Anda di halaman 1dari 55

MENYEBARKAN

PEMAHAMAN DAN
PENERAPAN
BUDAYA POSITIF
Perkenalan

Merry K. Situmorang, S.Kom,M.Pd


SMK NEGERI 3
PEMATANG SIANTAR
SUMATERA UTARA
Apakah Bapak /Ibu setuju dengan pernyataan
ini ?

PEMBERIAN HUKUMAN DENGAN MEMBERIKAN


HAL POSITIF SEPERTI MEMBACA PENGHARGAAN
HUKUMAN DAPAT
ATAU MEMBERSIHKAN HALAMAN DAPAT
MENDISPLINKAN SEKOLAH DAPAT MENINGKATKAN
ANAK MENINGKATKAN
DISPLIN ANAK
MOTIVASI ANAK
(PERMAINAN) perubahan paradigma
Anda dan teman Anda akan melakukan kegiatan ‘ Cobalah Buka ’. Anda
adalah A , tugas Anda adalah mengepalkan salah satu tangan Anda. Coba
Anda bayangkan bahwa Anda menyimpan sesuatu yang sangat berharga di
dalam kepalan tangan Anda. Anda perlu menjaga benda tersebut sekuat
tenaga Anda karena begitu pentingnya untuk kehidupan Anda. Tugas B
(rekan Anda) , adalah mencoba dengan segala cara untuk membuka kepalan
tangan Anda. Teman Anda B boleh membujuk, menghardik, mengintimidasi, Apa yang terjadi ?
memarahi, menggoda, menggelitik, bahkan menawari Anda uang agar Anda
bersedia membuka kepalan tangan Anda.
apa yang akan terjadi ?
Apakah Anda atau B membuka kepalan tangan Anda? Mengapa, apa
alasan Anda atau B membuka kepalan tangan Anda?
Apakah Anda atau B menutup kepalan tangan Anda? Mengapa, apa
alasan Anda atau B tetap menutup kepalan tangan Anda?

Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang memegang kendali atau


kontrol untuk membuka atau menutup kepalan tangan?
.
perubahan paradigma
TEORI KONTROL

Ilusi guru mengontrol murid.


Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan
bermanfaat.
Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah
dapat menguatkan karakter.
Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.
PERUBAHAN
PARADIGMA
STIMULUS
RESPON-
TEORI
KONTROL
APA ITU
BUDAYA
POSITIF?
BUDAYA POSITIF
ADALAH..........
Nilai-nilai, Keyakinan-keyakinan, dan
Kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang
berpihak pada murid , dapat
berkembang menjadi pribadi yang kritis,
penuh hormat dan bertanggung jawab.
KONSEP INTI BUDAYA POSITIF

Disiplin Positif Nilai-nilai Kebajikan


Keyakinan Kelas
Universal

Kebutuhan Dasar Posisi Kontrol Segitiga Restitusi


Manusia
displin positif
Dalam penerapan disiplin
Disiplin positif
positif ini, anak diajarkan Jadi, disiplin positif
merupakan suatu cara
untuk memahami merupakan salah satu cara
penerapan disiplin tanpa
konsekuensi dari perilaku penerapan disiplin yang
kekerasan dan ancaman bertujuan untuk
mereka. Selain itu, disiplin
yang dalam praktiknya menumbuhkan kesadaran
positif juga mengajarkan
melibatkan komunikasi serta memberdayakan
anak tanggung jawab serta
tentang perilaku yang anak untuk melakukan
rasa hormat dalam
efektif antara orangtua sesuatu tanpa sogokan,
berinteraksi dengan
dan anak. ancaman, maupun
lingkungannya
. hukuman.
Teori Motivasi, Hukuman dan
penghargaan, Restitusi

Motivasi Perilaku Hukuman dan


Manusia Konsekuensi Restitusi
3 Motivasi Perilaku Manusia
Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman

Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang


lain.

Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri
dengan nilai nilai yang mereka percaya.
3 Motivasi Perilaku Manusia
Motivasi Internal
Motivasi Eksternal

Untuk menjadi orang yang


Untuk menghindari Untuk mendapatkan mereka inginkan dan
imbalan atau menghargai diri sendiri
ketidaknyamanan
penghargaan dari dengan nilainilai yang
atau hukuman
orang lain. mereka percaya.
hukuman dan konsekuensi
Dalam menjalankan peraturan
ataupun keyakinan kelas/sekolah,
adakah perbedaan
bilamana ada suatu pelanggaran,
antara hukuman dan
tentunya sesuatu harus terjadi. Untuk
konsekuensi?
itu kita perlu meninjau ulang tindakan
penegakan peraturan atau keyakinan
kelas/sekolah kita selama ini.
Tindakan terhadap suatu pelanggaran
pada umumnya berbentuk hukuman
atau konsekuensi.
hukuman dan konsekuensi

KONSEKUENSI HUKUMAN

Konsekuensi Hukuman adalah


merupakan akibat sesuatu yang
langsung dari suatu dijatuhkan kepada
perbuatan yang pelaku melalui
prosedur keadilan.2
dilakukan
Hukuman atau Konsekuensi?
TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan
terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah.

Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir


di sekolah.

Membersihkan coretan yang dibuatnya di meja tulis.

Berdiri di depan kelas sambil mengangkat kaki satu, karena tidak


bisa menjawab pertanyaan.GURU

Murid diminta bertelanjang kaki sepanjang hari karena tidak


menggunakan sepatu warna hitam sesuai peraturan sekolah

Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol


pada saat belajar.
Hukuman atau Konsekuensi?
HUKUMAN ATAU
TINDAKAN GURU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan
Konsekuensi
terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah.

Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir


Hukuman
di sekolah.

Membersihkan coretan yang dibuatnya di meja tulis. Konsekuensi


Berdiri di depan kelas sambil mengangkat kaki satu, karena tidak
bisa menjawab pertanyaan.GURU Hukuman
Murid diminta bertelanjang kaki sepanjang hari karena tidak
menggunakan sepatu warna hitam sesuai peraturan sekolah Hukuman

Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol Konsekuensi


pada saat belajar.
RESTITUSI

Restitusi adalah proses Restitusi membantu


Restitusi: Sebuah menciptakan kondisi bagi murid menjadi lebih
Pendekatan untuk murid untuk memperbaiki memiliki tujuan,
Menciptakan Disiplin kesalahan mereka, sehingga disiplin positif, dan
Positif mereka bisa kembali pada
memulihkan dirinya
kelompok mereka, dengan
setelah berbuat salah.
karakter yang lebih kuat
Displin Positif akan mendorong murid pada
nilai-nilai Nilai-Nilai Kebajikan yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila
kebajikan
contoh penerapan kegiatan di sekolah

Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan


YME, dan Berakhlak Mulia Berkebhinekaan Global Gotong Royong

Berdoa , bersikap ramah, sopan, mengenal dan menghargai teman berkolaborasi dengan orang lain,
dan menghargai sesama manusia dari suku yang berbeda. menanamkan kepedulian pada hal-
hal yang berkaitan dengan
kepentingan bersama

Mandiri Bernalar Kritis Kreatif

Sebagai contoh, apabila dihadapkan


dalam situasi sulit, seorang siswa dapat cara setiap siswa memperoleh dan memberikan ide yang berbeda dari
dengan tenang mencari solusi sendiri dan memproses informasi serta teman-teman lain dalam suatu proyek,
menghadapi situasi dengan bijak. gagasan mencari inspirasi dan melahirkan
gagasan baru
keyakinan kelas
merupakan metode untuk Dengan adanya keyakinan
menimbulkan kembali disiplin kelas di setiap kelas Jadi Keyakinan kelas adalah
positif yang didasari oleh merupakan kesepakatan
diharapkan dapat
motivasi dari dalam diri.
mewujudkan tujuan kelas kelas yang di yakini bersama
Implementasi keyakinan kelas
dilatarbelakangi, bahwa di yang mandiri guna oleh guru dan murid selama
temukannya beberapa murid menujang pendidikan yang proses pembelajaran
yang masih di ingatkan untuk berorientasi kepada Profil
melakukan tindakan
Pelajar Pancasila.
kebaikan/kedisiplinan.
langkah-langkah dalam membuat keyakinan
kelas
Siswa Menulis Keyakinan yang Mereka Inginkan

Guru dan Siswa Mengulas Keyakinan yang Telah Tertulis. .

Guru dan Siswa Memilah Keyakinan Kelas yang Penting

Mengubah Keyakinan Kelas Menjadi Kalimat Positif

Mengecek dan Menyepakati Keyakinan Kelas


contoh
keyakinan
kelas
5 kebutuhan dasar manusia

Bertahan Kasih sayang Dan


penguasaan
Rasa di terima
Hidup

Kebebasan Kesenangan
5 kebutuhan dasar manusia
Kasih sayang Dan
Bertahan Hidup
Rasa di terima
Penguasaan
kebutuhan psikologi kebutuhan pengakuan
bersifat fisiologis
ingin disukai dan atas kemampuan yang
misalnya kesehatan,
diterima oleh berhubungan dengan
rumah, dan kekuatan untuk
lingkungannya dengan
makanan mencapai sesuatu
baik.

Kebebasan Kesenangan
menyukai hal-hal kebutuhan untuk
yang baru dan mencari kesenangan,
menarik dan suka bermain, dan
mencoba-coba tertawa.
5 posisi kontrol

Pembuat Rasa Bersalah


Penghukum Teman

Pemantau Manajer
indikator posisi penghukum
bicara dengan nada keras, menunjuk-nunjuk,

Berkacak pinggang, membentak, dan terlihat sangat


emosional

Hukuman fisik maupun verbal akan diberikan kepada


murid tersebut.
Mengakibatkan murid menjadi dendam, marah,
malu, tidak suka, dan dampak negatif lainnya.
indikator posisi pembuat rasa bersalah
Guru bicara dengan nada cenderung lembut, tenang,
namun kata-katanya menyalahkan murid.,

Guru akan mengatakan pernyataan bahwa guru


'menderita' akibat perbuatannya.

Akibatnya murid akan merasa bersalah, rendah diri,


dan menarik diri lingkungan pergaulannya
Posisi Teman
indikator posisi teman
Guru bicara dengan ramah, cenderung bersendau gurau
untuk menghangatkan suasana.,

Tercipta hubungan yang akrab namun menyebabkan


murid tergantung pada 1 orang (ketergantungan),
tidak mandiri, dan tidak bisa berpikir untuk dirinya
sendiri.
Posisi Pemantau/Monitr
indikator posisi pemantau
Guru bersuara datar, tidak emosional, tidak bersendau
gurau, serta mengarahkan murid pada peraturan dan
konsekuensi.

Guru harus selalu memantau saat murid diberikan


sanksi. Akibatnya murid mematuhi peraturan karena
menghindari konsekuensi dan ingin mendapatkan
reward atau penghargaan saja bukan karena
kesadaran diri.
Posisi Manager
indikator posisi manajer
Guru bersuara netral, tidak bernada tinggi, tidak
emosional, dan juga tidak terlalu ramah.

Guru dengan tulus mengajukan pertanyaan-


pertanyaan bermakna yang akan membuka pikiran
murid. .
Guru membimbing murid untuk memecahkan masalahnya
sendiri. Akibatnya murid menjadi mandiri, bertanggung jawab,
dan dapat memecahkan masalahnya sendiri.
Untuk menumbuhkan budaya positif di
kelas dan di sekolah maka posisi guru
sangat sentral. Untuk itu guru harus dapat
menempatkan dirinya pada posisi yang
tepat, khususnya saat menghadapi murid
bermasalah di kelas.
Posisi manajer adalah posisi yang paling
ideal.
segitiga restitusi

Menstabilkan Validasi tindakan Menanyakan


identitas. yang salah keyakinan
tahapan segitiga restitusi
Menstabilkan Validasi Tindakan Menanyakan
identitas yang salah Keyakinan

"Setiap orang pasti "Kamu tentu punya "Keyakinan kelas apa


pernah melakukan alasan mengapa yang telah kita
kesalahan" melakukan ini" sepakati"

"Kamu bukan satu- "Adakah cara yang lebih


"Kamu ingin menjadi
satunya yang pernah efektif untuk
orang seperti apa ?"
mendapatkan apa yang
melakukan ini"
kamu butuhkan
Aksi
nyata
Keyakina kelas ini dilaksanakan di Kelas XI PPL 1 SMK Negeri 3
Pematang Siantar Sumatera Utara.
Sebelum eksekusi pembuatan keyakinan kelas, guru
memaparkan kepada murid apa itu keyakinan kelas dan apa
fungsinya.
Keyakinan kelas adalah : metode untuk menimbulkan kembali
disiplin positif yang didasari oleh motivasi dari dalam diri.

Fungsi dan kegunaan keyakinan kelas adalah : sebagai


pengendalian diri, agar siswa juga belajar untuk bersikap di
sekolah maupun di rumah.
Keyakinan kelas harus disepakati bersama, tanpa adanya
paksaan dari semua anggota kelas.
Teknik dalampelaksanaan keyakinan kelas yang kami lakukan
adalah
Guru memandu murid untuk mengeluarkan pendapat
masing-masing untuk dijadikan keyakinan kelas, akan
tetapi murid masih terlihat malu-malu mengeluarkan
pendapatnya sehingga guru membagikan kertas pot it,
dimana siswa bisa lebih leluasa menulis buah pikirannya.
Seteal itu guru memandu siswa untuk mengumplkan dan
menempelkan kertas pot it tersebut di dingding depan
kelas. Guru membaca semua kertas yang di Kumpulan dan
menyaring 10 kalimat yang mereka tulis dan terdapat
banyak kalimat yang sama.
GURU MENJELASKAN TENTANG KEYAKINAN KELAS
GURU MEMBAGIKAN KERTAS POT IT
MURID MENULIS KEYAKINAN KELAS
MURID MENEMPEL KERTAS YANG MEREKA TULIS
GURU MEMBACA SEMUA KERTAS YANG TERTEMPEL DAN MENYARING 10 KALIMAT
GURU BERSAMA-SAMA DENGAN MURID MEMBUAT KALIMAT POSITIP
FOTO BERSAMA DI KEYAKINAN KELAS
UMPAN BALIK
KESIMPULAN

KAYAKINAN KELAS XI PPL 1


1. DISIPLIN
1. Piket KALIMAT 2. Berdoa sebelum dan sesudah
2. Berdoa sebelum dan sesudah POSIIF pembelajaran
pembelajaran 3. Menjaga kebersihan dan
3. Tidak ada rebut saat ada guru
4. Ialarang bermain HP dalam jam
melaksanakan piket sesuai
Pelajaran jadwal
5. Datang kekelas tepat waktu 4. Menjaga sopan santun
6. Tidak keluar kelas sat jam 5. Tidak diperbolehkan membuly
Pelajaran
7. Tidak memotong pembicaraan
6. Melakukan tata tertib sekolah
8. Memakai seragam sekolah 7. Tidak diperbolehkan
sesuai jadwal menggunakan HP tanpa seijin
9. Tidak membuly guru
10. Tidak mengerjakan PR di sekolaH
8. Toleransi
TEPUK TANGAN YANG MERIAH DENGAN KEYAKINAN KELAS YANG DISEPAKATI
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai