Disusun oleh:
1. Aisyah (22012050)
2. Ratri Kusumawardani (22012052)
3. Diffa Zulfahmi Priyadi (22012054)
4. Andry Afrizal (22012055)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Teori dan Praktik BK Kelompok dengan judul makalah “KONSEP DASAR BK
KELOMPOK, PROSEDUR DAN METODE BIMBINGAN KELOMPOK”
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan. Kami menyadari apabila dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang
kelompok kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan, kritik dan saran yang
membangun dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
C. TUJUAN ........................................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3
D. Kesamaan dan Perbedaan antara Bimbingan Kelompok, Konseling Kelompok dan Psikoterapi
Kelompok.............................................................................................................................................. 9
PENUTUP .................................................................................................................................................. 13
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 13
B. SARAN ........................................................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok merupakan salah satu aspek
penting, terutama di dalam Bimbingan Konseling Kelompok. Layanan BK Kelompok
merupakan proses layanan yang melibatkan beberapa individu membentuk kelompok
untuk berinteraksi satu sama lain, berbagi pengetahuan dan pengalaman serta
mengembangkan pemahaman lebih mendalam mengenai individu sendiri dan individu lain.
Di dalam Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling kelompok terdapat beberapa
layanan seperti Bimbingan Kelompok, Konseling Kelompok dan Psikoterapi Kelompok
yang dapat dilihat kesamaan dan perbedaanya dari berbagai aspek seperti tujuan layanan,
masalah yang dihadapi serta pemberian bantuan . Selain Konsep Dasar Bimbingan dan
Konseling kelompok terdapat Prosedur dan Metode Bimbingan Kelompok.
Dalam makalah ini, akan membahas lebih lanjut mengenai Konsep Dasar
Bimbingan dan Konseling Kelompok dengan layanan bimbingan kelompok, konseling
kelompok dan psikoterapi kelompok serta membahas mengenai prosedur dan metode
bimbingan kelompok dengan harapan pembaca dapat memperoleh pengetahuan tentang
konsep dasar bimbingan kelompok, prosedur serta metode bimbingan kelompok yang
berupaya membantu konseli mencapai perkembangan dan potensi mereka di dalam aspek
kehidupan.
B. RUMUSAN MASALAH
1
1. Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Kelompok ?
2. Apa yang dimaksud dengan Konseling Kelompok ?
3. Apa yang dimaksud dengan Psikoterapi Kelompok ?
4. Bagaimana kesamaan dan perbedaan antara Bimbingan Kelompok, Konseling
Kelompok dan Psikoterapi Kelompok ?
5. Apa Prosedur dan Metode bimbingan kelompok ?
C. TUJUAN
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dan
menjawap pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bimbingan Kelompok
3
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk
pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi
peserta layanan. Secara lebih khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan
untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap
yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan
kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal para siswa.
Selain itu, tujuan khusus bimbingan kelompok ialah:
1. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan
teman-temannya.
2. Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok
3. Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-
teman dalam kelompok khususnya dan teman di luar kelompok pada
umumnya.
4. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan
kelompok.
5. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang
lain.
6. Melatih siswa memperoleh keterampilan social.
7. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam
hubungannya dengan orang lain.
4
1. Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagamaan dan hidup
sehat. Guru BK perlu menanamkan bahwa toleransi dalam
beragama itu sangat penting apalagi di Indonesia itu terdapat suku,
ras, dan agama yang berbeda-beda. Guru BK juga dapat melakukan
sosialisasi / seminar tentang pentingnya hidup sehat.
5
dimana, kita harus merencakan masa depan yang matang, baik dari
segitu kuliah, jurusan, dll.
B. Konseling Kelompok
Istilah konseling kelompok pertama sekali dipopulerkanoleh Allen pada
tahun 1931 dan berkembang pesat hingga sekarang ini. Konseling kelompok adalah
proses pemberian bantuan layanan dari seorang ahli untuk peserta didik/Konseli
agar nantinya mereka dapat mengatasi hambatan, masalah dan upaya memecah
masalah yang dialami, baik itu masalah pribadi, belajar, sosial dan karir yang
tersaji dalam bentuk hubungan teraputik. Perngertian lain mengatakan, Konseling
kelompok adalah bantuan layanan yang berfokus pada proses hubungan
interpersonal dan strategi pemecahan masalah antar anggota kelompok yang
sadar bahwa pikiran, perasaan dan perilaku sedang mengalami suatu permasalahan.
6
Konseling kelompok dilakukan dengan tujuan untuk membantu konseli
mengembangkan sikap positif dan kemampuan interpersonal yang lebih baik dan
membantu anggota kelompok mengubah keterampilan danperilaku baru yang
diperoleh dari hasil yang dipelajari selama proses konseling kelompok dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Psikoterapi Konseling
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
pasien bersama-sama berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Keuntungan yang
diperoleh individu melalui terapi aktivitas kelompok ini adalah dukungan
(support), pendidikan, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah,
meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal dan meningkatkan uji
realitas.
Menurut Yosep (2007) Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang
dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist. Terapi kelompok adalah
terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi
bagi pasien dengan gangguan interpersonal.
Ada beberapa jenis metode pelaksanaan terapi kelompok antara lain
psikoanalisis, psikodrama, terapi gestalt, dan analisis transaksional
1. Psikoanalisis
Psikoanalisis didefinisikan sebagai metode penelitian, sebagai
teknik penyembuhan dan juga sebagai pengetahuan psikologi.
2. Psikodrama
Psikodrama adalah sebuah kegiatan pengajaran yang bertitik tolak
dari permasalahan yang lebih menyangkut psikologi manusia atau dalam
hubungan antar manusia. Psikodrama dilakukan dengan tujuan sebagai
terapi, yaitu agar individua tau peserta didik memperoleh insight
(pemahaman) yang lebih baik tentang dirinya.
3. Terapi Gestalt
7
Terapi ini dikembangkan oleh Frederick S. Pearls (1894-1970) yang
didasari oleh empat aliran, yaitu psikoanalisis, fenomenologis, dan
eksistensialisme, serta psikologi gestalt. Terapi gestalt menekankan pada
“apa” dan “bagaimana” dari pengalaman masa kini untuk membantu klien
menerima perbedaan-perbedaan mereka.
4. Analisis Transaksional
Pada dasarnya Analisis Transaksional memandang bahwa individu
ditentukan oleh pengalaman masa kecil dan putusan yang telah dibuatnya
pada masa lalu, namun dapat diubah. Analisis Transaksional berpijak pada
asumsi bahwa individu dapat memahami putusan-putusan masa
lampaunya dan mampu untuk memutuskan ulang.
Adapun Teknik yang biasanya dipakai dalam terapi kelompok (Group Therapy)
yaitu:
1. Permainan Dialog
Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk
mendialogkan dua kecenderungan yang saling bertentangan yaitu,
kecenderungan topdog(adil, menuntut, dan berlaku sebagai majikan) dan
under dog (korban, bersikap tidak berdaya, membela diri, dan tak
berkuasa). Disini ada permainan kursi kosong, yaitu klien diharapkan
bermain dialog dengan memerankan top dog maupun under dog sehingga
klien dapat merasakan keduanya dan dapat melihat sudut pandang dari
keduanya.
2. Teknik Pembalikan
Teori yang melandasi teknik pembalikan adalah teori bahwa klien
terjun ke dalam suatu yang ditakutinya karena dianggap bisa
menimbulkan kecemasan, dan menjalin hubungan dengan bagian-bagian
diri yang telah ditekan atau diingkarinya. Gejala-gejala dan tingkah
laku sering kali mempresentasikan pembalikan dari dorongan-dorongan
yang mendasari. Jadi konselor bisa meminta klien memainkan peran
8
yang bertentangan dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya atau
pembalikan dari kepribadiannya.
3. Bermain Proyeksi
Memantulkan pada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya
sendiri tidak mau melihat atau menerimanya.
4. Terapi dengan Perasaan
Teknik ini bisa digunakan pada saat klien menunjuk pada perasaan
atau suasana hati yang tidak menyenangkan yang ia sangat ingin
menghindarinya. Terapi mendesak klien untuk tetap atau menahan
perasaan yang ia ingin hindari itu.
9
Singkatnya, perbedaan utama antara terapi kelompok, konseling kelompok, dan
psikoterapi kelompok adalah tingkat intensitas dan fokus pada isu-isu tertentu. Terapi
kelompok lebih fokus pada hubungan interpersonal, konseling kelompok fokus pada
permasalahan tertentu, dan psikoterapi kelompok lebih intensif dan fokus pada
pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
10
Dukungan sistem ini merupakan komponen layanan dan kegiatan
manajemen yang secara tidak langsung memberikan layanan dalam
memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa.
2. Diskusi
Menurut Handayani, Emilia, & Wahyuni (2009)teknik diskusi kelompok lebih
baik dari pada teknik ceramah. Diskusi kelompok adalah forum komunikasi antar 2 orang
atau lebih dengan tujuan mencari suatu penyelesaian dari suatu masalah yang dialami.
Diskusi kelompok dilakukan dengan membangun dinamika interaksi antar
anggota , melatihkan keterampilan komunikasi, meningkatkan cara berpikir siswa,
membangun kerjasama dan hubungan antar siswa yang lebih erat (Bloom
dalamRomlah, 2006). Penelitian Afiyanti (2008) menjelasakan apabila diskusi kelompok
dilakukan secara terarah dapat membantu seseorang dalam eksplorasi pengetahuan, sikap,
dan persepsi secara mendalam.
3. Activities
Bimbingan kelompok adalah upaya bantuan kepada siswa yang dilakukan
secara terencana dan terorganisir untuk pengembangan pribadi, hubungan sosial,
kegiatan belajar, karir/jabatan, dan kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan
mencegah berkembangnya masalah dan pengembangan keterampilan-keterampilan hidup
yang dibutuhkan melalui dinamika kelompok.
Menyangkut contoh-contoh aktivitas bimbingan kelompok, Gibson &
Mitchell (1995:186) menguraikan bahwa: “examples of group guidance activity are
orientation groups, career exploration groups, college visitation days, and classroom
guidance”. Kutipan tersebut mengandung arti bahwa contoh aktivitas bimbingan kelompok
adalah kelompok orientasi, kelompok penelusuran karier, hari kunjungan kampus,
dan bimbingan kelas.
11
Tujuan adalah mengembangkan kesadaran diri tentang gaya hubungan
interpersonal melalui umpan balik korektif dari anggota kelompok yang lain. Pasien
diterima dan didukung, oleh karena itu dapat meningkatkan harga diri. Tipe ini yang
paling umum dilakukan.
b) Kelompok Bimbingan Inspirasi
Kelompok yang sangat terstruktur kohesif, mendukung, yang meminimalkan
pentingnya tilikan, dan memaksimalkan nilai diskusi didalam kelompok dan
persahabatan. Kelompoknya mungkin saja besar (missal,Alcoholic Anonymus).
Anggota kelompok dipilih seringkali karena mereka “mempunyai problem yang sama”
c) Terapi Berorientasi Psikoanalitik
Suatu teknik kelompok dengan struktur yang longgar, terapis melakukan
interprestasi tentang konflik nirsadar pasien dan memprosesnya dari observasi
interaksi antar anggota kelompok.
d) Sejumlah tipe terapi kelompok yang lain antara lain:
1.Terapi perilaku
2.Gestalt
3.Konfrontasi
4.Psikodrama (Role Play)
5.Analisis transaksional
Terapi kelompok dapat berlangsung beberapa minggu, beberapa bulan
atau beberapa tahun, dan biasanya dilakukan seminggu sekali. Terdiri dari 5-12
anggota (bergantung pada tipenya). Terapis banyak dari disiplin ilmu dapat
melakukan terapi kelompok, banyak terapi kelompok dilakukan dengan
menyertakan ko-terapis. Beberapa kelompok terdiri dari pasien dengan hanya
satu diagnosis (missal, Skizofrenia, Alkoholisme) tetapi ada juga yang
campuran. Belum jelas pasien-pasien mana saja yang mendapat manfaat atau
memburuk dengan terapi kelompok.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang dalam
pelaksanaannya melibatkan beberapa individu peserta didik (klien) untuk membahas
permasalahan yang sudah ditetapkan oleh guru pembimbing.
Konseling kelompok biasanya berfokus pada masalah yang lebih spesifik, seperti
kecanduan atau kesedihan. Konseling bertujuan untuk memberikan dukungan dan
bimbingan kepada anggota kelompok saat mereka mengatasi tantangan individu.
Psikoterapi kelompok merupakan jenis terapi yang lebih intensif dan berjangka panjang
dibandingkan konseling kelompok atau terapi kelompok.
Kemudian terdapat prosedur dan metode bimbingan kelompok yang didalamnya
menjelaskan strategi orientasi, diskusi,activities serta pelatihan dan terapi (Rahmat, 2019)
B. SARAN
Penting bagi pembimbing/fasilitator BK untuk memahami konsep dasar BK
Kelompok, Prosedur serta Metode bimbingan kelompok agar setiap layanan yang
diberikan bisa membantu konseli/klein mencapai perkembangan dan potensi secara
maksimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ardimen1*, N. F. (2019). Model bimbingan kelompok dengan pendekatan muhasabah. Jurnal Pendidikan
Islam Ta’dibuna, 280-281.
Drajat Edy Kurniawan, T. A. (2018). Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama Sebagai Upaya
Mengatasi Perilaku Bullying di Sekolah. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 54-55.
14