MANAJEMEN KELAS
DISUSUN OLEH :
Pasiha 17.1.11.3.4.020
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji atas kehadirat Allah swt.Karena atas rahmat dan limpahannya kita
masih dapat diberikan kesehatan wal’afiat. Salawat serta salam kita haturkan kepada nabi
besar kita nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju
alam terang benderang. Atas kesempatan kali ini kami membuat makalah yang berjudul
“ Mengenal Lingkungan Belajar Out Door” dan dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah “Manajemen Kelas”. Kami
menyelesaikan makalah dengan kemampuan kami dan kami sadari makalah ini belum
tentu sempurna masih banyak kekurangannya baik dari segi penulisan maupun
penyusunan makalah.
ucapkan terima kasih atas perhartian dan kesempatan yang telah berikan kepada kami.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Pembahasan 2
BAB II PEMBAHASAN
B. Prinsip Umum Penataan Area Bermain Out Door Pada Anak Usia Dini 4
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria, terampil dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Pendidikan usia dini dapat dimulai di rumah atau dalam keluarga,
pengembangan anak usia dini hendaknya dilakukan melalui belajar dan melalui
bermain (learning through games). Hal ini karena bermain merupakan kegiatan
TK, karena lingkungan sekitar baik fisik maupun non fisik mempengaruhi prilaku
manusia. Contohnya adalah pengaturan rumah. Rumah yang bersih dan rapi
menjaga kebersihan. Bertitik tolak dari kesadaran bahwa anak belajar dari
TK sangat tergantung dari cara pengaturan lingkungan belajar dan bermain serta
maka pengaturan lingkungan, alat permainan pada khususnya, dan sumber belajar
pada umumnya harus rapi menarik dan dengan efisiensi yang tinggi sehingga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
kegiatannya belajar sambil bermain diisi oleh permainan atau ketangkasan dalam
diciptakan tidak untuk proses belajar mengajar akan tetapi bisa digunakan untuk
usia dini. Pertama, banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan
didapatkan oleh anak. Kedua, kebiasaan orang tua yang menjauhkan area bermain
dari anak-anak karena berbagai faktor dan lebih memilih memberikan anak-anak
tontonan atau bermain komputer selain itu faktor lingkungan yang tidak aman
di lingkungan bermain outdoor yang dikelilingi alam yang natural sehingga anak-
Hal yang paling penting dari penataan lingkungan outdoor adalah anak
tangannya sendiri. Anak dapat melihat tentang perubahan warna, memegang kulit
kayu sebatang pohon, mendengar suara jangkrik atau mencium udara setelah
B. Prinsip Umum Penataan Area Bermain Outdoor Pada Anak Usia Dini
a. Perkembangan Kognitif
makanan.
5. Dapat bekerja sama (bermain pasir bersama dengan menambahkan sedikit air,
b. Perkembangan Bahasa
bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan,
maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke
1. Umur anak
2. Kondisi lingkungan
3. Kecerdasan anak
5. Kondisi fisik
bermain kelompok.
bibit.
d. Perkembangan Psikomotorik
1. Anak diajak untuk melihat gambar dan bercerita tentang gambar yang
dilihatnya dengan bimbingan guru, misalkan untuk melatih anak hidup tertib
dengan bimbingan guru (misalkan untuk melatih anak hidup tertib dan teratur
dalam makan dan minum, bangun tidur, bermain dan lain-lain, anak bisa
anak usia dini terhadap nilai-nilai keagamaan (dan moral) pada saat proses
belajar
Menyenangkan
a. Lokasi
tentang kawasan tempatnya bermukim daripada pihak lain. Hal ini dimaksudkan
agar pendirian lembaga PAUD benar-benar berada di pusat kawasan atau area
lembaga PAUD secara lebih mudah. Tetapi jika pihak yayasan pendiri PAUD
sudah mempunyai lokasi yang disediakan khusus, maka tidak perlu lagi konsultasi
berjalan dengan nyaman, tenang, dan mencerdaskan. Selain itu jalur transportasi
yang memadai, sehingga semua orang tua yang mempunyai anak usia dini
dikawasan tersebut dapat mengakses lembaga PAUD dengan mudah dan aman.
b. Ukuran
luas tanah dan bentuk gedung guna membuat anak menjadi nyaman dan betah
untuk sekolah.
c. Luas Tanah
Seperti halnya yang terdapat dalam standar pendidikan anak usia dini,
diantaranya:
Aman, nyaman, terang, memenuhi criteria kesehatan bagi anak dan sesuai
Luas lahan minimal 300 meter2 (ruang guru, ruang kepala TK, UKS,
Ruang anak dengan rasio 3 m2 per anak. Memiliki fasilitas permainan baik
bangunan, dan daya tamping anak didik yang akan direkrut. Luas tanah berkaitan
yang akan ditampung. Jika merujuk pada teori-teori ilmu pertanahan (agrarian),
luas bangunan dalam sebidang tanah maksimal ¾ dari luas tanah dan ¼ tanah
suatu keniscayaan. Sebab, ruang terbuka akan menjadi ajang kreativitas tanpa
batas untuk anak-anak. Oleh karena itu, keberadaannya sangat dibutuhkan. Tetepi
hal ini justru sangat jarang sekali bisa dijumpai perkotaan. Justru kebanyakan
alternatif berkarya wisata pun selalu diagendakan guna memenuhi kebutuhan anak
untuk bermain di ruang terbuka dan mengenal dunia luar selain di ruang kelas.
d. Pagar
situasi berbahaya. Desain dan ketinggian pagar harus sedemikian rupa untuk
tidak ditutup. Pagar dapat menjadi sentra berkebun anak, agar anak terjaga rasa
4. Alat bermain sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian
6. Tempat bermain harus bebas dari aliran listrik yang membahayakan, dan
e. Permukaan
1. Area tubuh,
3. Area melompat,
5. Area mendaki,
8. Jalan Kecil/Trotoar
hampir sama dengan bentuk bangunan lain, seperti rumah, toko, dsb. Cuma yang
Jika gedung PAUD seperti ini berhasil diwujudkan maka PAUD yang
demikian akan menjadi “surga para pembelajar sejati”, yakni anak usia dini.
Nuansa yang berbeda-beda tersebut membuat anak senantiasa betah dan tidak
Demikian pula dengan fasilitas bermain anak yang lainnya, seperti kolam
renang. Desain kolam renang juga tidak boleh terlalu sederhana, yaitu kotak, bujur
sangkar, dan lingkaran. Sebaiknya desain kolam renang untuk anak dibuat dengan
1. Desain dan Setting Area dan Lingkungn Belajar diluar Kelas (outdoor)
b) Area Memanjat
c) Area Transportasi
d) Area Pertukangan
e) Area Kebun
E. Strategi Belajar Outdoor
1. Nilai bermain
Seperti telah kita ketahui bahwa semboyan kegiatan pengembangan pada anak
usia dini adalah ”bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain”. Bermain
adalah pekerjaan anak-anak dan anak-anak selalu ingin bermain. Dalam bermain
kegiatan, menjelajah dan menyaring bahasa mereka ketika mereka bicara dan
peralatan adalah dengan menyediakan salah satu bagian dari kegiatan, minat dan
Dalam ruang kelas untuk anak usia dini, lingkungan didesain untuk
kesempatan pada anak-anak untuk berpartisipasi secara individual dalam tim dan
kelompok kecil.
3. Sentra adalah pembelajaran terpadu
bersamaan. Dalam satu kegiatan belajar, anak- anak dapat mengembangkan aspek
ini, ditujukan untuk pendidik (guru dan pengasuh) yang menginginkan kelasnya
menjadi tempat yang menarik atau memadai sebagai tempat bermain dan belajar.
Selain itu, dengan membaca kegiatan belajar ini, diharapkan para pendidik untuk
lembaga PAUD tertarik mencoba menyusun ruangan sentra yang sesuai dengan
dan memberi kesempatan kepada pendidik untuk menata dan mendesain ruangan
usia dini. Pertama, banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan
didapatkan oleh anak. Kedua, kebiasaan orang tua yang menjauhkan area bermain
dari anak-anak karena berbagai faktor dan lebih memilih memberikan anak-anak
tontonan atau bermain komputer selain itu faktor lingkungan yang tidak aman
Hal yang paling penting dari penataan lingkungan outdoor adalah anak
tangannya sendiri. Anak dapat melihat tentang perubahan warna, memegang kulit
kayu sebatang pohon, mendengar suara jangkrik atau mencium udara setelah
Prinsip penataan area bermain outdoor pada anak usia dini adalah :
naungan. Dalam merancang tempat bermain outdoor cara yang baik untuk
anda berikan kepada anak didik. Beberapa pertimbangan yang dapat menjadi
masukan ke dalam area aktivitas anak adalah variasi alat-alat permainan,
tukang kayu.
dan peralatan tidak cocok dengan kemampuan dan ukuran fisik anak. Alasan
bermain adalah :
(c) pengelolaan prilaku untuk anak yang tidak disiplin di Strategi Belajar
(d) guru memberikan kebebasan kepada anak saat bermain di area Alat
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
sambil bermain diisi oleh permainan atau ketangkasan dalam usaha membentuk
percaya diri.
B. Saran
secara efektif dan efisien, guru kelas diharapkan untuk selalu melakukan kerjasama
perkembangan anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Samal, Sharon E., Dino dkk., Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar (Jakarta:
Kencana, 2011).
Dockett, Sue dan Marilyn Fleer. (2002). Play and Pedagogy in Early Childhood, Fried
Robert L.[2005], The Game of School [Why We All Play It, How It Hurts Kids,
and What It Will Take to Change It] Jossey Bass, San Farncisco. CA
Jene kemp & Clare Walter [2004], Brain Games [permainan yang merangsang otak],
Pepen Supendi Dkk [2007], 50 Permainan fun game, menyenangkan di indoor dan
Keamanan merupakan hal utama yang harus di perhatikan oleh pihak sekolah. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan yang dapat terjadi kapan saja, dan dimana
saja, mengingat usia anak yang masih belum matang secara fisik dan mental dalam
a. Apakah daerah tersebut terbentang ( tidak ada penghalang) sehingga guru dan
b. Apakah ada daerah dimana anak-anak bisa sendiri dan berpartisipasi dalam
c. Apakah ada tanah yang lembut diatas tempat ayunan, tempat memanjat dan
perosostan?
e. Apakah tersedia peralatan yang cukup agar anak-anak tidak perlu menunggu dalam
f. Apakah semua lubang air, kabel listrik, dan peralatan berbahaya lainnya tidak
Pada umumnya anak-anak secara alamiah sangat menyukai aktifitas di luar ruangan. Bagi
anak situasi dan kondisi apapun dapat menajdi kegiatan yang menarik hal ini harus dijaga
dan menajdi bentuk pelayanan guru terhadap anak. melalui aktivitas outdoor para guru di
intervensi. Kebutuhan anak untuk bebas bergerak, mandiri, dan mengatur dirinya sendiri
mendapatkan kesempatan untuk di kembangkan dalam arena outdoor ini. Guru hanya
berperan untuk mengawasi dan melindungi anak dari resiko bahaya yang mungkin timbul
akibat dari kebebasan anak yang belum di imbangai dengan kematangan intelektual.
Sebagian besar professional dalam bidang anak usia dini sepakat bahwa bermain dapat
meningkatkan berbagai aspek perkembangan (yakni fisik, kognitif, soaial dan emosi)
tergantung pada focus dan prioritas program yang di berlakukan. Frost dan Worthman
melalui bermain dan mengurutkan tiep-tipe materi yang cocok untuk masing-masing hasil
bermain tradisional dengan perlengkapan yang tetap ( misalnya ayunan dan papan luncur
) bukanlah tempat yang baik bagi anak untuk bermain-main di tinjau dari pendirian
perkembangan ( dan juga untuk alas an kemanan ). Anak kecil memerlukan baik itu
perangkat yang tetap dan kompleks maupun materi sederhana dan mudah di pindahkan
yang dapat di manipulasi oleh anak-anak (misalnya pasir, air, kayu dan ban ). 2
karakteristik desain tempat bermain di asosiasikan dengan tingkatan bermain yang tinggi
adalah: materi-materi fleksibel (misalnya, materi yang dapat di manipulasi, di ubah, dan
dikombinasikan oleh anak) dan materi yang memberikan beragam pengalaman. Tempat
Ruang outdoor harus menarik bagi semua indra. Talbot dan Frost (1996) mengajukan
di pertimbangkan dalam mendesain tempat bermain yang menstimulus rasa takjub dan
kepekaan indra anak. hal ini akan berpengaruh terhadap motivasi anak untuk beraktivitas,