CGP ANGKATAN 6 KOTA GUNUNGSITOLI Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang mengemukakan tentang mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani. Ki Hajar Dewantara beranggapan bahwa budi pekerti adalah kemampuan kodrat manusia atau individu yang berkaitan dengan bagian biologis dan berperan menentukan karakter seseorang. Melaksanakan pendidikan budi pekerti dengan cara tut wuri handayani, yang dikenal dengan sistem Among yang artinya murid harus mampu membangun skill agar berdaya guna dan mampu mengembangkan daya cipta, rasa, dan karsa yang seimbang.
Modul 2.1 mempelajari materi pembelajaran berdiferensiasi yang
merupakan serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Melihat kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek yaitu kesiapan belajar murid, minat murid dan profil belajar murid, dengan strategi diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Pembelajaran berdiferensiasi membangun kognitif murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya.
Modul 2.2 mempelajari materi pembelajaran sosial dan emosional.
Membangun kogniotif murid tidak terlepas juga membangun budi pekertinya sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara. Pembelajaran sosial dan emosional merupakan hal yang sangat penting yang berisi keterampilan- keterampilan yang dibutuhkan murid untuk dapat bertahan dalam masalah sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi orang yang berbudi pekerti luhur sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Pembelajaran sosial emosional memiliki kompetensi: kesadaran diri, kesadaran sosial, keterampilan berelajasi, manajemen diri dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Guru memiliki Nilai berpusat pada murid, maka pembelajaran sosial dan emosional yang berpusat pada murid akan mengarahkan sosial emosional murid ke arah yang lebih baik. Selain itu guru juga berperan agar murid dapat berkembang dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang menarahkan kodrat murid untuk dapat mengendalikan sosial emosional sebagai manusia dan sebagai anggota masyarkat.
PENGALAMAN DAN PEMAHAMAN SAYA HINGGA TAHAP INI.
1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa Kompetensi Sosial
Emosional merupakan kompetensi yang tidak perlu secara khusus diajarkan kepada murid dan tidak diintegrasikan dalam proses belajar mengajar. Saya berpikir bahwa sosial dan emosional merupakan proses mendidik yang dilakukan oleh guru di luar proses belajar mengajar dan terkhusu pada murid yang bermasalah di kelas. Setelah mempelajari modul ini, ternyata sangat penting Pembelajaran Sosial Emosional ini di terapkan atau di integrasikan di dalam pembelajaran karena guru tidak hanya berfokus pada kognitif murid tetapi juga pada pembentukan budi pekerti murid diarahkan agar terbentuk karakter yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa guru menjadi among belajar murid yang membangun kognitif dan karakter murid sesuai dengan kodratnya untuk mencapai kebahagiaan yang setinggi- tingginya.
2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan
nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
Memahami konsep pembelajaran berdasarkan kerangkan kerja
CASEL(Collaborative, for academic, social and emostional learning) yang bertujuan mengembangkan Kompetensi Sosial dan Emosional Mempelajari dan menerapkan Kompetensi Sosial dan Emosional yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, ketrampilan berelasi, kesadaran sosial, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Mengimplementasikan Pelajaran sosial emosional dikelas dan disekolah melalui 4 indikator yakni pengajar eksplinsit, integrasi dalam praktik mengajar guru, menciptakan iklim kelas yang nyaman dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) disekolah.
3. Perubahan yang saya terapkan di kelas dan sekolah
a. Bagi Murid : Mengimpelmentasikan pembelajaran sosial emosional
dalam proses pembelajaran di kelas.
b. Bagi Rekan Sejawat : Melakukan sosialisasi tentang pentingnya
mengintegrasikan kompetensi sosial emosional dalam proses pembelajaran, serta melakukan kolaborasi dan belajar bersama, serta menjadi teladan untuk menguatkan kompetensi sosial dan emosional rekan sejawat.