Anda di halaman 1dari 16

ETIKA PROFESIONAL

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :


Pengauditan I

Dosen Pengajar :

Drs. Syamsul Bahri, M.Si, Ak, CA

Disusun Oleh :

Sekar Arum Arifa (191622019152228)


Risa MeIlia (191622019152129)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULAR B


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
2020-2021
Page |1

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera,

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan YME atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas Pengauditan I dengan judul “Etika
Profesional”.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan


dukungan khususnya kepada Dosen Pengauditan I Bapak Drs. Syamsul Bahri, M.Si,
Ak.CA yang telah membimbing kami dalam menulis makalah iniDemikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Malang, 15 Oktober 2021

Penyusun
Page |2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Definisi Etika & Profesi dan Profesional Menurut Para Ahli..........................................4
2.2 Tujuan dan Manfaat Etika Profesi....................................................................................8
2.3 Prinsip Etika Profesi.......................................................................................................10
2.4 Pengertian Kode Etik Profesi.........................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................................15
Page |3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya
dan menegaskan pada perbuatan yang benar. Etika profesi merupakan norma yang
ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi, yang mengarahkan dan memberikan
petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin
mutu moral profesi itu di mata masyarakat. Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang
menyediakan laporan-laporan bagi para pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan
kondisi ekonomi perusahaan. Akuntansi di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan
Indonesia di mana dalam kode etik tersebut terdapat prinsip-prinsip etika yang mengatur
bagaimana seharusnya seorang akuntan berperilaku. Salah satu karakteristik yang
membedakan setiap profesi dengan masyarakat pada umumnya adalah adanya kode etik
perilaku profesional atau etika bagi para anggotanya. Perilaku yang beretik memerlukan
lebih dari sekedar beberapa peraturan perilaku dan kegiatan pengaturan. Tidak ada
satupun kode etik profesional maupun kerangka kerja pengaturan yang mampu
mengantisipasi segala situasi yang memerlukan adanya pertimbangan pribadi dalam
perilaku beretika. Sesuai dengan itu, maka makalah ini akan dimulai dengan suatu
pembahasan singkat tentang etika umum sebelum bergerak pada topik etika profesional.
Kemudia baru akan melangkah pada Cade of Professional AICPA (Kode Prilaku
Profesional) yang cukup rinci..
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Etika , Profesi dan Etika Profesi
2. Apakah Manfaat dan Tujuan Etika Profesi
3. Apakah Prinsip dari Etika Profesi
4. Apakah Pengertian Kode Etik Profesi

1.3 Tujuan Makalah


1. Mahasiswa mengetahui tentang Etika, Profesi, dan Etika Profesi
2. Mahasiswamengetahui manfaat dan tujuan Etika Profesi
3. Mahasiswamengetahui Prinsip Etika Profesi
4. Mahasiswamengetahui tentang Kode Etik Profesi
Page |4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika & Profesi, Etika Profesional Menurut Para Ahli
A. Pengertian Etika

Etika (ethics) berasal dari Bahasa Yunani Ethos yang berarti “karakter”. Kata lain
untuk etika ialah moralitas (morality), yang berasal dari Bahasa Latin mores yang berarti
“kebiasaan”. Moralitas berpusat pada “benar” dan ”salah” dalam perilaku manusia. Oleh
karena itu, etika berkaitan dengan pernyataan tentang bagaimana orang akan berperilaku
terhadap sesamanya. Ahli filsafat dan etika telah mengembangkan sejumlah teori tentang
perilaku beretika.Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1998) merumuskan pengertian etika dalam tiga arti sebagai berikut:

1. Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral.

2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.

3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut di masyarakat.

Etika Menurut para Ahli :

Abdullah dalam buku yang berjudul Pengantar Studi Etika (2006:4) menjelaskan arti kata
etika berdasarkan etimologinya yang berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang bermakna
kebiasaan atau adat-istiadat.

Bertens dalam Etika seri Filsafat Atma Jaya (1993:4) memaparkan pengertian etika dalam
dalam bentuk jamak ta etha yang juga berarti adat kebiasaan.

Riady dalam Filsafat Kuno dan Manajemen Modern (2008:189) menjelaskan bahwa etika
dalam bahasa Latin diartikan sebagai Moralis yang berasal dari kata Mores dengan makna
adat-istiadat yang realistis bukan teoritis.

Menurut Profesor Robert Salomon, etika dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termausk bahwa orang yang beretika
adalah orang yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai individu yang
beretika.
Page |5

2. Etika merupakan hukum sosial. Etika merupakan hukum yang mengatur, mengendalikan
serta membatasi perilaku manusia.

Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya
prilaku manusia :

1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola
prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai
dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
3. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika
dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak
serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat
di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum
dan teori-teori.
4. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana kami mengambil
keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang kami
lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun,
penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana kami menilai perilaku kami dan orang
lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi
yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil
suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada
dibaliknya.
B. Pengertian Profesi

Menurut Beberapa Ahli :

SCHEIN, E.H (1962), Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun
suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
Page |6

HUGHES, E.C (1963) Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya
tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya.

DANIEL BELL (1973) Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan
yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang
dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam
melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan
kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.

PAUL F. COMENISCH (1983) Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita
dan nilai bersama.

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.

K. BERTENS Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-
cita dan nilai-nilai bersama.

SITI NAFSIAH Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari
nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang
banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan
tanggung jawab.

DONI KOESOEMA A Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di
dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus
untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat.

Maka Kesimpulannya : pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti
oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun
sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta
aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan
tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat,
karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

C. Pengertian Etika Profesional


Page |7

Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti
kedokteran, guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula
bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan
dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu
sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena
banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi.
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :

PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang
profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau
dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain
melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi
waktu luang.

Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan
“PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan :

PROFESI :

- Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.


- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
- Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

PROFESIONAL :

- Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.


- Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
- Hidup dari situ.
- Bangga akan pekerjaannya.

CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
Page |8

1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini


dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Dengan melihat ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum
profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas
rata- rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain
pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka
kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan
menerapkan suatu standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu
kualitas masyarakat yang semakin baik.Etika profesional (profrssional ethics) harus lebih
dari sekedar prinsip-prinsip moral. Etika ini meliputi standar perilaku bagi seorang
profesional yang dirancang untuk tujuan praktis dan idealistik. Sedangkan kode etik
profesional dapat dirancang sebagian untuk mendorong perilaku yang ideal, sehinggga
bersifat realistis dan dapat ditegakkan. Agar dapat memiliki arti, keduanya harus pada posisi
diatas hukum, namun sedikit dibawah posisi ideal.
2.2 Tujuan dan Manfaat Etika Profesi
a. Tujuan Suhrawadi Lubis (1994: 13) menyatakan bahwa yang menjadi tujuan
pokok dari rumusan etika dalam kode etik profesi antara lain :
1. Standar-standar etika, yang menjelaskan dan menetapkan tanggung
jawab kepada l lembaga dan masyarakat umum.
2. Membantu para profesional dalam menentukan apa yang harus
mereka perbuat dalam mengahadapi dilema pekerjaan mereka.
3. Standar etika bertujuan untuk menjaga reputasi atau nama para
profesional.
4. Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi
Page |9

5. Standar etika juga merupakan pencerminan dan pengharapan dari


komunitasnya, yang menjamin pelaksanaan kode etik tersebut dalam
pelayanannya.
6. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan
moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika
menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika
(kode etik) profesi dalam pelayanannya
7. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan
integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
8. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan
hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar
kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk
organisasi profesinya
b. Manfaat Etika Profesi
1. manfaat terhadap diri sendiri. Penyandang profesi memiliki
kesempatan luas untuk mengabdikan diri demi kepentingan publik.
2. manfaat terhadap masyarakat. Masyarakat dapat memperoleh
pelayanan sesuai dengan kebutuhannya mengingat profesi memiliki
keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain.
3. Manfaat terhadap negara. Penyandang profesi dapat berperan serta
memajukan negara dengan keahlian bidang tertentu yang dimilikinya.
Segala bidang dalam aktifitas negara saling terkait, apabila segala
bidang kehidupan dapat berjalan dengan maksimal maka mekanisme
pembangunan dalam segala bidang menjadi maju yang berdampak
pada kemajuan negara.
4. Manfaat terhadap hukum. Negara kita adalah negara hukum dan
hukum sebagai panglima yang tertinggi. Profesi pada bidangnya
masing-masing tetap hukum menjadi panutan bagi profesi sesuai
pandangan segala segi kehidupan harus berpatokan pada hukum yang
berlaku. Profesi hukum merupakan profesi yang terdepan dalam
berupaya menegakkan hukum berfungsi sebagai panutan bagi profesi
selain hukum dan masyarakat.
P a g e | 10

2.3 Prinsip Etika Profesi


1. Tanggung jawab.
Tanggung jawab adalah satu prinsip pokok bagi kaum profesional, orang yang
profesional sudah dengan sendirinya berarti orang yang bertanggung jawab. Pertama,
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaannya dan terhadap hasilnya.
Kedua, ia juga bertanggung jawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan
dan kepentingan orang lain khususnya kepentingan orang-orang yang dilayaninya.
Pada tingkat dimana profesinya itu membawa kerugian tertentu secara disengaja atau
tidak disengaja, ia harus bertanggung jawab atas hal tersebut, bentuknya bisa macam-
macam. Mengganti kerugian, pengakuan jujur dan tulus secara moral sebagai telah
melakukan kesalahan.
2. Keadilan
Prinsip ini terutama menuntut orang yang profesional agar dalam menjalankan
profesinya ia tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-
orang yang dilayaninya dalam rangka profesinya demikian pula. Prinsip ini menuntut
agar dalam menjalankan profesinya orang yang profesional tidak boleh melakukan
diskriminasi terhadap siapapun termasuk orang yang mungkin tidak membayar jasa
profesionalnya .prinsip “siapa yang datang pertama mendapat pelayanan pertama”
merupakan perwujudan sangat konkret prinsip keadilan dalam arti yang seluas-
luasnya..
3. Otonomi
Ini lebih merupakan prinsip yang dituntut oleh kalangan profesional terhadap dunia
luar agar mereka diberi kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya.
Sebenarnya ini merupakan kensekuensi dari hakikat profesi itu sendiri. Karena,
hanya kaum profesional ahli dan terampil dalam bidang profesinya, tidak boleh ada
pihak luar yang ikut campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut. ini terutama
ditujukan kepada pihak pemerintah. Yaitu, bahwa pemerintah harus menghargai
otonomi profesi yang bersangkutan dan karena itu tidak boleh mencampuri urusan
pelaksanaan profesi tersebut. Otonomi ini juga penting agar kaum profesional itu bisa
secara bebas mengembangkan profesinya, bisa melakukan inovasi, dan kreasi
tertentu yang kiranya berguna bagi perkembangan profesi itu dan kepentingan
masyarakat luas.
4.Integritas moral.
P a g e | 11

Berdasarkan hakikat dan ciri-ciri profesi di atas terlihat jelas bahwa orang yang
profesional adalah juga orang yang punya integritas pribadi atau moral yang tinggi.
Karena, ia mempunyai komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama
baiknya dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat. Dengan demikian,
sebenarnya prinsip ini merupakan tuntutan kaum profesional atas dirinya sendiri
bahwa dalam menjalankan tugas profesinya ia tidak akan sampai merusak nama
baiknya serta citra dan martabat profesinya.

2.4 Pengertian Kode Etik Profesi


Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun
bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma
hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-
baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional
Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda
yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita,
keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan
peraturan yang sistematis.
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, seban dihasilkan berkat penerapan
pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik ada,
pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi sebaliknya
selalu didampingi refleksi etis. Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah
satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak
akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-instansi
lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan
profesi itu sendiri.
Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan lanjutan
dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi.
Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang
lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika
profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis
secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar
dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang
profesional
P a g e | 12

Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih niatnya untuk
mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa
dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan citacita yang diterima
oleh profesi itu sendiri yang bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan
untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang
harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya di
awasi terus menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang
dikenakan pada pelanggar kode etik.
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK :
1. Sanksi moral
2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi.

TUJUAN KODE ETIK PROFESI


1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas
yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai
bidang.
PENYEBAB PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab pelanggaran kode etik yang biasanya terjadi di
lingkungan kita, antara lain:
1. Pengaruh jabatan
2. Misalnya yang melakukan pelanggaran kode etik profesi adalah seorang pimpinan
atau orang yang memilii kekuasaan yang tinggi pada suatu profesi. Maka bisa jadi
yang posisi dan kedudukannya berada di bawah orang tersebut, akan enggan untuk
melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk diberikan sanksi, karena khawatir
akan berpengaruh kepada jabatan dan posisi pada suatu perusahaan.
3. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga menyebabkan
pelaku pelanggaran kode etik profesi tidak merasa takut untuk melakukan
pelanggaran.
4. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat.
5. Organisasi profesi tidak dilengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat
untuk menyampaikan keluhan.
P a g e | 13

6. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena


buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi itu sendiri.
7. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga
martabat luhur profesinya.
8. Pengaruh sifat kekeluargaan
Misalnya, yang melakukan pelanggaran adalah keluarga atau dekat hubungan kekerabatannya
dengan pihak yang berwenang memberikan sanksi terhadap pelanggaran kode etik pada suatu
profesi, maka ia akan cenderung untuk tidak memberikan sanksi kepada kerabatnya yang
telah melakukan pelanggaran kode etik tersebut.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELANGGARAN ETIKA
1. Kebutuhan individu, contohnya korupsi karena alas an ekonomi
2. Tidak ada pedoman, karena area “abu-abu”, sehingga tak ada paduan.
3. Perilaku dan kebiasaan individu, contohnya kebiasaan yang terakumulasi tidak
dikoreksi.
4. Lingkungan tidak etis, contohnya pengaruh dari komunitas.
5. Perilaku orang yang ditiru, contohnya efek primordialisme yang kebablasan.
P a g e | 14

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan
menegaskan pada perbuatan yang benar. Etika profesi merupakan norma yang ditetapkan dan
diterima oleh kelompok profesi, yang mengarahkan dan memberikan petunjuk kepada
anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di
mata masyarakat. pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun
sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta
aturan yang harus  dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan
tidak memiliki aturan yangrumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat,
karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.Etika
profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari
klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban
masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya
dengan disertai refleksi yang seksama.
Terdapat empat prinsip utama yang melandasi pelaksanaan etika profesi, yaitu:
1. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingklah laku atau
perbuatan, baik yang disengaja atau tidak disengaja
2. Keadilan Semua yang dilakukan harus adil dan pelayanan diberikan pada siapapun
yang berhak menerimanya. Etika Profesi: Pengertian, Prinsip, dan Fungsinya (2)
3. Otonomi Profesional dalam dunia kerja memiliki wewenang dan kebebasan yang
dijalankan sesuai kode etik yang berlaku. Dengan cara ini setiap tugas akan dapat
diselesaikan dengan baik.
4. Integritas Moral Integritas moral adalah kualitas kejujuran serta prinsip moral dalam
diri seseorang yang harus dilakukan secara konsisten dalam menjalankan profesinya.
Fungsi Etika Profesi
Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya
pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan
Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik
Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga puluh
organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari semua pihak untuk keberlangsungan makalah ini, supaya menjadi makalah yang
bermanfaat bagi semua pihak.
P a g e | 15

DAFTAR PUSTAKA

repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3587/BAB%20I-BAB%20III.pdf. (n.d.). Retrieved


Desember 16, 2017

Sukrillah, M. (n.d.). http://www.pengonaq-media.com/2014/10/etika-profesi-it.html?m=1. Retrieved


Desember 13, 2017

Alvin A. Arens, Rendal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2006. Auditin dan Jasa Assrance.
Edisi Keduabelas. Jakarta

https://kumparan.com/berita-hari-ini/etika-profesi-pengertian-prinsip-dan-fungsinya-
1v3OcE37tmD/4

Bertens, Kees., ETIKA, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

De Voss, H., Pengantar Etika, Tiara Wacana, Yogya

https://hepiprayudi.files.wordpress.com/2011/09/kode-etik-profesi-akuntan-publik.pdf

http://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf

https://greatdayhr.com/id-id/blog/etika-profesi/

http://prinsip-prinsipetikaprofesi.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai