RUANG
KOLABORASI
ANALISIS KASUS
Pelanggaran 1:
Tidak menghormati Bu Eni (melanggar keyakinan kelas tentang sikap saling menghormati. Restitusi Fifi dan Natali :
meminta maaf (sudah sesuai)
Pelanggaran 2:
Tidak mengerjakan tugas matematika.
Restitusi Fifi dan Natali : tidak ada
Memberikan dukungan dan apresiasi pada Ibu Santi karena sudah tepat dalam
menyelesaikan permasalahan, namun mengingatkan Bu Santi agar Fifi dan
Natali tetap mengerjakan tugas matematika yang diberikan Bu Eni. Kepala
sekolah memfasilitasi dan memantau keberlanjutan diskusi antara Fifi, Natali,
dan teman-temannya. Selain itu meminta Bu Santi memantau sikap Fifi dan
Natali.
Kasus 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah,
tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas,
Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia
terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina menjawab sudah
mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin
kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan
mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna
sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya dan
berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar
peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak
bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun
dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling
sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
Analisis Kasus 2
Sikap posisi yang diambil Pak Lukman adalah penghukum
Indikator :
Pak Lukman menggunakan hukuman fisik maupun verbal.
Mengatakan bahwa sekolah memerlukan sistem atau alat yang menekan.
Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya
sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat,
salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan
warna sepatu sesuai peraturan”.
Bila Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa
yang akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah
yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan.
Menstabilkan Identitas :
Ibu Suti mengatakan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa
Analisis mempertahankan diri adalah hal yang penting. Bu Suti meminta Dino memikirkan cara
lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah.
Perkataa
n Bu Suti
Menanyakan Keyakinan :
Ibu Suti Ibu Suti bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino
bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto?
Analisis Perkataan Bu Suti
Guru mengembalikan tanggung jawab pada murid untuk mencari jalan keluar
permasalahannya dengan bimbingan guru. :
Ibu Suti bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab,
“Saya perlu kancing saya diperbaiki bu.” (Digunakan untuk mencari solusi)
Ibu Suti bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas? Dino
berpikir dan menjawab, “tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin?” Ibu Suti menanggapi, “Kalau di lem akan
mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-
ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu
bersedia belajar menjahit?” Dino menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan,
guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak. (menggiring Dino menemukan sendiri solusi dari permasalahan)
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki
kemeja Anto. (Ibu Suti telah berhasil membimbing Dino untuk bertanggung jawab)
Berdasarkan analisa yang telah kami lakukan, Ibu Suti menunjukan tahapan langkah
bimbingan:
Maka dapat dsimpulkan bahwa Posisi kontrol yang telah dipraktikkan oleh Ibu Suti
sebagai Kepala Sekolah adalah sebagai Manajer
Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan oleh
Ibu Suti ?
Dino dikuatkan dengan proses restitusi berupa menyadari kesalahan yang telah
dilakukannya, bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahannya, berpikir tentang
orang seperti apa yang diinginkannya, dan memahami cara memperlakukan orang
lain.