Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR OUTDOOR DI PAUD

Dosen Pengampu : Hasnah Siahaan, M.Pd

DI SUSUN OLEH :
1. Anis Tasya Farhanah
2. Fanny Apriliani Widodo
3. Wenti Nuhara
4. Wiwik Winarti

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2020

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Pemakalah mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah STRATEGI PENGELOLAAN
LINGKUNGAN BELAJAR OUTDOOR DIPAUD.

Pemakalah tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, pemakalah mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
pemakalah mohon maaf yang sebesar-besarnya.Pemakalah juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak khususnya kepada Dosen mata kuliah STRATEGI PENGELOLAAN
LINGKUNGAN BELAJAR OUTDOOR DIPAUD.

Medan,27 Juni 2020

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan pembahasan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Jenis Permainan dan Perlengkapan Aktivitas di Luar Kelas 2


B. Suasana Psikologis yang Kondusif dalam Pembelajaran di Luar Kelas

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Kegiatang di luar ruangan merupakan suatu bagian integral dari program pendidikan anak usia
dini. Bagi Froebel, taman bermain anak-anak itu bersifat “alamiah”. Anak-anak memelihara
kebun, membangun bendungan aliran air, memelihara binatang, dan melakukan permainan.
Apada umumnya mereka melakukannya di luar ruangan atau outdoor space. Selain anak
menyukai udara bebas dan areanya luas, kegiatan di luar juga lebih banyak menyediakan
berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan anak untuk membantu perkembangannya. Dalam
makalah ini akan di bahas semuanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis permainan dan perlengkapam aktivitas di luar kelas?
2. bagaimana Suasana psikologis yang kondusif dalam pembelajaran di luar kelas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja jenis permainan dan perlengkapam aktivitas di luar kelas
2. Untuk mengetahui bagaimana Suasana psikologis yang kondusif dalam pembelajaran di
luar kelas

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Permainan dan Perlengkapam Aktivitas di Luar kelas

Tuntutan apa arena outdoor pada dasarnya mirip dengan tuntutan pada arena indoor dalam
memberikan kesempatan untuk veraktifitas pada anak. pada arena indoor maupun outdoor
diharap ada tempat yang menantang bagi anak untuk bereksplorasi dan mengembangkan anak
secara total. Johson, Christie dan Yawkey mengurutkan empat tipe pengalaman bermain di luar
ruang yaitu :

1. Permainan atau latihan fungsional yang melibatkan praktik dan mengulangan aktivitas
motorik kasar.
2. Permainan konstruktif yang melibatkan penggunaan materi-materi seperti cat atau pasir
diciptakan atau dibentuk.
3. Permainan drama atau permainan pura-pura yang sering kali dilaksanakan dalam tempat
tertutup.
4. Permainan kelompok atau permainan yang melibatkan anak lebih dari satu (misalnya,
jungkat-jungkit, permainan yang memiliki aturan, dan sering kali permainan drama).1

Adapun Howard membahas sembilan area aktivitas di tempat bermain putdoor, Kesembilan
area aktivitas ini adalah :

1. Area penggalian.
2. Area permainan air.
3. Area permainan drama.
4. Area memanjat.
5. Area mendorong/menarik atau mengendarai.
6. Area konstruksi.
7. Area lari bebas.
8. Area berkebun.
9. Area diam.

Di dalam setiap pusat kegiatan dapat dipadukan lebih dari satu tipe permainan. Misalnya,
pusat permainan penggalian dapat juga menjadi pusat aktivitas konstruktif dan dramatik. Dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa perbedaan teknis di area kegitan outdoor dengan area kegitan
indoor. Kegiatan outdoor sering kali kurang terstruktur, dan pembagian di setiap area kurang
jelas. Misalnya, aktivitas mencuci, hal ini melibatkan permainan air, permainan drama,
permainan dorong/tarik serta naik kendaraan. Pusat kegiatan dapat ditempatkan di beberapa
tempat , misalnya, permainan dramatik dapat berada dirumah bermain, di dalam tenda, di bawah
Mariyana rita, dkk, Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Prenadamedia Group,
1

2018), h. 121-122.
pohon/di kebun. Kegiatan di luar ruangan memiliki peluang dan kebebasan yang lebih banyak
untuk bergerak. Aktivitas di luar juga tidak memiliki batasan jumlah anak yang diperbolehkan
bermain di setiap area.

Di bawah ini akan dipaparkan beberapa area yang umum terdapat dalam lingkungan
outdoor, di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Area Bermain Bebas

Lingkungan di luar ruangan, sebagaimana lingkungan di dalam kelas memerlukan


perencanaan yang seksama. Tempat bermain di luar yang ideal adalah tempat yang memiliki
berbagai jenis area mainan yang dapat merangsang anak-anak untuk belajar dengan berbagai
cara. Salah satu area yang dipersiapkan di luar adalah area bermain bebas. Di area ini, guru
sebaiknya memastikan adanya pola-pola jalur lalu lintas yang mudah diikuti dan aman bagi anak,
sehingga mereka tidak saling bertabrakan.

Apabila daerah-daerah ini tidak bebas atau berisiko tinggi, maka guru dapat meletakkan
tanda atau memberi tali pengamatan yang mengelilingi wilayah tersebut. Dengan demikian, anak
akan belajar mematuhi aturan tersebut dan berhati-hati. Dengan perencanaan yang jelas pada
masing-masing daerah maka kecelakaan dan kebingungan dapat dihindari.

2. Area Mamanjat

Pada umumnya tempat bermain di TK telah memiliki peralatan memanjat. Anak-anak


dari berbagai usia sangat menyukai daerah ini. Anak-anak yang lebih muda mungkin hanya akan
memanjat sedikit, sementara yang lainnya dapat berayun seperti monyet. Merupakan hal yang
sangat penting bagi guru, untuk membiarkan anak-anak belajar sesuai dengan kemampuannya
sendiri dan tidak memaksa melebihi kemampuan mereka.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah risiko kecelakaan yang cukup tinggi di area ini.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, kita dapat melapisi bahan-bahan yang terbuat dari besi
dengan busa atau kareat, serta menempatkan area memanjat di wilayah yang memiliki tanah
yang lembut. Beberapa permainan di area memanjat dapat mencakup; perosotan, ayunan, balok-
balok, terowongan, bangunan panjat dari kayu, lubang galian.
3. Area Transportasi

Area transportasi merupakan satu-satunya wilayah di lingkungan luar ruangan yang


memiliki permukaan yang keras. Hal ini dilakukan oleh anak lebih mudah dan lebih aman untuk
menjaga keseimbangan. Dengan permukaan yang keras anak akan lebih mudah menginjak pedal,
memulai dan menghentikan kendaraannya.

Ketika mereka menarik atau naik kendaraan, anak-anak akan membangun kekuatan
motorik yang sangat besar dan melatih keseimbangan. Guru dapat melengkapi permainan di area
ini dengan menambahkan kereta-keretaan dan mainan beroda yang dapat ditarik, ini sangat
cocok bagi anak-anak yang lebih kecil. Sementara sluter, sepatu roda dan skate bord cocok bagi
anak-anak yang lebeih besar.

Area transportasi dapat juga dijadikan tempay untuk bermain. Guru dapat mendorong
anak melakukan permainan tersebut dengan menambahkan topi, tanda atau kostum. Apabila
anak-anak tertarik dengan rumah sakit, guru dapat memberinya tanda palang merah disepeda
atau dikereta, dan membawa peralatan atau bahan-bahan yang berhubungan dengan rumah sakit.
Dalam pelaksanaannya anak-anak dapat didorong untuk memerankan perasaan mereka sendiri
dan melatih sampai dengan memikirkan peran orang dewasa.

Di area transportasi ini, anak-anak juga mungkin menggunakan daerah ini untuk
aktivitas-aktivitas yang lain seperti melompot dan menggelar karya seni. Kecelakaan yang umum
terjadi di area ini adalah terjatuh. Oleh karena itu, guru sebaiknya selalu menyediakan peralatan
P3K. Pada daerah kecelakan-kecelakaan tersebut dapat dihindari jika area-area ini dengan jelas
ditandai. Guru dapat menggunakan kapur tulis untuk memberi tanda atau membuat tanda yang
dapat dipindah-pindahkan. Selain itu, keterlibatan orang tua dalam mengawasi, akan sangat
membantu anak-anak untuk menghindari tabrakan dan kecelakaan.

4. Area yang Tenang

Dari keseluruhan area yang dipersiapkan di wilayah permainan outdoor, pada umumnya
anak-anak tetap membutuhkan sebuah area yang tenang dan teduh untuk beristirahat. Pada
bagian lantainya, guru dapat menggunakan selimut atau karpet yang dapat digunakan anak untuk
duduk atau berbaring.
Daerah ini bisa digunakan untuk berbagai kegiatan yang tidak menimbulkan banyak
suara, seperti untuk relaksasi atau berimajinasi yang tidak memerlukan bahan bantuan. Kegiatan
lainnya dapat pula dilakukan di area ini, sekalipun membutuhkan persiapan serta perencanaan
guru dalam pelaksanaannya seperti mewarnai, membaca buku, mengumpulkan barang-barang
dan mendengarkan musik. Bahan-bahan atau perlengkapan yang direkomendasikan untuk
melengkapi area ini adalah ; sebuah selimut untuk diduduki, buku cerita, kapur tulis, krayon,
kayu untuk mengukur, cat dan meja lipat, piring kertas dan peralatan ilmiah.

5. Area Pertukangan

Area pertukangan apat disiapkan guru di dalam maupun di luar ruangan. Di mana pun
kita menempatkan area pertukangan ini, sebaiknya tidak berada di jalur lalu lintas orang, agar
anak-anak tidak merasa terganggu. Anak-anak cenderung menyukai permainannya dan banyak
menghabiskan waktu di area ini. Karena area ini cukup memberikan tantangan bagi anak untuk
mengembangkan kreativitasnya. Selain itu, area ini juga memberikan kesempatan pada anak
untuk menggunakan otot-ototnya, baik otot besar maupun otot kecil.

Hal lain yang perlu diperhatikan guru adalah area ini cukup berisiko tinggi dalam
mengakibatkan kecelakaan. Sehingga diperlukan pengawasan khusus. Di area ini anak-anak
banyak menggunakan berbagai peralatan seperti martil, paku, kayu atau gergaji. Jika anak tidak
berhati-hati menggunakan peralatan itu dengan serampangan dan tidak berdisiplin dapat
mengakibatkan orang lain atau dirinya sendiri terluka. Dengan demikian, petunjuk dan aturan
yang jelas tentang penggunaan peralatan, serta pengawasan dari orang dewasa sangat
dibutuhkan. Karean selain membuat anak tidak kebingungan dalam menggunakan peralatan juga
dapat menghindari kecelakaan. Bahan-bahan yang disarankan untuk daerah ini adalah ; balok-
balok, papan, gergaji, martil dan paku dengan kepala yang besar, kotak, kotak pembungkus,
kayu, gergaji kecil, stir tangga pendek, stir kawat dan gergaji kayu.

6. Area Kebun

Menanam biji-bijian serta mengamati pertumbuhan berbagai tanaman adalah pengalaman


belajar yang sangat menarik dan menakjubkan. Guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar
yang cukup cahaya untuk dijadikan kebun mini tempat anak-anak bisa menanam bunga dan biji-
bijian. Melalui kegiatan berkebun anak akan dilatih memiliki sikap tanggung jawab dan
mengasihi alam. Anak dapat mengenal secara langsung akibat dari perbuatannya. Misalnya, jika
anak rajin menyiram dan menjaga tanamannya ia akan tumbuh dan berbunga. Sebaiknya jika
anak amals menyiram tanaman, maka tanamannya akan mati. Hal ini akan menjadi pengalaman
yang berharga bagi anak.

Perlengkapan yang dapat disediakan di area kebun adalah :

a. Beberapa set peralatan kebun.


b. Sebuah kereta sorong.
c. Biji-bijian atau tanaman.
d. Akses ke air.
e. Selang air.
f. Sekop, cangkul atau garpu tanah.
g. Ember dan gayung.
h. Benang dan kayu untuk memberi tanda.
i. Tempat penyimpanan.

B. Suasana Psikologis yang Kondusif dalam Pembelajaran di Luar Kelas

Adanya kontrol lingkungan dan penciptaan iklim yang kondusif merupakan persyaratan
utama untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal dalam memfasilitasi anak. fasilitas
yang sempurna menjadi sia-sia jika tidak dibarengi oleh penciptaan kondisi psikologis yang
menunjang. Terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam melakukan kegiatan belajar di
luar lingkungan kelas, sebagaimana yang akan dipaparkan berikut ini.2

1. Memastikan keamanan anak-anak

Keamanan termasuk persyaratan utama dalam penyelenggaraan arena permainan outdoor.


Kegiatan di luar ruangan selain banyak memfasilitasi perkembangan anak dengan segala variasi
dan dinamika aktivitas yang menyenangankan bagi anak, juga memiliki risiko kecelakaan yang
cukup besar jika tidak ditanggungulangi dengan baik. Kecelakaan seperti terjatuh, terjepit benda

2
Mariyana rita, dkk, Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2018), h. 128.
keras, tabrakan, terkena benturan dan lain sebagainya lebih banyak terjadi di luar daripada di
dalam kelas.

Di bawah ini akan dipaparkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengelola
keamanan lingkungan belajar di luar ruangan, yakni :

a. Guru hendaknya membawa anak untuk bermain di arena yang telah dirancang sesuai
dengan usia mereka. Tempat bermain untuk anak berumur 3-5 tahun berbeda dengan
tempat bermain untuk anak usia 6-12 tahun.
b. Guru sebaiknya memeriksa tempat bermain dan membereskan barang-barang yang tidak
pada tempatnya (seperti kaca, sampah). Sebaiknya tempat bermain diperiksa secara
berkala, sehingga kita dapat menemukan hal-hal yang tidak diinginkan (seperti adanya
kotoran binatang atau tumbuhnya tanaman beracun yang dapat membahayakan anak).
c. Guru dan pihak sekolah sebaiknya memeriksa peralatan kayu secara berkala mungkin ada
yang retak dan memerlukan proses pengecatan ulang atau ampelas. Hal ini dapat
dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali.
d. Guru dapat menyusun laporan kebutuhan pemeliharaan perlengkapan mainan.
e. Guru harus mewaspadai daerah-daerah yang dapat menimbulkan bahaya seperti tabrakan
di kepala atau bagian tubuh lainnya, jatuh dari ketinggian, peralatan yang dapat ,emjepit
atau meremukan jari, daerah yang memiliki tonjokan atau benjolan, daerah yang tajam
dan permukaan yang licin.
f. Guru sebaiknya menjaga jalan kecil supaya tidak licin.
g. Guru sebaiknya menyimpan barang setelah dipakai dan menjaganya agar tidak
membahayakan.
h. Guru sebaiiknya memeriksa tempat-tempat yang dapat membuat anak-anak tersandung
dan memindahkan barang yang menghalangi jalan.
i. Guru sebaiknya mengajarkan cara memakai peralatan secara aman kepada anak-anak.
2. Memberikan Kesempatan dan Kepercayaan pada Anak

Untuk mencapai tujuan yang optimal, pemberian kesempatan yang terbuka disertai
kepercayaan terhadap kemampuan anak merupakan sikap para guru yang sangat diharapkan.
Tanpa sikap ini, perlengkapan sehebat apa pun yang disediakan di sekolah tidak akan optimal
dalam membantu perkembangan anak. guru harus yakin pada kemampuan anak. keyakinan dan
kepercayaan ini akan membuat sikapnya memberikan keleluasan dan menempatkan anak sebagai
subjek dan center pembelajaran. Dengan sikap ini guru akan terhindar dari perilaku yang akan
memperlakukan anak sebagai objek. Dengan kepercayaan dan kesempatan yang diberikan, anak
pun akan terbantu untuk mencoba dan mewujudkan keinginannya untuk bereksplorasi dan
mengembangkan potensinya.

3. Pengawasan

Salah satu peranan guru dalam lingkungan permainan outdoor adalah sebagai pengawas.
Tugasnya sebagai pengawasan merupakan cara terbaik dalam menjamin keamanan anak-anak
yang sedang bermain di luar ruangan. Guru dapat mengawasi anak-anak dengan hati-hati,
sehingga anak-anak pun tidak merasa terganggu.

Di bawah ini akan dipaparkan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga
keamanan di luar ruangan.

a. Hendaknya ada guru yang bertugas di daerah yang aktif dari seluruh tempat bermain.
Daerah ini termasuk area peralatan memanjat, perosotan dan ayunan dan daerah
bangunan.
b. Para guru dapat berinteraksi dengan anak-anak sambil mengawasinya.
c. Hendaknya ditugaskan seorang petugas khusus untuk mengawasi anak-anak yang
bermain di daerah pasir, air dan jalur sepeda.
d. Para guru sebaiknya tidak tidak memanfaatkan jadwal bermain di luar ruangan sebagai
waktu istirahat. Saat ini adalah waktu yang sangat potensial untuk merangsang
pembelajaran anak-anak.
e. Ajari anak-anak mengenal keamanan baik di dalam kelas dan ketika berada di luar
ruangan.
f. Guru sebaiknya mendorong anak untuk memikirkan keselamatan dan belajar bertanggung
jawab.
4. Kenyamanan

Untuk menjaga dan menciptakan kenyamanan arena bermain serta mengantisipasi


keadaan cuaca dan iklim yang sangat bervariasi. Arena outdoor yang nyaman harus didukung
dengan pohon yang teduh atau ditutup oleh tenda sehingga terlindung dari hujan atau panas.
Kenyamanan ini penting bagi anak untuk mendapatkan hasil yang optimal serta menhindari
gangguan kesehatan. Tanpa kenyamanan, anak akan terhambat saat beraktivitas atau lebih parah
lagi mereka bisa jatuh karena kepanasan atau kehujanan. Oleh sebab itu, para guru dan pihak
sekolah sebaiknya sangat memerhatikan kenyamanan bagi anak dalam beraktivitas di luar
ruangan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa penataan lingkuangan outdoor
sangat perlu kita lakukan sebagai seorang pendidik agar ketika anak-anak didik kita bermain
sudah dipastikan mereka aman,nyaman.Terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam
melakukan kegiatan belajar di luar lingkungan kelas, sebagaimana yang akan dipaparkan berikut
ini.

1. Memastikan keamanan anak-anak


2. Memberikan Kesempatan dan Kepercayaan pada Anak
3. Pengawasan

Perlu dilakukan strategi-strategi yang tepat dalam pengelolaan lingkungan belajar sesuai dengan
yang sudah dipaparkan dalam makalah tersebut.

B. Saran

Dari penulisan makalah ini kami menyadari banyak kesalahan dalam penulisan dan penyampaian
materi kepada para pembaca dan pendengar. Oleh karena itu, kami sebagai penulis makalah ini
bisa berharap kepada para pembaca dan pendengar agar kiranya memberi kritik dan sarannya,
bukan maksud hal yang lain melainkan agar makalah kami ini bisa menjadi lebih baik lagi dalam
penulisan ataupun penyampaiannya
DAFTAR PUSTAKA

Mariyana, Rita. Dkk. 2018. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai