Anda di halaman 1dari 11

contoh nilai nilai kebajikan dari 6 institusi/ organisasi : 

Profil Pelajar Pancasila yakni Beriman dan


bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Berkebinekaan
Global, Bergotong Royong dan Kreatif. IBO Primary Years Program (PYP). yakni sikap Murid : Toleransi,
Rasa Hormat, integritas, Mandiri, Menghargai, Antusias, Empati, Keingintahuan, Kreativitas, Kerja
sama, Percaya diri, Komitmen. Sembilan Pilar Karakter (Indonesia Haritage Foundation/IHF).

Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya. Kemandirian dan tanggun jawab, Kejujuran ( Amanah),
Diplomatis, Hormat dan santun, Dermawan, suka menolong dan gotong royong, Percaya diri, kreatif
dan pekerja keras, kepemimpinan dan keadilan,  Baik dan Rendah hati, Toleransi, Kedamain dan
kesatuan. The Seven Essential Virtues Bulding Moral Intelegence. yakni empati, suara hati, kontrol
diri, Rasa Hormat, keabaikan, toleransi dan keadilan. The Virtues Project ( Proyek Nilai- nilai
kebajikan) diantaranya : peduli, rajin, integritas, rasa hormat, keterusterangan, keberanian,
kebahagiaan, dll.

 2.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi. 

Diane Gossen menyebutkan ada 3 motivasi perilaku yaitu 1. untuk menghindari ketidaknyamanan
atau hukuman. ini merupakan tingkatan motivasi perilaku paling rendah karena dia akan bertanya
apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukanya. 2. untuk penghargaan atau imbalan dari orang
lain. 

Motivasi ini tentunya lebih baik setingkat dari pada yang pertama , dia akan berperilaku agar
mendapatkan penghargaan atau imbalan  dari orang lain dan yang ke3. untuk menjadi orang yang
mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya, pada motivasi
ini orang akan bertanya akan menjadi seperti apa saya jika melakukanya. Ini merupakan motivasi
tingkatan paling tinggi dan palin baik karena motivasi ini merupakan motivasi instrinsik yang dampak
nya jangka panjang dan akan dapat konsisten di lakukan. 

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka,
dengan penerapan restitusi tidak membuat psikologi murid menjadi tertekan akan tetapi di perkuat
agar murid tersebut dapat memperbaiki masalahnya dan tetap dapat menyatu dengan kelompoknya
tanpa ada rasa minder dengan teman-temanya. 

Hukuman dengan restusi sangatlah berbeda, pada hukuman siswa memiliki tekanan psikologi karena
membuat anak semakin lebih merasa bersalah dan antara masalah yang di buat dengan hukuman
yang di berikan tidak relevan bahkan cendrung menyakiti pisik maupun psikis anak, untuk itu dalam
pendidikan di era sekarang ini sangat di anjurkan menerapkan restitusi dalam menangani setiap
permasalahan yang telah di lakukan anak agar si anak dapat terus memperbaiki segala kesalahanya.
Berikut ini merupakan Hasil Eksplorasi Konsep yang saya buat sebagai
bagian dari tugas modul 1.4.a.4.Eksplorasi Konsep dalam pembelajaran
Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem

Dalam kegiatan Eksplorasi Konsep kali ini, CGP diajak menyimak bahan


ajar pada LMS, menjawab pertanyaan-pertanyaan, menuliskan gagasan,
mencurahkan pengalaman, dan harapan yang ingin dicapai.
Pada Bagian Eksplorasi konsep Budaya positif yang dipelajari melalui LMS
terdiri dari beberapa bagian yaitu :
2.1. Perubahan Paradigma -Stimulus Respon lawan  Teori Kontrol
Tujuan pembelajaran topik ini, CGP dapat memahami miskonsepsi tentang
kontrol dan selanjutnya mengadakan perubahan paradigma stimulus-
respon menjadi teori kontrol. CGP juga  melakukan refleksi atas penerapan
praktik disiplin yang dijalankan di sekolahnya.

2.2. Arti Disiplin dan 3 Motivasi Perilaku Manusia


Tujuan pembelajaran topik ini, CGP dapat memahami konsep disiplin
positif dihubungkan dengan teori motivasi perilaku manusia, serta konsep
motivasi internal dan eksternal.

2.3. Keyakinan Kelas, Hukuman dan Penghargaan


Tujuan pembelajaran topik ini, CGP dapat memahami pentingnya memiliki
keyakinan kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas,
yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau
permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas, yang pada akhirnya akan
menciptakan budaya positif. 

2.4. Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia


Tujuan pembelajaran topik ini, CGP memahami bahwa setiap tindakan
murid dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yang berbeda-
beda dan agar menjadi individu yang selamat dan bahagia, kebutuhan
dasar harus terpenuhi secara positif. CGP memahami bahwa kebutuhan
dasar dapat dipenuhi dengan cara positif atau negatif oleh karena itu peran
guru adalah memberdayakan anak agar dapat memenuhi kebutuhannya
secara positif.

2.5  Lima (5) Posisi Kontrol 


Tujuan pembelajaran topik ini, CGP dapat melakukan refleksi atas praktik
disiplin yang dijalankan selama ini dan dampaknya untuk murid-muridnya.
CGP dapat mengetahui dan menerapkan disiplin restitusi di posisi Monitor
dan Manajer agar dapat menciptakan lingkungan positif, aman, dan
nyaman dan dapat menghasilkan murid-murid yang lebih mandiri, merdeka,
dan bertanggung jawab.

2.6 - Segitiga Restitusi


Tujuan pembelajaran topik ini, CGP memahami dan menerapkan restitusi
melalui tahapan dalam segitiga restitusi sebagai salah satu cara
menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif
di sekolah agar menjadi murid merdeka.

Berikut ini beberapa pertanyaan dan jawaban yang saya berikan pada LMS.
Tugas 2.1
Setelah membaca tentang ilusi kontrol dan perubahan paradigma stimulus
respon ke teori kontrol, adakah bagian yang masih mengganjal atau belum
Anda pahami?
Apakah Anda meyakini bahwa tepat untuk meminta murid menyesuaikan
diri dengan keinginan Anda, dan bahwasanya adalah tanggung jawab Anda
untuk memaksa murid demi suatu kebaikan, adakah cara lain?   

Jawaban :
1. Yang mengganjal bagi saya adalah bagaimana kita sebagai seorang
guru dalam lingkungan sekolah yang beragam dapat menerapkan teori
kontrol dalam suatu kelas secara efektif, sementara kelas yang diampu
tersebut dikelola oleh berbagai guru yang sebagian besar masih menganut
paradigma stimulus respon. 
2. Sebelum mengikuti CGP saya meyakini bahwa tugas guru untuk
mengontrol siswa dan melakukan suatu tindakan yang dianggap benar oleh
guru sesuai aturan-aturan yang ditetapkan sekolah. Namun setelah ikut
kegiatan CGP dan membaca tentang ilusi kontrol dan teori kontrol saya
tidak meyakini bahwa murid harus menyesuaikan diri dengan keinginan
kita, serta tidak mungkin memaksa murid untuk mengikuti keinginan kita.
Cara lain yang bisa ditempuh adalah guru harus menjadi teladan dalam
mengembangkan budaya positif serta mampu menjadi pemimpin dalam
mengontrol siswa sehingga siswa akan memahami dan mampu melakukan
perubahan atas kesadaran diri sendiri, bukan karena tekanan/paksaan.

Tugas 2.2 (1)


Sekarang, mari pikirkan tentang diri Anda sendiri. Anda sekarang mengikuti
Program Guru Penggerak, mengapa Anda mengikuti program ini? Apakah
bila Anda tidak mengikuti program ini, akan ada hal yang menyakitkan yang
akan terjadi pada Anda? Apakah ada hadiah atau penghargaan setelah
Anda mengikuti program ini? Atau apakah Anda mengikuti program ini
karena Anda ingin menjadi seorang guru dengan nilai-nilai yang Anda
yakini, misalnya menjadi seorang guru pemelajar?  Apa dampak ketiga
motivasi tersebut pada diri Anda sebagai calon guru penggerak? Yang
mana motivasi yang paling akan berdampak jangka panjang dan membuat
Anda terus bersemangat secara internal?
Mungkin pada awalnya motivasi Anda mengikuti program ini karena ingin
mendapat penghargaan. Namun seiring Anda mengikuti program ini dan
kemudian menikmatinya, mungkinkah motivasi Anda akan berubah menjadi
sebuah pemahaman untuk menjadi guru dengan nilai-nilai yang Anda
yakini? Bila itu terjadi, apa dampaknya pada diri Anda?

Jawaban :
Motivasi saya mengikuti program guru penggerak adalah karena keinginan
dari diri sendiri untuk mengembangkan diri, menambah wawasan dan
pengetahuan sehingga memberikan kebermanfaatan untuk diri dan orang
lain di sekitar saya. Seiring berjalannya waktu, pembelajaran dan ilmu yang
diperoleh melalui program CGP ini sangatlah luar biasa berarti, melalui
pembelajaran ini banyak pengetahuan yang mampu mengubah mainset
saya, saya sangat beryukur dapat mengikuti program ini dan menambah
motivasi saya untuk dapat lebih meningkatkan kompetensi sehingga
nantinya mampu melakukan perubahan yang bermanfaat bagi lingkungan
sekolah khususnya mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan diminati oleh siswa.

Tugas 2.2 (2)


Sebagai seorang guru, saat Anda hadir mengajar di kelas tepat waktu,
motivasi apakah yang mendasari tindakan Anda? Apakah Anda datang
tepat waktu karena tidak ingin ditegur oleh atasan Anda  dan kemudian
mendapat surat peringatan (menghindari ketidaknyamanan dan hukuman)
atau Anda ingin mendapatkan pujian dari atasan Anda dan mendapat
penghargaan sebagai karyawan atau guru berprestasi? (mendapatkan
imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau Anda ingin menjadi orang
yang menghargai waktu, menghargai diri Anda sendiri sebagai teladan bagi
murid-murid Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai guru akan
dicontoh oleh murid-murid Anda (menghargai nilai-nilai diri sendiri).
Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda? Atau bahkan
kombinasi dari dua motivasi, atau bahkan ketiga-tiganya?

Jawaban : 
Motivasi saya hadir di kelas tepat waktu adalah saya ingin menjadi orang
yang menghargai waktu, menghargai diri sendiri, sebagai teladan bagi
murid-murid, karena saya percaya tindakan guru akan dicontoh oleh murid.

Tugas 2.2 (3)


Bila di sekolah Anda tidak ada peraturan yang mengharuskan guru datang
tepat waktu dan tidak ada surat teguran bagi guru yang datang terlambat,
dan tidak ada atasan yang memuji Anda, apakah Anda akan tetap datang
tepat waktu untuk mengajar murid-murid Anda?  Jelaskan alasan Anda.

Jawaban : 
Meskipun tidak ada teguran/hukuman dan tidak ada penghargaan, saya
tetap akan datang tepat waktu untuk mengajar karena saya menyadari
bahwa menghargai waktu dan melaksanakan tugas mengajar sesuai
jadwal merupakan bentuk tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban. Selain itu saya juga menyadari bahwa guru harus mampu
menjadi teladan bagi murid-muridnya, jika guru disiplin memanfaatkan
waktu maka diharapkan dapat dicontoh oleh siswa untuk membiasakan diri
menghargai waktu.

Tugas 2.2 (4)


Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi tadi, motivasi manakah yang saat
ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid Anda di sekolah?
Jelaskan!

Jawaban : 
Motivasi yang mendasari prilaku murid - murid saya saat ini lebih banyak
karena keinginan untuk menghindari ketidaknyaman dan hukuman dari
pihak sekolah serta belum nampak tercipta kesadaran dari diri siswa itu
sendiri untuk disiplin, namun sebagian murid (sebagian kecil) telah
menunjukkan kesadaran diri untuk disiplin positif.

Tugas 2.2 (5)


Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin
positif pada murid-murid anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-
murid Anda?
BACA JUGA

 Kedudukan dan Fungsi Pendidikan Kemuhammadiyahan


 Pendaftaran KIP Kuliah 2023
 Contoh Pertanyaan wawancara Guru Penggerak
Jawaban : 
Strategi yang saya terapkan adalah menjadi teladan bagi siswa misalnya
datang tepat waktu saat mengajar, bersikap ramah dengan pembiasaan
senyum salam sapa, sabar dalam menghadapi segala perilaku siswa,
menjalin komunikasi yang baik dengan siswa agar terjalin kedekatan satu
sama lain. Dari strategi yang saya terapkan ini hasilnya adalah siswa saya
selalu hadir tepat waktu bahkan bisa lebih awal sebelum saya hadir di
kelas.

Tugas 2.2 (6)


Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda berusaha tanamkan pada murid-murid
Anda di kelas dan sekolah Anda?

Jawaban : 
Nilai-nilai kebajikan yang saya tanamkan pada murid-murid di kelas dan di
sekolah yaitu disiplin, jujur, prilaku iman dan taqwa, gotong royong,
tanggung jawab, mandiri, saling menghormati, menghargai diri sendiri
orang lain dan lingkungan.

Tugas 2.3
Pilihlah salah satu POIN yang berisi pernyataan atau cerita yang paling
menarik atau menantang untuk Anda. Tuliskan tanggapan Anda terhadap
pernyataan yang Anda pilih tersebut, kemudian berilah minimal 2
tanggapan atas jawaban/tanggapan rekan Anda.

Jawaban : 
Pernyataan yang menarik bagi saya adalah “Penghargaan Menghukum”.
Pada dasarnya Pemberian penghargaan dalam suatu kegiatan akan
menimbulkan persaiangan. Dalam sebuah persaingan pasti akan timbul
menang kalah, berhasil atau belum berhasil. Untuk yang berhasil akan
mendapat penghargaan dan yang belum berhasil otomatis akan mendapat
hukuman (Terutama hukuman dari diri sendiri berupa kekecewaan karena
tidak berhasil mendapat penghargaan). Dengan kata kain dampak
pemberian penghargaan adalah menghukum untuk yang tidak memperoleh
penghargaan. Keadaan ini tentunya sangat tidak efektif karena dapat
merurusak hubungan dan menimbulkan emosi negatif.

Tugas 2.4 (Tugas Mandiri 4)

Dalam lingkaran di bawah ini, buatlah gambar atau kata-kata yang


menggambarkan hal-hal yang Anda miliki dalam Dunia Berkualitas Anda
saat ini. 

Untuk membantu Anda, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

 Siapakah orang-orang yang paling penting dalam hidup Anda? 


 Nilai-nilai kebajikan apa yang terpenting dalam hidup Anda? 
 Kalau Anda menjadi orang yang ideal, karakter atau sifat apa yang
Anda paling inginkan ada pada diri Anda? 
 Apa pencapaian Anda yang Anda sangat banggakan? 
 Apa pekerjaan ideal bagi Anda?
 Ceritakan bagian perjalanan hidup Anda, dimana Anda merasa itulah
titik puncak hidup Anda? 
 Apa yang paling bermakna dalam hidup Anda?     

Jawaban : 
1). Orang-orang yang paling penting dalam hidup saya adalah keluarga 
2). Nilai-nilai kebajikan yang penting dalam hidup saya adalah iman dan
takwa, Kesehatan, tanggung jawab, kejujuran, disiplin, saling menghormati
dan menghargai, kemandirian. 
3). Sifat / karakter ideal yang paling saya inginkan adalah jujur, disiplin,
tanggung jawab, kreatif dan inovatif. 
4). Pencapaian yang paling saya banggakan adalah bisa membantu orang
lain yang membutuhkan dan membahagiakan orang-orang yang ada
disekitar saya. 
5). Pekerjaan ideal bagi saya adalah menjadi guru 
6). Titik puncak dalam hidup saya adalah dapat menyelesaikan pendidikan
dengan biaya yang sangat minim sehingga harus mengisi waktu diluar jam
belajar dengan bekerja untuk menambah bekal dan biaya pendidikan. Serta
setelah tamat kuliah bisa lulus tes CPNS dengan hasil terbaik atas usaha
dan kerja keras sendiri. 
7). Hal yang paling bermakna dalam hidup saya adalah ketika saya dapat
menghasilkan karya yang dapat digunakan oleh sekolah-sekolah di seluruh
indonesia

Tugas Mandiri - Segitiga Restitusi


Bacalah skrip di bawah ini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di
bawahnya:
Mario dan Adi merupakan murid kelas 8 di SMP Tunas. Pada jam istirahat
makan siang, saat semua anak lain bermain di luar kelas, mereka diajak
bicara oleh guru wali kelas mereka, Bapak Joko, di ruang kelas.

Pak Joko : Mario, Adi, Bapak tadi dengar laporan dari guru piket di kantin,
sepertinya kalian
dalam masalah ya. Ada yang bisa Bapak bantu? Apa yang terjadi?
Mario dan Adi : Iya Pak. Tadi pada jam istirahat pagi, kami main lempar-
lemparan makanan di
kantin, tapi tidak sengaja malah kelempar kena wajah Ibu Dina, kepala
sekolah, ketika beliau sedang berjalan.
Pak Joko : Kalian main lempar-lemparan makanan di kantin kena wajah Ibu
Dina ketika
beliau sedang lewat?
Mario dan Adi : Iya Pak (Dengan wajah sedih dan muka menunduk)
Pak Joko : Adi, ada informasi yang kamu mau tambahkan?
Adi : Kami tidak bermaksud melakukannya, tapi ...
Pak Joko : Tapi..
Adi : Tapi kami tidak sengaja
Pak Joko : Apakah kalian tahu kalau kalian berada dalam masalah
sekarang?
Mario dan Adi : Iya
Pak Joko : Baiklah. Bapak disini bukan untuk mencari siapa yang salah,
Bapak disini untuk
mencari penyelesaian sama-sama, berpikir sama-sama tentang apa yang
bisa
kita lakukan untuk memperbaiki situasi ini.
Kalian pasti melakukan itu ada alasannya ya. Pasti seru ya main
lemparlemparan makanan begitu
Mario dan Adi : Iya Pak.
Pak Joko : Ya Bapak bisa lihat kalian merasa senang melakukannya, tetapi
yang kalian
lakukan merugikan orang lain, sehingga sekarang kalian dalam masalah.
Mario dan Adi : Iya pak
Pak Joko : Sekarang mari kita bicara tentang keyakinan kelas dan
keyakinan sekolah kita.
Apa yang kita percaya? Yang mana yang kalian belum tunjukkan?
Mario : Kita harus bersikap baik satu sama lain
Adi : Menghormati orang lain dan menghormati dirimu sendiri.
Pak Joko : Kalian berdua ingat dengan baik keyakinan kelas kita
Kita kembali pada ketika kalian main lempar-lemparan makanan dan
mengenai Ibu Dina, apakah ketika kalian melakukan itu kalian menghormati
orang lain dan lingkungan?
Mario dan Adi : Tidak
Pak Joko : Tapi kalian mendapatkan rasa senang. Menurut Bapak, ada cara
untuk
mendapatkan rasa senang, tanpa merugikan orang lain. Bagaimana
menurut
kalian?
Mario dan Adi : Iya Pak
Pak Joko : Nah sekarang mari kita selalu mengindahkan keyakinan kelas
kita. besok kita
ke kantin, dan kalian bisa berperilaku lebih baik lagi.

Setelah tiga tahap itu dilakukan, guru dapat menanyakan pada anak-anak,
apa yang ingin mereka lakukan untuk memperbaiki situasi saat itu.
Disinilah restitusi dapat dilakukan.

Tugas Anda 
1. Dari 5 posisi kontrol, posisi mana yang dipraktikkan oleh guru?
Jelaskan. 
2. Kebutuhan apa yang berusaha dipenuhi oleh Mario dan Adi? 
3. Apa yang dikatakan guru dalam tahap Menstabilkan Identitas,
Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan?
4. Kira-kira sesuai prinsip restitusi, apa yang akan dilakukan Mario dan
Adi untuk memperbaiki kesalahan mereka pada Ibu Dina?

Jawaban : 

1. Posisi kontrol yang dipraktikkan oleh Pak Joko adalah Manajer.


Dalam menangani siswa tersebut, Pak Joko menggali penyebab
siswa melakukan tindakan tersebut, membuat siswa menyadari
kesalahannya dan mendorong siswa untuk menemukan solusi dari
masalahnya. 
2. Kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh Mario dan Adi adalah
Kesenangan hal ini terlihat dari jawaban mario dan adi bahwa
lempar-lemparan makanan dikantin sangat seru . 
3. Menstabilkan identitas: Bapak disini bukan untuk mencari siapa yang
salah, Bapak disini untuk mencari penyelesaian sama-sama, berpikir
sama-sama tentang apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki
situasi ini. Validasi Tindakan: Kalian pasti melakukan itu ada
alasannya ya. Pasti seru ya main lempar-lemparan makanan begitu.
Mencari Keyakinan: Sekarang mari kita bicara tentang keyakinan
kelas dan keyakinan sekolah kita. 
4. Mengakui kesalahan dan meminta maaf pada Bu Dina serta berjanji
tidak akan mengulangi tindakannya.

Demikian jawaban ini saya buat atas dasar pendapat pribadi berdasarkan
pengalaman dan pemikiran saya pribadi. 

2.5. Restitusi- Lima posisi Kontrol. yakni penghukum,pembuat merasa bersalah, teman, pemantau
dan manejer. Dari kelima posisi ini yang di anjurkan dan yang terbaik adalah posisi manajer karena
guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilahkan murid agar dapat mempertanggung
jawabkan perbuatanya, memberikan dukungan kepada anak agar dapat menemukan solusi atas
permasalahanya sehingga kelak anak dapat terampil dalam menyelesaikan permasalahan -
permasalahan yang iya hadapi. 

Namun bisa jadi di dalam penerapanya dalam kehidupan sehari -hari kita kembali ke posisi teman
atau pemantau, karena anak terkadang belum siap di ajak berdiskusi atau melakukan restitusi.
Demikian penjelasan singkat saya dan mohon masukan agar dapat di sempurnakan pada artikel
selanjutnya. terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai