NPWP, SIUP, AMDAl dan dokumen-dokumen
lainnya sesuai dengan persyaratan pendirian sebuah PT.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu
yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti
aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam
menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia
selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan
pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil
produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.
B. Saran
Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit
banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Di samping itu Penulis juga
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehingga penulis bisa menjadi lebih
baik pada makalah ini dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://infoukm.wordpress.com/2008/08/
http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
http://www.danabergulir.com/layanan/skim-pinjaman-pembiayaan/pembiayaan-kepada-koperasi-
dan-usaha-kecil-dan-menengah-kukm-melalui-perusahaan-modal-ventura-pmv