Disusunoleh :
Kelompok 4
i
DAFTARISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Manfaat Etika
1. Dapat menolong suatu pendirian dalam beragam suatu pandangan dan
moral.
2. Dapat membedakan yang mana yang tidak boleh dirubah dan yang
mana yang boleh dirubah.
3. Dapat menyelesaikan masalah-masalah moralitas ataupun suatu sosial
lainnya yang membingungkan suatu masyarakat dengan suatu
pemikiran yang sistematis dan kritis.
4. Dapat menggunakan suatu nalar sebagai dasar pijak bukan dengan suatu
perasaan yang bikin merugikan banyak orang. Yaitu Berpikir dan
bekerja secara sistematis dan teratur ( step by step).
5. Dapat menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan karena
sekedar ingin tahu tanpa memperdulikannya.
Macam – Macam Etika
1. Etika Filosofis
Secara harfiah etika filosofis dapat dianggap sebagai etika berasal dari
aktivitas berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Oleh
karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari
filsafat.
Etika termasuk dalam filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat
dipisahkan dari filsafat. Oleh karena itu, jika Anda ingin tahu unsur-
unsur etika maka kita harus bertanya juga tentang unsur-unsur filsafat.
Berikut ini menjelaskan dua sifat etika:
1. Filsafat non-empiris diklasifikasikan sebagai ilmu non-empiris.
Ilmu pengetahuan empiris adalah ilmu berdasarkan fakta atau
beton. Tapi filosofi ini tidak terjadi, filosofi mencoba untuk
melampaui beton seakan bertanya apa yang ada di balik gejala
beton.
2. Cabang filsafat praktis untuk berbicara tentang sesuatu “ada”.
Misalnya, filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Tetapi etika
tidak terbatas pada itu, tapi bertanya tentang “apa yang harus
dilakukan”.
3
2. Etika Teologis
Ada dua hal yang perlu diingat berkaitan dengan etika teologis.
Pertama, etika teologis tidak terbatas pada agama tertentu, tapi setiap
agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing.
Kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena
banyak unsur di dalamnya yang dalam etika secara umum, dan dapat
dipahami sebagai memahami etika secara umum.
5
- Tangung jawab
- Pelaksanaan kode etik
- Penafsiran dan penyempurnaan kode etik
Kode etik bertujuan agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya dan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
profesional.
Faktor yang mempengaruhi Perilaku Etika. Tiga fakto utamanya, yaitu :
1. Perbedaan Budaya.
Perilaku bisnis orang Indonesia tentu saja berbeda dengan Negara lain. Hal
yang sama, daerah atau kota tertentu berbeda perilaku bisnisnya dengan daerah
lain.
2. Pengetahuan.
Semakin banyak hal yang diketahui dan semakin baik seseorang memahami
suatu situasi, semakin baik pula kesempatannya dalam membuat keputusan-
keputusan yang etis. Ketidaktahuan bukanlah alasan yang dapat diterima dalam
pandangan hukum, termasuk masalah etika.
3. Perilaku Organisasi
Dasar etika bisnis adalah bersifat kesadaran etis dan meliputi standar-standar
perilaku. Banyak organisasi menyadari betul perlunya menetapkan peraturan-
peraturan perusahaan terkait perilaku dan menyediakan tenaga pelatih untuk
memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang permasalahan etika.
Kode Etik Aturan Profesi Akuntansi IAI
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan
bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di
lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia
pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
Tujuan profesi akuntansi
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar
profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi
kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
- Kredibilitas : Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem
informasi.
6
- Profesionalisme : Diperlukan individu yang dengan jelas dapat
diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang
akuntansi.
- Kualitas Jasa : Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh
dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
- Kepercayaan : Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa
terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh
akuntan.
Penegakkan kode etik di Indonesia
Penegakkan kode etik di Indonesia diawasi oleh:
- Kantor Akuntan Publik
- Unit Peer-Review Kompartemen Akuntan Publik- IAI
- Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik-IAI
- Dewan Pertimbangan Profesi IAI
- Departemen Keuangan RI
- BPKP
- Anggota dan Pimpinan KAP
8
dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang
jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
- Prinsip Kerahasiaan
Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh
sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak
boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk
mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang
berlaku. Informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan
hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh Praktisi untuk keuntungan
pribadinya atau pihak ketiga. Mengingat akuntan adalah profesi yang
berhubungan langsung dengan data keuangan, maka sudah sepatutnya harus
mampu memegang prinsip kerahasiaan. Prinsip kerahasiaan mengharuskan
setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini.
1. Mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dari hubungan
profesional dan hubungan bisnis pada pihak di luar kantor akuntan atau
organisasi tempat akuntan bekerja tanpa diberikan kewenangan yang
memadai dan spesifik, terkecuali jika mempunyai hak dan kewajiban
secara hukum atau profesional untuk mengungkapkan kerahasiaan
tersebut.
2. Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak
ketiga. Informasi yang diperoleh baik melalui hubungan profesional
maupun hubungan bisnis.
- Prinsip Objektivitas
Setiap Praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan
kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak (undue influence) dari pihak-
pihak lain memengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan
bisnisnya. Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang
diberikan anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil,
tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka serta bebas dari
benturan kepentingan atau di bawah pengaruh pihak lain.
9
- Prinsip Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Kompetensi adalah salah satu penjamin mutu dan kualitas layanan dari
seorang profesional di bidang jasa. Prinsip kompetensi dan kehati-hatian
professional mengharuskan setiap anggota akuntan untuk:
1. Memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk
menjamin pemberi kerja (klien menerima layanan yang profesional dan
kompeten.)
2. Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profesional yang berlaku
ketika memberikan jasa profesional.
Etika profesi dalam bidang akuntansi sangat perlu diperhatikan oleh setiap
akuntan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang akuntan yang profesional.
Dengan memahami etika profesi dengan baik, maka akuntan seharusnya dapat
bekerja dengan maksimal, salah satunya dengan membuat laporan keuangan yang
terperinci.
12
memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan
berkiprah dalam dunia bisnis.
9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana
apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut.
Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada
“oknum”, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk
melakukan “kecurangan” demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika
bisnis itu akan “gugur” satu demi satu.
10. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuh kembangkan Kesadaran dan rasa
Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha
menciptakan etika bisnis. Jika etika ini telah dimiliki oleh semua pihak, jelas
semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
11. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang
menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin
kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap
pengusaha lema
13
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Etika adalah suatu aturan atau norma yang dipakai pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat seseorang terkait perilaku baik dan buruk. Etika ini bisa
diadopsi dalam dunia bisnis, entah itu bisnis online, binsnis syariah dan bisnis
lainnya.
Etika profesi dalam bidang akuntansi sangat perlu diperhatikan oleh setiap
akuntan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan
untuk memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang akuntan yang
profesional. Dengan memahami etika profesi dengan baik, maka akuntan
seharusnya dapat bekerja dengan maksimal, salah satunya dengan membuat
laporan keuangan yang terperinci.
3.2. SARAN
Sebagai penyusun makalah ini, Kami sadar banyak kekurangan dan
ketidak sempurnaan dari penyusunan makalah ini, maka dari itu kami
mengharapkan dosen pengampuh dan teman-teman sekalian untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan dari makalah yang kami
susun, dan mengharapkan makalah yang kami susun dapat bermafaat buat kami
sendiri dan teman-teman sekalian untuk pengetahuan kita bersama.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-etika/
http://hanihohoy.blogspot.com/2015/01/struktur-kode-etik-iai.html
https://www.jurnal.id/id/blog/prinsip-dasar-etika-profesi-akuntansi/
http://auditme-post.blogspot.com/2012/10/prinsip-dasar-etika-profesi-akuntan.html
https://agungkevinkarang.wordpress.com/2015/10/10/etika-profesi-akuntansi-perilaku-
etika-dalam-bisnis/
https://ghinaislamiah.wordpress.com/2017/11/13/perilaku-etika-dalam-bisnis-dan-dalam-
profesi-akuntansi/
https://vanesyayulianti.wordpress.com/2014/12/10/kode-etik-
akuntansi/#:~:text=Kode%20etik%20akuntansi%20adalah%20pedoman,sehari%2Dhari%
20dalam%20profesi%20akuntansi.
https://accurate.id/akuntansi/ingin-menjadi-akuntan-ketahui-kode-etik-akuntan-terlebih-
dulu/
15