Situasi tersebut benar bahwa guru piket adalah seorang yang disiplin
dalam menegakan peraturan sekolah terhadap murid-muridnya selalu
menanamkan disiplin, benar bahwa guru piket melakukan tindakan
tersebut terhadap muridnya adalah dalam rangka mendisiplinkan murid
tersebut. Antara sikap disiplin dan cara mendisiplinkan ini adalah
kebenaran yang saling bertentangan, di mana cara guru tersebut tidak
sesuai digunakan untuk mendisiplinkan murid
Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu.
Pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya
membedakan bukanlah pertanyaan apakah ini dilema saya atau bukan.
Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua
seharusnya merasa terpanggil.
Melihat situasi tersebut tentu ini menjadi dilema bagi saya sebagai teman
sejawat. Saya memahami bahwa kita harus menanamkan peraturan
untuk medisiplinkan murid, disisi lain saya memahami dan kurang setuju
setuju dengan cara guru piket dalam menerapkan pendisiplinan terhadap
murid seperti itu. Mungkin ada acara yang lebih baik untuk
mendisiplinkan murid. ini demi kebaikan murid ke depannya.
Faktanya adalah guru yang disiplin pada diri dan profesinya, kinerjanya
bagus, Fakta kedua, bahwa murid dihukum berjemur dan sesuatu yang
terjadi, guru, murid lain melihat peristiwa tersebut. Peristiwa tersebut
dimaksudkan untuk memberi efek jera pada murid yang berlaku sama di
masa yang lain. Di sisi lain pendisiplinan seperti itu sudah tidak relevan
dan menyakiti hati nurani bagi siapa saja yang melihatnya, baik guru,
anak, maupun orangtua. Selain itu juga bisa berpengaruh pada psikis
anak, jadi kurang percaya diri, dan bisa menyebabkan hal yang lebih
parah lagi
Uji Legal Pertanyaan yang harus diaju kan disini adalah apakah dilema
etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah
iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun
antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang
mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan
dengan moral.
Yang perlu dicatat dari kelima uji keputusan tadi, ada tiga uji yang sejalan
dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu:
Bila situasi dilema etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu uji
keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan
mengambil risiko membuat keputusan yang membahayakan atau
merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi
moral dilema, namun bujukan moral.
Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji lega)
Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam
situasi ini? (Uji intuisi)
Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman
depan koran? Apakah anda merasa nyaman?
1. Peraturan yang ada di Indonesia saat ini hal seperti yang dilakukan
guru piket bisa dianggap pelanggaran hak asasi anak
5. Kepala sekolah, orang tua, dan semua rekan sejawat mungkin akan
berpendapat sama dengan saya , untuk berani meluruskan hal tersebut
supaya tidak berkepanjangan dan berkelanjutan.
Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk
berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah
penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja
muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah.
Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat
keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk
melakukannya.