Sebelum mempelajari modul ini, Saya menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi
permasalahan murid saya, tahap praktek, dan cara saya mempraktekkannya.
Sebelum mempelajari modul ini saya pernah menerapkan segitiga resitusi, namun beda
instilah saja dan langkah-langkah tidak teratur serta tidak ada tujuan dan indikator yang jelas
sehingga apa yang saya lakukan tanpa arah dan tujuan. Hasil dari apa yang saya lakukan tidak
berdasarkan pada keyakinan kelas dan tidak termotivasi pada dalam murid, motivasi saya
hanya bagaimana murid bisa disiplin dan tidak melanggar peraturan dan mengabaikan
motivasi intrinsiknya.
Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, hal-hal lain yang menurut
Saya penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di
lingkungan kelas maupun sekolah:
Tentunya ada, yaitu berkolaborasi dengan semua pihak agar bisa mendukung dan menciptakan
budaya positif. Kolaborasi bisa berbentuk komunikasi intens dengan kepala sekolah, teman
sejawat, wali murid dan sebagainya. Komunikasi tersebut juga berbentuk persamaan persepsi
antara semua warga sekolah sehingga bisa jadi satu visi dan misi dalam menciptakan budaya
positif.