oleh
I. Latar Belakang
II. Tujuan
Adapun tujuan dari kegitan aksi nyata ini ialah:
1. Memunculkan rasa aman dan nyaman bagi murid dalam proses pembelajaran.
2. Mendorong murid untuk mampu berpikir, bertindak, dan mencipta sebagai proses
memerdekakan dirinya sehingga murid lebih mandiri dan bertanggungjawab.
3. Membangun kolaborasi antar pemangku kepentingan
4. Mengubah paragdigma guru berpikir stimulus - respons ke teori kontrol
5. Menciptakan hubungan positif dan lebih dekat antara guru dengan murid
6. Membiasakan kebiasaan- kebiasaan positif sebagai upaya membangun budaya
positif dalam tujuan menciptakan Profil Pelajar Pancasila
III. Budaya Positif
Dalam menjalankan tugas dan peran sebagai penuntun peserta didik menjadi
manusia yang merdeka, gurulah sekiranya menciptakan suasana yang nyaman dan
aman dalam proses pembelajaran. Ini merupakan tugas dan peran yang harus dimiliki
oleh guru, sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Maka dari itu, guru harus
memahami nilai- nilai yang ada pada dirinya. Dengan memahami nilai- nilai yang
melekat pada dirinya, guru dapa merancang setiap kegiatan sesuai kebutuhan peserta
didik dan menggunakan kekuatan asset yang telah dimiliki untuk dikembangkan. Di
sinilah guru dapat menerapkan pendekatan dengan menggunakan konsep BAGJA
untuk menganalisis kegiatan apa yang sudah baik untuk terus dikembangkan. Jika
ini terus dilakukan maka akan menciptakan budaya positif. Oleh karena itu
dibutuhkan budaya positif dilingkungan peserta didik.
Apa yang dimaksud dengan budaya positif? Budaya positif adalah sebuah
keyakinan yang dilakukan secara berkelanjutan atau kebiasaan- kebiasaan yang
berdampak pada tingkah laku untuk memunculkan Profil Pelajar Pancasila. Dalam
menciptakan budaya positif disekolah ada beberapa hal yang harus kita sadari.
Pertama, disiplin positif harus berasal dari diri sendiri. Ini berarti motivasi berasal
dari dalam diri peserta didik yang kita sebut dengan motivasi intrinsik. Sering kita
temui kasus pelanggaran peraturan sekolah disikapi dengan memberikan hukuman.
Pada sisi yang lain, alih-alih memotivasi peserta didik guru cenderung memberikan
penghargaan sebagai upah. Faktanya, memberikan hukuman dan penghargaan tidak
dapat mendisiplinkan peserta didik karena itu merupakan motivasi ekstrinsik dan itu
tidak akan memberikan jaminan peserta didik akan menerapkan disiplin positif
dalam waktu yang panjang. Jika peserta didik melakukan karena merasa takut atau
menghindari hal yang tidak ingin dilakukan atau mengharapkan sesuatu hasil dari
apa yang meraka telah lakukan, maka itu tidak akan memberikan keberlanjutan
untuk kedepanya. Seperti kita ketahui, paradigma stimulus- respons (pemberian
penghargaan) hendaknya tidak menjadi acuan guru dalam bertindak atau
menyelesaikan setiap kasus. Oleh karena itu, guru hendaknya mengubah paradigma
tersebut dengan memperhatikan 5 posisi kontrol.
Di dalam menjalankan posisi sebagai manajer, ada tiga tahapan yang disebut
dengan segitiga restitusi yaitu; menstabilkan identitas, memvalidasi , dan
menekankan keyakinan. Ketika seorang siswa melakukan sebuah pelanggaran,
langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menstabilkan identitas. Pada langkah
ini, guru mengidentifikasi masalah yang terjadi dengan menenangkan keadaan siswa
yang disebut dengan menstabilkan identitas. Kedua yaitu memvalidasi kesalahan
siswa ; guru mengidentifikasi mengapa siswa berbuat demikian , kebutuhan apakah
yang belum terpenuhi. Terdapat lima dasar kebutuhan manusia yang harus terpenuhi,
diantaranya: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa
memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan
akan aktualisasi diri. Terakhir adalah menekankan keyakinan, dimana siswa
menguatkan keyakinannya dan memotivasi dirinya untuk lebih baik. Hal yang harus
diingat juga adalah bagaimana siswa memperbaiki dirinya melalui tindakan yang
akan dilakukannya melalui keyakinannya. Dengan membangun budaya positif
kiranya kita akan menciptakan suasana yang nyaman bagi peserta didik untuk
menuntut ilmu disekolah.
VI. Dukungan
PMM : https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/219341
VIII. Penutup
Demikianlah kegiatan yang penulis lakukan dalam membangun budaya
positif di SMK PGRI 2 Gianyar. Semoga apa yang penulis telah lakukan
bermanfaat bagi para pembaca. Besar harapan penulis untuk memperoleh saran
yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan tulisan ini.