INDRAWATI
SD N 06 NGRINGO
Wiwik Intarti
Haryanto
CGP
Indrawati
Pertanyaan Pemandu Refleksi
1
PERASAAN
Perasaan saya dalam mempelajari Modul 3.3 dengan materi Pengelolaan Program yang
Berdampak Positip pada Murid, adalah senang bahagia, karena mendapatkan ilmu yang
sangat bermanfaat. Program yang berdampak positip pada murid sangat didambakan oleh
sekolah, karena pada dasarnya seluruh sekolah adalah untuk mendidik murid menjadi lebih
baik, sehingga program sekolah sudah selayaknya berdampak positif bagi murid
Sebelum saya mempelajari modul ini, di sekolah selama ini melaksanakan program dengan
menyesuaikan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan rancangan yang disetujui, bukan
pada kebutuhan yang semestinya murid dapatkan, namun setelah mempelajari modul ini
saya menjadi tergerak bahwa program sekolah tidak seluruhnya harus menggunakan aset
finansial. Namun justru menggerakkan atau mengembangkan aset yang ada, dan dapat
dikembangkan dengan semaksimal mungkin tanpa harus memaksakan diri untuk
penggunaan finansial sekolah.
2
KETERKAITAN DENGAN PROSES BELAJAR
Secara pribadi selama ini saya seorang guru kelas sudah melaksanakan assessment
kebutuhan murid, namun dalam pelaksanaan yang berpihak pada murid belum bersinergi
secara keseleruhan, masih banyak guru yang mengedepankan pengetahuan sehingga perlu
adanya berbagi ilmu tentang pembelajran yang berpihak pada murid. Saya ingin
melaksanakan pelayanan yang berbasis kebutuhan murid, dengan adanya program
berdampak pada murid ini maka angan angan saya terealisasikan bahwa pelayanan pada
murid dapat dimaksimalkan dengan bersinergi pada program sekolah yang berdampak pada
murid.
Selama mempelajari modul-modul dari guru penggerak ini banyak hal baru yang sudah saya
terapkan dalam proses pembelajaran di kelas, saya sudah mengurangi peran saya sebagai
leader utama dikelas terutama memaksakan kehendak saya dikelas, dulu saya sering
beranggapan bahwa anak harus memahami apa mau saya, sekarang dengan pemahaman
baru setelah menyelesaikan materi pada modul 3.3 ini saya sudah mulai berkolaborasi dengan
murid dalam menciptakan kelas yang membahagiakan mereka, bagaimana menciptakan
kelas-kelas yang dicintai murid, bagaimana murid mulai membuat proyek-proyek yang mereka
mereka mau sesuai dengan bakat dan potensi mereka, sementara peran saya adalah sebagai
fasilitator dan mitra belajar mereka dengan memberikan mereka tantangan, menjadi motivator
dan juga kontroling pada proses pembelajaran yang diselenggarakan, diantara berbagai
program yang saya buat bersama mereka adalah proyek bisa berbentuk poster, pembuatan
video naratif materi, berbagi cerita inspiratif pembelajaran, dan lain sebagainya.
Beberapa hal yang masih perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan murid dalam proses
belajar adalah saya harus merancang dan menemukan ide-ide baru yang disukai murid
sehingga murid dapat lebih kreatif, inovatif, dan tidak bosan dengan berbagai program yang
selama ini sudah berjalan, saya juga harus terus konsisten dalam menumbuhkan voice, choice
dan ownership (Student Agency) murid dengan melibatkan mereka dalam pengelolaan
program yang berdampak pada murid. Program yang dibuat harus sesuai impian murid,
sehingga tercipta kepemimpinan murid dan profil pelajar Pancasila.
1. Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?
3 4
EMOSI PENGALAMAN BELAJAR KETERKAITAN DENGAN
Selama ini banyak ide dan gagasan saya untuk KOMPETENSI DIRI
dapat mengembangkan potensi anak dengan bakat Nilai dan peran guru
penggerak sangat
minat anak, namun selalu terbentur dengan dibutuhkan dalam mengelola sebuah program
kegiatan yang bukan termasuk dalam rencana yang berdampak pada murid. Adanya keinginan
sekolah atau pendanaan sekolah, sehingga rasa diri yang tergerak, bergerak dan menggerakkan
kecewa terjadi, namun dengan adanya mengikuti komunitas sekolah untuk membuat program
PGP ini saya semangat untuk menggerakkan yang berdampak pada murid. CGP hendaknya
program yang sesuai dengan impian anak dan selalu melaksananakan nilai dan peran sebagai
berharap dapat berkolaborasi dengan seluruh guru penggerak yang dapat menciptakan
warga sekolah tanpa harus dengan mengeluarkan kepemimpinan Murid. Dalam Pendidikan Guru
banyak biaya namun dengan asset yang ada Penggerak ditekankan melakukan yang terbaik
disekolah untuk dioptimalkan. untuk murid, hal ini dapat mendorong saya terus
Dalam memberikan pelayanana atau pembelajaran belajar untuk mendorong kepemimpinan murid
di kelas sering mengalami kekecewaan dengan dan menciptakan profil pelajar Pancasila.
ditemukan siswa yang pasif atau tidak semangat Sebagai seorang guru perlu pengembangan diri
belajar. Perlu adanya penyegaran dalam pemberian untuk selalu mengikuti perkembangan jaman,
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan untuk dapat memberikan pembelajaran pada
murid atau gaya belajar murid, karena karakter murid sesuai dengan keberpihakan ada murid.
murid berbeda dan kemaampuannya pun berbeda. Terutama saya seorang guru kelas harus dapat
Pengalaman dalam proses pembelajaran setelah menggali bakat minat dan juga potensi murid
membaca dan memahami berbagai modul dari untuk dapat mengembangkan potensinya agar
pelatihan guru penggerak ini terutama pada modul selalu mengembangkan budaya positif, dan juga
3.3 saya merasakan banyak sekali perubahan, dapat tercipta kepemimpinan murid dan profil
terutama paradigma berfikir saya sebagai seorang pelajar Pancasila.
guru, ada rasa yang berbeda pada diri saya, muncul Implikasi terhadap kompetensi dan kematangan
keyakinan dan percaya diri saya tentang peran dan diri pribadi saya adalah saya semakin terlatih
fungsi saya sebagai seorang guru, guru adalah dan bertambah keyakinan untuk mampu
seorang seorang fasilitator sekaligus mitra belajar merancang berbagai program yang berdampak
bagi murid. Melalui modul ini pula saya semakin positip pada murid dan berpihak pada
memahami bahwa tugas guru bukan hanya sekedar kepemimpinan murid melalui berbagai
memberikan materi kepada murid, tapi bagaimana penguatan materi yang telah saya dapatkan dan
seorang guru mampu menggali, merancang, pelajari baik dari modul di LMS, pemahaman oleh
menemukan setiap potensi dari setiap murid fasilitator, pengajar praktik, dan instruktur serta
dikelasnya, kelas yang tercipta harus informasi pada ruang kolaborasi dengan rekan
menyenangkan. sejawat. Implementasi materi dalam PGP akan
sangat berguna badi diri sendiri dan sekolah
Melalui “student agency” murid menjadi mampu untuk mengembangkan potensi yang ada. Dari
mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, kegiatan PGP selalu ada aksinyata, maka
membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, kegiatan inilah bukti dalam implementasi
mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa kegiatan PGP di lingkungan saya bekerja
ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada
komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman
mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan
nyata sebagai hasil proses belajarnya. Sehingga
keinginan belajar berdasarkan kesadaran bukan
paksaan. Program yang selama ini terlaksana juga
belum memenuhi impian murid, namun dengan
mengikuti PGP dalam modul ini saya ingin membuat
program yang berdampak pada murid, dengan
berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah.
2. Apa intisari yang Anda dapatkan
dari modul ini?
Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan
membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya
sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Ketika murid
menunjukkan agency dalam pembelajaran mereka sendiri, yaitu ketika mereka
berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar,
maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar
dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri.
Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses
pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan
murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya akan menjadi bersifat
kemitraan, dengan bantuan peran dari seluruh guru.
b. Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka
mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan
(ownership) dalam proses pembelajaran mereka.
Implementasi Student Agency terlihat saat murid mendemonstrasikan “student
agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri,
membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan
mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas
belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan
melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.