Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

OLEH: DEWI TRIWELI SUSANTI


CGP ANGKATAN 6 LAMPUNG TIMUR KELAS A605
FASILITATOR: KMAS ARDANI AMALSYAH

Tujuan Pembelajaran Khusus:


CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul
sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang
berdampak pada murid.

1. Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?


Perasaan saya setelah mempelajari modul 3.3 ini merasa senang dan bangga
karena modul ini memberikan pengalaman baru buat saya untuk menyediakan
program yang digemari murid serta berguna untuk membentuk karakter murid
menuju profil pelajar pancasila.
Dan saya sangat antusias mempelajari mudul ini karena mampu menumbuhkan
kepemimpinan murid / student agency. Selain itu juga dapat membangun
lingkungan yang menumbuhkan kepemimpinan murid serta peran keterlibatan
komunitas dalam membangun student agency.

2. Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?


Modul 3.3 ini menyajikan pemahaman yang sangat tentang ;
 Kepemimpinan murid / student agency dan kaitannya dengan profil pelajar
pancasila.
 Suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) murid dalam
konsep kepemimpinan murid.
 Lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya kepemimpinan murid.
 Pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya
kepemimpinan murid.
Dalam mewujudkan pembelajaran yangberpusat pada murid kita harus
secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran
murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dalam kodratnya (intrakurikuler,
kokurikuler atau ekstrakurikuler).
Kepemimpinan murid berarti murid dapat menentukan atas belajarnya sendiri,
memiliki suara, pilihan dan ownership atas apa yang mereka pelajari. Dan
bagaimana mereka belajar dan mengorganisir pembelajaran mereka.
Cara menumbuhkan kepemimpinan murid, tugas kita sebagai guru hanya
menyediakan lkingkungan yang menumbuhkan budaya dimana murid memiliki
suara, pilihan dan kepemilikan.
Dalam kaitannya dengan Suara (voice), murid diberikan kesempatan untuk
diskusi, memberikan pendapat, saran dan masukan serta memberikan umpan balik
terhadap belajarnya dan terlibat dalam menyusun rencana pembelajaran dan
menyusun keyakinan kelas.
Tentang pilihan (choise), cara memberikan murid pilihan dalam proses belajar
mereka memberikan kesempatan pada murid untuk memilih peran yang dapat
mereka ambil dalam sebuah kegiatan atau program, memilih kelompok, dan
menentukan sendiri bentuk penugasan.
Adapun cara meningkatkan kepemilikan murid adalah mengajak murid untuk
mengatur kelas mereka sendiri, memajang hasil karya murid serta menindak lanjuti
umpan balik murid.Dengan menumbuhkan kepemimpinan murid ini sebenarnya juga
sedang membangun karakterbmurid profil pelajar pancasila (beriman bertakwandan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis
dan kreatif)
Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpin murid salah satunya
adalah komunitas seperti komunitas keluarga, kelas dan antar kelas, sekolah, sekitar
sekolah dan komunitas yang lebih luas.

3. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-
modul sebelumnya?
Keterkaitan yang dapat Saya lihat antara Modul ini dengan modul-modul
sebelumnya antara lain sbb:
a. Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara
Berdasarkan pada filosofi KHD bahwa Pendidikan adalah proses menuntun
tumbuhnya kodrat murid melalui penumbuhan murid merdeka, maka sebagai
pemimpin pembelajaran, pengelolaan program yang berdampak pada murid
hendaknya bertujuan untuk merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat murid dengan
merdeka belajar. Potensi dan suara murid dapat tergali dengan baik sehingga
menumbuhkan rasa memiliki/kepemilikan yang tinggi dalam diri murid.
b. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Pemanfaatan komunitas belajar praktisi hendaknya selalu bergerak dan
menggerakkan semua komponen Pendidikan untuk selalu aktif berpatisipasi dalam
menunjang program sekolah/kegiatan sekolah yang berpihak pada murid. Komunitas
juga terlibat aktif dalam membangun lingkungan yang menunjang program
sekolah/kegiatan sekolah yang berpihak pada murid. Dalam hal ini sebagai guru
penggerak harus terus menggerakkan komunitas yang selalu menumbuhkan
lingkungan yang arif bijaksana dan menggali potensi murid sehingga tumbuh
menjadi student agency yang memiliki poin-poin komponen profil pelajar Pancasila.

c. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak


Sesuai dengan visi guru penggerak, maka pemimpin pembelajaran harus dapat
menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada murid dan menjalankan
rencana program sekolah dengan dukungan para pemangku kepentingan (stake
holder) dalam mendukung ekosistem pembelajaran yang berpihak pada murid.

d. Modul 1.4 Budaya Positif


Pengelolaan program yang berpihak pada murid diharapkan dapat memberikan
dampak positif dengan terwujudnya budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya
positif ini akan memberi dampak positif pula bagi sekolah dan murid agar tumbuh
kembang sesuai kodratnya.
e. Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran
Berdiferensiasi
Penyusunan dan pengelolaan program/ kegiatan sekolah yang berpihak pada murid
sesuai dengan pemetaan kebutuhan belajar murid seperti kesiapan belajar murid,
minat belajar dan profil belajar murid. Pemenuhan kebutuhan belajar murid ini akan
menjadikan murid menjadi profil pelajar Pancasila.

f. Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional


Penyusunan dan pengelolaan program/kegiatan sekolah yang tentunya berpihak
pada murid harus mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional yang
mewujudkan keterampilan sosial emosiaonal siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini dapat sepenuhnya mengembalikan kesadaran penuh (mindfullness) murid. Agar
dalam melaksanakan program sekolah, murid dapat merasa tenang, fokus,
berempati, termotivasi dan memiliki sikap tanggung jawab dalam menyuarakan
suara, pilihan dan kepemilikan program.

g. Modul 2.3 Coaching


Coaching merupakan langkah yang sangat mendukung dalam menggali
potensi/ide/gagasan murid, hal ini dikarenakan melalui coaching maka
dapat melejitkan kinerja murid untuk menemukan sendiri solusi atas permasalahan
yang dihadapi ketika melaksanakan program sekolah yang berdampak pada murid.
Dampak coaching adalah muncul tiga aspek student agency yaitu suara, pilihan dan
kepemilikan program oleh murid.

h. Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran


Dalam penyusunan dan pengelolaan program sekolah maka melalui tahapan
BAGJA, dimana dalam setiap langkahnya harus ada kemampuan dalam
pengambilan keputusan yang universal dan berpihak pada murid. Pemimpin
pembelajaran sebagai agen perubahan, harus mengambil keputusan yang
bertanggung jawab yaitu keputusan yang diambil bersifat efektif dan efisien terkait
rancangan program yang ingin dilakukan, tentunya keputusan tersebut telah harus
memperhatikan 3 prinsip berfikir, 4 paradigma pengambilan keputusan dan
melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran. Hal ini untuk mendorong rasa percaya diri, keselamatan dan
kebahagiaan murid serta seluruh pihak yang terlibat.
i. Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Pengelolaan program yang akan dirancang selalu berprinsip pada
kebermanfaatanya yaitu mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Pengelolaan program ini harus didukung oleh identifikasi aset/ modal yang dimiliki
oleh sekolah. Sehingga pemanfaatan dan pengefektifan sumber daya menjadi
prioritas yang perlu diperhatikan oleh seluruh stakeholder yang ada.
Berdasarkan materi dalam modul 3.3 yang telah saya pelajari, kemudian saya
kaitkan dengan modul lain sebelumnya, maka sangatlah besar peran guru
penggerak untuk senantiasa tergerak, bergerak dan menggerakkan komunitas
praktisi sekolah dalam mengembangkan sebuah program yang berpihak dan
berdampak pada murid. Guru penggerak juga harus senantiasa meningkatkan
kualitas belajar murid melalui pengelolaan program yang berdampak pada murid
agar tumbuh sikap mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif menuju murid merdeka
belajar dan berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila.
4. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya
jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada
murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah
harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program
tersebut dapat berdampak positif pada murid?

a. Perspektif saya tentang program yang berdampak pada murid

Program yang berdampak pada murid merupakan program sekolah yang dibuat
berdasarkan hasil analisis kebutuhan murid. Sasarannya adalah murid dan untuk
mengembangkan potensi murid seutuhnya. Program yang dibuat berdasarkan minat
dan bakat murid dan untuk memfasilitasi perkembangan potensi yang ada dalam diri
murid.

b. program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan,


dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif
pada murid

Penyusunan program sekolah tidak terlepas dari pemetaan asset manusianya,


terutam,a pada potensi murid. Untukmempermudah dalam melakukan pemetaan
dilakukanlah pendekatan yang berbasis pada asset, selain itu diperlukan juga
pemetaan kebutuhan murid dan semua warga sekolah. Untuk dapat melakukan
pemetaan dengan baik diperlukan pendekatan yang dapat menghimpun semua
harapan warga sekolah terutama murid, dengan menggunakan pendekatan IA
(BAGJA).

Anda mungkin juga menyukai