Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera,
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan YME atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas Pengauditan I dengan judul “Etika
Profesional”.
Penyusun
Page |2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Definisi Etika & Profesi dan Profesional Menurut Para Ahli..........................................4
2.2 Tujuan dan Manfaat Etika Profesi....................................................................................8
2.3 Prinsip Etika Profesi.......................................................................................................10
2.4 Pengertian Kode Etik Profesi.........................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................................15
Page |3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Etika & Profesi, Etika Profesional Menurut Para Ahli
A. Pengertian Etika
Etika (ethics) berasal dari Bahasa Yunani Ethos yang berarti “karakter”. Kata lain
untuk etika ialah moralitas (morality), yang berasal dari Bahasa Latin mores yang berarti
“kebiasaan”. Moralitas berpusat pada “benar” dan ”salah” dalam perilaku manusia. Oleh
karena itu, etika berkaitan dengan pernyataan tentang bagaimana orang akan berperilaku
terhadap sesamanya. Ahli filsafat dan etika telah mengembangkan sejumlah teori tentang
perilaku beretika.Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1998) merumuskan pengertian etika dalam tiga arti sebagai berikut:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
Abdullah dalam buku yang berjudul Pengantar Studi Etika (2006:4) menjelaskan arti kata
etika berdasarkan etimologinya yang berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang bermakna
kebiasaan atau adat-istiadat.
Bertens dalam Etika seri Filsafat Atma Jaya (1993:4) memaparkan pengertian etika dalam
dalam bentuk jamak ta etha yang juga berarti adat kebiasaan.
Riady dalam Filsafat Kuno dan Manajemen Modern (2008:189) menjelaskan bahwa etika
dalam bahasa Latin diartikan sebagai Moralis yang berasal dari kata Mores dengan makna
adat-istiadat yang realistis bukan teoritis.
Menurut Profesor Robert Salomon, etika dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termausk bahwa orang yang beretika
adalah orang yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai individu yang
beretika.
Page |5
2. Etika merupakan hukum sosial. Etika merupakan hukum yang mengatur, mengendalikan
serta membatasi perilaku manusia.
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya
prilaku manusia :
1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola
prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai
dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
3. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika
dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak
serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat
di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum
dan teori-teori.
4. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana kami mengambil
keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang kami
lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun,
penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana kami menilai perilaku kami dan orang
lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi
yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil
suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada
dibaliknya.
B. Pengertian Profesi
SCHEIN, E.H (1962), Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun
suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
Page |6
HUGHES, E.C (1963) Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya
tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya.
DANIEL BELL (1973) Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan
yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang
dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam
melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan
kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
PAUL F. COMENISCH (1983) Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita
dan nilai bersama.
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
K. BERTENS Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-
cita dan nilai-nilai bersama.
SITI NAFSIAH Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari
nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang
banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan
tanggung jawab.
DONI KOESOEMA A Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di
dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus
untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat.
Maka Kesimpulannya : pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti
oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun
sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta
aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan
tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat,
karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti
kedokteran, guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula
bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan
dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu
sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena
banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi.
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang
profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau
dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain
melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi
waktu luang.
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan
“PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan :
PROFESI :
PROFESIONAL :
CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
Page |8
Berdasarkan hakikat dan ciri-ciri profesi di atas terlihat jelas bahwa orang yang
profesional adalah juga orang yang punya integritas pribadi atau moral yang tinggi.
Karena, ia mempunyai komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama
baiknya dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat. Dengan demikian,
sebenarnya prinsip ini merupakan tuntutan kaum profesional atas dirinya sendiri
bahwa dalam menjalankan tugas profesinya ia tidak akan sampai merusak nama
baiknya serta citra dan martabat profesinya.
Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih niatnya untuk
mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa
dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan citacita yang diterima
oleh profesi itu sendiri yang bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan
untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang
harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya di
awasi terus menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang
dikenakan pada pelanggar kode etik.
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK :
1. Sanksi moral
2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan
menegaskan pada perbuatan yang benar. Etika profesi merupakan norma yang ditetapkan dan
diterima oleh kelompok profesi, yang mengarahkan dan memberikan petunjuk kepada
anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di
mata masyarakat. pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun
sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta
aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan
tidak memiliki aturan yangrumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat,
karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.Etika
profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari
klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban
masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya
dengan disertai refleksi yang seksama.
Terdapat empat prinsip utama yang melandasi pelaksanaan etika profesi, yaitu:
1. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingklah laku atau
perbuatan, baik yang disengaja atau tidak disengaja
2. Keadilan Semua yang dilakukan harus adil dan pelayanan diberikan pada siapapun
yang berhak menerimanya. Etika Profesi: Pengertian, Prinsip, dan Fungsinya (2)
3. Otonomi Profesional dalam dunia kerja memiliki wewenang dan kebebasan yang
dijalankan sesuai kode etik yang berlaku. Dengan cara ini setiap tugas akan dapat
diselesaikan dengan baik.
4. Integritas Moral Integritas moral adalah kualitas kejujuran serta prinsip moral dalam
diri seseorang yang harus dilakukan secara konsisten dalam menjalankan profesinya.
Fungsi Etika Profesi
Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya
pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan
Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik
Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga puluh
organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari semua pihak untuk keberlangsungan makalah ini, supaya menjadi makalah yang
bermanfaat bagi semua pihak.
P a g e | 15
DAFTAR PUSTAKA
Alvin A. Arens, Rendal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2006. Auditin dan Jasa Assrance.
Edisi Keduabelas. Jakarta
https://kumparan.com/berita-hari-ini/etika-profesi-pengertian-prinsip-dan-fungsinya-
1v3OcE37tmD/4
https://hepiprayudi.files.wordpress.com/2011/09/kode-etik-profesi-akuntan-publik.pdf
http://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf
https://greatdayhr.com/id-id/blog/etika-profesi/
http://prinsip-prinsipetikaprofesi.blogspot.com/