Anda di halaman 1dari 5

KEWIRAUSAHAAN

(Lembar Kerja Resume)

A. Nama Mahasiwa/I : Anis Tasya Farhanah (0308183167)

B. Judul Makalah : MANAJEMEN PEMASARAN DAN PROMOSI


BISNIS
C. Nama/Kelompok Makalah : Ramona Sari, Tri Aprilia, Wenti Nuhara/
Kelompok 7
D. Dosen Pengampu : Shomali Kurniawan Sibuea, M.Pd
E. Refleksi :

N
BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
O
1 Beberapa istilah dan A.Konsep Dasar Anak Usia Dini
definisi di makalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani
suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental
bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan
perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa
yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia.
Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan
pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki
setiap tahapan perkembangan anak.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional berkaitan dengan Pendidikan
Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi
“Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak
lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan
prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar”. Selanjutnya pada
Bab 1 pasal 1 ayat 14 ditegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia
Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian
kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan
dan keterampilan anak.
B.Pendidikan Kewirausahaan Untuk Anak Usia Dini
Pembelajaran kewirausahaan pada anak usia dini dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan
dilakukan oleh kepala sekolah, guru, peserta didik secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan.
Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum
tersembunyi (hidden curriculum) dengan cara mengidentifikasi
jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan
pendidikan kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti :
Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh
Kegiatan belajar melalui bermain. Yang dimaksud dengan
pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses
pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya
diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,
terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari
melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam
maupun di luar kelas pada semua kegiatan belajar melalui
bermain. Langkah pengintegrasian bisa dilakukan pada saat
menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun
melalui sistem penilaian. Nilai-nilai pokok kewirausahaan
yang diintegrasikan ke semua kegiatan belajar melalui bermain
pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu: mandiri,
kreatif, pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada
tindakan dan kerja keras.
Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan
RPP dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut: 1)
Mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai
kewirausahaan sudah tercakup di dalamnya. 2) Mencantumkan
nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di dalam SK
dan KD kedalam silabus. 3) Mengembangkan langkah
pembelajaran peserta didik aktif yang memungkinkan peserta
didik memiliki kesempatan melakukan integrasi nilai dan
menunjukkannya dalam perilaku. 4) Memasukan langkah
pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai kewirausahaan
kedalam RPP. Pendidikan Kewirausahaan Untuk Anak Usia
Dini
Pembelajaran kewirausahaan pada anak usia dini dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan
dilakukan oleh kepala sekolah, guru, peserta didik secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan.
Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum
tersembunyi (hidden curriculum) dengan cara mengidentifikasi
jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan
pendidikan kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti :
Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh
Kegiatan belajar melalui bermain. Yang dimaksud dengan
pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses
pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya
diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,
terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari
melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam
maupun di luar kelas pada semua kegiatan belajar melalui
bermain. Langkah pengintegrasian bisa dilakukan pada saat
menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun
melalui sistem penilaian. Nilai-nilai pokok kewirausahaan
yang diintegrasikan ke semua kegiatan belajar melalui bermain
pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu: mandiri,
kreatif, pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada
tindakan dan kerja keras.
Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan
RPP dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut: 1)
Mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai
kewirausahaan sudah tercakup di dalamnya. 2) Mencantumkan
nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di dalam SK
dan KD kedalam silabus. 3) Mengembangkan langkah
pembelajaran peserta didik aktif yang memungkinkan peserta
didik memiliki kesempatan melakukan integrasi nilai dan
menunjukkannya dalam perilaku. 4) Memasukan langkah
pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai kewirausahaan
kedalam RPP.
C.Contoh Pembelajaran Berwawasan Kewirausahaan Untuk Anak
Usia Dini
1.Kelas Memasak (cooking class)
Kegiatan cooking class atau kelas memasak adalah kegiatan
yang sangat menarik minat anak, sangat jarang sekali anak
yang tidak menyukai kegiatan ini. Melalui kegiatan ini anak
dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan pengalaman
secara langsung bagai mana proses pembuatan suatu makanan
sebelum disajikan.
2.Outing Class
Outing Class adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan
memberikan keterampilan dan keahlian dasar tertentu sebagai
sarana menumbuhkan keseimbangan kegiatan belajar mengajar
di sekolah dan tuntutan hidup di masyarakat.
3.Market Day
Kegiatan market day adalah kegiatan yang menarik dan
menyenangkan bagi anak usia dini yang akan belajar untuk
menumbuhkan kemampuan entrepreneurship sejak dini.

1.cara penulisan kalimat perkalimatnya kurang rapi sehingga si


Daftar materi yang sulit pembaca tidak dapat mudah memahaminya.
2
dipahami pada makalah

Anda mungkin juga menyukai