Anda di halaman 1dari 19

PENGIMBASAN_MO

DUL 1.4
BUDAYA
POSITIF
ERNAH, S.Pd
UPT SDN 177 PINRANG
Konsep Budaya positif
Kebutuhan Dasar
Disiplin Positif
Manusia

Teori Motivasi Posisi Kontrol

Keyakinan Kelas Segitiga Restitusi


• Disiplin Positif
• Disiplin diri adalah pendekatan mendidik anak untuk
melakukan kontrol diri dan pembentukan kepercayaan
diri. Disiplin diri bagaimana kita mengontrol diri,
mengusai diri untuk memilih tindakan-tindakan yang
akan kita lakukan yang mengacu pada nilai-nilai yang
kita hargai.

• Disiplin Positif merupakan suatu cara penerapan disiplin


tanpa kekerasan dan ancaman. jadi ketika kita
mendisiplinkan murid dengan memberikan hukuman
maka itu tidak termasuk disiplin positif
2. Teori Motivasi
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3
motivasi perilaku manusia

1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman

Ini adalah tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia. Biasanya


orang yang motivasi perilakunya untuk menghindari hukuman atau
ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya
tidak melakukannya? Sebenarnya mereka sedang menghindari
permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh pada mereka
secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka,
bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat
eksternal
2. Teori Motivasi
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3
motivasi perilaku manusia
2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain

Satu tingkat di atas motivasi yang pertama (untuk menghindari ketidak


nyamanan/hukuman) disini orang berperilaku untuk mendapatkan
imbalan atau penghargaan dari orang lain. Orang dengan motivasi ini
akan bertanya, apa yang akan saya dapatkan apabila saya
melakukannya? Mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan
pujian dari orang lain yang menurut mereka penting dan mereka letakkan
dalam dunia berkualitas mereka. Mereka juga melakukan sesuatu untuk
mendapatkan hadiah, pengakuan, atau imbalan. Motivasi ini juga bersifat
eksternal.
2. Teori Motivasi
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3
motivasi perilaku manusia

3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri


sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya

Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang yang
seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sesuatu karena
nilai-nilai yang mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya
karena mereka ingin menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang
mereka yakini tersebut. Ini adalah motivasi yang akan membuat
seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi berperilakunya
bersifat internal, bukan eksternal.
tujuan disiplin positif
Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan motivasi yang ketiga pada murid-
murid kita yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri
sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Ketika murid-murid kita memiliki
motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka
panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah.
Mereka akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena
mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara kita sebagai guru untuk menanamkan
disiplin positif yang positif ini kepada murid-murid kita? yaitu dengan program
disiplin positif yang dinamakan Restitusi
konsep disiplin
konsep disiplin identitas konsep disiplin identitas
gagal sukses

HUKUMAN KONSEKUENSI RESTITUSI

• Menyakitkan • Murid belajar taat dan • Murid belajarmemecahkan


• Tidak nyaman menghormati aturan masalah
• Murid akan marah, merasa • Murid dibuat tidak nyaman • Murid mendapatkan pengutan
bersalah, dan rendah diri. • Penguatan bertahan dalam • Murid akan menghormati
• Murid akan tersakiti jangka waktu pendek dirinya dan orang lain.
• Murid akan menyembunyikan • Memerlukan monitoring • Murid belajar bertanggung
kesalahan jawab
Hukuman dan disiplin adalah dua pendekatan yang berbeda dalam mengelola perilaku anak atau murid di
lingkungan pendidikan. Hukuman bersifat tidak terencana atau tiba-tiba, di mana anak atau murid tidak tahu apa
yang akan terjadi, dan tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Hukuman ini bersifat satu arah, dengan
pihak guru memberikan hukuman tanpa melibatkan murid dalam kesepakatan atau pengarahan sebelum atau
sesudahnya. Hukuman dapat berupa fisik atau psikis, dan seringkali membuat anak merasa disakiti oleh tindakan
atau kata-kata guru.
Di sisi lain, disiplin dalam bentuk konsekuensi adalah pendekatan yang lebih terencana dan melibatkan kesepakatan.
Konsekuensi telah dibahas dan disetujui oleh murid dan guru sebelumnya. Umumnya, bentuk-bentuk konsekuensi
dibuat oleh pihak sekolah, dan murid sudah mengetahui konsekuensi yang akan mereka terima jika melanggar
aturan. Konsekuensi biasanya didasarkan pada data yang dapat diukur, seperti ketika murid tidak menyelesaikan
tugasnya tepat waktu atau terlibat dalam perilaku yang mengganggu pembelajaran.
Pentingnya konsekuensi adalah bahwa mereka memberikan murid kesempatan untuk memahami dan memperbaiki
perilaku mereka. Guru senantiasa memantau murid untuk memastikan aturan dan konsekuensi diikuti. Ini
menciptakan lingkungan yang lebih terstruktur dan mendidik, di mana murid belajar tanggung jawab dan
konsekuensi dari tindakan mereka.
Dihukum oleh penghargaan

• pengaruh jangka panjang dan


pendek
• Tidak efektif
• merusak hubungan
• mengurangi ketepatan
• menurunkan kualitas
• Menghukum
• Motivasi Intrinsik
3. keyakinan kelas
Mengapa keyakinan kelas, mengapa tidak peraturan kelas
saja?

Keyakinan Kelas Keyakinan kelas


karena Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat
adalah salah satu disiplin positif yang
untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya
bisa kita terapkan dalam membangun
sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa
budaya positif di kelas. dengan adanya
makna. Murid-murid pun demikian, mereka perlu
keyakinan kelas di setiap kelas
mendengarkan dan memahami arti sesungguhnya tentang
diharapkan dapat mewujudkan tujuan
peraturan- peraturan yang diberikan, apa nilai-nilai
pendidikan yang beriorentasi kepada
kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan
Profil Pelajar Pancasila Keyakinan elas
utamanya, dan menjadi tidak tertarik, atau takut sehingga
berupa pernyataan-pernyataan universal
hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan-
yang dibuat dalam kalimat positif.
peraturan yang mengatur mereka
tanpa memahami tujuan mulianya.
Pembentukan Keyakinan Kelas

• Bersikap lebih abstrak dari pada peraturan


• Berupa pernyataan-pernyataan universal
• Tidak terlalu banyak
• Senantiasa dibuat dalam bentuk positif
• Sesuatu yang bisa diterapkan di lingkungan kelas
• Adanya keterlibatan semua warga kelas
• Diletakkan diding kelas
4. kebutuhan dasar manusai
5 Kebutuhan Dasar Manusia 2.Kasih sayang dan Rasa Diterima
menurut Dr. William Glasser (Kebutuhan untuk Diterima)
Kebutuhan untuk disayangi dan diterima
1.kebutuhan bertahan hidup meliputi kebutuhan akan hubungan dan
Kebutuhan bertahan hidup (survival) adalah koneksi sosial, kebutuhan untuk memberidan
kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk menerima kasih sayang dan kebutuhan untuk
bertahan hidup misalnya kesehatan, rumah, merasa menjadi bagian dari suatu kelompok.
dan makanan. Kebutuhan biologis sebagai Kebutuhan ini juga meliputi keinginan untuk
bagian dari proses reproduksi termasuk tetap terhubung dengan orang lain, seperti
kebutuhan untuk tetap bertahan hidup. teman, keluarga, pasangan hidup, teman kerja,
Komponen psikologis pada kebutuhan ini binatang peliharaan, dan kelompok dimana
meliputi kebutuhan akan perasaan aman kita tergabung
4. kebutuhan dasar manusai
5 Kebutuhan Dasar Manusia 4. Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan)
menurut Dr. William Glasser Anak-anak dengan kebutuhan kebebasan yang
tinggi menginginkan pilihan, mereka perlu
banyak bergerak, suka mencoba-coba, tidak
3. Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas
terlalu terpengaruh orang lain dan senang
Kemampuan)
mencoba hal baru dan menarik.
Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan
untuk mencapai sesuatu, menjadi
5. Kesenangan (Kebutuhan untuk merasa
kompeten ,menjadi terampil, diakui atas
senang)
prestasidan keterampilan kita, didengarkan dan
Kebutuhan akan kesenangan adalah kebutuhan
memiliki rasa harga diri. Kebutuhan ini meliputi
untukmencari kesenangan, bermain,dan
keinginan untuk dianggap berharga, bisa
tertawa.
membuat perbedaan, bisa membuat pencapaian,
kompeten,diakui, dihormati
5. posisi kontrol
5. posisi kontrol
6. segitiga restitusi
Menurut Gossen. Segitiga Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid
untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada
kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai