Anda di halaman 1dari 28

KONEKSI

ANTAR MATERI
MODUL 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF
PADA MURID
Husni Mubarak
Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kota Parepare
HUSNI MUBARAK
Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kota Parepare

SMA Negeri 1 Parepare


"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru
melakukannya secara serentak, kapal besar
bernama Indonesia ini pasti akan bergerak"
-Nadiem Makarim-
Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?

Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajarPemikiran reflektif terkait pengalaman belajar


Indikator:
Dalam refleksinya, CGP menyampaikan poin-poin berikut:
1. pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh
2. Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar
3. apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar
4. apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar
5. keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi
Pada materi modul 3.3 mengenai pengelolaan program yang berdampak positif pada
murid, saya mempelajari makna dari "Student Agency” atau kepemimpinan murid. Untuk
dapat mengembangkan kepemimpinan murid, Pimpinan/kepala sekolah sekolah perlu
memaksimalkan program-program yang berdampak positif bagi murid, baik program
intrakurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler. Peran guru dalam mengembangkan
student agency antara lain mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan
mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya.

Student Agency sangat berkait dengan pengembangan identitas, bersuara, memilih dan rasa
memiliki. Murid mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, bimbingan dan growth mindset
(pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri
mereka menuju kesejahteraan lahir dan batin (well being). Dengan menumbuhkembangkan
Student agency, maka secara bersama akan menumbuhkan profil pelajar pancasila pada diri
murid yaitu beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
dalam hal pengembangan student agency tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri, ada
beberapa hal yang perlu dikerjakan yaitu berupa pemetaan aset yang ada disekolah yang
perlu dimaksimalkan dan pengembangan komunitas. Komunitas memiliki peran penting dalam
membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan
murid, karena membantu menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan pilihan
dan suara mereka, membantu murid untuk belajar

Diharapkan dengan melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang dibuatnya,
membantu membentuk identitas diri yang lebih kuat, sehingga rasa kepemilikan serta
tangggung jawab dan membantu murid untuk lebih tumbuh menjadi agen perubahan yang
dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat, serta
lingkungan sekitar.
Awal mempelajari materi ini, saya merasa sangat antusias dan tertarik tentang makna student
agency yang sesungguhnya. saya berusaha memahami makna student agency atau
kepemimpinan murid. karena selama ini sebelum mengikuti program guru penggerak istilah
student agency atau kepemimpinan murid sudah beberapa kali mendengar akan tetapi
maksud, tujuan dan bagaimana melaksanakannya masih terasa asing dan samar. akan tetapi
setelah kegiatan berjalan akhirnya saya lebih faham dan terntyata meskpun tidak sempurna
proses menginspirasi murid tentang student agency sudah dilakukan dan meyakinkan saya
setelh materi ini bisa berbuat lebih mengenai kepemimpinan murid.
Saat kegiatan eksplorasi konsep forum diskusi, saya berusaha aktif dalam memberikan
masukan dan bertanya terkait dengan menentukan program yang berdampak positif di
sekolah. Saya mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan terkait dengan
program tersebut, dari teman satu kelompok maupun kelompok lain.
Selain itu, saat kegiatan ruang kolaborasi bersama kelompok, kami membahas tentang
kegiatan-kegiatan positif yang sangat cocok untuk meningkatkan kemampuan murid dan
pembahasan kami sampai kepada permasalahan-permasalahan yang dihadapi murid dizaman
ini diantaranya sikap kepedulian tentang kebersihan, literasi yang masih rendah dan
kemampuan literasi kitab suci anak yang menghawatirkan. Pada saat ruang kolaborasi sesi
presentasi, kami saling memberiu umpan balik dan masukan pada program yang kami
cangangkan begitu juga dengan kelompok lain.
Hal yang masih perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan saya dalam proses belajar modul
3.3 Ini adalah saya kurang mampu menemukan alternatif program yang inovatif dan kreatif
yang belum pernah dijalankan di sekolah manapun. Saya harus banyak mencari literatur dari
berbagai sumber, agar wawasan saya lebih berkembang dan akhirnya mempu menemukan
ide-ide segar berupa program yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid.
Setelah mempelajari modul ini, saya merasa kompetensi diri saya sebagai seorang guru
sekaligus calon guru penggerak semakin terlatih meskipun kami merasa sangat masih kurang
dari berbagai sisi, saya sudah memahami bagaimana cara menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid dengan adanya program yang dibuat oleh sekolah, baik program
intrakurikuler, ko-kurikuler dan ekstrakurikuler. Kedepan saya akan mencoba mengaplikasikan
pengetahuan yang saya miliki untuk dapat membuat program yang berdampak positif bagi
murid di sekolah

Implikasi terhadap kematangan diri pribadi yaitu saya menjadi lebih peduli terhadap program-
program apa yang ada di sekolah saya, terutama yang dapat menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid. Sehingga kedepan, saya akan lebih selektif dalam menentukan program
apa yang layak diberikan kepada murid sehingga mereka memiliki suara, pilihan dan
kepemilikan terhadap kegiatan yang ada di lingkungan sekolah
Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?
Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
Indikator:
Dalam refleksinya, CGP menyampaikan analisis terkait topik dengan indikator sebagai berikut:
1. memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh
2. mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru
3. menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)
4. memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi
Setelah mempelajari modul 3.3, saya mulai merenung dan mernikirkan program apa yang
dapat dilakukan di sekolah saya yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Apakah saya mampu mengimplementasikan hasil dari proses pembelajaran yang saya lakukan
kedalam kehidupan nyata di sekolah dengan mengutamakan suara (voice), pilihan (choice) dan
kepemilikan (ownership) murid? Sebagai guru, saya tentu tidak bisa sendiri dalam
mewujudkan kepemimpinan murid di sekolah, namun perlu adanya dukungan dengan
berbagai pihak, seperti kepala sekolah, rekan guru lain, orangtua murid, masyarakat sekitar
sampai dengan komunitas lain yang lebih luas. Kerjasama diperlukan untuk dapat saling
bersinergi agar memiliki satu visi, satu tujuan yang sama-sama menginginkan terwujudnya
student agency.
Pada modul 3.3 ini, kepemimpinan murid dapat terwujud ketika murid mampu mengarahkan
pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan
dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar,
mengkomunikasikan pemahaman kepada orang lain dan melakukan tindakan nyata sebagai
hasil proses belajar. Dari situlah saya mulai berfikir, kepemimpinan murid tidaklah mudah
dibentuk begitu saja dalam waktu yang singkat, perlu dukungan berbagai pihak, membutuhkan
waktu yang tidak sebentar, dan mengeluarkan usaha yang tak sedikit. Andaikan semua sekolah
di Indonesia mengutamakan terwujudnya student agency ini, maka anak-anak generasi bangsa
akan lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, lebih kreatif dalam mencari solusi dalam
kehidupan sehari-hari dan lebih matang dalam bertindak dan berfikir
Student agency adalah proses panjang yang berkesinambungan, tidak hanya berada dalam
satu jenjang pendidikan saja, namun harus saling keterkaitan.

Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang student agency perlu
disamaratakan kepada semua warga sekolah di seluruh Indonesia. Seorang pemimpin
pembelajaran akan menjadi pilot yang akan membawa pengaruh nyata terhadap
keberlangsungan kepemimpinan murid- muridnya. Jadilah pemimpin pembelajaran yang
berdampak positif, sehingga dapat membawa pendidikan di Indonesia lebih siap mengahadapi
tantangan di masa depan
Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul
ini dengan modul-modul sebelumnya?
Membuat keterhubungan
Indikator:
Refleksi yang CGP buat memunculkan koneksi dari pembelajarannya dengan poin-poin berikut:
1. pengalaman masa lalu
2. penerapan di masa mendatang
3. konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari
4. informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP.
Dari pengamatan saya ada beberapa tantangan yang murid atau komunitas sekolah yang
perlu digaris bawahi diantarannya
Rendahnya minat guru untuk sama-sama mengembangkan student agency. Hal ini
dikarenakan guru-guru di sekolah sudah dibuat nyaman menjalankan rutinitas yang ada di
sekolah, yaitu penerapan pola pembelajaran konvensional, sehingga untuk melakukan
perubahan merupakan tantangan yang cukup menantang, mengingat sudah banyak pula guru
senior di sekolah dan menurut saya hal itu wajar apalagi dimasa-masa transisi proser
perubahan pola fikir .
Disisi lain menurut pengamatan saya adalah murid juga sudah terbiasa dengan metode
konvensional apa lagi untuk murid yang sudah duduk dikelas menengah dan menengah atas
seperti di sekolah saya.
Latar belakang pendidikan masyarakat di lingkungan sekitar yang rendah, sehingga
berdampak pada motivasi belajar murid yang rendah juga. Murid hanya menganggap sekolah
adalah kewajiban dan rutinitas yang dilakukan setiap hari, mereka berpikir "asal datang ke
sekolah saja, namun kurang menggali potensi diri untuk masa depannya kelak
Anggaran yang harus dikeluarkan dalam membentuk suatu program baru. Dalam membentuk
program baru, baik dalam kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler
membutuhkan anggaran untuk membiayai terlaksanaya program tersebut. Semakin banyak
program yang dibentuk, akan semakin banyak pengeluaran
Melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah terutama guru tentang pentingnya
menumbuhkembangkan student agency pada diri murid adalah hal yang mutlak. Berikan
pemahaman mendalam disertai contoh konkret kegiatan atau program yang dapat dilakukan
di sekolah agar dapat mewujudkan kepemimpinan murid, baik program intrakurikuler, ko-
kurikuler dan ekstrakurikuler
Memberikan program-program yang unik, variatif dan berkualitas, disesuaikan dengan minat
dan potensi murid akan membuat mereka mulai tertarik dalam mengikuti berbagai program
sekolah, sehingga lama kelamaan mereka mulai terbiasa dan akan terlihat potensi anak sesuai
dengan bakatnya Program yang dibuat tentunya mengutamakan suara, pilihan dan
kepemilikan murid sehingga mereka akan merasa nyaman menjadi bagian dari program
tersebut
Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah tentang pentingnya pengadaan program yang
mengutamakan kepemimpinan murid, sehingga kepala sekolah akan mensiasati anggaran dana
yang harus dikeluarkan menggunakan dana yang tersedia
Melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah terutama guru tentang pentingnya
menumbuhkembangkan student agency pada diri murid adalah hal yang mutlak. Berikan
pemahaman mendalam disertai contoh konkret kegiatan atau program yang dapat dilakukan
di sekolah agar dapat mewujudkan kepemimpinan murid, baik program intrakurikuler, ko-
kurikuler dan ekstrakurikuler
Memberikan program-program yang unik, variatif dan berkualitas sesuai dengan salah
satunya metode inkuiri apresiatif BAGJA, disesuaikan dengan minat dan potensi murid akan
membuat mereka mulai tertarik dalam mengikuti berbagai program sekolah, sehingga lama
kelamaan mereka mulai terbiasa dan akan terlihat potensi anak sesuai dengan bakatnya
Program yang dibuat tentunya mengutamakan suara, pilihan dan kepemilikan murid sehingga
mereka akan merasa nyaman menjadi bagian dari program tersebut
Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah tentang pentingnya pengadaan program yang
mengutamakan kepemimpinan murid, sehingga kepala sekolah akan mensiasati anggaran dana
yang harus dikeluarkan menggunakan dana yang tersedia
Salah satu peran guru penggerak adalah mewujudkan kepemimpinan murid (student Agency)
yang dapat diwujudkan dengan cara meramu pengalaman belajar sehingga murid merasa
kompeten, mandiri, dicintai dan memiliki kepercayaan diri serta determinasi untuk mencapai
segala yang mereka impikan. Guru juga menuntun murid merdeka belajar dengan
mempertimbangkan suara, pilihan dan kepemilikan murid. Selain itu peran guru penggerak
juga mendorong kolaborasi. Dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid,
memerlukan faktor suara, pilihan dan kepemilikan murid. ketiga faktor tersebut dapat
dilakukan dengan jalan berkolaborasi antara murid dengan guru, murid dengan pinak sekolah
komunitas yang lebih luas.

1.2. & 3.3


Dalam merancang pembuatan program yang berdampak positif pada muurid, guru memiliki
prakarsa perubahan yang harus diwujudkan dengan menggunakan pendekatan Inkuiri
Apresiatif (IA) melalui BAGJA. Tahapan BAGJA dipilih karena berfokus pada
kekuatan/Aset/Sumber daya yang ada disekolah. Pada tabel BAGJA terdapat kolom rencana
untuk melibatkan suara/pilihan/kepemilikan murid, sehingga akan terbentuk student agency
yang akan membuat program tersebut dapat berdampak positif bagi murid.

1.3. & 3.3


Dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, maka secara tidak langsung akan
memunculkan karakter murid yang memiliki nilai-nilai kebajikan, termasuk diantaranya
karakter yang terdapat dalam profil pelajar pancasila yaitu beriman dan bertaqwa pada Tuhan
YME serta berakhlak mulia, berkhebinnekaan global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis
dan kreatif. Karakter tersebut akan tertanam dalam diri murid hingga ia dewasa

1.4. & 3.3


Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di
kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar murid berdasarkan 3 aspek yaitu kesiapan belajar
murid, minat murid, dan profil pelajar murid. Kebutuhan belajar murid inilah yang harus
menjadi dasar dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid melalui program yang
berdampak positif pada murid
berdampak pada Murid

2.1 & 3.3


Dalam mengelola program, guru senantiasa berupaya
mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional dalam
setiap kegiatan pembelajaran, agar dapat menghadirkan
mindfulness (kesadaran penuh) sehingga bisa terwujud
kesejahteraan lahir batin (wellbeing)

2.2 & 3.3


Berdasarkan paradigma berfikir among pada konsep coaching,
seorang coach dan coachee adalah mitra belajar, keduanya
memiliki kesepahaman yang sama tentang belajar, coach juga
berupaya mengenali kekuatan dirinya dan mengenali coacheenya.
Konsep tersebut sejalan dengan pengelolaan program yang
berdampak positif pada muurid. Antara guru dan murid adalah
mitra belajar, guru harus mengenal potensi yang dimiliki murid dan
mampu mengidentifikasi suara, pilihan dan kepemilikan murid
dengan berbagai cara agar murid merasa nyaman saat proses
pembelajaran disekolah

2.3 & 3.3


Sebagai pemimpin pembelajaran, harus mampu dalam membuat
keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Keputusan
tersebut dapat berupa menemukan program yang tepat untuk
murid agar dapat menumbuhkan student agency. Setiap program
yang akan dibentuk, harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang
akan memperkuat karakter murid di masa depan

erdampak pada Murid

3.1 & 3.3


Sebagai pemimpin pembelajaran, harus mampu dalam membuat
keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Keputusan
tersebut dapat berupa menemukan program yang tepat untuk
murid agar dapat menumbuhkan student agency. Setiap program
yang akan dibentuk, harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang
akan memperkuat karakter murid di masa depan berdampak pada
Murid

3.1 & 3.3


Dalam mengelola sumber daya yang ada disekolah, terdapat 7 aset
yang dapat dikembangkan, yaitu modal manusia, modal sosial,
modal fisik, modal alam/lingkungan, modal finansial, modal politik
dan modal agama/budaya. Dengan mengoptimalkan ketujuh aset
yang ada, kita dapat merencanakan dan melaksanakan program
yang berdampak positif bagi murid

3.2 & 3.3


TERIMA
KASIH
SALAM
BERGERAK

Anda mungkin juga menyukai