Anda di halaman 1dari 14

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM
YANG BERDAMPAK
POSITIF PADA MURID

Arum Citra Dewi Anastasia


SMA Regina Pacis Surakarta
CGP Angkatan 9
Model 6: Reporting, responding, relating, reasoning,
reconstructing (5R) Model refleksi 5M diadaptasi dari
model 5R (Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013).
5M terdiri dari langkah-langkah berikut:
1.Mendeskripsikan (Reporting):
2. Merespon (Responding)
3. Mengaitkan (Relating)
4. Menganalisis (Reasoning)
5. Merancang ulang (Reconstructing)
Pada Modul kali ini,
kegiatan Calon Guru
Penggerak (CGP) Angkatan 9
Kota Surakarta memasuki
Modul 3.3 Pengelolaan
Program yang Berdampak pada
Murid. Pelaksanaan
pembelajaran menggunakan
ALUR MERDEKA , yaitu MULAI
DARI DIRI, EKSPLORASI
KONSEP, RUANG KOLABORASI,
DEMOSTRASI KONTEKSTUAL,
ELABORASI PEMAHAMAN, KONEKSI
ANTAR MATERI dan AKSI NYATA
reporting
Kegiatan penugasan di Mulai dari Diri, yaitu : diawali dengan Calon Guru
Penggerak menjawab beberapa pertanyaan pemantik mengenai: konsep dasar
materi dan kaitannya antara program yang berdampak pada murid dengan
kepemimpinan murid (student agency) memahami perbedaan antara
intrakulikuler, ko- kulikuler dan ekstrakulikuler melakukan refleksi
berupa pengalaman paling berkesan pada saat terlibat dalam berbagai
program/kegiatan sekolah semasa menjadi murid. MULAI DARI DIRI

Pada alur ini, kami melakukan diskusi asinkron untuk mengembangkan


pemahaman yang lebih dalam tentang suara, pilihan dan kepemilikan murid
dalam kegiatan sekolah. Penguatan yang saya dapatkan dari alur ini adalah
memahami tentang Kepemimpinan Murid (Student Agency dan empat sifat inti
dari human agency EKSPLORASI KONSEP
Poin-poin Penting Eksplorasi Konsep Modul 3.3 :

Kepemimpinan murid dalam konteks pembelajaran (Student Agency) : Murid adalah pemegang
kendali dalam pembelajaran atas masingmasing diri. Artinya, guru atau pendidik seoptimal
mungkin memfasilitasi, membimbing, mengarahkan (menantun) anak sesuai dengan profil,
bakat dan kesiapan belajar mereka. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang
bertindak secara aktif dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab,
daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. EKSPLORASI KONSEP

Ada 4 sifat inti dari Human Agency yang diakronimkan IVAR, yaitu : I – Intensi :
kesengajaan (intentionality) V – Visi : pemikiran kedepan (forethought) A – Aksi :
Kereaktifan (self – reactiveness) R – Refleksi : Kereflektifan – Diri (self –
reflectiveness) Dalam menumbuh kembangkan kepemimpinan murid, dimana saat murid menjadi
pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (saat murid memiliki agency), maka
mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership)
dalam proses pembelajaran mereka EKSPLORASI KONSEP
Lingkungan yang menyediakan kesempatan murid untukmenggunakan pola pikir positif
dan merasakan emosiyang positif 1. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan
berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, dimana murid akan
menjunjung tinggi nilai-nilai positif yang didasari dengan nilai-nilai kebajikan
yang dibangun oleh sekolah 2. Lingkungan yang melatih keterampilan yang
dibutuhkanmurid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun nonakademik 3.
Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama,
serta masyarakat dan lingkungan disekitarnya 4. Lingkungan yang membuka wawasan
murid agar dapatmenentukan tujuan, harapan ataumimpi yang manfaat dan
menindaklanjuti kebaikannya melampauipemenuhan kepentingan individu, kelompok
maupun golongan 5. Lingkungan yang menempatkan murid sebagai fokusnya sehingga
terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri 6. Lingkungan yang menumbuhkan daya
lenting dan sikap tangguh murid untuk terus 7. Ada 7 karakteristik Lingkungan yang
mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid
Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat
mempengaruhi sebuah situasi, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan
"agency" melibatkan murid untuk menjadi student agency dalam memanfaatkan aset
kekuatan sehingga pemanfaatan itu berpihak pada murid Dalam upaya
menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid
untuk mengembangkan profil positif dirinya, diharapkan dapat mewujudkan profil
pelajar Pancasila dalam dirinya. Sebagaimana padi yang hanya akan tumbuh subur
pada lingkungan yang sesuai, maka kepemimpinan murid pun akan tumbuh dengan lebih
subur jika sekolah dapat menyediakan lingkungan yang cocok. Komunitas yang baik
akan berusaha menciptakan kesempatan-kesempatan yang mendorong tumbuhnya dan
berkembangnya berbagai sikap dan keterampilan keterampilan penting dalam diri
murid 1. Melibatkkan Komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid
RUANG
KOLABORASI 1
Pada 3.3.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 3.3 - Diskusi Kelompokkami melaksanakan
Rukol secara daring. Adapaun Tujuan Pembelajaran Khusus: Berdasarkan pemahaman
mereka terhadap konsep kepemimpinan murid, CGP akan bekerja dalam kelompok
membuat gambaran umum sebuah program/kegiatan sekolah yang mempromosikan suara,
pilihan, kepemilikan murid. 1. Sebelumnya kami menjawab pertanyaan Pemantik:
Pemahaman saya tentang konsep kepemimpinan murid mana yang telah berubah? 1.
Bagaimana kolaborasi dapat membantu saya memahami proses perencanaan program
atau kegiatan yang menumbuhkan kepemimpinan murid? 2. Gagasan apa saja yang
saya miliki untuk menginisiasi program atau kegiatan yang menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid? 3. Tentukan jenis kegiatan atau program sekolah yang ingin
dikembangkan, baik program atau kegiatan intra kurikuler, kokurikuler, atau
ekstra kurikuler. 4. Tentukan jenjang kelas yang ingin menjadi target. 5. RUANG
KOLABORASI 1
RUANG
KOLABORASI 2
Setelah melaksanakan Kegiatan Diskusi : merancang program sekolah
yang melibatkan kepemimpinan murid baik dari Suara, Pilihan, serta
kepemilikan memperhatikan karakteristik lingkungan yang akan
dikembangkan. Tahap awal yang setiap kelompok perlu lakukan adalah
menjabarkan apa, bagaimana, dan mengapa program itu dilakukan. Kami
memperesentasikan sebuah gambaran umum dari sebuah program sekolah
yang telah kami sepakati bersama dengan rekan CGP satu
kelompok,dipantau oleh Ibu Pengajar Praktik dan Fasilitator.
Program yang kami rencanakan, mendapatkan penguatan dari
Fasilitator dan rekan CGP untuk diaplikasikan di sekolah kami
kedepannya.
AKSI NYATA
Dalam alur koneksi antarmateri, kami membuat keterkaitan materi yang
telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa
pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid. Sintesa
pemahaman ini dibuat dalam bentuk atau format tulisan reflektif tentang
program yang berdampak pada Murid. Melalui penugasan pada alur ini, kami
menjadi semakin paham mengenai konsep pengelolaan program yang berpusat
pada murid, dan melibatkan kepemimpinan murid Koneksi Antar Materi
Penugasan Aksi Nyata yang kami lakukan adalah mewujudkan perubahan kecil
dengan mencoba menerapkan tahapan B dan A dari model prakarsa perubahan
BAGJA yang telah kami buat sebelumnya. Selama menjalankan Aksi Nyata,
kami membuat sebuah catatan refleksi di setiap akhir tahapan (Tahapan B
dan Tahapan A).
Relating

Melalui Pembelajaran Modul 3.3, saya mendapatkan penguatan dan pengalaman terutama dalam pengambilan
keputusan yang lebih tepat untuk mengelola program yang berdampak positif kepada murid. Pengelolaan
program yang berdampak positif pada murid tidak hanya dilakukan jika sebuah sekolah atau lembaga
pendidikan terpenuhi segala sarana dan prasarana. Ketika dihadapkan pada sebuah permasalahan
dikarenakan adanya keterbatasan, maka saya sebagai pemimpin pembelajaran menggunakan suara murid,
pilihan murid dan kepemilikan murid untuk memenuhi ketercapaian program yang berpihak pada murid.
Untuk mewujudkan program yang berdampak positif pada murid, sekolah sebaiknya memanfaatkan 7 modal
utama sebagai suatu kekuatan di sekolah milkinya, yaitu Modal Manusia, Modal Sosial, Modal Politik,
Modal Agama dan Budaya, Modal Fisik, Modal Lingkungan/Alam dan Modal Finansial. Melalui modal
manusia kita dapat berkolaborasi menciptakan program yang benar-benar dibutuhkan murid. Melalui
keadaran diri dan rasa tanggung jawab murid diharapkan dapat menyukseskan program yang telah
disepakati dan menjalankan secara berkesinambungan. Guru sebagai pendidik hanya perlu memfasilitasi
dan memberikan motivasi penuh untuk pencapaian tujuan dan harapan yang diinginkan. Selain itu juga,
dapat menerapkan nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam pendekatan berbasis aset sehingga saya
dapat berpikir aktif, kreatif dan inovatif dengan rekan sejawat dalam mengelola keterbatasan aset
menjadi sebuah kekuatan
Responding

Saya sangat antusias dalam mempelajari Modul 3.3 Pengelolaan Program yang
Berdampak pada Murid. Rasa ingin tahu dan semangat saya menjadi motivasi bagi saya
dalam mengikuti setiap kegiatan modul ini. Respon saya pada pembelajaran modul 3.3
sangat positif, perasaan bahagia dan menyenangkan karena harapan saya selama ini
untuk mewujudkan sekolah dengan pengelolaan program yang berdampak pada murid
terpenuhi dan menambah wawasan saya tentang bagaimana merancang program-program
yang berdampak positif pada murid dengan memperhatikan suara murid, pilihan murid
dan kepemilikan murid. Selain itu, saya sangat bersyukur bisa mengikuti program
Guru Penggerak yang memberi banyak manfaat bagi saya sebagai pendidik dan
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kapasitas murid dalam mengelola
pembelajarannya sendiri sehingga potensi kepemimpinan murid tersebut dapat muncul
dan juga selalu berkembang lebih baik. Dengan menumbuhkan nilai-nilal kebajikan
dan budaya positif akan melahirkan generasi yang berkarakter pelajar pancasila.
Reasoning

Dalam pengelolaan program yang berdampak positif kepada murid kita harus memberikan
Pengalaman yang bermakna yaitu melalui suara murid mereka dapat mengungkapkan segala
aspirasinya Melalui pilihan murid kita dapat memberikan kemerdekaan kepada murid,
serta Melalui kepemilikan murid kita dapat memaksimalkan aset atau kekuatan yang ada
dalam dirinya dan lingkungan sekitarnya. reconstructing Setelah mempelajari dan
memahami mengenal pengelolaan program yang berdampak pada murid Sebagai agen perubahan
saya harus bisa menuntun segala kodrat murid untuk bisa memaksimalkan potensi yang ada
dalam diri murid melalui aset yang dimilikinya dengan menerapkan paradigma inkuiri
apresiatif. saya akan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam mengelola
suatu program yang berdampak pada murid yang terdiri atas tahapan BAGJA, menjadikan
murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri dan mengambil peran sebagai
mitra murid membagikan pengalaman yang saya dapatkan dari modul 3.3 ini kepada teman
sejawat dan berkolaborasi untuk melakukan perubahan pada sekolah saya.
Terima Kasih
SALAM GURU PENGGERAK: TERGERAK, BERGERAK DAN
MENGGERAKKAN

Anda mungkin juga menyukai