Silahkan Bersiap
Tebak Gambar 1
PENYANYI, WANITA
ASHANTY
Silahkan Bersiap lagi
Ice Breaking
Tebak Gambar 2
RHOMA IRAMA
Silahkan Bersiap lagi
Ice Breaking
Tebak Gambar 3
Pertanyaan:
1.Siapakah yang memegang kontrol
dalam kegiatan Cobalah Buka tersebut?
2.Mengapa demikian?
ILUSI KONTROL
Selanjutnya psikiater dan pendidik, Dr. William Glasser dalam Control Theory yang kemudian hari
berkembang dan dinamakan Choice Theory, meluruskan beberapa miskonsepsi tentang makna
‘kontrol’.
https://lms26-gp.simpkb.i
d/mod/icontent/view.php?
id=215979
Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Hukuman Konsekuensi
Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi
Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk Membuat anak merasa tidak nyaman dalam
jangkawaktu lama jangka waktu pendek
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman,
takdihargai diasingkan untuk sementara (time
out)
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan
Luhur
.
Keyakinan Kelas
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus
Keyakinan Kelas?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila
mengendarai kendaraan roda dua?
● Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker,
mencuci tangan dan menjaga jarak 1.5 meter?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat
mengikuti pelatihan?
https://www.
Bertahan youtube.com
/watch?v=Pu
Hidup
Kesenangan Kebebasan
tanLeh2dI
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1.Kebutuhan Bertahan Hidup
Kebutuhan bertahan hidup (survival) adalah kebutuhan yang
bersifat fisiologis untuk bertahan hidup misalnya kesehatan,
rumah, dan makanan. Kebutuhan biologis sebagai bagian
dari proses reproduksi termasuk kebutuhan untuk tetap
bertahan hidup. Komponen psikologis pada kebutuhan ini
meliputi kebutuhan akan perasaan aman. Dalam kasus Doni
di atas, apabila jawaban Doni ketika ditanya oleh Ibu Ambar
adalah karena ia lapar dan orangtuanya tidak
membawakannya bekal makan siang, maka kebutuhan dasar
yang sedang berusaha dipenuhi oleh Doni, adalah kebutuhan
untuk bertahan hidup (survival).
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
2. Kasih sayang dan Rasa Diterima (Kebutuhan untuk Diterima)
Kebutuhan ini dan tiga kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan
psikologis. Kebutuhan untuk disayangi dan diterima meliputi kebutuhan
akan hubungan dan koneksi sosial, kebutuhan untuk memberi dan
menerima kasih sayang dan kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari
suatu kelompok. Kebutuhan ini juga meliputi keinginan untuk tetap
terhubung dengan orang lain, seperti teman, keluarga, pasangan hidup,
teman kerja, binatang peliharaan, dan kelompok dimana kita tergabung.
Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar kasih sayang dan rasa
diterima yang tinggi biasanya ingin disukai dan diterima oleh
lingkungannya. Mereka juga akrab dengan orang tuanya. Biasanya mereka
belajar karena suka pada gurunya. Bagi mereka, teman sebaya sangatlah
penting. Mereka juga biasanya suka bekerja dalam kelompok.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
3. Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan)
Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan untuk mencapai
sesuatu, menjadi kompeten, menjadi terampil, diakui atas prestasi
dan keterampilan kita, didengarkan dan memiliki rasa harga diri.
Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk dianggap berharga, bisa
membuat perbedaan, bisa membuat pencapaian, kompeten, diakui,
dihormati. Ini meliputi self esteem, dan keinginan untuk
meninggalkan pengaruh.
Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar akan penguasaan yang
tinggi biasanya selalu ingin menjadi pemimpin, mereka juga suka
mengamati sebelum mencoba hal baru dan merasa kecewa bila
melakukan kesalahan. Mereka juga biasanya rapi dan sistematik
dan selalu ingin mencapai yang terbaik.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
4. Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan)
Kebutuhan untuk bebas adalah kebutuhan
akan kemandirian, otonomi, memiliki pilihan
dan mampu mengendalikan arah hidup
seseorang. Anak-anak dengan kebutuhan
kebebasan yang tinggi menginginkan pilihan,
mereka perlu banyak bergerak, suka mencoba-
coba, tidak terlalu terpengaruh orang lain dan
senang mencoba hal baru dan menarik.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
5. Kesenangan (Kebutuhan untuk merasa senang)
Kebutuhan akan kesenangan adalah kebutuhan untuk mencari
kesenangan, bermain, dan tertawa. Bayangkan hidup tanpa
kenikmatan apa pun, betapa menyedihkan. Glasser menghubungkan
kebutuhan akan kesenangan dengan belajar. Semua hewan dengan
tingkat intelegensi tinggi (anjing, lumba-lumba, primata, dll) bermain.
Saat mereka bermain, mereka mempelajari keterampilan hidup yang
penting. Manusia tidak berbeda.
Anak-anak dengan kebutuhan dasar kesenangan yang tinggi biasanya
ingin menikmati apa yang dilakukan. Mereka juga bisa berkonsentrasi
tinggi saat mengerjakan hal yang disenangi. Mereka suka permainan
dan suka mengoleksi barang, suka bergurau, suka melucu dan juga
menggemaskan. Bahkan saat mereka bertingkah laku buruk, mereka
masih terlihat lucu.
Semua orang senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara.
Bila mereka tidak bisa mendapatkan kebutuhannya dengan cara yang positif, mereka bisa
melanggar peraturan atau melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebajikan.
Seorang murid yang tidak begitu berhasil secara akademik mungkin kebutuhannya akan
penguasaan tidak terpenuhi di sekolah. Oleh karena itu, mungkin dia akan mencoba untuk
memenuhi kebutuhannya akan penguasaan, dengan mencoba mengatur orang lain di
lapangan bermain, atau bahkan menyakiti mereka secara fisik. Sebagai guru, kita dapat
melibatkannya dalam kegiatan yang memberi peluang murid tersebut membuat pencapaian
yang berarti.
Seorang yang tidak merasa diterima oleh teman-temannya, kebutuhannya akan kasih
sayang dan rasa diterima tidak terpenuhi, oleh karena itu dia mungkin akan memiliki satu
teman dan memisahkan diri yang lain. Sebagai guru, kita bisa membangun hubungan yang
bisa membangun kepercayaan dan keintiman dengan anak ini.
Glasser menyatakan bahwa kapasitas untuk berubah ada di dalam diri kita. Jika kita
dapat mengidentifikasi kebutuhan apa yang mendorong perilaku kita, maka perubahan
perilaku positif dapat dimulai dengan mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan tertentu
dengan cara yang positif.
Eksplorasi Konsep
5 Posisi Kontrol
https://www.youtube.com/watch?v=YxKXGnQz1P0
5 POSISI KONTROL
IDENTITAS GAGAL IDENTITAS BERHASIL/SUKSES IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
MOTIVASI: (Kontrol dari Luar) (Kontrol dari Luar) (Kontrol Diri)
Kaitan dengan Murid meletakkan guru Murid meletakkan Murid meletakkan guru di Murid meletakkan guru Murid meletakkan dirinya sebagai
Dunia di luar Dunia Berkualitas guru di dalam Dunia sebagai orang yang peraturan dan hukum di individu yang positif dalam Dunia
Berkualitas Berkualitas sangat penting di Dunia dunia Berkualitas Berkualitas
Berkualitas
Murid Berkata: “Ah, biarkan saja. Nanti “Maafkan saya.” “Saya pikir Bapak/Ibu teman “Berapa banyak bintang “Bagaimana caranya saya bisa
juga marah-marah lagi.” saya. Ternyata begitu.” yang saya harus peroleh?” memperbaiki keadaan?”
“Berapa halaman yang
harus saya tulis?”
Dampak pada Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri, Menitikberatkan pada Mengevaluasi diri, bagaimana cara
Murid: tergantung sanksi atau hadiah untuk memperbaiki diri?
dirinya.
.
Restitusi
RESTITUSI
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid
untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka
bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter
yang lebih kuat (Gossen; 2004).
Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang
mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah
mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang
seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka
harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).
9 Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari
kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
6. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik.
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan.
8. Restitusi fokus pada solusi.
9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada
kelompoknya.
.
Segitiga Restitusi
Sisi 1. Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity)
Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kes
menjadi orang yang sukses. Anak yang melanggar peraturan karena sedang mencari perhatian adalah anak yang
mengalami kegagalan. Dia mencoba untuk memenuhi kebutuhan dasarnya namun ada benturan. Kalau kita meng
maka kita akan tetap membuatnya dalam posisi gagal. Kalau kita ingin ia menjadi reflektif, maka kita harus meyak
anak, dengan cara mengatakan kalimat-kalimat ini:
○ Berbuat salah itu tidak apa-apa.
○ Tidak ada manusia yang sempurna
○ Saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu.
○ Kita bisa menyelesaikan ini.
○ Bapak/Ibu tidak tertarik mencari siapa yang salah, tapi Bapak/Ibu ingin mencari solusi dari permasalahan in
○ Kamu berhak merasa begitu.
○ Apakah kamu sedang menjadi teman yang baik buat dirimu sendiri?
Kalau kita mengatakan kalimat-kalimat diatas, akan sangat sulit, bahkan hampir tidak mungkin, buat anak untuk te
membangkang. Para guru yang bertugas mengawasi anak-anak saat mereka bermain di halaman sekolah, menya
bahwa bila mereka mengatakan kalimat tersebut yang mungkin hanya butuh 30 detik, bisa mengubah situasi yang
menjadi kooperatif.
Sisi 2. Validasi Tindakan yang Salah (Validate the Misbeh...
Setiap tindakan kita dilakukan dengan suatu tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan dasar. Kalau kita memahami
kebutuhan dasar apa yang mendasari sebuah tindakan, kita akan bisa menemukan cara-cara paling efektif
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Menurut Teori Kontrol semua tindakan manusia, baik atau buruk, pasti memiliki maksud/tujuan tertentu.
Seorang guru yang memahami teori kontrol pasti akan mengubah pandangannya dari teori stimulus response
ke cara berpikir proaktif yang mengenali tujuan dari setiap tindakan. Kita mungkin tidak suka sikap seorang anak
yang terus menerus merengek, tapi bila sikap itu mendapat perhatian kita, maka itu telah memenuhi kebutuhan
anak tersebut. Kalimat-kalimat di bawah ini mungkin terdengar asing buat guru, namun bila dikatakan dengan
nada tanpa menghakimi akan memvalidasi kebutuhan mereka.
○ “Padahal kamu bisa melakukan yang lebih buruk dari ini ya?”
○ “Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal itu”
○ “Kamu patut bangga pada dirimu sendiri karena kamu telah melindungi sesuatu yang penting buatmu”.
○ “Kamu boleh mempertahankan sikap itu, tapi kamu harus menambahkan sikap yang baru.”
Biasanya guru menyuruh anak untuk menghentikan sikap yang tidak baik, tapi teori kontrol menyatakan bahwa
resep itu tidak manjur. Mungkin tindakan guru dengan memvalidasi sikap yang tidak baik seperti bertentangan
dengan aturan yang ada, namun sebetulnya tujuannya untuk menunjukkan bahwa guru memahami alasan di
balik tindakan murid.
Sisi 3. Menanyakan Keyakinan (Seek the Belief)
Teori kontrol menyatakan bahwa kita pada dasarnya termotivasi secara internal. Ketika identitas sukses
telah tercapai (langkah 1) dan tingkah laku yang salah telah divalidasi (langkah 2), maka anak akan siap
untuk dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya, dan berpindah menjadi orang yang dia inginkan.
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini menghubungkan keyakinan anak dengan keyakinan kelas atau
keluarga.
○ Apa yang kita percaya sebagai kelas atau keluarga?
○ Apa nilai-nilai umum yang kita telah sepakati?
○ Apa bayangan kita tentang kelas yang ideal?
○ Kamu mau jadi orang yang seperti apa?
Penting untuk menanyakan ke anak, kehidupan seperti apa nantinya yang mereka inginkan?
Apakah kamu ingin menjadi orang yang sukses, bertanggung jawab, atau bisa dipercaya?
Kebanyakkan anak akan mengatakan “Iya,” Tapi mereka tidak tahu bagaimana caranya menjadi orang
seperti itu. Guru dapat membantu dengan bertanya, seperti apa jika mereka menjadi orang seperti itu.
ketika anak sudah mendapat gambaran yang jelas tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, guru
dapat membantu anak-anak tetap fokus pada gambaran tersebut.
Disiplin Positif
Teori Kontrol/Teori Pilihan (Dr. William
Glasser)
- Model Berpikir Realitas (kebutuhan) kita
Anda tidak bisa Menang- berbeda.
Semua
mengontrol orang menang, Kita berusaha memahami
perilaku - Kolaborasi dan pandangan orang lain tentang
lain, hanya Anda
memiliki konsensus dunia.
yang bisa
tujuan. menciptakan pilihan- Setiap orang memiliki
mengontrol diri gambaran berbeda.
Anda. pilihan baru.