Desnalia Sari, S.Pd. Arpianti, S.Pd. Marliani, S.Pd. Miftaahul Ihsan, S.Pd.
S.Pd.
Arpianti, S.Pd.
NAME
Marliani,
MEMBER
SMAS GIBS SMPN 8 Tambah SMAN 1 Bakumpai SMPN 3 Alalak
01 Kasus 1
02 Kasus 2
Kasus-kasus
03 Kasus 3
04 Kasus 4
Kasus 1
Kasus 1
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya
dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan
Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak
mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil
mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur
Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi
tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
Ibu Santi
Ibu Eni Fifi Natali
Kasus 1
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi
menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat
ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa
tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan
kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali
mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang
akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
Ibu Eni
Fifi Natali
Ibu Santi
Kasus 1
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi
kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas,
terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah.
Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun
memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada
ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
Pak Hasan
Kasus 1 Dalam kasus 1, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Langkah-langkah Restitusi
Ibu Santi
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Kasus 1 Dalam kasus 1, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Langkah-langkah Restitusi
1. Membuat Fifi dan Natali melakukan reflektif dan meyakinkan mereka dengan cara
menanyakan apakah mereka bersedia melakukan sesuatu untuk memperbaiki
permasalahan yang ada?
2. Ibu Santi tidak melakukan hal-hal lain untuk memperburuk keadaan namun lebih
menstabilkan identitas Fifi dan Natali dengan membantu Fifi dan Natali untuk tenang
dan kembali ke suasana hari dimana proses belajar dan penyelesaian masalah bisa
dilakukan.
3. Melalui tindakan restitusi Ibu Santi, Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela
diri atas apa yang mereka lakukan, namun akhirnya Fifi dan Natali mengatakan
akan meminta maaf yang artinya mereka mau berfokus kepada solusi daripada
mempertahankan diri. Hal ini juga menunjukkan bahwa Fifi dan Natali masih bisa
berbuat sesuatu yang lebih baik kedepannya.
Ibu Santi
Kasus 1 Dalam kasus 1, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Langkah-langkah Restitusi
1. Ibu Santi tidak meminta Fifi dan Natali menghentikan sikap tidak baik yang telah
mereka lakukan karena dalam teori kontrol menyatakan bahwa resep meminta
orang untuk menghentikan sikap tidak baik itu tidaklah manjur.
2. Ibu Santi memahami alasan Fifi dan Natali untuk meminta maaf kepada Ibu Eni.
Ibu Sinta memvalidasi lebih dalam tentang permintaan maaf yang akan dilakukan
oleh mereka berdua dengan menekankan lagi boleh meminta maaf jika dilakukan
dengan sungguh-sungguh. Hal ini menjadi salah satu pemahaman bahwa Ibu Santi
yakin setiap orang pasti akan melakukan yang terbaik di waktu tertentu.
3. Ibu Santi tidak menolak anak yang sedang berbuat salah untuk mencoba
memperbaiki hal yang telah dilakukan dengan menanyakan apa yang mereka bisa
lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati yang dirasakan oleh Ibu Santi.
Dengan strategi ini, anak-anak yang tadinya tidak terjangkau menjadi lebih terbuka
kepada Ibu Santi tentang hal apa yang kedepannya yang dapat mereka lakukan
untuk memperbaiki keadaan.
Ibu Santi
Kasus 1 Dalam kasus 1, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Langkah-langkah Restitusi
1. Setelah Fifi dan Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan
Keyakinan Kelas kemudian Ibu Santi melanjutkan kembali dengan menanyakan
gagasan apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah. Artinya
disini Ibu Sinta ingin memastikan tentang keyakinan yang mereka miliki.
Ibu Santi
Kasus 1 Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
Langkah-langkah Restitusi
Fifi Natali
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Kasus 1 Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
Langkah-langkah Restitusi
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
1. Fifi dan Natali bersedia meminta maaf kepada Ibu Eni atas apa yang telah
mereka lakukan.
Fifi Natali
Kasus 1 Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
Langkah-langkah Restitusi
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Fifi dan Natali memberikan salah satu usulan yaitu tentang keyakinan kelas
khususnya tentang sikap saling menghormati. Ini menunjukkan bahwa Fifi dan
Natali mencoba mengatasi tindakan yang telah salah mereka lakukan. Dengan
terjadinya proses diskusi dengan teman sekelasnya, secara tidak langsung
lebih memvalidasi lagi apakah perbuatan yang mereka lakukan salah atau
sebaliknya.
Fifi Natali
Kasus 1 Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
Langkah-langkah Restitusi
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Fifi Natali
Kasus 1 Dalam kasus 1, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan
Natali? Jelaskan jawaban Anda.
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Tentang Restitusi – Lima Posisi Kontrol
Posisi yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali adalah posisi
Teman.
1. Ibu Eni menyapa Fifi dan Natali dengan ramah sebelum memberikan teguran, bukan
memelas.
2. Ibu Eni menegur Fifi dan Natali tanpa menyinggung perasaan mereka bahkan dengan
Ibu Eni beralasan Ibu Eni yang akan ditegur oleh kepala sekolah jika mereka yang tidak
mengerjakan tugas. Kemudian disusul melalui persuasi seperti ”Tolong bantu Ibu ya?”
Kasus 1 Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi?
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.2 Tentang Teori Motivasi, Hukuman, Konsekuensi, dan Restitusi
1. Saya akan memberikan apresiasi kepada Ibu Santi karena mencoba melakukan
restitusi terhadap siswa yang melakukan masalah, karena melalui restitusi siswa perlu
bertanggung jawab atas perilaku yang mereka pilih dan mereka juga dapat belajar dari
pengalaman untuk membuat pilihan yang lebih baik di waktu yang akan datang. Dengan
langkah yang Ibu Santi tempuh, siswa memecahkan masalah perilaku mereka sendiri
sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk mempelajari keterampilan yang
berharga untuk hidup mereka.
1. Kebutuhan yang terjadi pada Fifi dan 2. Ibu Santi dapat menggali lebih dalam lagi 3. Ibu Eni dapat mengembangkan
Natali adalah kebutuhan akan kesenangan pada langkah memvalidasi tindakan salah yang lagi kemampuan leader di kelas
yang dapat terlihat pada perilaku mereka dilakukan oleh Fifi dan Natali. Akan lebih baik
untuk kesenangan walaupun sudah ditegur jika rasa tidak dihormati didapatkan dari
oleh Ibu Eni. reflektif Fifi dan Natali sendiri.
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol
Sikap posisi yang diambil oleh Bapak Lukman adalah Pemantau. Dengan indikator
sebagai berikut:
2. Sabrina memahami konsekuensi yang harus dijalankan karena telah melanggar salah
satu peraturan sekolah. Sabrina tetap dibuat tidak nyaman dimana seharian dia tidak
berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas
sepatu.
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol
4. Apa yang akan Sabrina lakukan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama?
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,
• Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam?
Kasus 2 • Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai
kasus tersebut?
1. Nilai kebajikan yang ingin dituju oleh eraturan sepatu harus berwarna hitam adalah
keadilan (menghindari kesenjangan sosial) dan kontrol diri (menahan keinginan pada
waktu tertentu seperti tidak memakai sepatu selain berwarna hitam karena adanya
peraturan).
2. Saya akan menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman dengan berdiskusi secara
pribadi dengan Pak Lukman tentang memberikan pertanyaan yang mendorong kepada
restitusi.
Refleksi Kasus 2
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol
1. Posisi kontrol yang diambil ibu Dani yang pertama adalah Penghukum,
karena Ibu Dani langsung memanggil Fajar ke depan dan menyuruh
mengerjakannya.
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.4 Kebutuhan Dasar Manusia & Dunia Berkualitas
1. Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah saya akan berada di
posisi Manajer. Saya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Ibu
Dani selaku guru pengajar dan akan mencarikan/memecahkan
masalahnya secara mandiri. Khususnya tentang inovasi dalam
pengajaran dan pembelajaran yang memungkinkan untuk diberikan
kepada Fajar dan mungkin siswa lainnya yang mempunyai kasus yang
sama.
Sebagai seorang guru juga melakukan reflektif tentang inovasi lebih banyak dalam
pengajaran untuk pembelajaran di kelas guna menciptakan irama dan suasana
yang berbeda untuk siswa.
Kasus 4
Kasus 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu
mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3
kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala
sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu
saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun
melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal
yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di
ruang kepala sekolah.
Kasus 4
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki
kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik
bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu
kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.”
Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang
terlepas?
Kasus 4
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir
sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan
saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit
bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja
Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata
Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
Kasus 4
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja
Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah
bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
Kasus 4 Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal
apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian?
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol
Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol