Anda di halaman 1dari 22

Ruang Kolaborasi Modul 1.

BUDAYA POSITIF
Oleh: Kelompok 3 (Kepompong)

Fasilitator: Ibu Indiah Dewi Murni


Pengajar Praktik: Ibu Endang Yuliani
Bapak Marwono
Kelompok Kepompong

Ikhda Rijalul Abid Irawan Dwi P Priyanti Sa’diyah Handayani


Restitusi
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk
memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali
pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen;
2004). Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang
mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka,
dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang
mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan
orang lain (Chelsom Gossen, 1996)
Kasus 1
Guru Matematika dan walikelas 8, Ibu Santi sakit,
sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya
dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun
menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi
dan Natali, mengetahui hali ni dan mulai
menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya,
tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni.
1.Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan
oleh Ibu Santi?

Menstabilkan identitas
Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka
sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali,
apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu
Santi?

Validasi Tindakan yang salah


Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan
Keyakinan Kelas

Menanyakan keyakinan
Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki
masalah, apakah ada gagasan?
2. Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah
sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah langkah-langkah
restitusi yang telah diusulkan mereka?

Sudah sesesui meskipun belum sepenuhnya dilaksanakan.


Langkah-langkah yang mereka tempuh diantaranya adalah:
Diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka
pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling
menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di
sekolah.
Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan
mereka tersebut.Langkah langkahnya diskusi kelompok,
3. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu
Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda.

Ibu eni sebagai pembuat rasa bersalah.


Bukti kalimat:
“Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala
Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?”
4. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah
yang ditempuh Ibu Santi?

Setuju dengan Langkah yang ditempuh oleh ibu Santi karena ibu santi
dalam menangani kasus tersebut tidak langsung menyalahkan Natali
dan Vivi tetapi diawali dengan langkah restitusi.
Kasus 2

Sabrina bangun terlambat, dan terburu-buru sampai


di sekolah. tapi baru menyadari kalau tidak
menggunakan sepatuhitam seperti tertera di
peraturansekolah. Bapak Lukman memperhatikan
sepatu Sabrina yang berwarnacoklat. Sabrina
berusahamenjelaskan bahwa dia terburu-buru dan
salah mengenakan sepatu.
1. Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak
Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya?

Posisi yang diambil Pak Lukman adalah Penghukum.


Indikatornya :
Pak Lukman tidak mau menerima alasan yang disampaikan Sabrina
Pak Lukman bersikukuh pada peraturan sekolah
Pak Lukman memberi hukuman tanpa memikirkan kondisi psikis
Sabrina
Pada kalimat Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku
dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah.
Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka
sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
2. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa
yang akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah
yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan.

Jika Bapak Lukman Sebagai Manajer, pertanyaan-pertanyaan


yang akan diajukan ke Sabrina:
Apakah kamu tahu peraturan tentang ketentuan warna sepatu
di sekolah kita?
Jika kamu tahu, kira-kira bagaimana kamu akan memperbaiki
kesalahanmu ini?
Apakah kamu yakin hari berikutnya, kamu akan memakai
warna sepatu sesuai aturan?
Baiklah saya akan menghargai usahamu untuk memperbaiki
diri
3. Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,

Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna
hitam?
Disiplin dan tanggungjawab

Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman


mengenai kasus tersebut?
Kurang setuju dengan sikap pak Lukman karena bertindak sebagai
penghukum yang tidak mau menerima alasan yang disampaikan oleh
sabrina
Kasus 3

Ibu Dani sedang menjelaskanpelajaran Bahasa


Inggris di papan tulis, namun beliau
memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran
dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya.
Hal sepertiini sudah seringkali terjadi pada Fajar,
seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan
nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk
pelajaran Bahasa Inggris.
1. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya
kepada Fajar?

Posisi kontrol: Pembuat merasa bersalah


Bukti kalimat : , “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu
sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan
Fajar pun diam membisu.
2. Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan
oleh Fajar?

Kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar: Merasa diterima


3. Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan
dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa
yang akan diajukan? Jelaskan.

Fajar, tahukah kamu apa yang harus kamu lakukan Ketika ibu sedang
menerangkan?
Jika kamu seperti itu, apa kamu tahu konsekuensi apa yang akan kamu
terima?
4. Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan
mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?

Kepala sekolah mengajak bu Dani untuk berdiskusi tentang


permasalahan yang terjadi pada Fajar.
Kepala sekolah meminta bu Dani untuk malakukan pendekatan
secara personal agar mengetahui kebutuhan dasar Fajar.
Kepala sekolah meminta bu Dani untuk menentukan Langkah
yang tepat untuk mencari solusi atas permasalahan yang
dihadapi Fajar.
Kasus 4

Anto dan Dino sedang bermain bersama dan tiba-tiba terlibat


dalam pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan
mengadakan kontak fisik,. Pada saat itu guru piket langsung
melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala
sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya
menenangkan keduanya, terutama Dino.
1. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti?
Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan
demikian?

Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah, Ibu Suti:
Sebagai manajer.
Karena ibu Suti menangani masalah dengan menerapkan Langkah -
langkah restitusi yang didalamnya beliau memberikan alternatif atau
solusi atas penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi oleh Anto
dan Dino
2. Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto
dikuatkan oleh Ibu Suti?

Dino dikuatkan dengan cara di berikan solusi untuk menjahit kancing


baju Anto yang terlepas, meskipun dia tidak bisa akan diajari oleh pak
Irfan guru tata busana.
Anto dikuatkan dengan solusi yang ditawarkan oleh ibu Suti supaya
Dino beredia memperbaiki atau memasang tiga kancing baju yang
terlepas
3. Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju
dalam kasus tersebut? Jelaskan

Bertanggunjawab : murid harus berani menanggung resiko atas


perbuatan yang dilakukan.
Menghargai : murid diajarkan untuk menghargai adanya perbedaan
Peduli : Dino peduli atas kerusakan baju Anto
Persahabatan : Dino dan Anto sudah bercengkrama dan bersenda
gurau kembali.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai