Anda di halaman 1dari 5

KASUS 1

Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat
masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni
baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali,
mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap
seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni
mencoba mendekati kedua murid perempuan tersebut dan menegur mereka
dengan halus, namun ketiganya tetap berlaku tidak pantas. Mereka tetap
tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol. Keesokan harinya, Ibu Santi
memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu
Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan restitusi? Fifi dan
Natali sempat berdebat sedikit, namun pada akhirnya mengatakan akan
meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan
kalau mereka ingin melakukannya, dan menanyakan kembali, apa yang
mereka bisa lakukan dengan restitusi? Baik Fifi maupun Natali mengakui
bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Keduanya
mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi kelas
dengan teman-teman sekelasnya tentang bagaimana seharusnya sikap
mereka dalam menjalan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling
menghormati, serta mengusulkan mengirim email kepada Ibu Eni tentang
keputusan mereka tersebut. Mereka pun akan memberitahu Ibu Eni bahwa
mereka akan mengusulkan kepada Kepala Sekolah agar kali waktu ketiadaan
guru, agar Ibu Eni yang menggantikan dan pada kesempatan itu mereka
dapat menunjukkan sikap yang lebih santun.

Dalam penerapan Restitusi kasus di atas, sikap-sikap restitusi apa saja


yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
o
o

Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan
kesalahan yang telah dibuat? Bagaimana dengan solusi yang
diusulkan keduanya, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah
dilakukan?
o
o

Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni
dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda.

1.Dalam penerapan Restitusi kasus di atas, sikap-sikap restitusi apa


saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Sikap restitusi yang dijalankan
Memperbaiki hubungan; 
Bu Santi menerima laporan dari Bu Eni dan segera menanggapi laporan itu dengan
memanggil Fifi dan Natali. 
Restitusi tawaran Bukan paksaan
Dengan menanyakan apakah Fifi dan Natali bersedia melakukan Restitusi

Melihat kedalam diri dan Evaluasi diri


Mereka sempat berdebat namun akhirnya setuju untuk meminta maaf. Bu Santi lalu
menanggapi dengan mengatakan “ itu boleh saja dilakukan tapi Bu Santi
menanyakan kembali apakah yang mereka bisa lakukan dengan restitusi? Lalu
kemudian Fifi dan Natali pun mengakui bahwa sikap prilaku mereka tidak sesuai
dengan Keyakinan Kelas

fokus pada karakter bukan tindakan 


Ibu Santi disini berperan sebagai manager dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang bisa membangun kepercayaan diri dan menstabilkan kondisi
murid. 
Menguatkan
Setelah mengajukan pertanyaan tentang keyakinan kelas. Ibu Santi mengembalikan
mereka ke kelas untuk menguatkan karakter dengan mengusulkan agar mereka
membuat sebuah diskusi kelas bersama teman-teman sekelas tentang bagaimana
seharusnya bersikap dalam menjalankan keyakinan kelas, khususnya tentang saling
menghormati.
 Mengembalikan murid yang salah pada kelompoknya
Ibu santi disini melakukan sikap restitusi yang baik dengan tidak mengucilkan atau
mengeluarkan Fifi dan Natali dari kelompok. Tapi mengajak mereka untuk kembali ke
kelas dam membuat diskusi tentang bersikap yang baik dalam menerapkan
keyakinan kelas. Sehingga mereka bisa bersikap dan berperilaku yang sesuai
dengan keyakinan kelas dan lebih baik lagi dimasa depan.

2. Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan
kesalahan yang telah dibuat? Bagaimana dengan solusi yang
diusulkan keduanya, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah
dilakukan?
Meminta maaf bukanlah suatu restitusi, karena dengan meminta maaf murid
hanya fokus pada tindakan dan menghindari ketidaknyamanan yang bersifat
eksternal. Pembalasan sepetrti ini tidak berdampak jangka panjang dan tidak
membuat murid belajar dari kesalahan dan membuat pribadinya lebih kuat
dan baik dimasa akan datang.

Langkah-langkah Segitiga Restitusi yang dijalankan ibu Santi


Menstabilkan identitas;
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan keyakinan murid agar mau terbuka
serta jujur sehingga menyadari akan apa kebutuhan dirinya.
Yang dilakukan Guru dengan pertanyaan - pertanyaan :
Ibu mendengar kalian ada permasalahan di kelas dengan Ibu Eni. Apa yang
bisa Ibu bantu?
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan,.
Validasi Tindakan yang Salah
Strategi yang dijalankan bu Santi adalah dengan menanyakan langsung solusi apa
yang akan diberikan oleh Fifi dan Natali lalu tanpa menghakimi murid guru
memberikan solusi lain yaitu dengan melakukan restitusi.
Tujuannya adalah untuk mengenali tujuan dari tindakan yang dilakukannya
serta menumbuhkan kesadaran murid untuk bersikap lebih baik dibandingkan
dengan sikap yang telah dilakukan.
Menanyakan Keyakinan Kelas
Ibu Santi menanyakan kembali tentang keyakinan kelas dan mengembalikan mereka
ke kelas untuk menguatkan karakter tentang penerapan sikap menurut keyakinan
kelas.

3. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni
dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda.

3.Posisi Bu Eni 
Pemantau; Diposisi ini Bu Eni mengawasi perilaku anak-anak dan memberikan
sanksi berdasarkan tanggung jawabnya sebagai guru pengganti. Sebagai pemantau
Bu Eni juga melaporkan sikap Fifi dan Natali kepada Bu Santi.
Teman; Mencoba mendekati kedua murid itu dan menegurnya dengan halus.

Kasus 4

Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba
terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan
mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3
kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan
membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Kepala Sekolah, Ibu Suti
menanyakan Dino tentang Keyakinan Sekolah yang telah disepakati, yaitu
tentang sikap saling menghormati. Ibu Suti melanjutkan bertanya apakah
Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto?
Dino pun mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, apa
kebutuhan Anto dalam peristiwa ini? Anto menjawab, “Saya perlu kancing
saya diperbaiki pak. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju
saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino
apakah dia bersedia menjahitkan kembali ketiga kancing Anto tersebut?
Kesal, Dino menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau gimana menjahit pak.”
Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir
sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya
siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”.
Dino menyetujui dan sepanjang siang itu belajar menjahit dan memperbaiki
kemeja Anto. Terakhir terlihat pada jam pulang sekolah kedua anak laki-laki
tersebut sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.

1. Nilai kebutuhan apa yang diperlukan oleh Dino?

Kebutuhan kekuasaan
Dino disini berkelahi karena gagal memenuhi kebutuhan untuk menjadi diakui
dan harga diri dan keinginannya untuk menjadi terampil melebihi Anto
membuatnya emosi dan menarik baju Anto dengan kasar.
2. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh kepala sekolah Ibu Suti?
Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan
demikian?

Posisi kontrol: Manager;


Posisi ini menempatkan guru sebagai mentor berbuat sesuatu secara
bersama dan mempersilakan murid mempertanggungjawabkan prilaku dan
mendukung untuk menemukan solusi. Disini guru terampil untuk berubah
posisi menjadi teman atau pemantau bila posisi itu diperlukan. Posisi
manager guru bersikap baik dan tegas pada waktu yang bersamaan. Fokus
utama guru adalah murid dan mencari solusi yang menguntungkan korban
dan membuat penguatan karakter pada murid yang berbuat kesalahan.
Hal-hal yang dilakukan Bu Suti Dengan Mengajukan pertanyaan-
pertanyaan;
 Menanyakan Dino tentang keyakinan kelas yang telah disepakati yaitu
tentang sikap saling menghormati.
 Menanyakan Dino; Apakah bersedia untuk memperbaiki kesalahan yang
telah dibuat terhadap Anto.
 Menanyakan Anto; Apa kebutuhan Anto dalam peristiwa ini. Disini Anto
menjawab bahwa dia ingin agar kancing bajunya yang copot dijahit
kembali agar Ibunya tidak marah kepada Anto.
 Menanyakan Dino apakah Dino bersedia menjahit kembali kancing baju
Anto yang copot.Disini Dino menjawab dengan cepat bahwa dia tidak bisa
menjahit dan Ibu Suti bertanya kembali Apakah Dino bersedia belajar
menjahit. Dan akhirnya Dino belajar menjahit bersama pak Irfan dan
menjahit kembali kancing baju Anto yang copot.

3. Dalam kasus tersebut di atas siapa yang dikuatkan, siapa yang


mengaitkan ke keyakinan yang lebih tinggi, serta siapa yang dipuaskan?
Coba Anda jelaskan jawaban AndaMenguatka

Yang dikuatkan adalah Dino. Bu Suti berhasil menguatkan Dino dengan


melakukan langkah-langkah restitusi dan disiplin positif. Dino melakukan
kesalahan karena gagal memenuhi kepuasan dalam bermain basket. Bu Suti
menguatkan karakter Dino dengan mengajukan pertanyaan positif yang
memulihkan diri murid dan menstabilkan emosi Dino. Restitusi yang dilakukan
Bu Suti menguntungkan korban (Anto) dan juga menguntungkan Dino yang
berbuat salah. Dino belajar bertanggungjawab dan menguatkan karakter pada
jangka waktu panjang. Fokusnya bukan hanya pada memberbaiki kancing
saja tapi juga proses belajar dan waktu yang dihabiskan sepanjang siang
untuk belajar menjahit bersama Pak Irfan dan Anto. Ini menjadikan
motivasininstrinsik bagi Dino untuk menguatkan karakter baik dan melakukan
hal baik pada orang lain dengan kebaikan dalam diri Dino. Disini mereka akan
mendapat pelajaran yang bisa dipakai terus menerus di masa depan.
o

Anda mungkin juga menyukai