Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH USHUL TAFSIR

“Ushul Tafsir dan Sejarahnya”

Kelompok II:
Hikmal Fiat Tanjung
M.Ikhsan

Dosen Pengampu : Dr.M.Rahman,Lc.,MA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah Ushul Tafsir

Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

PROGRAM STUDI ILMU AL QURAN & TAFSIR


SEKOLAH TINGGI ILMU QURAN BAITUL QURAN DEPOK
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah ‫ ﷻ‬yang telah memberikan berbagai
nikmatnya agar terus berkembang dan mengarah menuju jalan ridha-Nya dan atas
nikmat-Nya pula kita mendapatkan ilmu pengetahuan yang menjadi salah satu
anugerah terbesar dari-Nya sehingga kita tidak termasuk orang-orang yang
merasakan pahitnya kebodohan.

Solawat serta salam kita tetap tercurahkan kepada insan kamil sekaligus
pemimpin umat yaitu baginda nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyyah.

Dengan selesainya makalah Ushul Tafsir yang berjudul “Ushul Tafsir dan
Perkembangannya” penyusun telah banyak menerima bimbingan, arahan, masukan,
dari berbagai pihak.Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. KH. DR. Muslih Abdul Karim, MA. Selaku pengasuh pesantren Baitul
Qur’an yang telah menyediakan berbagai fasilitas pembelajaran.
2. Dr. M. Rahman, Lc.,MA Selaku dosen pengampu yang telah memberikan
dorongan ilmu pengetahuan selama pembelajaran berlangsung.
3. Seluruh dosen Baitul Qur’an yang senantiasa memberikan pengetahuan
ilmu selama pembelajaran berlangsung.

Demikianlah makalah yang dibuat semoga dapat bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca pada umumnya.

Depok, 22 Agustus 2023

penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan Pembahasan ........................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5

A. Pengertian Ushul tafsir ...................................................................... 5


B. Bagaimana Perkembangan dan Sejarahnya.................................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10

A. Kesimpulan ......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu hal yang sangat dibanggakan oleh umat islam dari dulu
hingga sekarang yakni keotentikan Al-Qur’an yang tetap terjaga. Dari dulu
hingga sekarang Al-Qur’an tetaplah sama, akan tetapi yang
membedakannya adalah bagaimana cara membacanya yang dibahas
Panjang lebar dalam ilmu qiro’at dan bagaimana cara menafsirkannya yang
dikenal dengan ilmu tafsir. Sebelum meamasuki kejenjang penafsiran maka
dibutuhkan aturan-aturan umum yang digunakan untuk memahami makna-
makna Alqur’an dan cara menggunakan aturan-aturan tersebut yang
merupakan bagain dari pada salah satu disiplin ilmu yakni ushul tafsir. Oleh
karena itu sebelum membahas lebih jauh lagi maka kali ini kami akan
membahas mengenai Ushul Tafsir dan Perkembangannya.

B. Rumusan Masalah
Mengenai latar belakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa

pembahasan penting yang menjadi objek kajian dan penelitian ini,yakni:

1. Pengertian ushul tafsir


2. Bagaimana perkembangan dan sejarahnya

C. Tujuan Pembahasan

Untuk mengetahui lebih mendalam lagi makna dari pada ushul tafsir
dan bagaimana sejarahnya, yang dapat dijadikan bekal dalam menafsirkan
Al-Qur’an

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ushul Tafsir

ُُ ‫ص أو‬
Ushûl (‫ل‬ ُ ‫ ) أ‬adalah bentuk jamak dari kata ashl (‫ص ُُل‬
ُ ‫اْل‬ َ ‫ ) أ‬yang secara
‫اْل أ‬
bahasa artinya bagian paling bawah dari sesuatu, atau yang darinya dibangun
sesuatu yang lain. Tafsîr (‫ )ال َّت أف ِس أي ُُر‬secara bahasa berasal dari kata kerja fasara
(‫ ) َفسَ َُر‬yang artinya menyingkap atau menjelaskan.1

a. Khalid al-Akk

Khalid al-Akk menyebutkan bahwa ushul Tafsir adalah illmu yang


menjelaskan metode yang digunakan para mufasir terdahulu dalam
menyimpulkan rahasia-rahasia Al-Quran, memperkenalkan hukum-hukum
beserta argumentasinya dari teks-teks Al-Qur'an dan menyingkap tujuan-tujuan
pokok AI-Qur'ann.2

b. M. Luthfi As-Shabbagh

Ushul Tafsir menurut M. Luthfi as-Shabbagh adalah ilmu yang berisikan


aturan dalam menafsirkan, kaidah-kaidah yang harus diperhatikan agar
penafsiran benar, dan menetapkan syarat syarat yang harus dipenuhi sebelum
menafsirkan.3

1
Jumal Ahmad, “Mengenal Definisi Perkembangan dan Referensi tentang Ilmu Ushul
Tafsir", https://ahmadbinhanbal.com/mengenal-ilmu-ushul-tafsir/ (diakses pada 22 Agustus
2023,pukul 14.00).

2
Luthfi as-Shabbagh, Buhuts fi Ushal al-Tafsir
3
Khalid al-Akk, Ushul al-Tafsir wa Qaw'iduhu

5
c. Maulay Umar bin Hammad

Sedangkan Maulay Umar bin Hammad menyebutkan bahwa Ushul Tafsir


adalah ilmu yang menjelaskan sumber-sumber penafsiran, meletakkan kaidah-
kaidah tafsir, dan menetapkan syarat-syarat penafsir, sehingga terwujud metode
yang ideal dalam menafsirkan Al-Qur'an, sesuai tujuan teks yang ditafsirkan
(maqashid Al-Qur'an).4

B. Perkembangan dan Sejarahnya

Berbicara tentang sejarah perkembangan ilmu Ushul Tafsir maka dapat kita
kategorikan ke dalam 3 fase:5

1. Ushul Tafsir dalam hadis-hadis Nabi dan Atsar Salaf.

Dalam perkataan atau sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan


tafsir salaf (para Sahabat, Tabi’in, Tabiut Tabi’in) terdapat isyarat pembahasan ilmu
ushul tafsir.

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang
lelaki yang mencium perempuan (melakuan pelecehan), kemudian lelaki tersebut
datang menghadap Nabi shalallahu alaihi wasallam menyesali perbuatannya
tersebut maka turunlah ayat;

َُ ‫تُ ٰذَلِكَ ُذ ِۡك َر ٰىُلِل ٰذَّك ِِر‬


‫ين‬ ِ ِۚ ‫س ٰنَتُِي ُۡذهُِۡبنَ ُٱلسَّيِـَٔا‬ ۡ ‫اُمنَ ُٱلَّ ۡي ِۚ ِلُإِ َّن‬
َ ‫ُٱل َح‬ ِ ‫ُو ُزلَ ٗف‬
َ ‫ار‬ َّ ‫َوأَق ِِمُٱل‬
َ َُ ‫صلَ ٰوة‬
ِ ‫ط َرفَيُِٱلنَّ َه‬

“Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada
bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-
kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).”6

4
Maulay Umar bin Hammad, Ilmu Ushul al-Tafsir
5
Muhammad Fatwa Hamidan,"Sejarah perkembangan Ilmu Ushul Tafsir".
https://hamalatulquran.com/sejarah-perkembangan-ilmu-ushul-tafsir/ (diakses pada 22
Agustus 2023,pukul 22.30).
6
QS. Hud : 114

6
Permuda tersebut berkata, “Apakah ayat ini khusus untukku?” maka Nabi bersabda,

‫عمِ لَُبِ َهاُمِ أنُأ ُ َّمتِي‬


َ ُ‫ِل َم أن‬

“Untuk semua orang yang mengamalkan isi ayat dari umatku.”7

Maka dalam riwayat diatas kita jumpai adanya satu petunjuk yang jelas dari
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam akan sebuah kaidah,

‫سبَب‬
َّ ‫صُال‬
ِ ‫ص أو‬ َ َّ‫ومُالل‬
ُ ‫فظَُلُبِ ُخ‬ ِ ‫ال ِعب َأرةُُبِعُ ُم‬

“Yang menjadi tolak ukur adalah teks yang bersifat umum/general bukan sebab
yang bersifat spesifik.” Dan kaidah ini termasuk kaidah yang paling sering
digunakan dalam pembahasan Asbab Nuzul.

2. Fase Pembukuan Secara Tidak Langsung.

Pembahasan ilmu Ushul Tafsir dulunya sebelum menjadi disiplin ilmu


sendiri telah disebutkan secara tidak langsung oleh para ulama dalam kitab-kitab
mereka. Dan hal ini sejatinya dapat kita bagi ke dalam 4 tempat, dimana para ulama
memaparkan ilmu ushul tafsir ini,

Pertama, Muqoddimah para Ahli Tafsir.

Mayoritas ahli tafsir membuat muqoddimah sebagai pengantar dalam buku


tafsir mereka, dan dalam muqoddimah sering kali dipaparkan sejumlah tema
pembahasan, dan yang dominan adalah disebutkannya sejumlah pembahasan ilmu
ushul tafsir. sebagaimana yang dipraktekkan Ibnu Jarir Ath Thobari (310) dan Ar
Roghib Al Ashfahani (400 H) dalam tafsir mereka.

7
Imam Bukhari,shahih Bukhari. no 4319.

7
Kedua, Di Tengah-tengah Kitab Tafsir.

Sejak dimulainya penulisan tafsir di masa sahabat dan tabi’in sampai masa
kita sekarang ini buku-buku tafsir memuat sejumlah ushul-ushulnya, meskipun
terkadang nampak disebagiannya secara gamblang dan terkadang tidak terlihat.

