Anda di halaman 1dari 3

1.

Sejauhmana Pemahaman Anda tetang konsep-konsep inti yang telah anda pelajari di modul ini, yaitu
disiplin positif, teori control, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi control, kebutuhan
dasar manusia, keyakinan kelas dan segitiga restiusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk anda dan
diluar dugaan?
Jawab :
Disipilin Positif : Kemampuan mengontrol dan menguasai diri sendiri untuk memilih dan melakukan
tindakan yang mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal yang mereka percayai sebagai bentuk
tanggungjawab tanpa perintah dari orang lain (motivasi Ekstrinsik).
Teori Kontrol : setiap tindakan yang kita lakukan memiliki tujuan dan kita hanya bisa mengontrol diri
sendiri, kita tidak bisa mengkontrol orang lain.
Teori Motivasi : (Diane Gossen) Menghindari Ketidaknyamanan dan Hukuman, Mendapakan Imbalan
atau penghargaan dari orang lain dan menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri
dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Dari ketiga teori tersebut menghindari ketidaknyaman dan
hukuman merupakan tingkat yang paling rendah dari motivasi manusia dan motivasi menjadi orang
yang merka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya merupakan
motivasi yang akan membuat seseorang memiliki disiplin positif.
Hukuman dan Penghargaan : Hukuman : Bentuk pengendalian perilaku seseorang yang tidak
terencana/tiba-tiba, bersifat satu arah dan bentuk hukuman bersifa fisik/psikis/perbuatan kata-kata
yang dapat menciptakan identitas gagal. Penghargaan : Bentuk pengendalian perilaku seseorang
dengan suatu benda atau peristiwa yang diinginkan sebagai syarat untuk melakukan suatu tindakan
yang diinginkan.
Posisi Kontrol : Penghukum, Pembuat merasa bersalah, teman, pemantau, dan manajer.
Kebutuhan Dasar manusia : Kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan setiap manusia yaikni ada
kebutuhan fisologi dan psikologis, kebutuhan bertahan hidup (fisologis), kasih saying dan rasa
diterima, penguasaan (Pengakuan atas kemampuan), kebebasan (kebutuhan akan pilihan) dan
kesenangan (kebutuhan untuk merasa senang).
Keyakinan Kelas : Nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati secara tersurat dan tersirat sebagai
bentuk nilai-nilai keselamatan yang memiliki makna untuk memotivasi diri seseorang (Motivasi
Intrinsik) yang memiliki tujuan mulia.
Segitiga Restitusi : Proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan yang mereka
lakukan sehingga bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat. Tahapan
segitiga restitusi ; menstabilkan identitas, memvalidasi tindakan yang salah dan menanyakan
keyakinan kelas.
2. Perubahaan apa yang terjadi pada cara berpikir anda dalam menciptakan budaya positif di kelas
maupun sekolah anda setelah mempelajari modul ini.
Jawab :
Setelah mempelajari modul ini, Dalam penerapan
 Budaya positif di sekolah memerlukan kolaborasi yang kuat dari semua warga sekolah baik
siswa, guru, dan kepala sekolah dengan melakukan curah pendapat berdasarkan nilai-nilai
kebajikan universal yang diyakini dan disepakati sebagai bentuk menumbuhkan motivasi
intrisik dari diri kita.
 Perubahan posisi control saya sebagi guru bergeser dari posisi pemantau menjadi manajer,
karena saya sadar bahwa dalam memberikan tindakan kepada siswa posisi kita bukan sebagai
penghukum, namun memberikan ruang untuk menyadari atas kesalahan-kasalahan yang siswa
lakukan sesuai keyakinan kelas yang telah disepakati bersama sehingga akan mewujudkan
disiplin positif kepada murid saya.
3. Pengalaman seperti apakah yang pernah anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam
modul Budaya positif baik di lingkup kelas maupun sekolah.
Jawab :
 Ketika membuat keyakinan kelas yang akan disepakati bersama, siswa lebih antusias dalam
melakukan curah pendapat terhadap nilai-nilai kebajikan universal yang akan disepakati
sebagai bentuk mewujudkan budaya positif di sekolah.
 Menerapkan Segitiga Restitusi dalam menangai masalah disekolah. Penerapan ini memberikan
dampak positif terhadap siswa yang melakukan kesalahan, karena kita memberikan
kepercayaan kepada siswa untuk menemukan solusi dari permasalahan yang mereka lakukan
dengan berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang telah disepakti sebelumnya, sehingga murid kan
jujur dan bertanggungjawab terhadap masalah yang mereka lakukan sehingga tanpa paksaan
akan mengubah prilakunya sendiri tanpa ada paksaan dari guru karena telah menyepakati
keyakinan kelasnya.

4. Bagaimanakah perasaan anda ketika mengalami hal-hal tersebut?


Jawab.
Saya merasa senang dengan respon positif siswa atas Nilai-nilai kebajikan yang telah disepakati
bersama untuk menerapkannya. Hal ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan disiplin positif
siswa sehingga budaya positif yang akan dilakukan disekolah akan terwujud. Dan ketika timbul perilaku
siswa yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan yang telah disepakai saya tertantang untuk
menerapkan segitiga restitusi sebagai langkah untuk menangai masalah tersebut.

5. Menurut anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang
sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
Jawab :
Menurut saya, hal-hal yang sudah baik dalam penerapannya di kelas dan lingkungan sekolah adalah
nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati bersama sebagai bentuk keyakinan untuk
menumbuhkan disiplin positif. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki adalah posisi control guru yang
selama ini sebagai penghukum, membuat merasa bersalah, teman untuk mengubahnya menjadi posisi
control manejer, karena posisi control inilah yang mampu mewujudkan siswa merdeka, mandiri dan
bertanggungjawab.

6. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi control, posisi
manakah yang paling sering anda pakai, dan bagaimana perasaan anda saat itu? Setelah mempelajari
modul ini, posisi apa yang anda pakai dan bagaimana perasaan anda sekarang? Apa perbedaannya?
Jawab :
Sebelum mempelajari modul ini, posisi yang biasa saya lakukan untuk menyelesaikan masalah adalah
dengan menerapkan posisi control membuat merasa bersalah dan pemantau. Karena pada posisi ini
saya biasanya memberikan control kepada siswa dengan bahasa yang halus namun memberikan efek
menyakitkan bagi siswa dan memberikan hukuman sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Hal ini
anak akan takut dan menghidari hukuman, meskipun dilain waktu anak tersebut akan mengulangi lagi
perbuatan yang mereka lakukan. Setelah mempelajari modul ini, saya mengetahui bahwa untuk
menyelesaikan masalah siswa sebagainya saya memposisikan saya sebagai control manajer. Karena
posisi ini siswa akan berbuat bersama dan mempertanggungjawabkan perilakunya dan akan
mendukung menemukan solusinya sendiri atas permasalahannya sendiri sehingga mampu
mewujudkan disiplin positif sesuai dengan nilai-nilai kebajikan yang telah disepakati bersama.

7. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi
permasalahan murid anda? Jika iya, tahap mana yang anda praktekkan dan bagaimana anda
mempraktekkannya?
Jawab :
Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi
permasalahn siswa. Tahap yang saya lakukan hanya validasi tindakan yang salah. Kemudian saya tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan solusinya sendiri atas masalah yang
dihadapi. Siswa hanya menerima pilihan solusi yang saya berikan.
8. Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adalah hal-hal lain yang menurut anda
penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik dilingkungan kelas maupun
sekolah?
Jawab :
Menurut saya, hal-hal lain yang saya anggap penting untuk menciptakan budya positif dikelas dan
lingkungan sekolah yaitu kolaborasi yang harus dilakukan oleh semua warga sekolah mulai dari siswa,
guru, kepala sekolah, orang tua dan komite sekolah. Kolaborasi yang baik akan mengundang datanya
kontribusi dari semua pihak sehingga nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakai sebagai
bentuk menumbuhkan disiplin positif disekolah akan terwujud sehingga dapat mewujudkan budaya
positif di lingkungan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai