Anda di halaman 1dari 27

Assalamualaikum Wr Wb

Jurnal Refleksi modul 3.3


Pengelolaan Program Yang Berdampak
Positif Bagi Murid

Nama : Nurhidayati (CGP Angkatan 7 Kab. Deli serdang)

Fasilitator : Ibu Eunike Hanna Apriani Sinukaban

Pengajar praktik : Ibu Rosmiaty


Salam dan bahagia

Salam guru penggerak


Model Refleksi jurnal dwi mingguan
kali ini menggunakan model 4C.
Connection/ koneksi, challenge/
tantangan, concept/ konsep dan
change/ perubahan.
Connection/ keterkaitan
materi
Tibalah kita pada modul 3.3 sebagai modul Terakhir
dalam rangkaian pendidikan guru penggerak ini. pada
modul ini ada suatu kata kunci penting yang harus
menjadi acuan pendidikan dalam proses mendidik.
yaitu kepemimpinan murid. murid bukanlah seorang
individu dalam versi anak-anak yang dalam proses
tumbuh Kembangnya hanya menjadi objek Bentukan
dari orang dewasa, atau dengan kata lain sesuai
kehendak orang dewasa di sekitarnya termasuk guru.
namun Ia memiliki kodrat alam sebagai manusia yang
terus tumbuh sebagaimana yang diungkapkan oleh Ki
Hajar Dewantara . Mendidik adalah proses menuntun
disinilah peran penting guru sebagai Pamong berada
Proses menuntun inilah yang menjadi titik penting
seorang pendidik dalam menggerakkan Sesuai
dengan perannya dalam mewujudkan kepentingan
murid Yang Berlandaskan pada nilai yang selalu
berpihak padanya. dengan menumbuhkan budaya
positif dalam diri mereka kemudian dapat menjadi
pembentuk sebuah karakter Bagaimana kemudian
dirinya dapat bersikap atas dasar apa yang ia
yakini sebagai suatu nilai kebajikan. memimpin
dimulai dari dirinya sendiri.
Melalui pembelajaran yang berdiferensiasi serta dengan
menumbuhkan keterampilan sosial emosional Dalam diri
seorang murid kemudian menjadi suatu proses
pembentukan yang lebih menyeluruh dalam dirinya baik
dalam ranah pengetahuan maupun sikap. dengan semua
proses yang diterapkan dengan dilandaskan kemampuan
pendidik mempunyai peran sebagai pemimpin
pembelajaran dalam pengambilan sebuah keputusan serta
memanfaatkan secara maksimal kekuatan aset yang
dimiliki oleh sekolah maka diharapkan kepemimpinan murid
ini dapat terwujud secara optimal melalui program-program
yang berdampak positif bagi mereka.
Challenge/ tantangan
Setelah memahami materi berkaitan dengan pengelolaan
program yang berdampak positif pada murid ini yang menjadi
tantangan bagi saya adalah bagaimana dapat mewujudkan
kepemimpinan murid melalui program-program yang
berdampak bagi mereka. melibatkannya secara aktif dalam
mendesain pembelajaran yang mereka sukai dan munafik
sehingga mereka akhirnya memiliki dan menjadi bagian
pembelajaran yang akan dijalankan serta keterlibatannya
menjadi lebih optimal

saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka


sendiri atau dengan kata lain saat Murid memiliki agency, maka
mereka sebenarnya memiliki suara atau voice, pilihan atau choice
dan kepemilikan atau ownership dalam proses pembelajaran
mereka. lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid
kemudian mengembangkan kapasitas jaringan menjadi seorang
pemilih bagi proses belajarnya sendiri.
tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya
menyediakan lingkungan yang menumbuhkan
budaya mana Murid memiliki suara, pilihan, dan
kepemilikan dalam apa yang mereka Pikirkan, niat
yang mereka tetapkan, bagaimana mereka
mewujudkan niat mereka, sebagaimana mereka
melaksanakan niat mereka dan bagaimana mereka
merefleksikan tindakan mereka.
Concept/ Konsep
Pada tanggal 15 Mei 2023, saya mulai mempelajari modul 3.3. tentang
“Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid”. Di alur eksplorasi
konsep yang saya dalami dibahas tentang kepemimpinan murid atau
sering juga disebut student agency. Saat murid memiliki kontrol atas apa
yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah
situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan
“agency”. Agency dapat diartikan sebagai kapasitas seseorang untuk
mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui
tindakan-tindakan yang dibuatnya, dimana murid mampu berperan
sebagai pemimpin dalam pembelajarannya sendiri.
dan murid mengambil peran aktif dalam proses pembelajarannya
sendiri. Murid diberikan kesempatan untuk dapat mengembangkan
dirinya sehingga kapasitasnya dalam mengelola pembelajarannya
sendiri dapat dimaksimalkan. Sehingga potensi kepemimpinannya
selalu berkembang menjadi lebih baik.
‘Kepemimpinan murid’ berkaitan dengan pengembangan
identitas dan rasa memiliki. Ketika murid
mengembangkan agency, mereka mengandalkan
motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset
(pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat
dikembangkan) untuk menavigasi diri mereka menuju
kesejahteraan lahir batin (wellbeing). Hal inilah yang
kemudian memungkinkan mereka untuk bertindak
dengan memiliki tujuan, yang membimbing mereka untuk
berkembang di masyarakat.
Pada saat murid menjadi pemimpin dalam proses
pembelajaran mereka sendiri, secara tidak langsung
mereka memiliki suara (voice), pilihan (choice) dan
kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran
mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah
murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya
menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri.
Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan
lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid
memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang
mereka pikirkan, niat yang mereka terapkan, bagaimana
mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana
mereka merefleksikan tindakan mereka.
Selain itu, dalam modul ini juga
terdapat materi tentang 7
karakteristik lingkungan yang
mendukung dalam pengelolaan
program yang berdampak pada
murid yang meliputi:
Lingkungan yang
menyediakan kesempatan
murid untuk menggunakan
pola pikir positif dan
merasakan emosi yang
positif
Lingkungan yang
mengembangkan keterampilan
berinteraksi sosial secara positif,
arif dan bijaksana, dimana murid
akan menjunjung tinggi nilai-nilai
positif yang didasari dengan nilai-
nilai kebajikan yang dibangun
oleh sekolah
Lingkungan yang melatih
keterampilan yang
dibutuhkan murid dalam
proses pencapaian tujuan
akademik maupun non
akademik
Lingkungan yang melatih murid
untuk menerima dan
memahami kekuatan diri,
sesama, serta masyarakat dan
lingkungan disekitarnya
Lingkungan yang membuka
wawasan murid agar dapat
menentukan tujuan, harapan
atau mimpi yang manfaat dan
menindaklanjuti kebaikannya
melampaui pemenuhan
kepentingan individu,
kelompok maupun golongan.
Lingkungan yang
menempatkan murid
sebagai fokusnya sehingga
terlibat aktif dalam proses
belajarnya sendiri
Lingkungan yang
menumbuhkan daya lenting
dan sikap tangguh murid
untuk terus bangkit di
berbagai kesempatan
Change/ Perubahan
Setelah memahami modul 3.3 yang berkaitan
dengan pengelolaan program yang berdampak
positif pada murid ini, bagaimana saya dapat
membawa perubahan pada sekolah tempat saya
bertugas dengan mengimplementasikannya baik
pada program yang bersifat intrakurikuler,
kokurikuler Maupun ekstrakurikuler. Saya akan
terus belajar untuk mencoba Melibatkan murid
secara aktif mulai dari suara, pilihan, dan
kepemilikan Dalam proses pembelajaran mereka
sendiri. mempertimbangkan suara murid adalah
tentang bagaimana kita memberdayakan murid kita
agar memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
perubahan.
akan memberdayakan murid, mendorong
keterlibatan, dan mempromosikan minat
dalam pengalaman belajar. sedangkan
kepemilikan mengacu pada rasa
keterhubungan, keterlibatan aktif, dan
investasi pribadi Seseorang dalam proses
belajar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai