Anda di halaman 1dari 5

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di

modul ini, yaitu: disiplin positif, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan
kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar
dugaan?
Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan motivasi pada murid-murid untuk menjadi orang
yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Ketika mereka memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi intrinsik yang
berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau
hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka
ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai. Untuk mewujudkan
disiplin positif peran guru dalam memposisikan diri di posisi kontrol sangatlah penting. 5 posisi
kontrol yang perlu dipahami guru yakni:
1. Penghukum, seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun verbal.
Orang-orang yang menjalankan posisi penghukum, senantiasa mengatakan bahwa
sekolah memerlukan sistem atau alat yang dapat lebih menekan murid-murid lebih dalam
lagi.
2. Pembuat orang merasa bersalah,  pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih
lembut. Pembuat orang merasa bersalah akan menggunakan keheningan yang membuat
orang lain merasa tidak nyaman, bersalah, atau rendah diri.
3. Teman, guru pada posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan tetap berupaya
mengontrol murid melalui persuasi. Posisi teman pada guru bisa negatif ataupun positif.
Positif di sini berupa hubungan baik yang terjalin antara guru dan murid. Guru di posisi
teman menggunakan hubungan baik dan humor untuk mempengaruhi seseorang.
4. Monitor (Pemantau), memonitor berarti mengawasi. Pada saat kita mengawasi, kita
bertanggung jawab atas perilaku orang-orang yang kita awasi. Posisi pemantau
berdasarkan pada peraturan-peraturan dan konsekuensi. Dengan menggunakan
sanksi/konsekuensi, kita dapat memisahkan hubungan pribadi kita dengan murid, sebagai
seseorang yang menjalankan posisi pemantau.dan
5. Manajer, adalah posisi mentor di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid,
mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar
dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Seorang manajer telah memiliki
keterampilan di posisi teman maupun pemantau, dan dengan demikian, bisa jadi di
waktu-waktu tertentu kembali kepada kedua posisi tersebut bila diperlukan. Namun bila
kita menginginkan murid-murid kita menjadi manusia yang merdeka, mandiri dan
bertanggung jawab, maka kita perlu mengacu kepada Restitusi yang dapat menjadikan
murid kita seorang manajer bagi dirinya sendiri.  Di posisi manajer, murid diajak untuk
menganalisis kebutuhan dirinya, maupun kebutuhan orang lain. Disini penekanan bukan
pada kemampuan membuat konsekuensi, namun dapat berkolaborasi dengan murid
bagaimana memperbaiki kesalahan yang ada. Restitusi adalah proses kolaboratif yang
mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid berpikir
tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus
memperlakukan orang lain. Adapun tahapan dalam melakukan restitusi adalah sebagai
berikut:

Setelah mempelajari konsep-konsep dari modul ini saya menemukan hal menarik
bagaimana proses restitusi dapat memunculkan sikap disiplin positif pada diri siswa.
Sebelumnya saya menganggap cara paling efektif untuk mendisplinkan siswa adalah
dengan memberi hukuman atas pelanggaran yang dilakukan.

Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan konsep-konsep inti  tersebut dalam


menciptakan budaya positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda.
Saya bersama-sama dengan siswa menyusun keyakin kelas sesuai dengan kebutuhan kami
sebagai warga kelas tersebut. Saat saya menemukan siswa yang melakukan tindakan pelanggran
terhadap keyakinan kelas yang sudah disusun, maka saya menanyakan terlebih dahulu alasan
dibalik pelanggaran. Kemudian saya menanyakan apa tindakan yang siswa saya lakukan
terhadap keyakinan kelas yang sudah dilanggar. Saya menemukan siswa saya menangis karena
diejek oleh beberapa teman kelasnya. Saya menanyakan kenapa teman-teman mengejek siswa
tersebut dan saya menanyakan juga apakah tindakan mereka sesuai dengan keyakinan kelas yang
sudah disusun. Mereka menjawab tindakan tersebut tidak sesuai karena membuat teman bersedih
merupakan bentuk sikap yang tidak menghormati antar anggota kelas. Kemudian saya bertanya
bagaimana upaya mereka agar teman yang sudah mereka ejek tidak bersedih lagi. Merekapun
menjawab dengan meminta maaf secara langsung kepada temannya dan berjanji tidak
mengulangi lagi. Akhirnya mereka saling memaafkan dan proses pembelajaran kembali berjalan
dengan kondusif

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika
menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, ada di posisi manakah Anda? Anda
boleh menceritakan situasinya dan posisi Anda saat itu.
Saya pernah menerapkan segitiga restitusi dengan menempati posisi pembuat orang merasa
bersalah. Kejadian ini terjadi saat siswa saya ribut di kelas ketika saya tinggal sebentar keluar.
Saya langsung mendiamkan mereka karena mereka melanggar keyakinan kelas yang tadi
disepakati ketika saya akan meeninggalkan kelas sebentar. Melihat saya diam mereka dengan
sendirinya kembali tertib dan menunjukkan raut wajah bersalah.
Perubahan  apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif
di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?
Keyakinan kelas harus disusun oleh setiap orang yang membutuhkan adanya keyakinan kelas
tersebut. Bukan dari dikte seorang guru terhadap muridnya. Karena keyakinan tersebut akan
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh warga kelas.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan
Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?
Topik modul ini sangat penting bagi saya karena saya merasa terbimbing bagaimana
menghadirkan kelas yang nyaman untuk murid saya. Kelas tidak lagi berisi sanksi terhadap
setiap pelanggaran melainkan berisi kebutuhan yang harus saling dijaga.

Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda
setelah Anda mempelajari modul ini?
Saya akan memulai dengan menyusun keyakinan kelas bersama-sama dengan siswa yang saya
ajar

Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk
dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun
sekolah?
Semua konsep yang dijabarkan pada modul ini sudah cukup memberi arahan bagaimana cara
menciptakan budaya positif di lingkungan kelas. Upaya pemahaman yang mendalam terhadap
konsep tersebut yang sangat diperlukan oleh seorang guru agar budaya positif di lingkungan
kelas dapat terwujud

Langkah-langkah awal apa yang akan Anda lakukan jika kembali ke sekolah/kelas Anda
setelah mengikuti sesi ini?

1. Membangun komunikasi dengan siswa untuk mendapatkan informasi tentang hal apa
yang mereka sukai selama berada di kelas
2. Bertukar fikiran dengan seluruh warga kelas upaya apa yang dapat dilakukan untuk
menghadirkan hal yang mereka sukai di kelas
3. Upaya tersebut akan dituliskan oleh seluruh warga kelas dalam sebuat sticky notes.
Kemudian menempelkannya pada kertas karton yang disediakan
4. Hasil musyawarah itu kemudian akan ditetapkan sebagai keyakinan kelas
5. Memajang keyakinan kelas di tempat yang mudah dilihat

Anda mungkin juga menyukai