Misalnya adalah penggunaan Imam Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah atas
sebuah kaidah

ِ ‫ت َ أق ِديأمُُُاْل َ أش َه‬
ُ‫اريُمِ أنُلُغَةُِالعَ َرب‬

“Mendahulukan makna yang populer dalam bahasa Arab.” Dan ini adalah salah
satu kaidah tafsir yang merupakan bagian dari ilmu ushul tafsir.

Ketiga, Di dalam Kitab-kitab Ulumul Quran.

Ushul Tafsir dan Ulumul Quran adalah dua hal yang berbeda, namun
keduanya memiliki hubungan yang kuat. Hubungan diantara Ilmu Ushul Tafsir dan
Ulumul Quran adalah umum dan khusus Mutlaq. yaitu ilmu usul tafsir lebih khusus
dari ulumul quran dan ilmu ulumul quran lebih umum dari Usul Tafsir. Maka,
semua yang terdapat di dalam Ushul Tafsir adalah sebagian dari ilmu Ulumul Quran
namun tidak sebaliknya semua yang terdapat di dalam Ulumul Quran adalah
sebahagian dari Ushul Tafsir. Oleh karena itu buku-buku Ulumul Quran memuat
sebagian pembahasan ilmu Ushul Tafsir. Dan diantara kitab Ulumul Quran yang di
dalamnya memaparkan kaidah-kaidah Ushul Tafsir adalah kitab “Al Burhan fi
Ulumil Quran” karya Az Zarkasyi (794 H) dan kitab “Al Itqan fi Ulumil Quran”
karya As Suyuthi (911 H)

8
Keempat, Di dalam Kitab-kitab Ushul Fiqh.

Buku-buku ushul fiqh memuat beberapa pembahasan terkait tafsir Al Quran,


karena Al Quran adalah sumber pertama dari sumber ilmu fiqih. Dan diantara karya
yang amat berharga dalam ilmu ushul fiqh yang memaparkn pula didalamnya
sejumlah ilmu ushul tafsir adalah kitab “Al Muwafaqat” karya Imam Asy Syathibi
rahimahullah.

3. Fase Pembukuan Ushul Tafsir Secara Khusus

Munculnya benih ilmu ini amat nampak dalam isyarat sejumlah ayat dan
hadis-hadis Nabi shalallahu alaihi wasallam. Kemudian juga dalam atsar para
sahabat dan tabi’in serta orang-orang setelah mereka. Setelah itu mulailah muncul
pembahasannya sedikit demi sedikit sehingga sampailah ilmu Ushul Tafsir ini
menjadi ilmu khusus tersendiri yang berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya. Dan
diantara kitab Ushul Tafsir yang paling bagus dan termasuk paling awal secara
khusus membahas ilmu Ushul Tafsir adalah “Muqoddimah fi Ushul At Tafsir” karya
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (728 H). Sejatinya Ibnu Taimiyah tidak menamainya
dengan nama tersebut, hanya saja saat dicetak oleh Syaikh Jamil Asy Syathi (mufti
Hanabilah) diberikan nama tersebut, akhirnya sampai saat ini pun terkenal dengan
nama tersebut (Muqoddimah fi Ushul At Tafsir).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat di ambil kesimpulan bahwa Ushul Tafsir adalah cabang dari ilmu al-
Qur’an yang membahas tentang ilmu ilmu dan kaidah-kaidah yang diperlukan dan
harus diketahui untuk menafsirkan al-Qur’an. Ushul Tafsir ini adalah bagian dari
Ulumul Qur’an yang paling penting karena sangat erat kaitannya dengan istinbath
(penyimpulan hukum) dalam fikih dan penetapan i’tikad (tauhid, akidah) yang
benar. Sedangkan perkembangan Ushul Tafsir di bagi menjadi 3 fase :

1. Ushul Tafsir dalam hadis-hadis Nabi dan Atsar Salaf.

2. Fase Pembukuan Secara Tidak Langsung.

3. Fase Pembukuan Ushul Tafsir Secara Khusus

10
DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Nul Karim

Ahmad,Jumal “Mengenal Definisi Perkembangan dan Referensi tentang Ilmu Ushul


Tafsir", https://ahmadbinhanbal.com/mengenal-ilmu-ushul-tafsir/ (diakses pada 22
Agustus 2023,pukul 14.00).

Luthfi as-Shabbagh, Buhuts fi Ushal al-Tafsir

Khalid al-Akk, 1986, Ushul al-Tafsir wa Qaw'iduhu.(Dar an Nafais)

Maulay Umar bin Hammad, Ilmu Ushul al-Tafsir

Fatwa Hamidan, Muhammad,"Sejarah perkembangan Ilmu Ushul Tafsir".


https://hamalatulquran.com/sejarah-perkembangan-ilmu-ushul-tafsir/ (diakses pada
22 Agustus 2023,pukul 22.30).

Muhammad bin Ismail Al-Bukhari,shahih Bukhari. No 4319.

11

Anda mungkin juga menyukai