Anda di halaman 1dari 3

Koneksi Antar Materi

Visi Guru Penggerak


Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi
pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan
paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah.

Pada kesempatan koneksi antar materi modul 1.3 ini, saya akan mengaitkan pemahaman antar
modul yang sudah dipelajari yaitu keterkaitan antara peran pendidik dalam mewujudkan filosofi
pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pancasila pada murid-murid dengan paradigma
Inquiri Apresiatif (IA). Sebagaiman filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan bertujuan untuk
menuntun segala kodrat yang ada pada anak mengikuti kodrat alam dan kodrat zaman. Seiring
dengan semboyan dan prinsip utama yang dianut Ki Hajar Dewantara adalah "Ing ngarsa sung
tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Semboyan tersebut mengajarkan kita
agar dapat menjadi teladan atau contoh bagi murid, menjadi motivator, pembangkit semangat,
serta mampu mendorong dan mengarahkan murid kearah yang lebih baik.

Agar guru dapat memberikan pendidikan sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, maka
seorang guru harus meananamkan dalam dirinya nilai-nilai dan peran guru penggerak serta
memahami dengan sepenuh hati dimensi-dimensi yang terapat pada profile Pancasila. Keenam
dimensi tersebut antara lain: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Profil Pancasila tersebut akan terwujud jika seorang guru memiliki visi untuk menciptakan
perubahan kearah yang lebih baik di lingkungan sekolahnya.

Untuk dapat mewujudkan visi yang berpihak pada murid dan melakukan proses perubahan,
maka dapat menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif. Pendekatan inkuiri apresiatif dapat
dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara
bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan
perubahan ke arah lebih baik. Implementasi pendekatan Inkuiri Apresiatif dapat dilakukan
melalui tahapan BAGJA(Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur
Eksekusi).

Saya telah berusaha membuat sebuah visi yang dilatar belakangi keadaan murid saya di
sekolah, di kurikulum Praktik kerja Industri (PRAKERIN) merupakan salah satu komponen pada
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Praktik kerja industri adalah program di mana siswa SMK
memiliki kesempatan untuk menggabungkan pengetahuan teoritis yang mereka pelajari di
sekolah dengan pengalaman praktis di lingkungan industri atau perusahaan yang sesuai dengan
bidang kejuruan mereka. Latar belakang praktik kerja industri SMK melibatkan beberapa faktor
penting yaitu : Kesiapan Karier Siswa, Integrasi Teori dan Praktek, Mengembangkan
Keterampilan Praktis, Memperluas Jaringan dan Kontak Industri, Persiapan untuk Dunia Kerja,
Persyaratan Kurikulum, dan kebutuhan indurstri. Praktik kerja industri merupakan bagian yang
diwajibkan dalam kurikulum SMK. Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan sekolah kami
SMKN 2 Rejang Lebong. Dilatar belakangi hal tersebut saya mencoba mewujudkan paradigma
Inkuiri Apresiatif melalui prakarsa perubahan yaitu “Meningkatkan Kompetensi dan Etos Kerja
Murid Melalui Praktik Kerja Industri”.

Harapan saya prakarsa perubahan tersebut dapat mewujudkan peran pendidik sesuai dengan
filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu berpihak pada murid dengan mengikuti kodrat alam dan
kodrat zaman sehingga terwujudnya profile pelajar Pancasila yaitu terbentuknya karakter
kreatif, inovatif pada kompetensi murid dan terbentuknya karakter Kerjasama dan tanggung
jawab pada etos kerja.

Revisi dan rumuskan dengan penuh keyakinan, visi yang telah Bapak/Ibu buat berdasarkan
jawaban pertanyaan diatas, ke dalam sebuah VISI yang membuat Bapak/Ibu bersemangat
ketika membacanya, dan menggerakkan hati setiap orang yang membacanya!

Pada tugas sebelum di Demonstrasi Kontekstual saya telah membuat visi yaitu “Terwujudnya
generasi Berakhlak Mulia, Terampil, Kreatif professional, dan berjiwa wirausaha” Prakarsa
perubahannya yaitu “ Meningkatkan kompetensi dan etos kerja murid melalui Praktik Kerja
Industri.
Setelah mengikuti materi yang disampaikan fasilitator dan instruktur pada ruang kolaborasi dan
kegiatan elaborasi, maka saya merevisi prakarsa perubahan yang telah saya buat sebelumnya
menjadi “Meningkatkan Kerjasama murid melalui pembelajaran berbasis proyek”. Sementara
visi yang saya buat tidak direvisi.

Anda mungkin juga menyukai