Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar
Pendidikan
DOSEN PENGAMPU ; DEBBY ADELITA FEBRIANTI P. M.Pd.

Disusun oleh :
Ana Arifah
Rohmatul Ummah
Dina Wasyfah Jannati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN


PROBOLINGGO 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Yang atas rahmatnya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Solawat serta salam dapat tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW. Serta
segenap keluarga dan sahabat serta para pengikutnya yang setia dengan akhir
zaman.

Makalah yang membahas tentang pengertian muqhatta;ah mudah-mudahan


bisa bermanfaat bagi mahasiswa semua, meskipun dalam penyusunannya jauh dari
kata sempurna, akan tetapi tanpa mengurangi rasa hormat kami, penyusunan juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun baik dari dosen mata
kuliyah maupun dari mahasiswa sekalian.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyususnan makalah ini karena


itu kami sangat mengharap kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini.

Kesempurnaan dan kebenaran itu hanya milik ALLAH ‘azzawajalla.


sedangkan kesalahan dan kekurangan adalah dari manusia kami pribadi.

KRAKSAAN, 2 JUNI 2023

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. .................................................................................. ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah. ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN. ............................................................................. 3
A. Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini ..................... 3
B.Ruang Lingkup Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ......................... 4
C.Fungsi dan Prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini .... 7
D.Karakteristik Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Bermutu dan
Berkualita ...................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 13
A. Kesimpulan ............................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengaturan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini didasarkan pada
pemahaman bahwa masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal
terjadi pada usia dini. Pendidikan anak usia dini (PAUD) merujuk pada
pendidikan yang diberikan kepada anak sejak lahir hingga sebelum masuk
pendidikan dasar.

Berikut adalah beberapa latar belakang penting dalam pengaturan


penyelenggaraan PAUD:

1. Perkembangan Optimal Anak: Pendidikan pada usia dini berperan penting


dalam membantu perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak.
Pada usia ini, otak anak mengalami pertumbuhan pesat dan memiliki potensi
besar untuk menyerap pengetahuan dan keterampilan baru. Dengan
memberikan pendidikan yang tepat, anak-anak dapat mengembangkan
kemampuan mereka secara optimal.
2. Persamaan Akses: Pengaturan penyelenggaraan PAUD bertujuan untuk
menciptakan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk mendapatkan
pendidikan berkualitas. Dengan adanya program PAUD yang terjangkau
dan tersedia di berbagai wilayah, anak-anak dari latar belakang ekonomi
yang berbeda dapat memiliki kesempatan yang setara untuk
mengembangkan potensi mereka.
3. Persiapan untuk Pendidikan Formal: PAUD juga berfungsi sebagai
persiapan penting bagi anak-anak untuk menghadapi pendidikan formal di
tingkat lebih lanjut. Melalui PAUD, anak-anak diajarkan keterampilan dasar
seperti membaca, menulis, dan berhitung, serta keterampilan sosial dan
emosional yang dibutuhkan untuk berinteraksi dalam lingkungan sekolah.
4. Dukungan bagi Orang Tua: Pengaturan penyelenggaraan PAUD juga
bertujuan untuk memberikan dukungan kepada orang tua dalam mendidik

1
anak-anak mereka. Program PAUD sering kali melibatkan keterlibatan
orang tua dalam proses pembelajaran dan memberikan panduan tentang cara
terbaik untuk mendukung perkembangan anak mereka di rumah.
5. Riset dan Bukti: Riset dan bukti ilmiah juga menjadi latar belakang penting
dalam pengaturan penyelenggaraan PAUD. Banyak penelitian telah
menunjukkan manfaat jangka panjang dari pendidikan pada usia dini
terhadap kemampuan akademik, sosial, dan emosional anak-anak di
kemudian hari.
Dalam banyak negara, termasuk Indonesia, pemerintah dan lembaga
pendidikan memiliki peran penting dalam mengatur dan menyelenggarakan
pendidikan anak usia dini. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
No. 20 Tahun 2003 di Indonesia) menyebutkan bahwa pendidikan anak usia
dini harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan
orang tua, masyarakat, dan pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu landasan penyelenggaraan Pendidikan Anak usia dini ?
2. Apa itu ruang lingkup Lembaga Pendidikan Anak usia dini ?
3. Apa itu fungsi dan prinsip dasar menejemen Pendidikan Anak usia dini?
4. Apa itu karakteristik Lembaga Pendidikan Anak usia dini Bertemu dan
Berkualitas ?
5. Apa itu strategi mengelola Lembaga Pendidikan Anak usia dini ?
6. Apa itu standar nasional Pendidikan Anak usia dini ?

C. Tujuan Penelitian
1. Menilai Efektivitas Program PAUD
2. Mengeksplorasi Dampak Jangka Panjang
3. Menganalisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan PAUD
4. Mengidentifikasi Praktik Terbaik
5. Mempelajari Persepsi dan Pendapat Stakeholder

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

Landasan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup


beberapa aspek penting yang menjadi dasar dalam mengatur dan melaksanakan
pendidikan anak usia dini. Berikut adalah pembahasan mengenai beberapa
landasan penting dalam penyelenggaraan PAUD:
1. Landasan Konstitusional dan Perundang-undangan: Landasan utama dalam
penyelenggaraan PAUD adalah konstitusi dan perundang-undangan yang
mengatur tentang pendidikan. Setiap negara memiliki regulasi dan undang-
undang yang menetapkan hak anak untuk mendapatkan pendidikan pada
usia dini dan kewajiban negara untuk menyelenggarakan pendidikan yang
berkualitas. Misalnya, di Indonesia, UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137
Tahun 2014 mengatur tentang PAUD.
2. Landasan Pembangunan Anak: Landasan penyelenggaraan PAUD juga
didasarkan pada tujuan pembangunan anak secara menyeluruh. Pendidikan
anak usia dini memiliki peran strategis dalam mempersiapkan generasi
muda yang berkualitas, memiliki kecerdasan emosional, sosial, dan
keterampilan dasar yang kuat. Tujuan ini terkait dengan pembangunan
manusia dan peningkatan kualitas sumber daya manusia suatu negara.
3. Landasan Psikologi dan Pemahaman tentang Anak: Pendidikan anak usia
dini didasarkan pada pemahaman tentang perkembangan anak dan prinsip-
prinsip psikologi perkembangan. Landasan ini melibatkan pengetahuan
tentang tahapan perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak
pada usia dini. Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan anak pada

3
tahap perkembangan tertentu, pendidikan dapat disesuaikan untuk
memberikan pengalaman belajar yang sesuai.
4. Landasan Teori dan Metodologi Pembelajaran: Landasan teori dan
metodologi pembelajaran digunakan dalam menyusun kurikulum dan
mengembangkan pendekatan pembelajaran yang efektif dalam PAUD.
Teori-teori seperti konstruktivisme, pendekatan bermain, pembelajaran
berbasis proyek, dan pendekatan multisensori dapat menjadi landasan untuk
merancang pengalaman belajar yang bervariasi dan menarik bagi anak usia
dini.
5. Landasan Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Pendekatan
penyelenggaraan PAUD juga didasarkan pada keterlibatan aktif orang tua
dan masyarakat dalam pendidikan anak usia dini. Melibatkan orang tua
dalam proses pendidikan anak dapat memperkuat dukungan, pemantauan,
dan pemahaman terhadap perkembangan anak. Sementara itu, peran
masyarakat dan lingkungan sekitar juga penting dalam menciptakan kondisi
yang mendukung dan melengkapi pendidikan anak usia dini.

Pentingnya landasan penyelenggaraan PAUD adalah untuk memastikan


bahwa pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan prinsip-prinsip
yang baik

B. Ruang Lingkup Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Ruang lingkup lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) meliputi aspek-
aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan
anak pada usia dini. Berikut adalah beberapa pembahasan mengenai ruang
lingkup lembaga PAUD:
1. Kurikulum: Lembaga PAUD memiliki tanggung jawab untuk
merancang dan melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan
perkembangan anak pada usia dini. Kurikulum PAUD harus mencakup
berbagai bidang perkembangan, seperti kognitif, motorik, sosial,
emosional, dan bahasa. Kurikulum ini harus didesain untuk memberikan

4
pengalaman belajar yang menyenangkan, menantang, dan sesuai dengan
kebutuhan dan minat anak.
2. Metode Pembelajaran: Lembaga PAUD menggunakan berbagai metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Metode
pembelajaran yang umum digunakan dalam PAUD meliputi bermain,
eksplorasi, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran melalui
pengalaman. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan, aktif, dan memfasilitasi perkembangan holistik
anak.
3. Pengembangan Keterampilan: Lembaga PAUD memiliki peran penting
dalam mengembangkan keterampilan dasar anak, seperti kemampuan
berbicara, membaca, menulis, berhitung, dan keterampilan motorik
halus. Melalui berbagai aktivitas dan interaksi sosial, lembaga PAUD
membantu anak mengembangkan keterampilan kognitif, bahasa,
motorik, dan sosial-emosional yang diperlukan untuk memasuki
pendidikan formal.
4. Lingkungan Fisik: Lembaga PAUD perlu menyediakan lingkungan fisik
yang mendukung perkembangan anak. Ini termasuk ruang kelas yang
nyaman dan aman, area bermain yang sesuai, perpustakaan anak,
fasilitas olahraga, dan fasilitas kreatifitas. Lingkungan ini harus
merangsang eksplorasi, kegiatan bermain, interaksi sosial, dan
pembelajaran aktif.
5. Peran Guru dan Staf Pengajar: Guru dan staf pengajar di lembaga PAUD
memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan anak. Mereka
perlu memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dalam
pendidikan anak usia dini. Guru dan staf pengajar bertanggung jawab
untuk merencanakan dan menyampaikan pengalaman belajar yang
bervariasi, memfasilitasi interaksi sosial, memberikan dukungan
emosional, dan melakukan pemantauan perkembangan anak.

5
6. Keterlibatan Orang Tua: Lembaga PAUD juga melibatkan orang tua
dalam pendidikan anak. Orang tua berperan sebagai mitra dalam
pendidikan anak, dan lembaga PAUD perlu mendorong partisipasi aktif
orang tua melalui pertemuan, konsultasi, dan kegiatan kolaboratif.
Keterlibatan orang tua dapat memperkuat dukungan dan pengayaan
pengalaman pendidikan anak di luar lingkungan lembaga PA

C. Fungsi Dan Prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini


Fungsi prinsip dasar manajemen pendidikan anak usia dini melibatkan
serangkaian tindakan dan keputusan yang diambil untuk mengelola lembaga
PAUD dengan efektif. Berikut adalah beberapa pembahasan mengenai fungsi
prinsip dasar manajemen pendidikan anak usia dini:

1. Perencanaan: Fungsi perencanaan melibatkan penyusunan tujuan, visi, dan


misi lembaga PAUD, serta pengembangan rencana strategis dan rencana
kerja operasional. Dalam konteks PAUD, perencanaan melibatkan
pengaturan kurikulum, jadwal kegiatan, dan pengelolaan sumber daya untuk
memastikan bahwa program pendidikan sesuai dengan kebutuhan anak usia
dini.
2. Pengorganisasian: Fungsi pengorganisasian melibatkan pengaturan struktur
organisasi lembaga PAUD, penentuan peran dan tanggung jawab staf, serta
pengelolaan sumber daya manusia dan fisik. Hal ini termasuk pemilihan
guru dan staf pengajar yang berkualitas, pengaturan kelas, penjadwalan
kegiatan, dan pemantauan kehadiran siswa.
3. Pelaksanaan: Fungsi pelaksanaan melibatkan implementasi kegiatan yang
telah direncanakan, baik dalam hal pengajaran, kegiatan ekstrakurikuler,
maupun pelayanan lainnya. Pada tingkat lembaga PAUD, pelaksanaan
mencakup menyampaikan kurikulum yang telah dirancang, mengelola
interaksi antara guru dan siswa, serta memfasilitasi proses pembelajaran dan
pengembangan anak secara menyeluruh.

6
4. Pengawasan: Fungsi pengawasan melibatkan pemantauan dan evaluasi
berkelanjutan terhadap kegiatan dan kinerja lembaga PAUD. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa program pendidikan berjalan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan, kualitas pengajaran dan pembelajaran
terjaga, dan bahwa perbaikan dapat dilakukan jika ada kelemahan atau
masalah yang ditemukan.
5. Evaluasi: Fungsi evaluasi melibatkan proses penilaian terhadap pencapaian
tujuan dan hasil pendidikan anak usia dini. Evaluasi dapat dilakukan melalui
pengukuran kemajuan anak dalam berbagai aspek perkembangan, penilaian
kualitas program dan pengajaran, serta umpan balik dari orang tua dan
masyarakat. Hasil evaluasi digunakan untuk mengidentifikasi area
perbaikan dan pengambilan keputusan dalam penyempurnaan program dan
kebijakan.
6. Keterlibatan Stakeholder: Fungsi manajemen PAUD juga melibatkan
keterlibatan aktif dari berbagai stakeholder, termasuk orang tua, guru, staf
pengajar, komite sekolah, dan masyarakat sekitar. Keterlibatan stakeholder
memungkinkan berbagai perspektif dan kontribusi dalam pengambilan
keputusan, meningkatkan partisipasi orang tua, serta memperkuat dukungan
dan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini.

D. Karakteristik Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Bermutu Dan


Berkualitas
Lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) yang bermutu dan
berkualitas memiliki sejumlah karakteristik yang mendukung perkembangan
optimal anak. Berikut adalah beberapa pembahasan mengenai karakteristik
lembaga PAUD bermutu:

1. Kurikulum yang Holistik: Lembaga PAUD bermutu memiliki


kurikulum yang holistik, yaitu mencakup berbagai aspek perkembangan
anak, seperti kognitif, motorik, sosial, emosional, dan bahasa.
Kurikulum tersebut dirancang dengan mempertimbangkan tahapan
7
perkembangan anak usia dini dan mengintegrasikan pembelajaran yang
bervariasi, termasuk bermain, eksplorasi, dan kreativitas.
2. Pengajaran yang Interaktif dan Menginspirasi: Lembaga PAUD bermutu
memberikan pengajaran yang interaktif dan menginspirasi bagi anak-
anak. Guru dan staf pengajar menggunakan metode pembelajaran yang
menarik dan sesuai dengan kebutuhan anak, seperti pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran bermain, dan penggunaan materi dan alat
bantu yang kreatif. Mereka juga mendorong partisipasi aktif anak dalam
proses pembelajaran.
3. Staf Pengajar yang Berkualitas: Lembaga PAUD berkualitas memiliki
staf pengajar yang berkualitas dan berkompeten. Guru dan staf pengajar
di PAUD bermutu memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai
dalam bidang pendidikan anak usia dini. Mereka memiliki pemahaman
yang baik tentang perkembangan anak pada usia dini dan menerapkan
pendekatan yang sesuai serta memberikan perhatian dan dukungan
individual kepada setiap anak.
4. Lingkungan Belajar yang Menyambut dan Aman: Lembaga PAUD
bermutu menciptakan lingkungan belajar yang menyambut dan aman
bagi anak. Lingkungan fisik yang dirancang dengan baik memiliki ruang
kelas yang nyaman, bermain yang sesuai, dan fasilitas yang mendukung
perkembangan anak. Lembaga PAUD juga menjaga keamanan anak
dengan kebijakan dan prosedur yang sesuai.
5. Keterlibatan Orang Tua: Lembaga PAUD berkualitas mengikutsertakan
orang tua sebagai mitra dalam pendidikan anak. Mereka melibatkan
orang tua dalam kegiatan dan komunikasi yang teratur, memberikan
informasi tentang perkembangan anak, dan melibatkan mereka dalam
pengambilan keputusan terkait pendidikan anak. Keterlibatan orang tua
dapat meningkatkan dukungan dan perhatian terhadap perkembangan
anak.

8
6. Evaluasi dan Pemantauan: Lembaga PAUD bermutu melaksanakan
evaluasi dan pemantauan secara berkelanjutan untuk memastikan
pencapaian tujuan pendidikan dan perkembangan anak. Evaluasi
tersebut meliputi penilaian kemajuan anak, penilaian kualitas program,
serta umpan balik dari orang tua dan masyarakat. Hasil evaluasi
digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan
mengidentifikasi area perbaikan.

E. Strategi Mengelola Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini


Strategi pengelolaan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) melibatkan
serangkaian langkah yang diperlukan untuk menjalankan lembaga dengan
efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk
mengelola lembaga PAUD:

1. Pengembangan Visi, Misi, dan Tujuan: Tentukan visi, misi, dan tujuan
lembaga PAUD yang jelas dan dapat dijalankan. Hal ini akan menjadi
pedoman bagi pengambilan keputusan dan pengembangan program
yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini.
2. Pembuatan Rencana Strategis: Buat rencana strategis yang merinci
langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan lembaga.
Rencana ini harus mencakup aspek-aspek seperti kurikulum,
pengembangan staf pengajar, pengelolaan sumber daya, dan strategi
pemasaran.
3. Pengelolaan Sumber Daya: Kelola sumber daya lembaga PAUD dengan
efisien, termasuk sumber daya manusia, keuangan, dan fisik. Pastikan
bahwa staf pengajar memiliki kualifikasi yang memadai dan terus
mengembangkan kompetensi mereka melalui pelatihan dan
pengembangan profesional. Selain itu, lakukan pengelolaan keuangan
yang baik untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk
menjalankan kegiatan lembaga. Pastikan juga lingkungan fisik yang
aman dan sesuai untuk kegiatan pembelajaran anak.

9
4. Pemilihan Metode Pembelajaran yang Efektif: Pilih metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak usia
dini. Gunakan pendekatan yang berpusat pada anak, yang melibatkan
interaksi, eksplorasi, dan bermain. Berikan pengalaman belajar yang
menarik dan relevan untuk anak.
5. Keterlibatan Orang Tua: Libatkan orang tua secara aktif dalam proses
pendidikan anak. Buat komunikasi yang terbuka dengan orang tua,
berbagi informasi tentang perkembangan anak dan melibatkan mereka
dalam pengambilan keputusan terkait program dan kegiatan lembaga.
Selain itu, berikan kesempatan bagi orang tua untuk berpartisipasi dalam
kegiatan lembaga PAUD.
6. Pengawasan dan Evaluasi: Lakukan pengawasan dan evaluasi secara
teratur untuk memastikan bahwa program dan kegiatan lembaga PAUD
berjalan dengan baik. Monitor kemajuan anak, penilaian kualitas
pengajaran, dan kepuasan orang tua. Gunakan hasil evaluasi untuk
melakukan perbaikan dan pengembangan program yang lebih baik.
7. Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Jalin kerja sama dengan pihak
eksternal, seperti komunitas lokal, lembaga pendidikan lain, atau
organisasi terkait. Kolaborasi dapat membuka peluang untuk
mendapatkan dukungan, sumber daya tambahan, dan sharing best
practices dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
8. Mengikuti Perkembangan Terkini: Tetap up-to-date dengan
perkembangan terkini dalam bidang pendidikan anak usia dini,
termasuk penelitian terbaru
F. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan acuan
yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Standar ini telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Berikut adalah
pembahasan mengenai Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini:

10
1. Visi dan Misi: Standar Nasional PAUD menggarisbawahi visi dan misi
pendidikan anak usia dini yang bertujuan untuk mencapai
perkembangan optimal dan kesejahteraan anak. Visi dan misi ini
menekankan pentingnya memberikan pengalaman belajar yang
bermakna, menghormati hak anak, dan melibatkan orang tua dan
masyarakat dalam proses pendidikan.
2. Standar Isi: Standar ini menguraikan materi atau komponen
pembelajaran yang harus disampaikan kepada anak usia dini. Standar isi
mencakup berbagai aspek perkembangan anak, seperti kognitif, bahasa,
motorik, sosial, dan emosional. Standar ini memberikan arahan tentang
pengetahuan dan keterampilan yang harus diperoleh anak pada setiap
tahap perkembangan.
3. Standar Proses: Standar proses menyangkut metode dan pendekatan
pembelajaran yang harus digunakan dalam pendidikan anak usia dini.
Standar ini mendorong pendekatan berpusat pada anak, yang melibatkan
interaksi, eksplorasi, bermain, dan pengalaman nyata. Selain itu, standar
ini menekankan pentingnya guru dan staf pengajar dalam memberikan
dukungan, memfasilitasi pembelajaran, dan membangun hubungan
yang baik dengan anak.
4. Standar Pengelolaan: Standar pengelolaan mencakup aspek organisasi,
manajemen, dan administrasi lembaga PAUD. Standar ini mencakup
pengaturan struktur organisasi, pengelolaan sumber daya manusia,
pengelolaan keuangan, penyediaan fasilitas fisik yang sesuai, dan
pengelolaan dokumentasi pendidikan.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Standar ini menetapkan
kualifikasi, kompetensi, dan tugas yang harus dimiliki oleh pendidik dan
tenaga kependidikan di lembaga PAUD. Standar ini menegaskan
pentingnya pendidik yang berkualitas, memiliki pemahaman tentang
perkembangan anak, mampu merancang dan melaksanakan program

11
pembelajaran yang efektif, serta berkolaborasi dengan orang tua dan
masyarakat.
6. Standar Penilaian: Standar penilaian mencakup penilaian perkembangan
dan pencapaian anak usia dini. Standar ini memandu lembaga PAUD
dalam melaksanakan penilaian yang komprehensif, meliputi observasi,
pengamatan, dan penggunaan instrumen penilaian yang sesuai.
Penilaian dilakukan untuk melihat kemajuan anak, mengidentifikasi
kebutuhan individu, dan meningkatkan program pendidikan.
7. Standar Pelayanan: Standar pelayanan mencakup as

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai penyelenggaraan pendidikan


anak usia dini yang merupakan fondasi awal dalam pembentukan karakter dan
potensi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Berdasarkan pembahasan
yang telah dilakukan

Dengan demikian, penyelenggaraan pendidikan anak usia dini memerlukan


pendekatan yang baik, melibatkan metode bermain dan pembelajaran tematik,
serta melibatkan orang tua dan kolaborasi antara pihak terkait. Dalam
meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, diperlukan perhatian dan
komitmen bersama untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi
generasi mendatang.

Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan tinjauan literatur dan penelitian


yang telah dilakukan. Namun, penting untuk terus melakukan penelitian dan
pengembangan lebih lanjut guna memperdalam pemahaman kita tentang
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dan menghadapi tantangan yang
mungkin muncul di masa depan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Daryanto. (2013). Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan: konsep dasar


& implementasi. Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah, S. B. (2010). Guru dan aneka profesi. Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Nasution, S. (2010). Pendekatan kontekstual dalam proses belajar mengajar:


dan implementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2013). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses


pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2013). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Suparlan, P. (2014). Landasan pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

14

Anda mungkin juga menyukai