Anda di halaman 1dari 5

1. makna ‘kontrol’ dari paparan Teori Kontrol Dr.

William Glasser

Menurut Dr William Glasser dalam Control Theory bahwa


upaya kontrol yang dilakukan berikut ini adalah sebuah ilusi; guru
mengontrol murid, semua penguatan positif efektif dan bermanfaat,
kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan
karakter, dan orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.
2.  Apakah Anda atau B membuka kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda
atau B membuka kepalan tangan Anda?
 Apakah Anda atau B menutup kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda atau B
tetap menutup kepalan tangan Anda?
 Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang memegang kendali atau kontrol untuk
membuka atau menutup kepalan tangan?
Baik A maupun B sama-sama tidak membuka kepalan tangan karena instruksi dari awal adalah di
dalam kepalan tangan tersebut ada sesuatu yang sangat berharga yang nilainya lebih dari sekedar
uang. Dalam kegiatan ini yang memegang kendali adalah si pengepal tangan tersebut, dia bisa saja
mempertahankan kepalannya maupun membukanya sesuai dengan keinginan si pengepal tangan
tersebut. Sama seperti kita sebagi guru, kita adalah si pemegang kendali bagi murid walaupun
mereka harus merdeka tanpa paksaan tetap kitalah yang akan menuntun dan mengarahkan mereka
ke hal-hal positif

3. Tanggapan Reflektif
Kita sendiri yang memegang kontrol atas kepalan tangan kita, apakah kita membuka atau
menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing, sesuai dengan
kebutuhan dasar kita saat itu.

4. Teori Kontrol (Dr. William Glasser)


Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid untuk berbuat sesuatu jikalau murid
tersebut memilih untuk tidak melakukannya. Walaupun tampaknya guru sedang
mengontrol perilaku murid, hal demikian terjadi karena murid sedang mengizinkan
dirinya dikontrol. Saat itu bentuk kontrol guru menjadi kebutuhan dasar yang dipilih
murid tersebut.

5. Bagaimana seseorang bisa berubah dari


paradigma Stimulus-Respon kepada
pendekatan teori Kontrol? (Stephen R.
Covey)
Stimulus Response Theory atau SR theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi
merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal,
isyarat non verbal, simbol- simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan
respon dengan cara tertentu.

6. Makna Disiplin
Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara prilaku siswa agar tidak
menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berprilaku sesuai dengan norma
peraturan dan tata tertib yang berlaku disekolah. Dengan kata lain, siswa yang
memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang
dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai kebajikan
universal.

7. Makna Kata Disiplin


untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya
adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud
adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Jika kita
tidak memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan pihak
lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal, karena
berasal dari luar, bukan dari dalam diri kita sendiri.

8. Nilai-nilai Kebajikan
Nilai-nilai kebajikan universal berarti nilai-nilai kebajikan yang
disepakati bersama, lepas dari suku bangsa, agama, bahasa
maupun latar belakangnya. Nilai-nilai ini merupakan ‘payung
besar’ dari sikap dan perilaku kita, atau nilai-nilai ini merupakan
fondasi kita berperilaku. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat
positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin
dicapai setiap individu.

9. Nilai-nilai Kebajikan dari enam


institusi/organisasi
Menurut saya nilai yang paling menarik dan sesuai dengan karakter bangsa Indonesia
adalah 6 dimensi profil pelajar pancasila terutama pada point Beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. Karena nilai tersebut menjadi landasan utama
dalam diri kita untuk bertindak, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dimensi profil pelajar pancasila juga akan lebih mudah diterapkan di sekolah saya karena
pada dasarnya nilai tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama dalam mewujudkan visi
sekolah.
10. Mungkin pada awalnya motivasi Anda mengikuti Program Guru Penggerak ini
karena ingin mendapatkan suatu penghargaan tertentu. Namun seiring Anda
mengikuti program ini dan kemudian menikmatinya, mungkinkah motivasi
Anda berubah menjadi sebuah keinginan untuk menjadi guru dengan nilai-
nilai yang Anda yakini? Bila itu terjadi, apa dampaknya untuk diri Anda? Apa
yang Anda dapatkan, mengapa hal itu penting untuk Anda?
Mungkin memang benar awalnya motivasi saya mengikuti PGP karena ingin mendapatkan
penghargaan tertentu, mendapat sertifikat, sebagai batu loncatan untuk karir yang lebih
bagus, dan memang diwajiban dari kepala sekolah, namun selain itu saya juga menyukai
sebuah tantangan dan selalu ingin mencoba hal baru untuk menggali lebih jauh lagi potensi
yang ada dalam diri saya yang belum berkembang. Namun lama-kelamaan saya
menikmatinya, dan motivasi saya berubah menjadi sebuah keinginan untuk menjadi guru
dengan nilai-nilai dan peran guru penggerak sesuai filosofi KDH yang saya yakini. Dampak
bagi diri saya, yang tadinya saya menganggap tugas guru hanyalah mengajar, sekarang
pandangan saya berubah bahwa tugas guru tidak hanya mengajar tetapi menuntun siswa
sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman agar terarah menjadi pribadi yang lebih baik.
Yang saya dapatkan setelah belajar modul 1.1-1.4 ini adalah saya harus lebih bisa
memanusiakan manusia dan menghamba pada murid dengan menanamkan budaya positif.
11. Sebagai seorang pendidik, saat Anda perlu hadir di suatu pelatihan,
motivasi apakah yang mendasari tindakan Anda?

 Apakah Anda hadir karena tidak ingin ditegur oleh pihak panitia atau
pengawas Anda, dan mendapatkan surat teguran (menghindari
ketidaknyamanan dan hukuman), atau 
 Anda ingin dilihat dan dipuji oleh lingkungan Anda, atau mendapat
penghargaan sebagai kepala sekolah berprestasi? (mendapatkan
imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau 
 Anda ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang
berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai diri Anda sendiri
sebagai teladan bagi murid-murid Anda, guru-guru Anda, serta
lingkungan Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai
pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan Anda
(menghargai nilai-nilai kebajikan diri sendiri). 

Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda, atau adakah
suatu proses perubahan motivasi antara dua motivasi?
Saya ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan bertanggung
jawab serta menghargai diri saya sendiri sebagai teladan bagi murid-murid saya, guru-guru saya,
serta lingkungan saya karena saya percaya, tindakan saya sebagai pemimpin pembelajaran akan jadi
panutan oleh lingkungan saya dengan menghargai nilai-nilai kebajikan diri sendiri.

12. Bila di sekolah Anda tidak ada aturan yang memberikan surat teguran bagi
karyawan yang sering datang terlambat, atau tidak ada atasan yang
memberikan Anda penghargaan menjadi karyawan terbaik, karena sering
tepat waktu, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar
murid-murid Anda? Jelaskan alasan Anda.
- Pastinya saya akan tetap datang tepat waktu seperti yang saya lakukan selama ini,
karena hal tersebut menjadi pembiasaan positif bagi saya, bukan karena ingin
mendapatkan penghargaan yang nantinya budaya positif tersebut perlahan pasti akan
ditiru oleh teman-teman yang lain dan siswa.

- Karena kita sebagai pendidik harus memberikan contoh disiplin pada peserta didik kita
13. Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi yang disebutkan pada pertanyaan
sebelumnya, motivasi manakah yang saat ini paling banyak mendasari
perilaku murid-murid Anda di sekolah? Jelaskan.
- Menurut saya paling banyak motivasi 1 menghindari hukuman dan motivasi 2 agar
mendapat pujian karena pada dasarnya siswa masih belum memiliki kesadaran akan
pentingnya disiplin bagi dirinya sendiri. Padahal jika kita membiasakan hidup disiplin
sejak dini maka hidup kita akan menjadi lebih teratur dan terarah di masa depan.

- Pada umumnya siswa lebih cenderung menurut jika diberi hukuman daripada sekedar
ucapan peringatan saja, oleh karena itu sebagai seorang calon guru penggerak kita
harus bisa mencontohkan budaya positif ke siswa tanpa memberikan hukuman jika
siswa melakukan kesalahan.

14. Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin
positif pada murid-murid Anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-
murid Anda?
- Awalnya saya selalu mengingatkan secara verbal jika siswa melakukan pelanggaran,
namun hal tersebut hanya berlaku saat mereka bertemu dengan saya saja, di belakang
saya mereka tetap melakukan pelanggaran. Akan tetapi setelah saya melakukan
pendekatan secara personal dengan beberapa siswa yang melakukan pelanggaran,
menanyakan penyebab mengapa mereka melakukannya, dan berbicara dari hati ke hati,
menegur dengan cara yang mereka inginkan agar lebih mengena, akhirnya pelanggaran
yang mereka lakukan perlahan mulai berkurang dan sudah tidak menjadi kebiasaan.

- Semangat dalam membudayakan disiplin dan budaya positif ke siswa

15. Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda rasakan penting saat ini untuk ditanamkan
pada murid-murid Anda di kelas/sekolah Anda? Mengapa?
- Nilai Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Mandiri,
Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, Bergotong royong, Kreatif. Karena dengan
menanamkan ke 6 dimensi profil pelajara pancasila tersebut, harapan saya peserta didik
dapat bersaing dengan dunia luar di era digital yang semakin canggih sesuai dengan
kodrat zamannya.

- Karena dengan menanamkan nilai profil pelajar pancasila diharapkan siswa mampu
bersaing di kancah internasional.

16. Penutup

Tujuan mulia dari penerapan disiplin positif adalah agar terbentuk murid-murid yang berkarakter,
berdisiplin, santun, jujur, peduli, bertanggung jawab, dan merupakan pemelajar sepanjang hayat
sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai