Anda di halaman 1dari 4

Nama : ARFINI LESTARI

NIM : 1601103010085

A Survey of Behavioral Science Concepts and Perspectives


Gary Siegel

A. Ruang Lingkup dan Tujuan Ilmu Perilaku


Ilmu keperilakuan meliputi banyak bidang pembahasan yang dipelajari, dengan
metode eksperimen dan observasi, perilaku dari seseorang dalam lingkungan psikis dan
social. Agar dianggap sebagai bagian dari ilmu perilaku, penelitian harus memenuhi dua
criteria dasar. Kriteria yang pertama harus berkaitan dengan perilaku seseorang. Tujuan
utama dari ilmu perilaku adalah mengidentifikasi dasar keteraturan dalam perilaku manusia –
baik dalam persamaan maupun perbedaan- dan untuk menentukan konsekuensinya. Yang
kedua, penelitian harus mencapai “scientic manner” yang artinya, harus ada system usaha
untuk mendeskripsikan, saling menghubungkan, menjelaskan, dan karenanya meramalkan
beberapa fenomena.
Objektifitas ilmu keperilakuan adalah untuk mengerti, menjelaskan, dan
memperediksi perilaku manusia, untuk menyusun keteraturan mengenai perilaku manusia
yang didukung dengan terkumpulnya bukti empiris dengan cara impersonal dengan prosedur
yang benar-benar terbuka untuk meninjau dan mereplikasi serta dapat diverifikasi oleh para
sarjana lain yang berkepentingan.

B. Ruang Lingkup dan Tujuan Akuntansi Keperilakuan


Di masa lampau, akuntan hanya memperhatikan pengukuran pendapatan dan biaya
serta studi kinerja untuk memprediksi masa akan datang. Mereka mengabaikan fakta bahwa
kinerja masa lalu telah menghasilkan perilaku manusia masa lalu dan kinerja masa lalu itu
sendiri merupakan factor yang akan mempengaruhi perilaku masa akan datang. Mereka
kurang melihat fakta bahwa ada beberapa yang harus dipahami dari kontrol organisasi yang
harus dimulai dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, dan aspirasi individu
yang berinteraksi di dalam organisasi/perusahaan.
Akuntan keperilakuan focus pada hubungan antara perilaku manusia dan sistem
akuntansi. Mereka menyadari bahwa proses akuntansi melibatkan penyimpulan jumlah yang
besar dari kejadian ekonomi yang merupakan hasil dari perilaku manusia dan bahwa
pengukuran akuntansi itu sendiri merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku, dimana hal
itu yang menentukan kesuksesan kejadian ekonomi tersebut.
Akuntan keperilakuan juga menyadari bahwa mereka dapat mamaparkan desain
sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi karyawan, semangat, dan produktivitas.
Pengenalan ilmu keperilakuan terhadap akuntansi sangat penting bagi pengembangan profesi,
dimana hal itu dapat membuka pengetahuan baru yang harus dapat lebih famililiar bagi
akuntansi professional. Kesadaran akan hubungan antara perilaku manusia dan akuntansi
telah menghasilkan akuntan dengan alat lain untuk menyelesaikan problem organisasional.
C. Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan : Persamaan dan Perbedaan
Ilmu keperilakuan menekankan pada penjelasan dan prediksi atas perilaku manusia.
Akuntansi keperilakuan menekankan pada hubungan antara perilaku manusia dengan
akuntansi itu sendiri. Sementara ilmu keperilakuan adalah subset dari ilmu sosial, akuntansi
keperilakuan merupakan subset dari keduanya, akuntansi dan ilmu keperilakuan.
Ilmu keperilakuan terikat pada penelitian aspek-aspek teori motivasi, stratifikasi
sosial, atau bentuk-bentuk sikap. Akuntansi keperilakuan, bagaimanapun, akan
mengaplikasikan unsur spesifik dari teori-teori tersebut atau hasil penelitian-penelitian yang
relevan terhadap situasi akuntansi saat ini.
Akuntansi keperilakuan dapat diaplikasikan dan dipraktikkan, menggunakan hasil
penelitian dari disiplin ilmu lain – ilmu keperilakuan yang menjelaskan dan memprediksikan
perilaku manusia. Akuntansi selalu menggunakan konsep, prinsip-prinsip, dan pendekatan-
pendekatan dari disiplin ilmu lain untuk mengembangkan utilitasnya.
Akuntansi keperilakuan akan banyak menjelaskan dan memberikan pemahaman
mengenai struktur dan dan fungsi dari system akuntansi, serta hubungan manusia terhadap
hal tersebut. Ilmu keperilakuan akan lebih banyak menyinggung ilmu-ilmu lain yang lebih
luas terhadap dinamisasi organisasi dan pengembangan pola perilaku. Keduanya dapat
bersama – sama menjelaskan problem serta mengembangkan strategi untuk mengumpulkan
bukti-bukti terkait. Selain itu juga dapat bekerjasama dalam memilih metode penelitian,
dalam analisis data, serta pada penulisan dan pelaporan.

D. Perspektif pada Perilaku Manusia : Psikologi, Sosial, dan Psikologi Sosial


Tiga bahasan pokok dalam ilmu keperilakuan adalah psikologi, sosiologi, dan
psikologi social. Semua menggambarkan dan menjelaskan mengenai perilaku manusia.
Namun, perbedaannya dari segi perspektif terhadap perilaku manusia. Psikologi secara
khusus membahas bagaimana individu berperilaku, focus pada aksi manusia itu sendiri
sebagai respon untuk menstimuli lingkungan mereka. Sosiologi dan psikologi social, dilain
sisi, fokus pada kelompok, atau social, perilaku. Keduanya menekankan pada interaksi antara
individu, bukan pada stimuli fisikal. Perilaku menjelaskan pada hubungan social, pengaruh
social, dan kelompok yang dinamis. Percobaan dibuat untuk memahami bagaimana individu
berpikir, merasa, dan aksi yang dipengaruhi oleh imajinasi, atau kehadiran orang lain.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi perilaku manusia, termasuk kebutuhan
individual dan motivasi-motivasi, tekanan kelompok, permintaan organisasional, sejarah
personal, latar belakang yang unik dari individu-individu, konfli dari dalam dan luar
organisasi, waktu permintaan, tanggungjawab personal dan social, dan seterusnya.
E. Organisasional Mempengaruhi Perilaku
Banyak factor yang mempengaruhi perilaku seseorang yang bekerja dalam organisasi,
termasuk ukuran dan struktur organisasi, gaya manajemen, otoritas/tanggungjawab dalam
hubungan kerja, status hubungan, norma kelompok juga mempengaruhi perilaku dan fungsi
organisasi. Penerimaan dalam memperoleh informasi dalam sebuah perusahaan juga berbeda.
Ada informasi yang akurat, kurang jelas ataupun tidak terkait sama sekali. Berdasarkan
informasi tersebut, individu meprosesnya, kemudian keputusan dibuat dan bersikap.
Misalnya, official menyatakan bahwa hal tersebut merupakan pekerjaan yang berat dan akan
terus menerus mengembangkan dan meyakinkan tingkat promosi kita, tapi non-offisial
kemungkinan megindikasi yang sebaliknya. Keputusan didasarkan pada informasi yang
masing kurang akurat dan akan mempengaruhi sikap kerja dan sikap ke depannya terhadap
organisasi, dan hal itu tidak kondusif untuk efisiensi opersional.

F. Peranan Teori
Sekumpulan pola perilaku diharapkan dan dibutuhkan wakil kepala keuangan untuk
sebuah peranan social. Peranan didefinisikan secara sederhana sebagai bagian dari orang-
orang yang terlibat dalam interaksi dengan yang lainnya. Peranan social diartikan sebagai
hak-hak, tugas-tugas, kewajiban, dan perilaku yang tepat yang dimiliki oleah orang-orang
yang memegang posisi tertentu dalam sebuah lingkungan social tertentu. Dalam kelompok
formal, peran didefinisikan sebagai kumpulan peraturan.
Peranan berbeda dengan perilaku orang yang memgang posisi tertentu dalam
organisasi dan menyatukan kelompok untuk spesialisasi dan fungsi kordinasi. Komponen
Perilaku aktual dari peran disebut dengan norma. Norma-norma adalah kebutuhan akan
perilaku yang tepat untuk sebuah peran khusus.

G. Struktur Sosial
Studi pembelajaran sistematic akan perilaku manusia tergantung pada dua factor
yaitu: pertama orang- orang bertindak dalam kebiasaan dan pengulangan pola; kedua orang-
orang tidak terisolasi ,mereka melakukan interaksi dengan lainnya. Untuk penerapan dalam
perilaku manusia, kita akan mempertimbangkan konsep masyarakat dan budaya. Masyarakat
dapat didefenisikan sebagai jumlah total hubungan sesama manusia. Konsep masyarakat
berlangsung secara terus menerus dan kesempurnaan antar individu dan hubungan
institusional. Konsep dari sebuah system digunakan dalam ilmu keperilakuan dalam berbagai
kajian ilmu. Ini mengarah pada susunan yang saling brehubungan dan bagian yang
independen ketika membahas tentang system tata surya, system hayati ataupun system social.
Pola dengan berbagai bagian dan subsistem beroperasi sebagai struktur dari system. Pola
struktur sosial mengarah pada bentuk hubungan antara berbagai subsistem sosial dan individu
yang mungkin membuat fungsi suatu masyarakat organisasi sosial ataupun kelompok sosial.
H. Budaya
Budaya adalah cara hidup suatu masyarakat. Masyarakat tidak akan ada tanpa sebuah
budaya dan budaya tidak akan bertahan diluar masyarakat, atau cara hidup meliputi system
kepercayaan yang umum, cara perilaku yang diharapkan ataupun cara berpikir yang
diharapkan, pengetahuan teknis dan cara melakukan sesuatu. Budaya mempengaruhi pola
umum perilaku manusia karena budaya merupakan perilaku yang seharusnya ada pada
kondisi tertentu.
Aspek penting dalam suatu budaya yang akan menjamin keberlangsungan hidup
manusia yaitu secara fisik dan secara social. Untuk memahami perilaku dalam konsep
organisasi para akutan sebaiknya tahu ide ataupun pikiran suatu kebudayaan. Dalam beberapa
instansi budaya organisasi merupakan lingkungan kerja merujuk pada lingkungan kerja dan
iklim organisasi. Dasar pikiran awal bahwa elemem-elemen budaya mempengaruhi perilaku.
Budaya bisnis adalah system umum dari etika bisnis, pelaksanaan bisnis, pengetahuan bisnis
dan hardware yang mempengaruhi perilaku.

Kerangka kerja idealistis vs kerangka kerja materiaistis


Kerangka kerja Idealistis menjelaskan bahwa norma-norma budaya atau perilaku
dapat terlihat dalam ide-ide ataupun nilai-nilai yang dianut seseoarang.hal ini sangat
bertentangan dengan kerangka kerja materialistis dimana konsep ini memahami bahwa ide-
ide bukan penyebab utama suatu perilaku. Jadi nilai-nilai bergantunh pada dasar ekonomi dan
hubungan antar manusia. Paham ini menyatakan bahwa ide-ide tidak menyebabkan
perkembangan norma-norma budaya, system ekonomi, atau system perpolitikan.

Kerangka kerja interaksi


Kerangka kerja interaksi symbolic dalam hal pemaknaan dan realitas secara social
ditentukan melalui proses interkaksi manusia dengan lainnya, pencapaian ketentuan bersama
dari situasi sosialndan kesepakatan bersama terkait “apa:. Dalam beberapa cara, interaksi
simbolik dapat digambarkan sebagai sebuah alternative untuk peranan teori.

Kerangkakerja Lainnya
Perilaku bisa juga dimaknai sebagai istilah dari sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan
kepribadian.

Sumber : http://wordspeakslouder.blogspot.com/2017/03/resume-akuntansi-keperilakuan-bab-2.html

Anda mungkin juga menyukai