Di Susun Oleh:
Siti Zulaiha
Siti Aisah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya lah sehingga kami
pemakalah ini dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kaidah - Kaidah
Bahasa Dalam Ushul Fiqih”,penyusunan makalah ini hanya sebatas pengetahuan yang kami
miliki dan beberapa referensi maupun buku atau website. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh bapak Abd. Ghafur,M.E.I
selaku dosen pembimbing pada matakuliah ushul fiqh. Terima kasih kami ucapkan kepada
doa pihak yang telah memberikan saran dan arahan selama penulisan materi sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Pengertian 'Am..................................................................................................................2
2.2 Takhsis 'Am.......................................................................................................................5
2.3 Macam - Macam Takhsis Al-'am......................................................................................6
2.4 pengertian Khos Dan Macam- Macam khos.....................................................................8
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan 'Am
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Takhsis 'Am
3. Untuk mengetahui apa saja Macam-macam Takhsis Al-am
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Khos Dan untuk mengetahui Macam-
macam khos
1
BAB II
PEMBAHASAN
4
d. Takhsis dengan Ghoyah
Takhsish dengan ghayah adalah takhsish dengan lafadh yang memilki makna ghayah.
Misalnya َحتَى. seperti contoh:
Artinya “Allah tidak menerima shalat salah seorang dari kamu bila ia berhadats
sampai ia berwudhu”. (HR.Bukhari Muslim)
Bukhari Muslim)
ِعيدًاœص َ واœœا ًء فَتَيَ َّم ُمœœض ٰى َأوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر َأوْ َجا َء َأ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَاِئط ِ َأوْ اَل َم ْستُ ُم النِّ َسا َء فَلَ ْم تَ ِجدُوا َم
َ َْوِإ ْن ُك ْنتُ ْم َمر
ُطَيِّبًا فَا ْم َسح ُوا بِ ُوجُو ِه ُك ْم َوَأ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنه
Artinya “Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang
air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh udara,
Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih) sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu”.
d. Takhsish hadis dengan hadis seperti contoh:
Artinya “Tidak wajib zakat pada taanaman yang kurang dari lima watsaq
(1000 kilogram)” (HR. Bukhari Muslim).
2.4 Khos
Khos adalah bentuk asal dari kata kerja , yang secara bahasa adalah tertentu atau
khusus. Dan secara istilah adalah lafaz yang tidak dapat menerima dua arti
ataupun lebih, sehingga makna yang dimaksud dari lafaz khos ini, merupakan
makna yang sudah tertentu yang diambil dari makna yang umum. Atau bias
dikatakan bahwa lafaz khos adalah lafaz yang tidak bisa memperoleh dua makna
atau lebih dengan tanpa membatasi maknalafaz itu sendiri.
Macam-Macam khosh
Lafadz has berbentuk mutlak tanpa dibatasi qayyid atau syarat
Contoh:
اœœه وهللا بمœœون بœœو عظœœا ذالكمتœœل ان يتماسœœة من قبœœا لوافتحريررقبœœوالذين يظهرون من نسائهم ثم يعدون لما ق
تعملون خبي
Atinya : orang –orang yang mendzihar istri mereka. kemudian mereka hendak
menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka wajib atasnya memerdekakan
seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur.demikianlah yang
diajarkan kepadamu, dan Alloh maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Lafadz khas berbentuk muqqoyyad (dibatasi qayyid)
Contohnya surat Annisa’ 42
ومن قتل مؤمناخطاء فتحرير رقبة مؤمنة
Artinya: barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah hendaknya ia
memerdekakan seotang hamba sahaya yang beriman.
Lafadz khas berbentuk amr
Contohnya dalam syurat annisa’ 58
7
ان هللا ياء مروكم ان تؤدوااالمنت الى اهلها
Artinya : sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya.
Lafadz khas yang berbentuk larangan
Contoh surat annahl 90 ;
روالبغى يعظكم لعلكمœœاء والمنكœœربى وينهى عن الفحشœœائ ذئ القœœن وايتœœدل واالءحسœœا لعœœرون بœœاء مœœان هللا ي
تذكرون
Contoh Khas
Allah Swt. berfirman dalam QS. al-A’raf ayat 37:
Lafazh “Zaid” dalam ayat di atas merupakan lafazh Khash. Beliau adalah Zaid bin
Haritsah radhiyallahu ‘anhu. Yang dahulu merupakan anak angkat Rasulullah Saw.
Sebelum adopsi anak itu dilarang dan dibatalkan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu unsur penting yang digunakan sebagai pendekatan dalam mengkaji Islam adalah
Ilmu Ushul Fiqh, yaitu ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang dijadikan pedoman
dalam menetapkan hukum-hukum syari’at yang bersifat amaliyah yang diperoleh melalui
dalil-dalil yang rinci. Melalui kaidah-kaidah Ushul Fiqh akan diketahui nash-nash syara’
dan hukum-hukum yang ditunjukkannya. Diantara kaidah-kaidah Ushul Fiqh yang penting
diketahui adalah Istinbath dari segi kebahasaan. Salah satu dari kaidah-kaidah ushul fiqh
adalah lafadz ‘amm (lafaz umum) dan lafadz khas (lafaz khusus). Amm ialah suatu lafaz
yang dipergunakan untuk menunjukan suatu makna yang pantas (boleh) dimasukan pada
makna itu dengan mengucapkan sekali ucapan saja. Seperti kita katakan “arrijal”, maka
lafaz ini meliputi semua laki-laki. Pengertian khash(khushush) adalah lawan dari
pengertian ‘am (umum). dengan demikian bila telah memahami pengertian lafaz ‘am
secara tidak langsung, juga dapat memahami pengertian lafaz khas. takhshish adalah
penjelasan sebagian lafadz ‘am bukan seluruhnya. Atau dengan kata lain, menjelaskan
sebagian dari satuan-satuan yang dicakup oleh lafadz ‘am dengan dalil. takhsis adalah teori
yang di gunakan untuk mengkhususkan lafadz yang bermakna umum dalam Al-Quran dan
hadis. Secara garis besar takhsish ada dua: 1.Takhsis muttashil adalah takhsish yang berada
dalam satu kalimat. 2.Takhsis munfashil adalah takhsish dengan ayat atau hadis lain yang
berikatan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nazar Bakry. Fiqh & Ushul Fiqh. 2003. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
H. Amir Starifudin. Ushul Fiqh jilid 2. Jakarta: PT LOGOS Wacana Ilmu.
Satria Effendi. Ushul Fiqh.2008. Jakarta: Penerbit Kencana.
Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fikih Kaidah Hukum Islam. 2003. Jakarta: Pustaka
Amani.
10