Anda di halaman 1dari 38

1.4.a.5.

2 Ruang Kolaborasi
Modul 1.4
Kelompok 2

Calon Guru Penggerak Angkatan 6


Kab. Barito Kuala
Fasilitator : Endah Jiwandani,S.Pd, M.M
Kelompok 2

MERSY, S.PD RATMAN RATNA SUMARSAM


Pembawa Acara FAUZI,S.PD
Penyaji YULIANTI,S.PD
Penanya Penjawab
KASUS 1

2
K
kas y
PO
OM
d
us EL
Stu KASUS 2

I K
US
SK
DI
L

KASUS 3
SI
HA

KASUS 4

oleh kelompok 2
Kasus 1

Fifi Natali
Ibu Santi Ibu Eni
Kisah diawalai dari, Ibu Eni yang merupakan
pengganti Ibu Santi yang sedang sakit. Bu Eni malah
mendapat perlakuan kurang sopan dari Fifi dan
Natali. dimana mereka tahu Bu Eni guru baru 2
tahun dan menjadi guru sehingga mereka
menggunakan hal ini untuk bersikap seenaknya,
walaupun sudah di tegur oleh bu Eni secara ramah
dan perlahan untuk mengerjakan tugas tapi malah
dijawab dengan remeh serta tidak mengindahkan
peringatan tersebut.
Keesokan harinya Ibu santi menerima laporan
dari bu Eni tentang tindakan yang dialaminya.
Setelah itu bu Santi memanggil Fifi dan Natali
untuk mengkonfirmasi kebenarannya dan
setelah dipastikan kebenarannya maka bu
Santi meminta mereka untuk memperbaiaki
kesalahan yang mereka lakukan dengan
kembali menanyakan keyakinan kelas yang
Membuat Lapran mereka miliki.
Pak Hasan
as an
il/ gag
em a
ik a n
mp a
nya
Me

Diskusi kelas Pemberita


huan

selanjutnya Fifi dan Natali mengusulkan untuk melakukan


diskusi kelas. Dengan bertema keyakinan kelas. setelah itu
menyampaikan gagasan mereka kepada ibu Eni melalui Email
dan menyampakan kepada pa Hasan selakuk Kepala Sekolah
untuk menjadikan bu Eni sebagai pengganti guru saat kosong.
Dalam kasus tersebut ibu santi sudah
melaksanakan langkah restitusi sebagai berikut

Menstabilkan identitas
Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan
memperbaiki permasalahan yang ada?
Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja
dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta
maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang
mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak
dihormati Ibu Santi?
Ibu Santi
Dalam kasus tersebut ibu santi sudah
melaksanakan langkah restitusi sebagai berikut

validasi tindakan yang salah


Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka
tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas
Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka
lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?

Ibu Santi
Menurut kelompok kami restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah
sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat karena dari permasalahan
yang dilakukan oleh fifi dan natali yang tidak menghormati Ibu Eni
telah melanggar keyakinan kelas mereka
Dalam kasus ini Langkah-langkah resritusi yang mereka usulkan adalah
mengakui kesalahan, mengusulkan diskusi tentang keyakinan kelas
yaitu saling menghormati dan penerapannya di kehidupan sehari-hari di
sekolah dan mengirim email ke Ibu Eni tentang gagasan mereka
membuat keyakinan kelas. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa
mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu
ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai
Ibu Santi guru pengganti.
Dalam kasus ini ibu Eni mengambil posisi sebagai teman karena Ibu
Eni masih bersikap ramah. Guru pada posisi ini guru tidak akan
menyakiti murid, namun akan tetap berupaya mengontrol murid
melalui persuasi.
Jika kami berada dalam posisi pak Hasan maka kami akan
membenarkan atau mendukung langkah yang di tempuh Ibu
Santi karena menyelesaikan masalah dengan memancing fifi
dan natali untuk memberikan gagasan dalam menyelesaikan
masalah. mereka sendiri dan menerapkan restitusi untuk
penyelesaian masalah yang meeka hadapi

Ibu Santi
Refleksi
1. Kebutuhanyang terjadi pada Fifi dan Natali adalah kebutuhan akan
kesenangan yang dapat terlihat pada perilaku mereka untuk
kesenangan walaupun sudah ditegur oleh Ibu Eni.
2. Ibu Santi dapat menggali lebih dalam lagi pada langkah
memvalidasi agar dapat info dan penyelesaian yang maksimal
3. IbuEni dapat mengembangkan lagi kemampuan leader di kelas
Refleksi
1. Kebutuhanyang terjadi pada Fifi dan Natali adalah kebutuhan
akan kesenangan yang dapat terlihat pada perilaku mereka untuk
kesenangan walaupun sudah ditegur oleh Ibu Eni.
2. Ibu Santi dapat menggali lebih dalam lagi pada langkah
memvalidasi agar dapat info dan penyelesaian yang maksimal
3. IbuEni dapat mengembangkan lagi kemampuan leader di
kelas
Kasus 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia
pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak
menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan
pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna
coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah
mengenakan sepatu.

Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu.
Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru
dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya
jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku yang mengatakan,
“Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah
pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu
sesuai peraturan”.
Kasus 2
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap
dapat mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang
kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau
diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di
sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.”
Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya
kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena
malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
Pertanyaan
• Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah
yang diambil oleh Bapak Lukman?
Jelaskan, apakah indikatornya?
Jawaban
• Posisi Bapak Lukman dalam kasus di atas sebagai penghukum. Seorang penghukum
bisa menggunakan hukuman fis.ik terlihat dari Bapak Lukman yang menyuruh Sabrina
untuk mencopot sepatunya. Dan verbal terlihat dari ucapan dari Bapak Lukman yang
mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah
terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa
mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”. “Tidak, kamu telah melanggar peraturan
sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah,
ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan
silakan belajar tanpa sepatu seharian.”
Pertanyaan

• Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang


Manajer, apa yang akan dikatakannya,
pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan
diajukan ke Sabrina? Jelaskan.
Jawaban
• Bapak tidak menyalahkan tindakan kamu memakai sepatu warna coklat , akan tetapi
Bapak ingin mengetahui mengapa kamu menggunakan sepatu warna coklat dan
terlambat ?
• kamu pasti mempunyai alasan mengapa terlambat dan salah memakai warna sepatu?
• Menurutmu kesalahan apa yang telah kamu langgar sesuai kesepakatan kelas yang
telah kita buat ?
• Jika kamu meyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya?
• Apa rencana kamu untuk memperbaiki kesalahan tersebut ?
Pertanyaan / Jawaban
• Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di
sekolah tersebut
Disiplin dan tnggung jawab, nilai komitmen, nilai
keadilan, kepatuhan.
• Bagaimana Anda menyikapi langkah yang
diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut?
kurang bijaksana
Refleksi kasus 2
Dalam kondisi ini terkesan pak lukman menerapkan
hukuman dan sebenarnya ada beberapa kemungkinan
lain dengan pertanyaan berbeda tentu akan memiliki
makna berbeda pula
Refleksi kasus 2
Dalam kondisi ini terkesan pak lukman menerapkan
hukuman dan sebenarnya ada beberapa kemungkinan
lain dengan pertanyaan berbeda tentu akan memiliki
makna berbeda pula
Kasus 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di
papan tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar
malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada
pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju
ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak
malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan
papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil
memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol
di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran,
lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira
siapa yang bisa?”
Kasus 3
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini
sudah seringkali terjadi pada Fajar, seperti tidak
memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak
terlalu baik untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat
ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu
Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar,
kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek
mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar
pun diam membisu.
Pertanyaan/Jawaban
• Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam
pendekatannya kepada Fajar? pembuat rasa bersalah
• Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang
diperlukan oleh Fajar? kasih sayang dan rasa diharga
Pertanyaan/Jawaban

Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang


akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-
pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.
menjawab pertanyaan ini akan apat dijelaskan melalui
skenario kejadian
Pertanyaan/Jawaban

Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan


mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?

tindakan yang dilakukan memanggil Fajar dan ibu Dani


untuk bersama menyelesaikan masalah
Refleksi Kasus 3

Saat menyadari terjadinya ketimpangan dikelas antara


rencana dengan pelaksanaan di lapangan tentu perlu
refleksi dan evaluasi menyeluruh baik guru maupun murid
yang ditengahi oleh kepala sekolah selaku manager dalam
ekosistem sekolah
Kasus 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam
sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik,
menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket
langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti
sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino
sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir
bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat kesalahan
adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting.
Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini
Dino berada di ruang kepala sekolah.
Kasus 4
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta
apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap
Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik
bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki
masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya
akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing
begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan
untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
Kasus 4
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali
mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem
akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja,
bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana
saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia
belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan
menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti
menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak,
memandang kemeja Anto yang tanpa kancing
Kasus 4
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang
siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto.
Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan
Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama
dan bersenda gurau kembali.
Pertanyaan/ jawaban
• Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh
Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang
dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan
demikian?
Manager
Pertanyaan/ jawaban
• Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan,
bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti?
Dino Bertanggung jawab
Anto Menguasai diri
Pertanyaan/ jawaban
Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah)
apa yang dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan!
Tanggung jawab, kontrol, persahabatan dan kejujuran
Refleksi kasus 4
Setiap kita pasti pernah melakukan kesalah, akan
tetapi tidak semua yang menyikapi kesalahan dengan
hal positif maka dari contoh kasus sederhana ini kita
belajar menemukan hal positif yang dapat diterapkan
yaitu tanggung jawab, kontrol, persahabatan dan
kejujuran
Thank You!
Kelompok 2 CGP #6

Anda mungkin juga menyukai