DESIMINASI
BUDAYA
POSITIF
Rabu/24 Oktober 2023
SMAN 1 SIRANDORUNG
Disiplin Positif dan
Nilai-nilai Kebajikan Universal
JUJUR HARMONIS
COBALAH
BUKA!
Coba Anda bayangkan bahwa Anda menyimpan sesuatu
yang sangat berharga di dalam kepalan tangan Anda. Anda
perlu menjaga benda tersebut sekuat tenaga Anda karena
begitu pentingnya untuk kehidupan Anda. Si B (orang lain),
akan mencoba dengan segala cara untuk membuka kepalan
tangan Anda. B bisa saja membujuk, menghardik,
mengintimidasi, memarahi, menggoda, menggelitik, bahkan
menawari Anda uang agar Anda bersedia membuka kepalan
tangan Anda.
1. Apakah Anda atau B membuka kepalan tangan Anda?
Mengapa, apa alasan Anda atau B membuka kepalan tangan
Anda?
2. Apakah Anda atau B menutup kepalan tangan Anda? Mengapa,
apa alasan Anda atau B tetap menutup kepalan tangan Anda?
3. Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang memegang
kendali atau kontrol untuk membuka atau menutup kepalan
tangan?
1. Pertanyaan-pertanyaan pertama dan kedua bervariasi, antara yang bersedia
membuka, dan yang tetap bertahan menutup kepalan tangannya.
2. Pertanyaan ketiga, siapakah yang sesungguhnya memegang kontrol, yang
menutup kepalan tangan atau yang berusaha dengan segala cara untuk
membuka kepalan tangan orang lain? Jawabannya tentu kita sendiri yang
memegang kontrol atas kepalan tangan kita, apakah kita membuka atau
menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing,
sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu.
Teori Kontrol (Dr. William Glasser)
Pemaksaan ada pada saat bujukan Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-
gagal. pilihan baru
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang
GAMBAR APA YANG PERTAMA SEKALI BAPAK/IBU LIHAT?
DISIPLIN
Kebanyakan orang akan menghubungkan kata
disiplin dengan tata tertib, teratur, dan
kepatuhan pada peraturan. Kata ‘disiplin’ juga
sering dihubungkan dengan hukuman, padahal
itu sungguh berbeda, karena belajar tentang
disiplin positif tidak harus dengan memberi
hukuman, justru itu adalah salah satu alternatif
terakhir dan bila perlu tidak digunakan sama
sekali.
Makna Disiplin
JUJUR HARMONIS
Motivasi Perilaku Manusia
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
KONSEKUENSI
HUKUMAN KONSEKUENSI
Bersifat tidak terencana atau tiba-tiba. Anak atau murid Sudah terencana atau sudah disepakati; sudah dibahas
tidak tahu apa yang akan terjadi, dan tidak dilibatkan. dan disetujui oleh murid dan guru. Umumnya bentuk-
Hukuman bersifat satu arah, dari pihak guru yang bentuk konsekuensi dibuat oleh pihak guru (sekolah),
memberikan, dan murid hanya menerima suatu dan murid sudah mengetahui sebelumnya konsekuensi
hukuman tanpa melalui suatu kesepakatan, atau yang akan diterima bila ada pelanggaran. Pada
pengarahan dari pihak guru, baik sebelum atau konsekuensi, murid tetap dibuat tidak nyaman untuk
sesudahnya. Hukuman yang diberikan bisa berupa fisik jangka waktu pendek. Konsekuensi biasanya diberikan
maupun psikis, murid/anak disakiti oleh suatu berdasarkan suatu data yang umumnya dapat diukur
perbuatan atau kata-kata.
HUKUMAN ATAU
TINDAKAN GURU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan
terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah.
3 4
Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin Melalui restitusi, ketika murid berbuat salah, guru akan menanggapi
positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. dengan cara yang memungkinkan murid untuk membuat evaluasi
internal tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki
kesalahan mereka dan mendapatkan kembali harga dirinya.
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Dunia Berkualitas
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
“Semua orang senantiasa berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya dengan berbagai cara. Bila mereka
tidak bisa mendapatkan kebutuhannya dengan cara
yang positif, mereka bisa melanggar peraturan atau
melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai kebajikan”.
5 KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
DUNIA BERKUALITAS KITA
Dunia Berkualitas Anda adalah tempat khusus
dalam pikiran Anda, tempat Anda menyimpan
gambaran representasi dari semua yang Anda
inginkan: bisa berisi orang-orang, hal-hal dan apa
saja yang terbaik dalam hidup Anda dan membuat
Anda merasa bahagia dan terpenuhi kebutuhan
dasar Anda.
POSISI KONTROL
Selesai upacara bendera, ternyata Anto sambil menaiki
kendaraan roda dua baru saja akan masuk gerbang sekolah.
Dengan terburu-buru Anto memarkirkan kendaraannya dan
menghadap guru piket. Dari catatan piket, ternyata Anto
sudah sering terlambat.
Bila Anda sedang piket hari itu, penerapan disiplin apakah
yang akan Anda lakukan untuk kasus Anto? Mengapa?
PENGHUKUM
TEMAN
LIMA POSISI KONTROL
PEMANTAU
MANAJER
“Patuhi aturan saya, atau
PENGHUKUM awas!”
“Kamu selalu saja salah!”
PEMBUAT RASA BEERSALAH “Selalu, pasti selalu yang
terakhir selesai”
MANAJER
“Ibu sangat kecewa sekali dengan
PENGHUKUM kamu”
“Berapa kali Bapak harus
memberitahu kamu ya?”
PEMBUAT RASA BEERSALAH “Gimana coba, kalau orang tua
kamu tahu kamu berbuat begini?”
TEMAN
Di posisi ini murid akan memiliki
penilaian diri yang buruk tentang diri
PEMANTAU mereka, murid merasa tidak
berharga, dan telah mengecewakan
orang-orang yang disayanginya.
MANAJER
“Ayo bantulah, demi bapak ya?”
“Ayo ingat tidak bantuan Bapak
PENGHUKUM
selama ini?”
“Ya sudah kali ini tidak apa-apa. Nanti
PEMBUAT RASA BEERSALAH
Ibu bantu bereskan”.
PEMANTAU
MANAJER
“Apa yang kita yakini?” (kembali ke
PENGHUKUM keyakinan kelas)
“Apakah kamu meyakininya?”
“Jika kamu meyakininya, apakah
PEMBUAT RASA BEERSALAH kamu bersedia memperbaikinya?”
“Jika kamu memperbaiki ini, hal ini
menunjukkan apa tentang dirimu?”
TEMAN “Apa rencana kamu untuk
memperbaiki hal ini?”
“Tindakan apa yang mungkin kamu lakukan agar itu tidak terulang?”