Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR BK KELOMPOK, PROSEDUR DAN

METODE BIMBINGAN KELOMPOK

Mata kuliah Teori dan Praktik BK Kelompok

Dosen Pengampu : Edy Cahya Saputra, M.Pd

Disusun oleh:

1. Aisyah (22012050)
2. Ratri Kusumawardani (22012052)
3. Diffa Zulfahmi Priyadi (22012054)
4. Andry Afrizal (22012055)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI WATES
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Teori dan Praktik BK Kelompok dengan judul makalah “KONSEP DASAR BK
KELOMPOK, PROSEDUR DAN METODE BIMBINGAN KELOMPOK”

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan. Kami menyadari apabila dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang
kelompok kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan, kritik dan saran yang
membangun dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.

Kulon Progo, 8 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ iii

BAB I ............................................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 1

C. TUJUAN ........................................................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3

A. Bimbingan Kelompok ................................................................................................................... 3

B. Konseling Kelompok .................................................................................................................... 6

C. Psikoterapi Konseling ................................................................................................................... 7

D. Kesamaan dan Perbedaan antara Bimbingan Kelompok, Konseling Kelompok dan Psikoterapi
Kelompok.............................................................................................................................................. 9

E. Prosedur dan Metode Bimbingan Kelompok .............................................................................. 10

BAB III ....................................................................................................................................................... 13

PENUTUP .................................................................................................................................................. 13

A. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 13

B. SARAN ........................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok merupakan salah satu aspek
penting, terutama di dalam Bimbingan Konseling Kelompok. Layanan BK Kelompok
merupakan proses layanan yang melibatkan beberapa individu membentuk kelompok
untuk berinteraksi satu sama lain, berbagi pengetahuan dan pengalaman serta
mengembangkan pemahaman lebih mendalam mengenai individu sendiri dan individu lain.
Di dalam Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling kelompok terdapat beberapa
layanan seperti Bimbingan Kelompok, Konseling Kelompok dan Psikoterapi Kelompok
yang dapat dilihat kesamaan dan perbedaanya dari berbagai aspek seperti tujuan layanan,
masalah yang dihadapi serta pemberian bantuan . Selain Konsep Dasar Bimbingan dan
Konseling kelompok terdapat Prosedur dan Metode Bimbingan Kelompok.
Dalam makalah ini, akan membahas lebih lanjut mengenai Konsep Dasar
Bimbingan dan Konseling Kelompok dengan layanan bimbingan kelompok, konseling
kelompok dan psikoterapi kelompok serta membahas mengenai prosedur dan metode
bimbingan kelompok dengan harapan pembaca dapat memperoleh pengetahuan tentang
konsep dasar bimbingan kelompok, prosedur serta metode bimbingan kelompok yang
berupaya membantu konseli mencapai perkembangan dan potensi mereka di dalam aspek
kehidupan.

B. RUMUSAN MASALAH

Untuk mempelajari lebih dalam mengenai Konsep Dasar BK Kelompok, Prosedur


dan Metode Bimbingan Kelompok maka penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut :

1
1. Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Kelompok ?
2. Apa yang dimaksud dengan Konseling Kelompok ?
3. Apa yang dimaksud dengan Psikoterapi Kelompok ?
4. Bagaimana kesamaan dan perbedaan antara Bimbingan Kelompok, Konseling
Kelompok dan Psikoterapi Kelompok ?
5. Apa Prosedur dan Metode bimbingan kelompok ?

C. TUJUAN

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dan
menjawap pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah :

1. Untuk mengetahui tentang Bimbingan Kelompok.


2. Untuk mengetahui tentang Konseling Kelompok.
3. Untuk mengetahui tentang Psikoterapi Kelompok.
4. Untuk mengetahui kesamaan dan perbedaan antara Bimbingan Kelompok, Konseling
Kelompok dan Psikoterapi Kelompok.
5. Untuk mengetahui Prosedur dan Metode bimbingan kelompok.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


memungkinkan sejumlah peserta didik (klien), secara bersama-sama, melalui
dinamika kelompok, memperoleh bahan-bahan dari narasumber tertentu (terutama
dari guru pembimbing), membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik)
tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupan mereka sehari-
hari, dan atau untuk pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu
maupun sebagai pelajar. Pendapat tersebut memiliki maksud yaitu, bimbingan
kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang dalam
pelaksanaannya melibatkan beberapa individu peserta didik (klien) untuk
membahas permasalahan yang sudah ditetapkan oleh guru pembimbing.
Permasalahan yang dibahas dalam bimbingan kelompok bermanfaat untuk
memahami diri, serta mengembangkan kemampuan sosial individu sehingga
individu dapat memahami diri secara baik dan berhubungan sosial secara tepat
dengan orang lain.
Sementara itu, Wibowo (2005: 17) menjelaskan bahwa bimbingan
kelompok merupakan suatu kegiatan kelompok yang di dalamnya pemimpin
kelompok menyediakan berbagai informasi bagi anggota kelompok serta
mengarahkan diskusi agar anggota kelompok memiliki sifat sosial dan dapat
mencapai tujuan bersama. Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa di dalam bimbingan
kelompok lebih diarahkan pada masalah-masalah yang bersifat sosial sehingga
anggota kelompok/individu yang tergabung dalam layanan bimbingan kelompok
lebih memiliki jiwa sosial.
Selanjutnya Sukardi (2008: 64) mengemukakan bahwa layanan bimbingan
kelompok yaitu layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara
bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari konselor yang berguna untuk
menunjang kehidupan sehari-hari serta berguna untuk pengambilan keputusan

3
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk
pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi
peserta layanan. Secara lebih khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan
untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap
yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan
kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal para siswa.
Selain itu, tujuan khusus bimbingan kelompok ialah:
1. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan
teman-temannya.
2. Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok
3. Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-
teman dalam kelompok khususnya dan teman di luar kelompok pada
umumnya.
4. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan
kelompok.
5. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang
lain.
6. Melatih siswa memperoleh keterampilan social.
7. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam
hubungannya dengan orang lain.

Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling


yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan baru nara sumber tertentu
(terutama dari Guru Pembimbing) dan atau membahas secara bersama-sama pokok
bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan
kehidupannya sehari-hari dan untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu
maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan
dan atau tindakan tertentu.

Materi dalam layanan bimbingan kelompok bisa meliputi :

4
1. Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagamaan dan hidup
sehat. Guru BK perlu menanamkan bahwa toleransi dalam
beragama itu sangat penting apalagi di Indonesia itu terdapat suku,
ras, dan agama yang berbeda-beda. Guru BK juga dapat melakukan
sosialisasi / seminar tentang pentingnya hidup sehat.

2. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana


adanya (termasuk perbedaan individu, sosial, dan budaya serta
permasalahannya)

3. Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik dan peristiwa yang


terjadi di masyarakat, serta pengendalian / pemecahannya.
Pemahaman ini perlu ditanamkan sejak dini, terutama untuk
kalangan remaja karena emosinya masih sangat labil. Agar saat
mereka di masyarakat nanti emosinya tidak mudah tersulut. Emosi
yang labil akan mudah memicu konflik.

4. Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif (untuk belajar dan


kegiatan sehari-hari, serta waktu senggang). Disiplin dalam hal
apapun itu penting.

5. Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan


keputusan, dan berbagai konsekwensinya, karena semua keputusan
pasti ada konsekwensinya masing-masing.

6. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar, pemahaman hasil


belajar, timbulnya kegagalan belajar dan cara-cara
penanggulangannya (termasuk ujian nasional)

7. Pengembangan hubungan sosial yang efektif, dan produktif.

8. Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier,


serta perencanaan masa depan. Pilihan dan pengembangan tidak
dapat dilakukan secara spontan, tetapi harus direncanakan dari awal,
kita mau kerja di bidang apa, minat kita di bidang apa, potensi kita

5
dimana, kita harus merencakan masa depan yang matang, baik dari
segitu kuliah, jurusan, dll.

9. Pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki


jabatan/program studi lanjutan dan pendidikan lanjutan. Hal ini
sangat perlu agar nantinya seorang siswa tidak salah jurusan yang
bisa berakibat fatal sampai ke dunia kerja.

B. Konseling Kelompok
Istilah konseling kelompok pertama sekali dipopulerkanoleh Allen pada
tahun 1931 dan berkembang pesat hingga sekarang ini. Konseling kelompok adalah
proses pemberian bantuan layanan dari seorang ahli untuk peserta didik/Konseli
agar nantinya mereka dapat mengatasi hambatan, masalah dan upaya memecah
masalah yang dialami, baik itu masalah pribadi, belajar, sosial dan karir yang
tersaji dalam bentuk hubungan teraputik. Perngertian lain mengatakan, Konseling
kelompok adalah bantuan layanan yang berfokus pada proses hubungan
interpersonal dan strategi pemecahan masalah antar anggota kelompok yang
sadar bahwa pikiran, perasaan dan perilaku sedang mengalami suatu permasalahan.

Prayitno (2004 : 1) berpendapat bahwa konseling kelompok adalah layanan


bimbingan konseling yang mengikutkan sejumlah peserta dalam bentuk kelompok,
dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok dengan mengaktifkan
dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi
pengembangan, pribadi dan/atau pemecahan masalah individu yang menjadi
peserta kegiatan kelompok. Sunawan (2009 : 13) konseling kelompok yaitu layanan
yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi
melalui dinamika kelompok. Sukardi, Dewa Ketut (2008 : 68) mengemukakan
bahwa pelayanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengantasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
Sedangkan Mugiarso (2008: 68) mengemukakan bahwa layanan konseling
kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana
kelompok fungsi pencegahan sebagai fungsi utama

6
Konseling kelompok dilakukan dengan tujuan untuk membantu konseli
mengembangkan sikap positif dan kemampuan interpersonal yang lebih baik dan
membantu anggota kelompok mengubah keterampilan danperilaku baru yang
diperoleh dari hasil yang dipelajari selama proses konseling kelompok dalam
kehidupan sehari-hari.

C. Psikoterapi Konseling
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
pasien bersama-sama berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Keuntungan yang
diperoleh individu melalui terapi aktivitas kelompok ini adalah dukungan
(support), pendidikan, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah,
meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal dan meningkatkan uji
realitas.
Menurut Yosep (2007) Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang
dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist. Terapi kelompok adalah
terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi
bagi pasien dengan gangguan interpersonal.
Ada beberapa jenis metode pelaksanaan terapi kelompok antara lain
psikoanalisis, psikodrama, terapi gestalt, dan analisis transaksional
1. Psikoanalisis
Psikoanalisis didefinisikan sebagai metode penelitian, sebagai
teknik penyembuhan dan juga sebagai pengetahuan psikologi.
2. Psikodrama
Psikodrama adalah sebuah kegiatan pengajaran yang bertitik tolak
dari permasalahan yang lebih menyangkut psikologi manusia atau dalam
hubungan antar manusia. Psikodrama dilakukan dengan tujuan sebagai
terapi, yaitu agar individua tau peserta didik memperoleh insight
(pemahaman) yang lebih baik tentang dirinya.
3. Terapi Gestalt

7
Terapi ini dikembangkan oleh Frederick S. Pearls (1894-1970) yang
didasari oleh empat aliran, yaitu psikoanalisis, fenomenologis, dan
eksistensialisme, serta psikologi gestalt. Terapi gestalt menekankan pada
“apa” dan “bagaimana” dari pengalaman masa kini untuk membantu klien
menerima perbedaan-perbedaan mereka.
4. Analisis Transaksional
Pada dasarnya Analisis Transaksional memandang bahwa individu
ditentukan oleh pengalaman masa kecil dan putusan yang telah dibuatnya
pada masa lalu, namun dapat diubah. Analisis Transaksional berpijak pada
asumsi bahwa individu dapat memahami putusan-putusan masa
lampaunya dan mampu untuk memutuskan ulang.

Adapun Teknik yang biasanya dipakai dalam terapi kelompok (Group Therapy)
yaitu:
1. Permainan Dialog
Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk
mendialogkan dua kecenderungan yang saling bertentangan yaitu,
kecenderungan topdog(adil, menuntut, dan berlaku sebagai majikan) dan
under dog (korban, bersikap tidak berdaya, membela diri, dan tak
berkuasa). Disini ada permainan kursi kosong, yaitu klien diharapkan
bermain dialog dengan memerankan top dog maupun under dog sehingga
klien dapat merasakan keduanya dan dapat melihat sudut pandang dari
keduanya.
2. Teknik Pembalikan
Teori yang melandasi teknik pembalikan adalah teori bahwa klien
terjun ke dalam suatu yang ditakutinya karena dianggap bisa
menimbulkan kecemasan, dan menjalin hubungan dengan bagian-bagian
diri yang telah ditekan atau diingkarinya. Gejala-gejala dan tingkah
laku sering kali mempresentasikan pembalikan dari dorongan-dorongan
yang mendasari. Jadi konselor bisa meminta klien memainkan peran

8
yang bertentangan dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya atau
pembalikan dari kepribadiannya.
3. Bermain Proyeksi
Memantulkan pada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya
sendiri tidak mau melihat atau menerimanya.
4. Terapi dengan Perasaan
Teknik ini bisa digunakan pada saat klien menunjuk pada perasaan
atau suasana hati yang tidak menyenangkan yang ia sangat ingin
menghindarinya. Terapi mendesak klien untuk tetap atau menahan
perasaan yang ia ingin hindari itu.

D. Kesamaan dan Perbedaan antara Bimbingan Kelompok, Konseling Kelompok dan


Psikoterapi Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang dalam
pelaksanaannya melibatkan beberapa individu peserta didik (klien) untuk membahas
permasalahan yang sudah ditetapkan oleh guru pembimbing. Permasalahan yang dibahas
dalam bimbingan kelompok bermanfaat untuk memahami diri, serta mengembangkan
kemampuan sosial individu sehingga individu dapat memahami diri secara baik dan
berhubungan sosial secara tepat dengan orang lain.
Sedangkan Konseling kelompok mirip dengan terapi kelompok, namun biasanya berfokus
pada masalah yang lebih spesifik, seperti kecanduan atau kesedihan. Konseling kelompok
sering kali dipimpin oleh konselor atau terapis berlisensi, dan tujuannya adalah untuk
memberikan dukungan dan bimbingan kepada anggota kelompok saat mereka mengatasi
tantangan individu.
Psikoterapi kelompok merupakan jenis terapi yang lebih intensif dan berjangka panjang
dibandingkan konseling kelompok atau terapi kelompok. Biasanya dipimpin oleh
psikoterapis berlisensi dan mungkin melibatkan kombinasi sesi individu dan kelompok.
Psikoterapi kelompok berfokus pada membantu individu mendapatkan wawasan tentang
emosi, perilaku, dan hubungan mereka serta mengembangkan keterampilan yang mereka
butuhkan untuk membuat perubahan positif dalam hidup mereka.

9
Singkatnya, perbedaan utama antara terapi kelompok, konseling kelompok, dan
psikoterapi kelompok adalah tingkat intensitas dan fokus pada isu-isu tertentu. Terapi
kelompok lebih fokus pada hubungan interpersonal, konseling kelompok fokus pada
permasalahan tertentu, dan psikoterapi kelompok lebih intensif dan fokus pada
pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

E. Prosedur dan Metode Bimbingan Kelompok


Penggunaan teknik dalam kegiatan bimbingan kelompok mempunyai beberapa fungsi
yaitu selain dapat memfokuskan kegiatan bimbingan kelompok terhadap tujuan yang ingin
dicapai tetapi juga dapat membuat suasana bimbingan menjadi terbangun dengan adanya
dinamika kelompok.
1. Terdapat beberapa strategi orientasi dalam bimbingan kelompok :
a) Layanan Dasar
Layanan dasar merupakan layanan yang harus diberikan kepada konseli yang
bersifat umum dalam rangka mencegah (preventif) kemungkinan terjadinya
gangguan, rintangan, atau hambatan dalam belajar maupun dalam hal
perkembangan sehingga mampu membantu memberikan kemudahanbagi
siswa dalam mencapai perkembangan optimal.
b) Layanan Responsif
Layanan ini diberikan kepada siswa yang menghadapi kebutuhan dan
masalah yang memerlukan pertolongan dengansegera, maka layanan yang diberikan
adalah layanan responsif, sebab jika tidak dengan segera dibantu dapat
menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan.
c) Perencanaan Individual
Perencanaan individual merupakan suatu layanan yang dilakukan sebagai
upaya untuk memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor,dan mengelola
rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri.
d) Dukungan Sistem

10
Dukungan sistem ini merupakan komponen layanan dan kegiatan
manajemen yang secara tidak langsung memberikan layanan dalam
memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa.
2. Diskusi
Menurut Handayani, Emilia, & Wahyuni (2009)teknik diskusi kelompok lebih
baik dari pada teknik ceramah. Diskusi kelompok adalah forum komunikasi antar 2 orang
atau lebih dengan tujuan mencari suatu penyelesaian dari suatu masalah yang dialami.
Diskusi kelompok dilakukan dengan membangun dinamika interaksi antar
anggota , melatihkan keterampilan komunikasi, meningkatkan cara berpikir siswa,
membangun kerjasama dan hubungan antar siswa yang lebih erat (Bloom
dalamRomlah, 2006). Penelitian Afiyanti (2008) menjelasakan apabila diskusi kelompok
dilakukan secara terarah dapat membantu seseorang dalam eksplorasi pengetahuan, sikap,
dan persepsi secara mendalam.
3. Activities
Bimbingan kelompok adalah upaya bantuan kepada siswa yang dilakukan
secara terencana dan terorganisir untuk pengembangan pribadi, hubungan sosial,
kegiatan belajar, karir/jabatan, dan kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan
mencegah berkembangnya masalah dan pengembangan keterampilan-keterampilan hidup
yang dibutuhkan melalui dinamika kelompok.
Menyangkut contoh-contoh aktivitas bimbingan kelompok, Gibson &
Mitchell (1995:186) menguraikan bahwa: “examples of group guidance activity are
orientation groups, career exploration groups, college visitation days, and classroom
guidance”. Kutipan tersebut mengandung arti bahwa contoh aktivitas bimbingan kelompok
adalah kelompok orientasi, kelompok penelusuran karier, hari kunjungan kampus,
dan bimbingan kelas.

4. Pelatihan dan Terapi


Terapi kelompok terdiri atas beberapa bentuk, sebagian besar berasal dari jenis-
jenis terapi individual :
a) Kelompok Eksplorasi Interpersonal

11
Tujuan adalah mengembangkan kesadaran diri tentang gaya hubungan
interpersonal melalui umpan balik korektif dari anggota kelompok yang lain. Pasien
diterima dan didukung, oleh karena itu dapat meningkatkan harga diri. Tipe ini yang
paling umum dilakukan.
b) Kelompok Bimbingan Inspirasi
Kelompok yang sangat terstruktur kohesif, mendukung, yang meminimalkan
pentingnya tilikan, dan memaksimalkan nilai diskusi didalam kelompok dan
persahabatan. Kelompoknya mungkin saja besar (missal,Alcoholic Anonymus).
Anggota kelompok dipilih seringkali karena mereka “mempunyai problem yang sama”
c) Terapi Berorientasi Psikoanalitik
Suatu teknik kelompok dengan struktur yang longgar, terapis melakukan
interprestasi tentang konflik nirsadar pasien dan memprosesnya dari observasi
interaksi antar anggota kelompok.
d) Sejumlah tipe terapi kelompok yang lain antara lain:
1.Terapi perilaku
2.Gestalt
3.Konfrontasi
4.Psikodrama (Role Play)
5.Analisis transaksional
Terapi kelompok dapat berlangsung beberapa minggu, beberapa bulan
atau beberapa tahun, dan biasanya dilakukan seminggu sekali. Terdiri dari 5-12
anggota (bergantung pada tipenya). Terapis banyak dari disiplin ilmu dapat
melakukan terapi kelompok, banyak terapi kelompok dilakukan dengan
menyertakan ko-terapis. Beberapa kelompok terdiri dari pasien dengan hanya
satu diagnosis (missal, Skizofrenia, Alkoholisme) tetapi ada juga yang
campuran. Belum jelas pasien-pasien mana saja yang mendapat manfaat atau
memburuk dengan terapi kelompok.

12
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang dalam
pelaksanaannya melibatkan beberapa individu peserta didik (klien) untuk membahas
permasalahan yang sudah ditetapkan oleh guru pembimbing.
Konseling kelompok biasanya berfokus pada masalah yang lebih spesifik, seperti
kecanduan atau kesedihan. Konseling bertujuan untuk memberikan dukungan dan
bimbingan kepada anggota kelompok saat mereka mengatasi tantangan individu.
Psikoterapi kelompok merupakan jenis terapi yang lebih intensif dan berjangka panjang
dibandingkan konseling kelompok atau terapi kelompok.
Kemudian terdapat prosedur dan metode bimbingan kelompok yang didalamnya
menjelaskan strategi orientasi, diskusi,activities serta pelatihan dan terapi (Rahmat, 2019)
B. SARAN
Penting bagi pembimbing/fasilitator BK untuk memahami konsep dasar BK
Kelompok, Prosedur serta Metode bimbingan kelompok agar setiap layanan yang
diberikan bisa membantu konseli/klein mencapai perkembangan dan potensi secara
maksimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ardimen1*, N. F. (2019). Model bimbingan kelompok dengan pendekatan muhasabah. Jurnal Pendidikan
Islam Ta’dibuna, 280-281.

Dr. Jahju Hartanti, M. (2022). Bimbingan Kelompok. Tulungagung: UD DUTA SABLON .

Drajat Edy Kurniawan, T. A. (2018). Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama Sebagai Upaya
Mengatasi Perilaku Bullying di Sekolah. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 54-55.

Kurnato, M. E. (2013). KONSELING KELOMPOK. BANDUNG: ALFABETA.

Muhammad Azka Maulan, S. M. (2021). BUKU PEDOMAN PSIKOTERAPI KELOMPOK GOTONG-


ROYONG UNTUK MENGATASI KASUS BULLYING DI SEKOLAH. JAWA TENGAH: EUREKA
MEDIA AKSARA.

Pranoto, H. (2016). UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI LAYANAN


BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA NEGERI 1 SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA.
Jurnal Lentera Pendidikan LPPM UM METRO, 102-104.

Rahmat, H. K. (2019). IMPLEMENTASI STRATEGILAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING .


Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 41-42.

Siregar, S. W. (2018). KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK. HIKMAH, 83.

Trinurmi, S. (2023). METODE PELAKSANAAN TERAPI KELOMPOK. Jurnal Bimbingan Penyuluhan


Islam, 56-57.

Utomo, P. (2021). MODEL KONSELING KELOMPOK BERBASIS TERAPI BERMAIN ASOSIATIF.


Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 62-63.

14

Anda mungkin juga menyukai