Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM PENGEMBANGAN

KEWIRAUSAHAAN
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmatnya ke seluruh alam serta shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW yang
senantiasa diliputi kebaikan, beserta keluarganya, sahabatnya juga para pengikutnya dan
semoga kelak mendapatkan syafaatnya dihari akhir.
Dalam rangka pengembangan kewirausahaan di madrasah, kami mencoba menyusun
Program Pengembangan Kewirausahaan dengan harapan dapat menjadi pembelajaran bagi
warga madrasah, khususnya dalam bidang kewirausahaan.
Akhirnya marilah kita tunaikan tugas masing-masing dengan sebaik-baiknya dengan
harapan semoga amal kita diterima oleh Allah Swt. Sebagai amal yang sholeh, amin.

Pekanbaru, November 2023


Mengetahui,
Kepala Madrasah

Indang Wahjuni, S.Pd.I


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh
(holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai
wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara
terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta
didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan
diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah
yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat
diinternalisasikan melalui berbagai aspek.
Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses
pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran
sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter
wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik
sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas
pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan
peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan
untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai
kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran
yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan
materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus
ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai
tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan dilakukan
secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi
penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada
semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada
penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran
yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata
pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil
resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.

B. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Dasar 1945


2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 Tentang
3. Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, Serta Penyediaan
4. Prasarana dan Sarana Kepemudaan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun
6. 2007 tentang Standar Kepala sekolah/Madrasah
7. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
8. Program Kerja Madrasah Aliyah Nurul Hikam Situbondo

C. Tujuan dan Manfaat


Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang terintegrasi dengan mata
pelajaran kewirausahaan disusun antara lain dengan tujuan agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
a. Mengembangkan nilai nilai mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, kerja
b. keras, jujur, disiplin, inovatif dan bertanggung jawab
c. Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
d. kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
e. Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya
f. terutama dalam masyarakat
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang Terintegrasi
dengan mata pelajaran Kewirausahaan tahun 2023/2024 MTs Rabithatul Ulum.
1. Identifikasi program pengembangan kewirausahaan
2. Menentukan prioritas program pengembangan kewirausahaan
3. Menyusun perencanaan program pengembangan kewirausahaan
4. Melaksanakan program pengembangan kewirausahaan
5. Monitoring program pengembangan kewirausahaan
6. Pelaporan program pengembangan kewirausahaan
BAB II
PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

A. Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Semua Mata Pelajaran

Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses


pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran
sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter
wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik
sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas
pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan
peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan
untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai
kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran
yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan
materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus
ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai
tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan dilakukan
secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi
penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada
semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada
penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran
yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata
pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil
resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Pada
tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun kegiatan
pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara
menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan mengadaptasi
silabus yang telah ada dengan menambahkan satu kolom dalam silabus untuk mewadahi
nilai-nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang
terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang
sudah ada dengan menambahkan pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian
dengan nilai-nilai kewirausahaan. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam
pengembangan pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan
menerima nilai-nilaikewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan
pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan
prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses
inidimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
B. Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Mata Pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan
Prakarya dapat dipahami sebagai pra-karya, yaitu sebuah proses sebelum terjadinya
sebuah karya, termasuk di dalamnya pembinaan apresiasi dan produksi karya. Prakarya
melatih keterampilan dan kecakapan hidup, yang dalam PKW ini dibagi menjadi 4
cabang/jalur, yaitu : kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan, meliputi pengetahuan dan
keterampilan membuat serta memproduksi dengan beragam teknik dan material. Mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan akan menumbuhkan dan mendorong peserta didik
melakukan proses mengapresiasi, belajar dan berkarya, serta membekali peserta didik dengan
pengetahuan berwirausaha yang didasari dengan kreativitasnya melihat potensi dan peluang
yang khas yang ada di lingkungan daerah setempat.
Pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan dapat memilih 2
(dua) cabang/jalur saja yang sesuai dengan potensi lingkungan daerah setempat. Dua cabang
atau jalur tersebut diwajibkan untuk digunakan dalam satu tahun ajaran. Satuan pendidikan
diperkenankan pula untuk menerapkan 4 (empat) cabang/jalur, selama satuan pendidikan
mampu menyediakan jam tambahan. Keempat cabang dari mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan memiliki karakteristik pembelajaran yang berbeda sehingga memengaruhi
kebutuhan waktu (durasi) pembelajaran/jam pertemuan dari setiap cabang.
Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan kedalam pengetahuan
transcience-knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan
kecakapan hidup berbasis seni, teknologi dan ekonomi. Pembelajaran ini berawal dengan
melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan
orang lain. Kemudian, dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut
bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan
lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem, manajemen dan
ekonomis.
Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ditingkat sekolah lanjutan atas didahului
dengan wawasan tentang kearifan lokal di lingkungan sekitar menuju teknologi terbarukan.
Pembelajaran dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep maupun teori yang ada
melalui studi perorangan, kelompok maupun projek agar memberi dampak kepada
pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui eksplorasi
alami maupun buatan (artificial) ini akan memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan
pelajaran.
Adapun tujuan dari mapel Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya
ergonomis, teknologi dan ekonomis
2. Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan
teknologis.
3. Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip
kreatif, ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan berwawasan lingkungan.
4. Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan
maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan lokal maupun
teknologi terbarukan.
5. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan
karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis,
ergonomis dan berwawasan lingkungandapun ruang lingkup dar setiap cabang/unsur
mapel PKW dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kerajinan dan Kewirausahaan, Kerajinan mengandalkan keterampilan tangan dan
keunikan karakter material yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan nilai
estetis dan berfungsi dengan baik. Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan cabang
kerajinan, melatih peserta didik untuk jeli melihat peluang pasar dan berpikir kreatif
dalam pengembangan teknik keterampilan dan mengolah material lokal.
b. Rekayasa dan Kewirausahaan, Rekayasa diartikan sebagai usaha memecahkan
permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga
menemukan solusi melalui kerangka kerja yang efektif dan efisien. Kata ‘rekayasa’
merupakan terjemahan bebas dari kata engineering yaitu perancangan dan
rekonstruksi benda atau pun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru
yang lebih berperan dan berkegunaan.
c. Budidaya dan Kewirausahaan, Budidaya berpangkal pada kultivasi (cultivation), yaitu
suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda
ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang (menjadi banyak).
Keterampilan melakukan budidaya dan menghayati proses kultivasi memberikan
bekal kepada peserta didik untuk mampu menjadi wirausahawan di bidang budidaya
yang sesuai dengan kondisi alam dan lingkungan sekitarnya.
d. Pengolahan dan Kewirausahaan, Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan
dasar menjadi benda produk jadi agar dapat digunakan untuk kegiatan produksi dan
bermanfaat secara luas. Keterampilan dan pengetahuan teknik pengolahan serta
kepekaan rasa yang dilatihkan pada pembelajaran cabang pengolahan akan menjadi
dasar dari peserta didik untuk mencari peluang wirausaha dalam bidang pengolahan
sesuai dengan potensi lingkungan sekitarnya.
BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN DAN TARGET PENCAPAIAN

A. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaa pengembangan kewirausahaan di MA Nurul Hikam dilakukan
melalui tiga strategi yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan kewirausahaan
Untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan pada peserta didik dilakukan
melalui langkah langkah:
a. Mengembangkan kewirausahaan bagi para peserta didik sebagai calon
pengusaha untuk meningkatkan kinerja wirausaha melalui kegiatan praktek
memproduksi produk-produk tertentu yang disepakati antara siswa dan guru
yang selanjutnya dari hasil produk yang telah dihasilkan langsung dipasarkan
kepada warga madrasah.
b. Melalui kegiatan ekstrakurikuler tata boga, peserta didik diajarkan untuk
memproduksi produk tertentu yang selanjutnya akan dipasarkan baik dikantin
madrasah maupun di rumah masing-masing peserta didik.
c. Mengembangkan kewirausahaan warga madrasah yang diharapkan akan
mendorong peningkatan kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi warga
madrasah dan masyarakat sekitar melalui peningkatan etos kerja, disiplin
efisiensi, dan produktivitas.
d. Menyebarluaskan asas pokok kewirausahaan sebagai pedoman praktis bagi
semua pihak yang berminat dan terkait dengan pengembangan
kewirausahaan serta bagi yang ingin mengetahui, menghayati lebih
mendalam dianjurkan untuk mengikuti kegiatan pembudayaan
kewirausahaan.
2. Membudayakan kewirausahaan
a. Membudayakan kewirausahaan ialah mengarahkan peserta didik sebagai
wirausaha terutama kepada kegiatan ekonomi yang rasional, menguntungkan,
berkelanjutan, dan dapat ditiru oleh masyarakat. Langkah untuk
pencapaiannya dilakukan melalui:
a) Setiap siswa secara bergiliran sesuai jadwal diwajibkan membawa produk
untuk dijual di madrasah.
b) Menawarkan kegiatan pada peserta didik yang menguntungkan bagi peserta
program dan masyarakat pada umumnya.
c) Menawarkan kegiatan yang berkelanjutan dan dapat ditiru oleh masyarakat.
Di samping itu membudayakan kewirausahaan harus secara intensif,
komprehensif, dan terpadu, yang pencapaiannya dilakukan melalui:

1) Skala prioritas sasaran.


2) Persiapan dan perencanaan yang baik, dengan memperhatikan
efektivitas dari berbagai kegiatan.
3) Kegiatan secara komprehensif dan terpadu, mencakup kegiatan
pra pelatihan, pelatihan, bimbingan dan konsultasi, studi banding,
promosi dan temu usaha, serta peningkatan akses pasar,
4) Penekanan pada kesesuaian kondisi dinamis masing-masing
peserta atau kelompok peserta program yang dibina,
5) Kegiatan peningkatan semangat, sikap dan perilaku
kewirausahaan.

3. Memberdayakan sumber daya


Mendayagunakan sumberdaya adalah menggunakan sumber daya yang tersedia.
Langkah-langkah yang dilakukan:
a. Sumberdaya yang tersedia di sekitar madrasah, sarana dan prasarana, serta anggaran
perlu dikerahkan dan didayagunakan dengan baik untuk melaksanakan dan
menunjang pengembangan kewirausahaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dan untuk itu, madrasah membuka kantin agar bisa
memenuhi kebutuhan warga madrasah.
b. Sumberdaya utama untuk membudayakan kewirausahaan pada para peserta didik
melalui upaya pengembangan diri sambil melaksanakan kegiatan usaha atau
learning by doing.

B. Target Pencapaian
Target pencapaian Program Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang terintergrasi
dengan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di MTs Rabithatul Ulum adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatnya kemampuan kewirausahaan peserta didik, yaitu:
a. Meningkatnya etos kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan
membuat keputusan dan mengambil risiko, serta kerjasama yang saling
menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis.
b. Meningkatnya kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi warga madrasah dan
masyarakat sekitar melalui peningkatan etos kerja, disiplin efisiensi, dan
produktivitas dengan memanfaatkan pengolahan bahan bahan yang tersedia
disekitar.
2. Meningkatnya budaya wirausaha, yaitu:
a. Adanya perubahan pola pikir peserta didik bahwa berwirausaha itu merupakan
suatu kegiatan yang mulia dan menguntungkan.
b. Melalui pembelajaran pada mata pelajaran Prakarya da Kewirausahaan siswa
mampu memanfaatkan peluang dalam mengolah bahan bahan yang tidak berdaya
guna menjadi produk bernilai jual.
c. Mampu membaca peluang usaha, dengan menerapkan strtegi wirausaha yang baik
3. Memberdayakan Sumber Daya, yaitu:
a. Melalu serangkaian pembelajaran dan latihan, peserta didik mampu menjadi pelaku
wirausaha walau masih dalam skala kecil
b. Memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar madrasah menjadi produk yang
bernilai dan berdaya jual
c. Bekerja sama dengan pelaku usaha di sekitar madrasah sebagai mitra baik dalam
penyediaan bahan baku atau pun dalam pemasaran produk.

Anda mungkin juga menyukai