ANTAR MATERI
MODUL 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF
PADA MURID
Husni Mubarak
Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kota Parepare
HUSNI MUBARAK
Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kota Parepare
Student Agency sangat berkait dengan pengembangan identitas, bersuara, memilih dan rasa
memiliki. Murid mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, bimbingan dan growth mindset
(pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri
mereka menuju kesejahteraan lahir dan batin (well being). Dengan menumbuhkembangkan
Student agency, maka secara bersama akan menumbuhkan profil pelajar pancasila pada diri
murid yaitu beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
dalam hal pengembangan student agency tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri, ada
beberapa hal yang perlu dikerjakan yaitu berupa pemetaan aset yang ada disekolah yang
perlu dimaksimalkan dan pengembangan komunitas. Komunitas memiliki peran penting dalam
membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan
murid, karena membantu menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan pilihan
dan suara mereka, membantu murid untuk belajar
Diharapkan dengan melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang dibuatnya,
membantu membentuk identitas diri yang lebih kuat, sehingga rasa kepemilikan serta
tangggung jawab dan membantu murid untuk lebih tumbuh menjadi agen perubahan yang
dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat, serta
lingkungan sekitar.
Awal mempelajari materi ini, saya merasa sangat antusias dan tertarik tentang makna student
agency yang sesungguhnya. saya berusaha memahami makna student agency atau
kepemimpinan murid. karena selama ini sebelum mengikuti program guru penggerak istilah
student agency atau kepemimpinan murid sudah beberapa kali mendengar akan tetapi
maksud, tujuan dan bagaimana melaksanakannya masih terasa asing dan samar. akan tetapi
setelah kegiatan berjalan akhirnya saya lebih faham dan terntyata meskpun tidak sempurna
proses menginspirasi murid tentang student agency sudah dilakukan dan meyakinkan saya
setelh materi ini bisa berbuat lebih mengenai kepemimpinan murid.
Saat kegiatan eksplorasi konsep forum diskusi, saya berusaha aktif dalam memberikan
masukan dan bertanya terkait dengan menentukan program yang berdampak positif di
sekolah. Saya mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan terkait dengan
program tersebut, dari teman satu kelompok maupun kelompok lain.
Selain itu, saat kegiatan ruang kolaborasi bersama kelompok, kami membahas tentang
kegiatan-kegiatan positif yang sangat cocok untuk meningkatkan kemampuan murid dan
pembahasan kami sampai kepada permasalahan-permasalahan yang dihadapi murid dizaman
ini diantaranya sikap kepedulian tentang kebersihan, literasi yang masih rendah dan
kemampuan literasi kitab suci anak yang menghawatirkan. Pada saat ruang kolaborasi sesi
presentasi, kami saling memberiu umpan balik dan masukan pada program yang kami
cangangkan begitu juga dengan kelompok lain.
Hal yang masih perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan saya dalam proses belajar modul
3.3 Ini adalah saya kurang mampu menemukan alternatif program yang inovatif dan kreatif
yang belum pernah dijalankan di sekolah manapun. Saya harus banyak mencari literatur dari
berbagai sumber, agar wawasan saya lebih berkembang dan akhirnya mempu menemukan
ide-ide segar berupa program yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid.
Setelah mempelajari modul ini, saya merasa kompetensi diri saya sebagai seorang guru
sekaligus calon guru penggerak semakin terlatih meskipun kami merasa sangat masih kurang
dari berbagai sisi, saya sudah memahami bagaimana cara menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid dengan adanya program yang dibuat oleh sekolah, baik program
intrakurikuler, ko-kurikuler dan ekstrakurikuler. Kedepan saya akan mencoba mengaplikasikan
pengetahuan yang saya miliki untuk dapat membuat program yang berdampak positif bagi
murid di sekolah
Implikasi terhadap kematangan diri pribadi yaitu saya menjadi lebih peduli terhadap program-
program apa yang ada di sekolah saya, terutama yang dapat menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid. Sehingga kedepan, saya akan lebih selektif dalam menentukan program
apa yang layak diberikan kepada murid sehingga mereka memiliki suara, pilihan dan
kepemilikan terhadap kegiatan yang ada di lingkungan sekolah
Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?
Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
Indikator:
Dalam refleksinya, CGP menyampaikan analisis terkait topik dengan indikator sebagai berikut:
1. memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh
2. mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru
3. menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)
4. memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi
Setelah mempelajari modul 3.3, saya mulai merenung dan mernikirkan program apa yang
dapat dilakukan di sekolah saya yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Apakah saya mampu mengimplementasikan hasil dari proses pembelajaran yang saya lakukan
kedalam kehidupan nyata di sekolah dengan mengutamakan suara (voice), pilihan (choice) dan
kepemilikan (ownership) murid? Sebagai guru, saya tentu tidak bisa sendiri dalam
mewujudkan kepemimpinan murid di sekolah, namun perlu adanya dukungan dengan
berbagai pihak, seperti kepala sekolah, rekan guru lain, orangtua murid, masyarakat sekitar
sampai dengan komunitas lain yang lebih luas. Kerjasama diperlukan untuk dapat saling
bersinergi agar memiliki satu visi, satu tujuan yang sama-sama menginginkan terwujudnya
student agency.
Pada modul 3.3 ini, kepemimpinan murid dapat terwujud ketika murid mampu mengarahkan
pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan
dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar,
mengkomunikasikan pemahaman kepada orang lain dan melakukan tindakan nyata sebagai
hasil proses belajar. Dari situlah saya mulai berfikir, kepemimpinan murid tidaklah mudah
dibentuk begitu saja dalam waktu yang singkat, perlu dukungan berbagai pihak, membutuhkan
waktu yang tidak sebentar, dan mengeluarkan usaha yang tak sedikit. Andaikan semua sekolah
di Indonesia mengutamakan terwujudnya student agency ini, maka anak-anak generasi bangsa
akan lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, lebih kreatif dalam mencari solusi dalam
kehidupan sehari-hari dan lebih matang dalam bertindak dan berfikir
Student agency adalah proses panjang yang berkesinambungan, tidak hanya berada dalam
satu jenjang pendidikan saja, namun harus saling keterkaitan.
Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang student agency perlu
disamaratakan kepada semua warga sekolah di seluruh Indonesia. Seorang pemimpin
pembelajaran akan menjadi pilot yang akan membawa pengaruh nyata terhadap
keberlangsungan kepemimpinan murid- muridnya. Jadilah pemimpin pembelajaran yang
berdampak positif, sehingga dapat membawa pendidikan di Indonesia lebih siap mengahadapi
tantangan di masa depan
Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul
ini dengan modul-modul sebelumnya?
Membuat keterhubungan
Indikator:
Refleksi yang CGP buat memunculkan koneksi dari pembelajarannya dengan poin-poin berikut:
1. pengalaman masa lalu
2. penerapan di masa mendatang
3. konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari
4. informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP.
Dari pengamatan saya ada beberapa tantangan yang murid atau komunitas sekolah yang
perlu digaris bawahi diantarannya
Rendahnya minat guru untuk sama-sama mengembangkan student agency. Hal ini
dikarenakan guru-guru di sekolah sudah dibuat nyaman menjalankan rutinitas yang ada di
sekolah, yaitu penerapan pola pembelajaran konvensional, sehingga untuk melakukan
perubahan merupakan tantangan yang cukup menantang, mengingat sudah banyak pula guru
senior di sekolah dan menurut saya hal itu wajar apalagi dimasa-masa transisi proser
perubahan pola fikir .
Disisi lain menurut pengamatan saya adalah murid juga sudah terbiasa dengan metode
konvensional apa lagi untuk murid yang sudah duduk dikelas menengah dan menengah atas
seperti di sekolah saya.
Latar belakang pendidikan masyarakat di lingkungan sekitar yang rendah, sehingga
berdampak pada motivasi belajar murid yang rendah juga. Murid hanya menganggap sekolah
adalah kewajiban dan rutinitas yang dilakukan setiap hari, mereka berpikir "asal datang ke
sekolah saja, namun kurang menggali potensi diri untuk masa depannya kelak
Anggaran yang harus dikeluarkan dalam membentuk suatu program baru. Dalam membentuk
program baru, baik dalam kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler
membutuhkan anggaran untuk membiayai terlaksanaya program tersebut. Semakin banyak
program yang dibentuk, akan semakin banyak pengeluaran
Melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah terutama guru tentang pentingnya
menumbuhkembangkan student agency pada diri murid adalah hal yang mutlak. Berikan
pemahaman mendalam disertai contoh konkret kegiatan atau program yang dapat dilakukan
di sekolah agar dapat mewujudkan kepemimpinan murid, baik program intrakurikuler, ko-
kurikuler dan ekstrakurikuler
Memberikan program-program yang unik, variatif dan berkualitas, disesuaikan dengan minat
dan potensi murid akan membuat mereka mulai tertarik dalam mengikuti berbagai program
sekolah, sehingga lama kelamaan mereka mulai terbiasa dan akan terlihat potensi anak sesuai
dengan bakatnya Program yang dibuat tentunya mengutamakan suara, pilihan dan
kepemilikan murid sehingga mereka akan merasa nyaman menjadi bagian dari program
tersebut
Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah tentang pentingnya pengadaan program yang
mengutamakan kepemimpinan murid, sehingga kepala sekolah akan mensiasati anggaran dana
yang harus dikeluarkan menggunakan dana yang tersedia
Melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah terutama guru tentang pentingnya
menumbuhkembangkan student agency pada diri murid adalah hal yang mutlak. Berikan
pemahaman mendalam disertai contoh konkret kegiatan atau program yang dapat dilakukan
di sekolah agar dapat mewujudkan kepemimpinan murid, baik program intrakurikuler, ko-
kurikuler dan ekstrakurikuler
Memberikan program-program yang unik, variatif dan berkualitas sesuai dengan salah
satunya metode inkuiri apresiatif BAGJA, disesuaikan dengan minat dan potensi murid akan
membuat mereka mulai tertarik dalam mengikuti berbagai program sekolah, sehingga lama
kelamaan mereka mulai terbiasa dan akan terlihat potensi anak sesuai dengan bakatnya
Program yang dibuat tentunya mengutamakan suara, pilihan dan kepemilikan murid sehingga
mereka akan merasa nyaman menjadi bagian dari program tersebut
Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah tentang pentingnya pengadaan program yang
mengutamakan kepemimpinan murid, sehingga kepala sekolah akan mensiasati anggaran dana
yang harus dikeluarkan menggunakan dana yang tersedia
Salah satu peran guru penggerak adalah mewujudkan kepemimpinan murid (student Agency)
yang dapat diwujudkan dengan cara meramu pengalaman belajar sehingga murid merasa
kompeten, mandiri, dicintai dan memiliki kepercayaan diri serta determinasi untuk mencapai
segala yang mereka impikan. Guru juga menuntun murid merdeka belajar dengan
mempertimbangkan suara, pilihan dan kepemilikan murid. Selain itu peran guru penggerak
juga mendorong kolaborasi. Dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid,
memerlukan faktor suara, pilihan dan kepemilikan murid. ketiga faktor tersebut dapat
dilakukan dengan jalan berkolaborasi antara murid dengan guru, murid dengan pinak sekolah
komunitas yang lebih luas.