3
Oleh : Ahmad Irfan - CGP Angkatan 7 Kab Bangka
3. Menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat
sekolah maupun daerah)
Tantangan terberat adalah menyeragamkan pemahaman tentang coaching
dalam supervisi akademik baik di lingkungan sekolah maupun daerah. Selama ini
supervisi dianggap sebagai hal menakutkan karena guru atau orang yang
disupervisi akan merasa takut dinilai seolah-olah supervisor adalah orang yang
mencari kesalahan atau guru sendiri takut untuk salah. Hakikat supervisi
seharusnya meningkatkan kinerja dan performa guru.
Membuat keterhubungan
1. Pengalaman masa lalu
Terkait pengalaman supervisi akademik, saya pernah disupervisi oleh pengawas
sekolah dan kepala sekolah sekaligus. Supervisi akademik yang saya pahami
saat itu adalah mencari kekurangan dari aktivitas pembelajaran yang saya
lakukan di dalam kelas. Sehingga selesai supervisi, pengawas sekolah dan
kepala sekolah memberikan masukannya terkait perbaikan proses pembelajaran
saya ke depannya. Dalam hal ini, menurut saya tidak prinsip coaching yang
diterapkan.
3. Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari
Modul 2.1 : Dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yang berpihak
pada murid sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, maka guru harus
menjalankan coaching dalam menentukan gaya belajar murid agar sesuai
dengan kebutuhannya. Murid akan maksimal dalam menggali potensinya jika
belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.
Modul 2.2 : Dalam menjalankan nilai guru penggerak sebagai pemimpin
pembelajaran, guru harus melakukan budaya positif dengan visi dan prakarsa
perubahan yang berpihak pada murid. Salah satu cara dalam mengembangkan
suasana positif dalam kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran 5 KSE.
Dalam 5 KSE, terdapat teknik STOP dan mindfulness untuk dapat menciptakan
suasana kelas menjadi lebih kondusif. Saat melakukan coaching pun, coach
harus melakukan teknik mindfulness agar selama proses coaching, coach hadir
sepenuhnya dalam semua sesi tersebut.
4. Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP.
Bersumber dari media internet terkait pelaksanaan coaching di luar konteks
pendidikan, misalnya seperti di dalam sebuah perusahaan. Selain itu, saya juga
mempelajari tentang pembelajaran berdiferensiasi melalui pelatihan mandiri
yang terdapat pada Platform Merdeka Mengajar.