Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU

“KUALITAS PRODUK”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

NAMA NIM DOSEN PA

IRWAN ONISIMUS BANI 1903020142 DRS. ANTHONIUS T. POPO M,SI

LIDYA DAA REHYARD 1903020038 DRS. ANTHONIUS T. POPO M,SI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022

i
KATA PENGATAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis
dapat menyusun makalah tentang "Kualitas Produk” dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi penilaian Mata Kuliah Manajemen Mutu
Terpadu.
Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memberi
informasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat
pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih ada banyak kekurangan baik
dari segi penulisan, maupun isi materinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritikan yang membangun guna melengkapi dan memperbaiki pembuatan
makalah dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para
pembaca.

Kupang, Febuary 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i


KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2. Tujuan ...............................................................................................................1
1.3. Rumusan Masalah ..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................3
2.1 Pengertian Kualitas Produk.................................................................................3
2.2 Dimensi Kualitas .................................................................................................4
2.3 Faktor-faktor Penentu Kualitas ...........................................................................5
2.4 Peran Kualitas Dalam Peningkatan Daya Saing .................................................6
BAB III PENUTUP .......................................................................................................8
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................8
DAFTAR PUSTKA.......................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kualitas produk menjadi perhatian penting bagi perusahaan dalam menciptakan
sebuah produk. Produk yang berkualitas menjadi kriteria utama konsumen dalam
pemilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan senantiasa mampu
mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk guna memenuhi keinginan
konsumen. Dengan produk yang berkualitas perusahaan dapat bersaing dengan para
kompetitor dalam menguasai pangsa pasar.
Dengan memberikan perhatian pada kualitas akan memberikan dampak yang
positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya produksi dan
dampak terhadap pendapatan (Gaspersz, 2005). Dampak terhadap biaya produksi terjadi
melalui proses pembuatan produk yang memiliki derajat konformasi yang tinggi
terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan. Dampak terhadap
peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk berkualitas
yang berharga kompetitif. Dengan memperhatikan aspek kualitas produk, maka tujuan
perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal dapat terpenuhi sekaligus dapat
memenuhi tuntutan konsumen akan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif.
Salah satu aktifitas dalam menciptakan kualitas agar sesuai standar yang telah
ditetapkan adalah dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas yang tepat,
mempunyai tujuan dan tahapan yang jelas, serta memberikan inovasi dalam melakukan
pencegahan dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. (Gaspersz,
2005). Kegiatan pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan mempertahankan
dan meningkatkan kualitas produknya dengan melakukan pengendalian terhadap tingkat
kerusakan produk sampai pada pencapai terbaik dengan melakukan perbaikan secara
terus menerus.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apa pengertian dari kualitas produk?
2. Apa itu dimensi kualitas?
3. Apa saja faktor-faktor penentu kualitas?

4. Peran kualitas dalam peningkatan daya saing

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu kualitas produk
2. Untuk mengetahui dimensi kualitas
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penentu kualitas
4. Untuk mengetahui peran kualitas dalam peningkata daya saing

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kualitas Produk


Menurut Kotler dan Keller (2009) Kualitas produk adalah totalitas fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang ditanyakan atau tersirat.

Menurut Wijaya dalam Bailia, Soegoto dan Loindong (2014) kualitas produk
merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk yang dihasilkan dari pemasaran,
rekayasa, produksi dan pemeliharaan yang membuat produk tersebut dapat digunakan
memenuhi harapan pelanggan atau konsumen.

Kualitas produk merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan pemilihan
suatu produk oleh konsumen. Produk yang ditawarkan haruslah suatu produk yang benar-
benar teruji dengan baik mengenai kualitasnya.

Karena bagi konsumen yang diutamakan adalah kualitas dari produk itu sendiri.
Konsumen akan menyukai dan memilih produk yang mempunyai kualitas lebih baik bila
dibandingkan dengan produk lain sejenis yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginanannya.

Dengan kata lain, meskipun menurut produsennya, barang yang dihasilkannya


sudah melalui prosedur kerja yang cukup baik, namun jika tetap belum mampu memenuhi
standar yang dipersyarakan oleh konsumen, maka kualitas barang atau jasa yang
dihasilkan oleh produsen tersebut tetap dinilai sebagai suatu yang memiliki kualitas yang
rendah. Disamping harus mampu memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh konsumen,
baik buruknya kualitas barang yang dihasilkan juga dapat dilihat dari konsistensi
keterpenuhan harapan dan kebutuhan masyarakat. Pernyataan ini menegaskan kualitas
tersebut hendaknya dinilai secara periodik dan berkesinambungan sehingga terlihat
konsistensi keterpenuhan di atas standar.

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dapat
menentukan kepuasan pelanggan yang berhubungan dengan harapan dari pelanggan itu
sendiri terhadap kualitas produk yang dirasakannya.

3
2.2 Dimensi Kualitas
Ada 8 dimensi kualitas yang dikembangkan garvin dan dapat digunakan sebagai
kerangka perencanaan strategis dan analisis, terutama untuk produk manufaktur.
Dimensi-dimensi tersebut adalah:
1. Kinerja (Performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti.
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), itu akan mengalami kerusakan atau
gagal dipakai.
3. Kehandalan (reliability), ya itu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau
gagal dipakai.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specificantions), yaitu sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standar standar yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus
digunakan.
6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, mudah diapresiasi; penanganan
keluhan yang memuaskan.
7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indra.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta
tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

Bila dimensi-dimensi diatas lebih banyak diterapkan pada perusahaan manufaktur,


maka berdasarkan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis jasa, Zeithmal, Berry, dan
Parasuraman (1985) berhasil mengidentifikasi lima kelompok karakteristik yang
digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa yaitu :

a. Buku langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan


sarana komunikasi.
b. Kehandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera dan memuaskan.
c. Daya tangkap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu
para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
d. Jaminan (assurance), mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko atau keragu-
raguan.

4
e. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang
baik dan memahami kebutuhan para pelanggan.

2.3 Faktor-Faktor Penentu Kualitas


Kualitas memiliki peranan yang penting dalam kegiatan pemasaran semua produk,
dan menjadi hal yang penting dalam banyak industri karena merupakan pembeda yang
paling efektif bagi sejumlah produk. Perusahaan yang memiliki posisi baik sebagai
marketleader maupun follower tetap harus memperhatikan kualitas produknya karena
merupakan keharusan untuk menjaga eksistensi perusahaan jangka panjang.
Supranto dalam Wijaya (2018:5) mengatakan,“pandangan tradisional mengenai
kualitas menyebutkan bahwa produk-produk dinilai dari atribut fisiknya seperti kekuatan,
reliabilitas dan lain-lain”.
Wijaya (2018:13) mengatakan unsur-unsur yang dapat dimasukkan untuk
memiliki produk yang unggul (faktor kualitas positif/positive quality) adalah sebagai
berikut :
a) Desain yang bagus. Desain harus orisinil dan memikat cita rasa konsumen. Misalnya
desain yang diperhalus untuk memperoleh kesan berkualitas.
b) Keunggulan dalam persaingan. Produk harus unggul, baik dalam fungsi maupun
desainnya dibanding produk-produk lain yang sejenis.
c) Daya tarik fisik. Produk harus menarik panca indera (menarik untuk disentuh atau
dirasakan), harus dicap dengan baik, dan harus indah.
d) Keaslian. Produk turunan atau tiruan menunjukkan kualitas turunan yang tidak sebaik
produk original atau pertama.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa produk yang baik adalah produk yang
memiliki kualitas yang baik dengan tampilan yang bagus dan menarik, produk yang
diproduksi mampu bersaing dengan produk lainnya, memiliki daya tarik dan dapat
dipastikan keaslian produk tersebut. Setelah menggunakan suatu produk, konsumen
mampu menentukan produk tersebut memiliki kualitas yang baik atau tidak dan apakah
sesuai atau tidak sesuai denganharapan konsumen.
Masih dalam Wijaya (2018:11) mengatakan barang atau jasa yang berkualitas
adalah mampu memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan atau konsumen, yaitu :
1) Kinerja (performance) adalah tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi- fungsi
produk.

5
2) Estetika (esthetics)berhubungan dengan penampilan wujud produk (misalnya gaga
dan keindahan) serta penampilan fasilitas, peralatan, personalia, dan materi
komunikasi yang berkaitan dengan jasa.
3) Kemudahan perawatan dan perbaikan (service ability)berkaitan dengan tingkat
kemudahan merawat dan memperbaiki produk.
4) Keunikan (features)adalah karakteristik produk yang berbeda secara fungsional
dari produk-produk sejenis.
5) Reliabilitas adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi yang
dimaksud dal am jangka waktu tertentu.
6) Daya tahan (durability)yaitu umur manfaat dari fungsi produk.
7) Kualitas kesesuaian (quality of comformance) adalah ukuran mengenai apakah
produk atau jasa telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
8) Kegunaan yang sesuai (fitness for use)adalah kecocokan dari produk menjalankan
fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan atau dijanjikan.

Dari pendapat Wijaya, dapat disimpulkan bahwa suatu produk dikatakan


berkualitas apabila harapan (expectation) konsumen dapat dipenuhi oleh produk
barangtersebut. Apabila produk yang ditawarkan perusahaan dapat memenuhi harapan
konsumen maka konsumen akan merasa sangat puas, dan apabila produk yang
ditawarkan tidak sesuai dengan harapan konsumen maka konsumen akan sangat
kecewa dan bahkan tidak akan lagi menggunakan produk tersebut.
Setiap perusahaan berharap dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen, sehingga perusahaan akan berusaha membuat produk yang berkualitas,
yang ditampilkan baik melalui ciri-ciri luar (design) produk maupun inti (core)
produk itu sendiri. Namun jika harapan konsumen tidak terpenuhi, maka konsumen
akan menganggap bahwa sebuah produk mutunya rendah.

2.4 Budaya Kualitas Sebagai Penunjang Daya Saing


Menurut Bounds budaya mengandung berbagai aspek pokok seperti:
a. Budaya merupakan konstruksi sosial unsur-unsur budaya seperti nilai-nilai, keyakinan
dan pemahaman, yang dianut oleh semua anggota kelompok.
b. Budaya berisi kebiasaan atau tradisi

6
c. Budaya mengarahkan perilaku kebiasaan atau tradisi merupakan perekat yang
mempersatukan suatu organisasi dan menjamin bahwa para anggotanya berperilaku
sesuai dengan norma
d. Budaya masing-masing organisasi bersifat unik.
Menurut Goetsch dan Davis, budaya kualitas sendiri adalah sistem nilai organisasi
yang menghasilkan suatu lingkungan yang kondusif bagi pembentukan dan perbaikan
kualitas secara terus menerus.

Adapun karakteristik umum organisasi yang memiliki budaya kualitas adalah


sebagai berikut:
a) Perilaku sesuai dengan slogan
b) Masukan dari pelanggan secara aktif diminta dan digunakan untuk meningkatkan
kualitas secara terus-menerus
c) Para karyawan dilibatkan dan diberdayakan
d) Pekerjaan dilakukan dalam suatu tim
e) Pendidikan dan pelatihan diadakan agar para karyawan pada semua level memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas secara
terus-menerus
f) Sistem penghargaan dan promosi didasarkan pada kontribusi terhadap perbaikan
kualitas secara terus-menerus

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya, kualitas produk adalah satu dari sekian banyaknya faktor
terpenting dalam menjalankan suatu bisnis, yang mana kualitas produk sangat
menentukan tingkat kepuasan konsumen dan juga masa depan perusahaan
Dengan memberikan perhatian pada kualitas akan memberikan dampak yang
positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya produksi dan
dampak terhadap pendapatan (Gaspersz, 2005). Dampak terhadap biaya produksi
terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki derajat konformasi yang
tinggi terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan. Dampak
terhadap peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk
berkualitas yang berharga kompetitif. Dengan memperhatikan aspek kualitas produk,
maka tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal dapat terpenuhi
sekaligus dapat memenuhi tuntutan konsumen akan produk yang berkualitas dan
harga yang kompetitif.

8
DAFTAR PUSTAKA

• http://repository.uma.ic.id
• http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/431/4/BAB%20II.pdf
• https://id.scribd.com/document/452139613/KUALITAS-SEBAGAI-ALTERNATIF-
PENINGKATAN-DAYA-SAING-KELOMPOK-5

Anda mungkin juga menyukai