Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Modul 1.3
Oleh Paryati
Calon Guru Penggerak Angkatan 8
Kabupaten Banyumas

Pembelajaran pada modul ini yaitu tentang visi guru penggerak. Aktivitas pada modul 1.3 yaitu
diawali dengan mulai dari diri dan eksplorasi konsep yang mempelajari tentang visi guru
penggerak secara mandiri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di LMS, Kemudian eksplorasi
konsep mandiri dan forum diskusi, Ruang kolaborasi berdiskusi kelompok mengenai visi guru
penggerak dengan pendekatan manajemen perubahan yang berbasis kekuatan atau Inkuiri
Apresiatif (IA) menggunakan alur bagja, menyusun demonstrasi kontekstual dengan
merumuskan Visi guru penggerak dengan menggunakan pendekatan IA dengan alur bagja,
Elaborasi pemahaman yang diberikan oleh instruktur sehingga kita lebih memahami tentang
visi guru penggerak, koneksi antar materi dari modul 1.1,modul 1.2 dan modul 1.3 yang
diakhiri dengan aksi nyata.
Perasaan saya saat mempelajari modul ini, saya merasa khawatir sulit memahami apa itu
Inkuiri apresiatif dan model bagja. Tapi dengan adanya ruang kolaborasi dimana ruang ini
adalah wahana untuk bertukan pikiran, pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Serta
adanya elaborasi pemahaman dari instruktur dan pemaparan dari fasilitator saya menjadi
paham dan dapat merumuskan Visi dengan pendekatan prakarsa perubahan melalui alur
BAGJA
Pembelajaran yang saya ambil pada modul ini yaitu dengan menggunakan IA kita dapat
menggali kekuatan positif yang ada disekolah. Kekuatan BAGJA ada pada proses penggalian
jawaban pertanyaan yang didasari oleh rasa ingin tahu, kebaikan, dan kebersamaan.
Proses BAGJA harus dimulai dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid,
kemudian menjadi tujuan-tujuan rinci berupa prakarsa perubahan, kemudian pertanyaan-
pertanyaan dan rencana-tindakan yang perlu-dilakukan disusun,pertanyaan-pertanyaan yang
ada digali bersama tim dan anggota komunitas sekolah hingga membuahkan temuan (data,
cerita, fakta). Temuan itulah yang kemudian menjadi dasar untuk menelaah kembali
rancangan pertanyaan dan tindakan yang telah dibuat. Barulah kemudian, rencana (sebagai
dokumen resmi) dapat dibuat hingga akhirnya di-eksekusi, di-monitoring, serta di-evaluasi
keselarasannya dengan visi.
Saya menerapkan paradigma inkuiri apresiatif disekolah dimulai dengan mengevaluasi Visi
sekolah yang sudah ada dengan Visi yang sesuai dengan impian warga sekolah, sesuai
karakter profil pelajar pancasila serta karakteristik ke SMKan, kemudian diturunkan menjadi
Prakarsa perubahan, dan dicapai secara kolaboratif menggunakan tahapan BAGJA. VISI
perubahan “ membentuk insan yang beriman dan bertaqwa, berkarakter, kompeten,
Kompetitif serta berbudaya industri” Dengan prakarsa perubahan “menciptakan
pembelajaran yang meningkatkan budaya Industri dan berwirausaha”

Untuk membawakan perubahan yang terpenting adalah menjalin relasi dengan baik, dengan
aktor-aktor yang ada, relasi akan mendorong terjalinnya komunikasi yang baik, komunikasi
yang baik akan mendorong terwujudnya kolaborasi, dan kolaborasi yang baik akan
mengundang datangnya kontribusi.
Demikian Jurnal refleksi Dwi mingguan pada modul 1.3 tentang Visi guru penggerak.

Anda mungkin juga menyukai