Anda di halaman 1dari 44

Kelompok 1

1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4


CGP Angkatan 6
Tahun 2022
https://youtu.be/qTZPcdxCouc
Meet Our Team

Desnalia Sari, S.Pd. Arpianti, S.Pd. Marliani, S.Pd. Miftaahul Ihsan, S.Pd.

Midtaahul Ihsan, S.Pd.


Desnalia Sari, S.Pd.

S.Pd.
Arpianti, S.Pd.

NAME
Marliani,
MEMBER
SMAS GIBS SMPN 8 Tambah SMAN 1 Bakumpai SMPN 3 Alalak
01 Kasus 1

02 Kasus 2

Kasus-kasus
03 Kasus 3

04 Kasus 4
Kasus 1
Kasus 1
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya
dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan
Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak
mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil
mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur
Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi
tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.

Ibu Santi
Ibu Eni Fifi Natali
Kasus 1
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi
menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat
ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa
tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan
kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali
mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang
akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?

Ibu Eni

Fifi Natali
Ibu Santi
Kasus 1
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi
kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas,
terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah.
Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun
memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada
ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.

Diskusi Ibu Eni

Teman Kelas Fifi Natali

Pak Hasan
Kasus 1 Dalam kasus 1, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?

Langkah-langkah Restitusi

Ibu Santi

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Kasus 1 Dalam kasus 1, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Langkah-langkah Restitusi
1. Membuat Fifi dan Natali melakukan reflektif dan meyakinkan mereka dengan cara
menanyakan apakah mereka bersedia melakukan sesuatu untuk memperbaiki
permasalahan yang ada?

2. Ibu Santi tidak melakukan hal-hal lain untuk memperburuk keadaan namun lebih
menstabilkan identitas Fifi dan Natali dengan membantu Fifi dan Natali untuk tenang
dan kembali ke suasana hari dimana proses belajar dan penyelesaian masalah bisa
dilakukan.

3. Melalui tindakan restitusi Ibu Santi, Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela
diri atas apa yang mereka lakukan, namun akhirnya Fifi dan Natali mengatakan
akan meminta maaf yang artinya mereka mau berfokus kepada solusi daripada
mempertahankan diri. Hal ini juga menunjukkan bahwa Fifi dan Natali masih bisa
berbuat sesuatu yang lebih baik kedepannya.

Ibu Santi
Kasus 1 Dalam kasus 1, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Langkah-langkah Restitusi

1. Ibu Santi tidak meminta Fifi dan Natali menghentikan sikap tidak baik yang telah
mereka lakukan karena dalam teori kontrol menyatakan bahwa resep meminta
orang untuk menghentikan sikap tidak baik itu tidaklah manjur.

2. Ibu Santi memahami alasan Fifi dan Natali untuk meminta maaf kepada Ibu Eni.
Ibu Sinta memvalidasi lebih dalam tentang permintaan maaf yang akan dilakukan
oleh mereka berdua dengan menekankan lagi boleh meminta maaf jika dilakukan
dengan sungguh-sungguh. Hal ini menjadi salah satu pemahaman bahwa Ibu Santi
yakin setiap orang pasti akan melakukan yang terbaik di waktu tertentu.

3. Ibu Santi tidak menolak anak yang sedang berbuat salah untuk mencoba
memperbaiki hal yang telah dilakukan dengan menanyakan apa yang mereka bisa
lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati yang dirasakan oleh Ibu Santi.
Dengan strategi ini, anak-anak yang tadinya tidak terjangkau menjadi lebih terbuka
kepada Ibu Santi tentang hal apa yang kedepannya yang dapat mereka lakukan
untuk memperbaiki keadaan.

Ibu Santi
Kasus 1 Dalam kasus 1, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Langkah-langkah Restitusi
1. Setelah Fifi dan Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan
Keyakinan Kelas kemudian Ibu Santi melanjutkan kembali dengan menanyakan
gagasan apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah. Artinya
disini Ibu Sinta ingin memastikan tentang keyakinan yang mereka miliki.

2. Menanyakan keyakinan ini diperkuat lagi dengan gagasan-gagasan yang


diberikan oleh Fifi dan Natali. Artinya Ibu Santi dapat menggali kembali keyakinan
yang telah ada sebelumnya pada diri Fifi dan Natali.

Ibu Santi
Kasus 1 Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?

Langkah-langkah Restitusi

Fifi Natali

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi
Kasus 1 Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?

Langkah-langkah Restitusi

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi

1. Fifi dan Natali bersedia meminta maaf kepada Ibu Eni atas apa yang telah
mereka lakukan.

2. Fifi dan Natali berinisiatif untuk mendiskusikan tentang keyakinan kelas


khususnya tentang sikap saling menghormati dan penerapanya di kehidupan
sehari-hari serta sekolah dengan teman sekelasnya. Ini sebagai salah satu
tindakan agar teman sekelasnya dan mereka mempunyai keyakinan yang
sama dan menghindari teman sekelas mereka yang lain melakukan hal yang
sama.

Fifi Natali
Kasus 1 Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?

Langkah-langkah Restitusi

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi

Fifi dan Natali memberikan salah satu usulan yaitu tentang keyakinan kelas
khususnya tentang sikap saling menghormati. Ini menunjukkan bahwa Fifi dan
Natali mencoba mengatasi tindakan yang telah salah mereka lakukan. Dengan
terjadinya proses diskusi dengan teman sekelasnya, secara tidak langsung
lebih memvalidasi lagi apakah perbuatan yang mereka lakukan salah atau
sebaliknya.

Fifi Natali
Kasus 1 Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?

Langkah-langkah Restitusi

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.6 Tentang Restitusi - Segitiga Restitusi

Fifi dan Natali berinisiatif untuk mendiskusikan tentang keyakinan kelas


khususnya tentang sikap saling menghormati dan penerapanya di kehidupan
sehari-hari serta sekolah dengan teman sekelasnya. Ini sebagai salah satu
tindakan dari meyakinkan kembali secara bersama-sama tentang sikap saling
menghormati.

Fifi Natali
Kasus 1 Dalam kasus 1, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan
Natali? Jelaskan jawaban Anda.

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Tentang Restitusi – Lima Posisi Kontrol

Posisi yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali adalah posisi
Teman.

1. Ibu Eni menyapa Fifi dan Natali dengan ramah sebelum memberikan teguran, bukan
memelas.

2. Ibu Eni menegur Fifi dan Natali tanpa menyinggung perasaan mereka bahkan dengan
Ibu Eni beralasan Ibu Eni yang akan ditegur oleh kepala sekolah jika mereka yang tidak
mengerjakan tugas. Kemudian disusul melalui persuasi seperti ”Tolong bantu Ibu ya?”
Kasus 1 Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi?

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.2 Tentang Teori Motivasi, Hukuman, Konsekuensi, dan Restitusi

1. Saya akan memberikan apresiasi kepada Ibu Santi karena mencoba melakukan
restitusi terhadap siswa yang melakukan masalah, karena melalui restitusi siswa perlu
bertanggung jawab atas perilaku yang mereka pilih dan mereka juga dapat belajar dari
pengalaman untuk membuat pilihan yang lebih baik di waktu yang akan datang. Dengan
langkah yang Ibu Santi tempuh, siswa memecahkan masalah perilaku mereka sendiri
sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk mempelajari keterampilan yang
berharga untuk hidup mereka.

Pendekatan restitusi sebenarnya juga berhubungan dengan usaha untuk menebus


kesalahan, tetapi sebaiknya merupakan inisiatif dari murid yang melakukan kesalahan.
Pak Hasan Proses pemulihan akan terjadi bila ada keinginan dari murid yang berbuat salah untuk
melakukan sesuatu yang menunjukkan rasa penyesalannya. Fokusnya tidak hanya pada
mengurangi kerugian pada korban, tapi juga bagaimana menjadi orang yang lebih baik dan
melakukan hal baik pada orang lain dengan kebaikan yang ada dalam diri kita.

2. Bersama-sama dengan guru di sekolah untuk mendalami dan menerapkan restitusi


agar pemahaman tentang restitusi lebih baik lagi
Refleksi Kasus 1

1. Kebutuhan yang terjadi pada Fifi dan 2. Ibu Santi dapat menggali lebih dalam lagi 3. Ibu Eni dapat mengembangkan
Natali adalah kebutuhan akan kesenangan pada langkah memvalidasi tindakan salah yang lagi kemampuan leader di kelas
yang dapat terlihat pada perilaku mereka dilakukan oleh Fifi dan Natali. Akan lebih baik
untuk kesenangan walaupun sudah ditegur jika rasa tidak dihormati didapatkan dari
oleh Ibu Eni. reflektif Fifi dan Natali sendiri.

4. Fifi dan Natali akan lebih baik lagi


5. Usulan Fifi dan Natali yang sedikit 6. Ibu Santi, Ibu Eni, Pak Hasan, dan guru
jika betemu dengan Ibu Eni secara
mengganjal adalah menjadikan Ibu Eni di sekolah dapat mempelajari restitusi
langsung untuk meminta maaf dan
sebagai guru pengganti bila lain waktu lebih dalam agar mendapatkan hasil yang
menginformasikan semua usulan
ada ketiadaan guru. Kira-kira apa yang maksimal dalam pelaksanaannya.
yang telah mereka buat tanpa
melatarbelakangi usulan ini?
menggunakan email terlebih dahulu.
Kasus 2
Kasus 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang
sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di
depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha
menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.
Kasus 2
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina menjawab sudah
mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin
kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan
mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna
sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Kasus 2
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya
dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah,
ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa
sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak
Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas
tanpa alas sepatu.
Kasus 2 Dalam kasus 2, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah
indikatornya?

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol

Sikap posisi yang diambil oleh Bapak Lukman adalah Pemantau. Dengan indikator
sebagai berikut:

1. Bapak Lukman berdasar pada peraturan-peraturan dan konsekuensi. Dengan


menggunakan sanksi/konsekuensi, Pak Lukman memisahkan hubungan pribadi dengan
murid. Pak Lukman mengandalkan catatan peraturan sebagai bukti atas perilaku
seseorang. Posisi Pak Lukman berawal dari teori stimulus-respon, yang menunjukkan
tanggung jawab guru dalam mengontrol murid.

2. Sabrina memahami konsekuensi yang harus dijalankan karena telah melanggar salah
satu peraturan sekolah. Sabrina tetap dibuat tidak nyaman dimana seharian dia tidak
berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas
sepatu.

3. Menitikberatkan dampak pada diri sendiri, mendapatkan hadiah atau mendapatkan


hukuman.
Kasus 2 Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan dikatakannya,
pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan.

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol

1. Apakah Sabrina mengetahui aturan memakai atribut di sekolah?

2. Apakah Sabrina mengetahui, aturan jam masuk kita di sekolah?

3. Kira-kira bagaimana Sabrina akan memperbaiki masalah ini?

4. Apa yang akan Sabrina lakukan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama?
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,
• Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam?
Kasus 2 • Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai
kasus tersebut?

1. Nilai kebajikan yang ingin dituju oleh eraturan sepatu harus berwarna hitam adalah
keadilan (menghindari kesenjangan sosial) dan kontrol diri (menahan keinginan pada
waktu tertentu seperti tidak memakai sepatu selain berwarna hitam karena adanya
peraturan).

2. Saya akan menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman dengan berdiskusi secara
pribadi dengan Pak Lukman tentang memberikan pertanyaan yang mendorong kepada
restitusi.
Refleksi Kasus 2

Senjata seorang guru adalah pertanyaan. Oleh


karena itu restitusi menunjukkan kepada kita
bahwa dengan cara bertanya yang benar kepada
siswa dapat membuat perbedaan yang signifikan
dalam aksi nyata perubahan perbuatan.
Kasus 3
Kasus 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar
malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju
ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan
papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di
tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira
siapa yang bisa?”
Kasus 3
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar, seperti tidak memperhatikan,
acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani,
Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama
Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
Kasus 3 Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol

1. Posisi kontrol yang diambil ibu Dani yang pertama adalah Penghukum,
karena Ibu Dani langsung memanggil Fajar ke depan dan menyuruh
mengerjakannya.

2. Posisi Kontrol yang kedua adalah Pembuat Merasa Bersalah, karena


Ibu Dani berkata (“Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu
ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama
Ibu?”)
Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau
Kasus 3 dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan?
Jelaskan.

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol

1. Apabila berada di posisi pemantau maka Ibu Dani akan mengarahkan


Fajar berdasarkan peraturan dan konsekuensi.

2. Pertanyaan yang mungkin akan di ajukan:


- Kamu tahu peraturan kelas saat proses pembelajaran berlangsung?
- Kamu tahu konsekuensinya apabila melanggar peraturan tersebut?

3. Posisi pemantau biasanya akan senantiasa memantau pada saat


murid diberikan sanksi dan guru pun harus selalu mengawasi.
Kasus 3 Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar?

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.4 Kebutuhan Dasar Manusia & Dunia Berkualitas

1. Kebutuhan yang diperlukan Fajar yang pertama adalah kasih


sayang dan rasa diterima, karena ini hubungannya dengan
psikologis. Sebenarnya pada saat Fajar tidur-tiduran dan acuh tak
acuh pada pelajaran ia ingin diperhatikan.

2. Kebutuhan yang kedua adalah kebebasan, Fajar melakukan ini


karena ia bosan belajar dan ingin memenuhi kebutuhan
kebebasannya.
Kasus 3 Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui hal ini,
bagaimana tindak lanjut Anda?

1. Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah saya akan berada di
posisi Manajer. Saya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Ibu
Dani selaku guru pengajar dan akan mencarikan/memecahkan
masalahnya secara mandiri. Khususnya tentang inovasi dalam
pengajaran dan pembelajaran yang memungkinkan untuk diberikan
kepada Fajar dan mungkin siswa lainnya yang mempunyai kasus yang
sama.

2. Tindak lanjut yang akan saya lakukan kepada Fajar adalah


melakukan diskusi dengan restitusi. Sehingga mengarahkan Fajar
untuk dapat menggali bagaimana menyelesaikan permasalah dia
sendiri. Hal ini juga dapat dilakukan dengan siswa lainnya selain Fajar.
Refleksi Kasus 3

Ketika kita menyadari akan adanya ketidaksesuaian harapan selama pembelajaran


dari siswa kita, maka bukalah dialog dengan siswa untuk ke depannya bagaimana
agar sama-sama menjadi lebih baik.

Sebagai seorang guru juga melakukan reflektif tentang inovasi lebih banyak dalam
pengajaran untuk pembelajaran di kelas guna menciptakan irama dan suasana
yang berbeda untuk siswa.
Kasus 4
Kasus 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu
mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3
kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala
sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu
saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun
melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal
yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di
ruang kepala sekolah.
Kasus 4
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki
kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik
bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu
kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.”
Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang
terlepas?
Kasus 4
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir
sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan
saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit
bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja
Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata
Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
Kasus 4
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja
Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah
bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
Kasus 4 Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal
apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian?

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol

Sebagai Manajer, hal yang dilakukan Ibu Suti yaitu


berkomunikasi kepada Dino tentang keyakinan sekolah
yang disepakati, menanyakan kebutuhan Anto yang bisa
diperbaiki Dino, Memberikan kesempatan Dino untuk
memperbaiki kesalahannya, memfasilitasi Dino untuk
dapat memperbaiki kancing baju Anto dengan belajar dari
Pak Irfan sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Kasus 4 Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan
oleh Ibu Suti?

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.5 Restitusi – Lima Posisi Kontrol

Dino dikuatkan karena kesalahannya dia bisa menjadi


bertanggung jawab, mengakui kesalahan dan mau
memperbaiki kesalahannya, serta belajar hal baru yang
dimentori langsung oleh orang yang ahli.

Sedangkan Anto dikuatkan oleh peran Ibu Suti sebagai


Manajer, memfasilitasi penyelesaian masalah yang terjadi
antara mereka.
Kasus 4 Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam kasus
tersebut? Jelaskan!

Pengecekan Berdasarkan Penjelasan Materi Pembelajaran 2.1 Budaya Positif

Nilai Kebajikan (Keyakinan Sekolah).

Dalam kasus ini adalah Kontrol Diri dan Tanggung Jawab.


Refleksi Kasus 4

Individu pasti pernah melakukan kesalahan-kesalahan. Dengan diberikannya


kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan dapat membangun
rasa tanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan. Namun proses yang
jangan dilewatkan adalah membangun dialog/diskusi sebagai penguatan
terhadap apa yang terjadi dan yang akan dilakukan kedepannya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai