Anda di halaman 1dari 12

1.4.A.

Budaya Positif
Pembelajaran Modul 1.4.a.2 saya mulai pada hari Rabu tanggal 28 Juni 2023. Diawali dengan
mempelajari pendahuluan video C. Sri Indah Gunarti,Mpsi. Psikolog dan menu forum
komunikasi
Aktivitas pempelajaran selanjutnya adalah Mulai dari diri pada hari Rabu tanggal 28 Juni
2023.
Eksplorasi konsep – mandiri pada tanggal 3 Juli 2023.
Eksplorasi Konsep – Forum Diskusi tanggal 4 Juli 2023
Eksplorasi Konsep – Forum Diskusi tanggal 5 Juli 2023
Ruang Kolaborasi dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 6 Juli 2023.
Ruang Kolaborasi Presentasi pada hari Senin tanggal 7 Juli 2023.
Ruang Kolaborasi Tugas saya kerjkakan mulai hari Sabtu tanggal 8 Juli 2023 dengan Due
Date hari Kamis tanggal 12 juli 2023.
Demonstrasi Kontekstual saya kerjkakan mulai hari Rabu tanggal 12 Juli 2023 dengan Due
Date hari Jum’at tanggal 14 Juli 2023.
Elaborasi Pemahaman dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 juli 2023.
Koneksi Antarmateri saya kerjkakan mulai hari Kamis tanggal 13 juli 2023 dengan Due Date
hari Rabu tanggal 12 Juli 2023,.
Aksi Nyata saya mulai hari Selasa tanggal 18 Juli 2023.

1.4.a.3. Mulai dari diri - Modul 1.4


Pengantar
Menciptakan lingkungan positif agar terbentuk suatu budaya positif adalah suatu proses
perjalanan pendidikan yang harus kita jalani, karena ini merupakan tanggung jawab kita
sebagai seorang pendidik, sebagai seorang pemimpin pembelajaran.
Pertanyaan 1
Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?
Menciptakan suasana positif di lingkungan saya akan memberikan murid kesempatan dan
kebebasan untuk berproses, belajar, membuat kesalahan namun akan terus belajar lagi,
sehingga mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran. Sebab, apabila seorang murid
merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan sulit terjadi.
Dan salah satu tanggung jawab kita sebagai pendidik adalah menghilangkan atau ‘mencabut’
gangguan-gangguan yang menghalangi proses pengembangan potensi murid.

Pertanyaan 2
Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan
suasana positif di lingkungan Anda selama ini?
Menjadi figur teladan, menerapkan tata tertib secara musyawarah dan demokratis
berdasarkan kesepakatan dengan siswa, menjadi pribadi guru yang menyenangkan bagi siswa
dan warga sekolah, mencerapkan budaya positif melalui program-program pembiasaan
seperti budaya baca, 5S, 5K, budaya religius,
Pertanyaan 3
Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang
berpihak pada murid?
Pembelajaran yang berpihak pada siswa tidak akan tercapai apabila tidak tercipta suasana
positif. Proses pendidikan pada umumnya tidak akan lepas dari pengaruh lingkungan. Selama
seseorang merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan
sulit terjadi. Namun sebaliknya, Murid akan mampu menerima dan menyerap suatu
pembelajaran bila lingkungan di sekelilingnya terasa aman dan nyaman. Dalam kondisi
suasana positif ini, pembelajaran yang berpihak kepada siswa tercipta sebab siswa merasa
dihargai, diberi kemerdekaan dalam belajar, keleluasaan dalam mengekspresikan diri dan
mengeluarkan potensi mereka secara maksimal. yang tentunya hal tersebut dapat membantu
dalam pencapaian visi dan tujuan dari pembelajaran.
Pertanyaan 4
Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan
efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?
Sudah diterapkan namun belum sangat efektif. Perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi
tentang kesadaran diri untuk bisa disiplin tanpa alasan karena takut aturan atau hukuman. Hal
ini perlu pembiasaan dan keteladanan yang menjadi komitmen bersama serta didukung oleh
seluruh warga sekolah dan juga orang tua siswa saat berada di rumah.
Refleksi
kita perlu menghilangkan rasa takut dalam diri murid-murid sehingga mereka merasa aman
dan nyaman berada di sekolah, dan bahwa membuat kesalahan adalah suatu proses
pembelajaran itu sendiri. Hanya dengan demikian, semua murid dapat belajar dengan rasa
tenang, tanpa tekanan dan nyaman. Sehingga tercipta suasana belajar yang:
a. interaktif;
b. inspiratif;
c. menyenangkan;
d. menantang;
e. memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan
f. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.
Harapan untuk Diri Sendiri
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang
pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid
Anda setelah mempelajari modul ini?
Saya berharap, saya mampu secara istiqamah menerapkan budaya positif serta memiliki
kesanggupan menjadi agen perubahan dalam menumbuhkan budaya positif bagi siswa dan
seluruh warga sekolah.
Harapan pada Murid
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah
mempelajari modul ini?
Memiliki BUDAYA POSITIF yang MERDEKA, artinya melaksanakan budaya positif
tersebut secara lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, tidak bergantung pada
aturan, akan tetapi bersandar atas kekuatan, kemauan dan kesadaran sendiri, bukan karena
perintah, paksaaan orang tua/guru atau karena aturan-aturan sekolah.
Ekspektasi
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Melalui materi, kegiatan dan manfaat pada modul ini saya berharap dapat memahami peran,
strategi, sebagai guru untuk membangun budaya positif dengan menerapkan konsep disiplin
positif dalam berinteraksi dengan murid.dan seluruh warga sekolah.
Cobalah Buka!
Antara saya dan B, TIDAK ada yang bersedia membuka, dan yang tetap bertahan menutup
kepalan tangannya. Karena itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Pertanyaan ketiga, yang
memegang kendali atau kontrol untuk membuka atau menutup kepalan tangan? Jawabannya
tentu kita sendiri yang memegang kontrol atas kepalan tangan kita, apakah kita membuka
atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing, sesuai
dengan kebutuhan dasar kita saat itu.
Tanggapan Reflektif
kendali atau kontrol membuka atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri
kita masing-masing, sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu.

Teori Kontrol (Dr. William Glasser)


Miskonsepsi tentang makna ‘kontrol’ yaitu : Ilusi guru mengontrol murid. Ilusi bahwa semua
penguatan positif efektif dan bermanfaat.  Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa
bersalah dapat  menguatkan karakter.
Mungkin pada awalnya motivasi Anda mengikuti Program Guru Penggerak ini karena ingin
mendapatkan suatu penghargaan tertentu. Namun seiring Anda mengikuti program ini dan
kemudian menikmatinya, mungkinkah motivasi Anda berubah menjadi sebuah keinginan
untuk menjadi guru dengan nilai-nilai yang Anda yakini? Bila itu terjadi, apa dampaknya
untuk diri Anda? Apa yang Anda dapatkan, mengapa hal itu penting untuk Anda?
Menjadi guru yang memiliki atitude, personality dan intelektuality yang baik tentu tidak tiba-
tiba terbentuk dengan sendirinya. Point utama motivasi mengikuti PGP dengan nitan untuk
terus meningkatkan kualitas kepribadian serta memperluas wawasan pengetahuan. Secara
pribadi, dampak positif dari sisi wawasan dan pengetahuan sangat dirasakan dan ini tentunya
akan berimbas terhadap peserta didik dan kualitas pendidikan. Hal ini penting sebab
pendidikan merupakan sebuah pengetahuan yang dinamis, oleh karenamya perlu sebagai guru
untuk terus meng-upgrade diri sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan zaman.
yang disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal
Sebagai seorang pendidik, saat Anda perlu hadir di suatu pelatihan, motivasi apakah yang
mendasari tindakan Anda?
Apakah Anda hadir karena tidak ingin ditegur oleh pihak panitia atau pengawas Anda, dan
mendapatkan surat teguran (menghindari ketidaknyamanan dan hukuman), atau 
Anda ingin dilihat dan dipuji oleh lingkungan Anda, atau mendapat penghargaan sebagai
kepala sekolah berprestasi? (mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau 
Anda ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan
bertanggung jawab serta menghargai diri Anda sendiri sebagai teladan bagi murid-murid
Anda, guru-guru Anda, serta lingkungan Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai
pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan Anda (menghargai nilai-nilai
kebajikan diri sendiri). 
Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda, atau adakah suatu proses
perubahan motivasi antara dua motivasi?
Yang selama ini sudah saya lakukan adalah menjadi pemelajar sepanjang hayat, berusaha
keras, bertanggung jawab, menghargai diri sebagai teladan panutan oleh lingkungan saya.
Bila di sekolah Anda tidak ada aturan yang memberikan surat teguran bagi karyawan yang
sering datang terlambat, atau tidak ada atasan yang memberikan Anda penghargaan menjadi
karyawan terbaik, karena sering tepat waktu, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu
untuk mengajar murid-murid Anda? Jelaskan alasan Anda.
Tepat waktu. Dan itu bukan karena faktor aturan, penghargaan atau karena atasan. Melainkan
sebuah kebiasaan positif yang sudah tertanam.
Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi yang disebutkan pada pertanyaan sebelumnya,
motivasi manakah yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid Anda di
sekolah? Jelaskan.
Aturan hukuman. Sebab, murid-murid berperiaku baik,disiplin, tepat waktu lebih karena
disebabkan pengaruh adanya aturan hukuman.
Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan motivasi yang ketiga pada murid-murid kita
yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-
nilai yang mereka percaya. Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka telah
memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan
terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik dan
berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung
tinggi nilai-nilai yang mereka hargai, atau mencapai suatu tujuan mulia.
Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-
murid Anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-murid Anda?
Membuat kesepakatan dan komitmen tentang aturan secara demokratis bersama siswa,
keteladanan, pembinaan dan bimbingan secara indifidu maupun klasikal, program caracter
buiding, serta penerapan program-program pembiasaan atau pembudayaan.
Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda rasakan penting saat ini untuk ditanamkan pada murid-
murid Anda di kelas/sekolah Anda? Mengapa?
Memiliki elemen-elemen nilai kebajikan yang ada dalam Profil Pelajar Pancasila. Sebab,
selain sesuai dengan program yang digalakan pemerintah, nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
memiliki nilai-nilai kebajika yang universal dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia
Pertama, tidak akan ada hal yang menyakitkan atau kecewa apabila tidak dapat kesempatan
ikut PGP. Kedua, bukan karena hadiah atau penghargaan setelah mengikuti PGP. Ketiga,
semata ingin menjadi seorang guru dengan nilai-nilai yang saya yakini, salah satunya menjadi
seorang guru pemelajar.
Di wilayah kerja saya, sebelum penerapan Absen Finger Print dan sekarang menggunakan
Esensi berbasis GPS, saya hadir disekolah atas dasar kedisiplinan diri, tanggung jawab dan
tugas. Bukan karena aturan, hukuman dan atasan.
Bila di sekolah Anda tidak ada peraturan yang mengharuskan guru datang tepat waktu dan
tidak ada surat teguran bagi guru yang datang terlambat, dan tidak ada atasan yang memuji
Anda, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Anda? 
Jelaskan alasan Anda.
1.4.A. Budaya Positif
Pembelajaran Modul 1.3 saya
mulai pada hari Selasa tanggal 6 Desember 2022. Diawali dengan mempelajari pendahuluan
video C. Indah Gunarti,Mpsi dan menu forum komunikasi
Aktivitas pempelajaran selanjutnya adalah Mulai dari diri pada hari Rabu tanggal 7 Desember
2022.
Eksplorasi konsep pada tanggal 25 November 2022.
Ruang Kolaborasi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 November 2022.
Ruang Kolaborasi Presentasi pada hari Senin tanggal 28 November 2022.
Ruang Kolaborasi Tugas saya kerjkakan mulai hari Selasa tanggal 29 November 2022
dengan Due Date hari Kamis tanggal 1 Desember 2022.
Demonstrasi Kontekstual saya kerjkakan mulai hari Sabtu tanggal 3 Desember 2022 dengan
Due Date hari Senin tanggal 5 Desember 2022.
Elaborasi Pemahaman dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 2 Desember 2022.
Koneksi Antarmateri saya kerjkakan mulai hari Sabtu tanggal 3 Desember 2022 dengan Due
Date hari Rabu tanggal 7 Desember 2022,.
Aksi Nyata saya mulai hari Senin tanggal 5 Desember 2022.
1.4.a.3. Mulai dari diri - Modul 1.4
Pengantar
Menciptakan lingkungan positif agar terbentuk suatu budaya positif adalah suatu proses
perjalanan pendidikan yang harus kita jalani, karena ini merupakan tanggung jawab kita
sebagai seorang pendidik, sebagai seorang pemimpin pembelajaran.
Pertanyaan 1
Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?
Menciptakan suasana positif di lingkungan saya akan memberikan murid kesempatan dan
kebebasan untuk berproses, belajar, membuat kesalahan namun akan terus belajar lagi,
sehingga mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran. Sebab, apabila seorang murid
merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan sulit terjadi.
Dan salah satu tanggung jawab kita sebagai pendidik adalah menghilangkan atau ‘mencabut’
gangguan-gangguan yang menghalangi proses pengembangan potensi murid.
Pertanyaan 2
Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan
suasana positif di lingkungan Anda selama ini?
Menjadi figur teladan, menerapkan tata tertib secara musyawarah dan demokratis
berdasarkan kesepakatan dengan siswa, menjadi pribadi guru yang menyenangkan bagi siswa
dan warga sekolah, mencerapkan budaya positif melalui program-program pembiasaan
seperti budaya baca, 5S, 5K, budaya religius,
Pertanyaan 3
Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang
berpihak pada murid?
Pembelajaran yang berpihak pada siswa tidak akan tercapai apabila tidak tercipta suasana
positif. Proses pendidikan pada umumnya tidak akan lepas dari pengaruh lingkungan. Selama
seseorang merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan
sulit terjadi. Namun sebaliknya, Murid akan mampu menerima dan menyerap suatu
pembelajaran bila lingkungan di sekelilingnya terasa aman dan nyaman. Dalam kondisi
suasana positif ini, pembelajaran yang berpihak kepada siswa tercipta sebab siswa merasa
dihargai, diberi kemerdekaan dalam belajar, keleluasaan dalam mengekspresikan diri dan
mengeluarkan potensi mereka secara maksimal. yang tentunya hal tersebut dapat membantu
dalam pencapaian visi dan tujuan dari pembelajaran.
Pertanyaan 4
Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan
efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?
Sudah diterapkan namun belum sangat efektif. Perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi
tentang kesadaran diri untuk bisa disiplin tanpa alasan karena takut aturan atau hukuman. Hal
ini perlu pembiasaan dan keteladanan yang menjadi komitmen bersama serta didukung oleh
seluruh warga sekolah dan juga orang tua siswa saat berada di rumah.
Refleksi
kita perlu menghilangkan rasa takut dalam diri murid-murid sehingga mereka merasa aman
dan nyaman berada di sekolah, dan bahwa membuat kesalahan adalah suatu proses
pembelajaran itu sendiri. Hanya dengan demikian, semua murid dapat belajar dengan rasa
tenang, tanpa tekanan dan nyaman. Sehingga tercipta suasana belajar yang:
a. interaktif;
b. inspiratif;
c. menyenangkan;
d. menantang;
e. memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan
f. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.

Harapan untuk Diri Sendiri


Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang
pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid
Anda setelah mempelajari modul ini?

Saya berharap, saya mampu secara istiqamah menerapkan budaya positif serta memiliki
kesanggupan menjadi agen perubahan dalam menumbuhkan budaya positif bagi siswa dan
seluruh warga sekolah.
Harapan pada Murid
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah
mempelajari modul ini?

Memiliki BUDAYA POSITIF yang MERDEKA, artinya melaksanakan budaya positif


tersebut secara lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, tidak bergantung pada
aturan, akan tetapi bersandar atas kekuatan, kemauan dan kesadaran sendiri, bukan karena
perintah, paksaaan orang tua/guru atau karena aturan-aturan sekolah.

Ekspektasi
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Melalui materi, kegiatan dan manfaat pada modul ini saya berharap dapat memahami peran,
strategi, sebagai guru untuk membangun budaya positif dengan menerapkan konsep disiplin
positif dalam berinteraksi dengan murid.dan seluruh warga sekolah.
Cobalah Buka!
Antara saya dan B, TIDAK ada yang bersedia membuka, dan yang tetap bertahan menutup
kepalan tangannya. Karena itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Pertanyaan ketiga, yang
memegang kendali atau kontrol untuk membuka atau menutup kepalan tangan? Jawabannya
tentu kita sendiri yang memegang kontrol atas kepalan tangan kita, apakah kita membuka
atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing, sesuai
dengan kebutuhan dasar kita saat itu.
Tanggapan Reflektif
kendali atau kontrol membuka atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri
kita masing-masing, sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu.

Teori Kontrol (Dr. William Glasser)


Miskonsepsi tentang makna ‘kontrol’ yaitu : Ilusi guru mengontrol murid. Ilusi bahwa semua
penguatan positif efektif dan bermanfaat.  Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa
bersalah dapat  menguatkan karakter.

Mungkin pada awalnya motivasi Anda mengikuti Program Guru Penggerak ini karena ingin
mendapatkan suatu penghargaan tertentu. Namun seiring Anda mengikuti program ini dan
kemudian menikmatinya, mungkinkah motivasi Anda berubah menjadi sebuah keinginan
untuk menjadi guru dengan nilai-nilai yang Anda yakini? Bila itu terjadi, apa dampaknya
untuk diri Anda? Apa yang Anda dapatkan, mengapa hal itu penting untuk Anda?

Menjadi guru yang memiliki atitude, personality dan intelektuality yang baik tentu tidak tiba-
tiba terbentuk dengan sendirinya. Point utama motivasi mengikuti PGP dengan nitan untuk
terus meningkatkan kualitas kepribadian serta memperluas wawasan pengetahuan. Secara
pribadi, dampak positif dari sisi wawasan dan pengetahuan sangat dirasakan dan ini tentunya
akan berimbas terhadap peserta didik dan kualitas pendidikan. Hal ini penting sebab
pendidikan merupakan sebuah pengetahuan yang dinamis, oleh karenamya perlu sebagai guru
untuk terus meng-upgrade diri sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan zaman.

yang disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal

Sebagai seorang pendidik, saat Anda perlu hadir di suatu pelatihan, motivasi apakah yang
mendasari tindakan Anda?
Apakah Anda hadir karena tidak ingin ditegur oleh pihak panitia atau pengawas Anda, dan
mendapatkan surat teguran (menghindari ketidaknyamanan dan hukuman), atau 
Anda ingin dilihat dan dipuji oleh lingkungan Anda, atau mendapat penghargaan sebagai
kepala sekolah berprestasi? (mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau 
Anda ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan
bertanggung jawab serta menghargai diri Anda sendiri sebagai teladan bagi murid-murid
Anda, guru-guru Anda, serta lingkungan Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai
pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan Anda (menghargai nilai-nilai
kebajikan diri sendiri). 
Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda, atau adakah suatu proses
perubahan motivasi antara dua motivasi?

Yang selama ini sudah saya lakukan adalah menjadi pemelajar sepanjang hayat, berusaha
keras, bertanggung jawab, menghargai diri sebagai teladan panutan oleh lingkungan saya.

Bila di sekolah Anda tidak ada aturan yang memberikan surat teguran bagi karyawan yang
sering datang terlambat, atau tidak ada atasan yang memberikan Anda penghargaan menjadi
karyawan terbaik, karena sering tepat waktu, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu
untuk mengajar murid-murid Anda? Jelaskan alasan Anda.

Tepat waktu. Dan itu bukan karena faktor aturan, penghargaan atau karena atasan. Melainkan
sebuah kebiasaan positif yang sudah tertanam.

Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi yang disebutkan pada pertanyaan sebelumnya,
motivasi manakah yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid Anda di
sekolah? Jelaskan.
Aturan hukuman. Sebab, murid-murid berperiaku baik,disiplin, tepat waktu lebih karena
disebabkan pengaruh adanya aturan hukuman.
Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan motivasi yang ketiga pada murid-murid kita
yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-
nilai yang mereka percaya. Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka telah
memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan
terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik dan
berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung
tinggi nilai-nilai yang mereka hargai, atau mencapai suatu tujuan mulia.

Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-
murid Anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-murid Anda?
Membuat kesepakatan dan komitmen tentang aturan secara demokratis bersama siswa,
keteladanan, pembinaan dan bimbingan secara indifidu maupun klasikal, program caracter
buiding, serta penerapan program-program pembiasaan atau pembudayaan.
Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda rasakan penting saat ini untuk ditanamkan pada murid-
murid Anda di kelas/sekolah Anda? Mengapa?
Memiliki elemen-elemen nilai kebajikan yang ada dalam Profil Pelajar Pancasila. Sebab,
selain sesuai dengan program yang digalakan pemerintah, nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
memiliki nilai-nilai kebajika yang universal dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia
Pertama, tidak akan ada hal yang menyakitkan atau kecewa apabila tidak dapat kesempatan
ikut PGP. Kedua, bukan karena hadiah atau penghargaan setelah mengikuti PGP. Ketiga,
semata ingin menjadi seorang guru dengan nilai-nilai yang saya yakini, salah satunya menjadi
seorang guru pemelajar.

Di wilayah kerja saya, sebelum penerapan Absen Finger Print dan sekarang menggunakan
Esensi berbasis GPS, saya hadir disekolah atas dasar kedisiplinan diri, tanggung jawab dan
tugas. Bukan karena aturan, hukuman dan atasan.

Bila di sekolah Anda tidak ada peraturan yang mengharuskan guru datang tepat waktu dan
tidak ada surat teguran bagi guru yang datang terlambat, dan tidak ada atasan yang memuji
Anda, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Anda? 
Jelaskan alasan Anda.

Anda mungkin juga menyukai