CGP ANGKATAN 4
SDN 93 LAKOMEA
KABUPATEN BOMBANA
PENDAMPING
ANDI AGUS NURIADIN, S.Pd.
FASILITATOR
HJ. DEDE DARYATI, M.M.Pd.
1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda
pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, posisi kontrol guru, kebutuhan
dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang
menarik untuk Anda dan di luar dugaan?
Ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun
atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol tersebut adalah
Penghukum, Pembuat Orang Merasa Bersalah, Teman, Monitor (Pemantau)
dan Manajer.
Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita
sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita, yaitu
kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), cinta dan kasih sayang (love
and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan kekuasaan
(power).
4. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan
budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?
Perubahan yang terjadi pada cara berpikir saya adalah cara memandang
siswa yang bermasalah. Sebelumnya, saya lebih memandang siswa
bermasalah sebagai sumber masalah, sehingga perlu diberikan konsekuensi.
Setelah mempelajari modul ini, saya lebih memandang siswa bermasalah
karena memiliki kebutuhan yang ingin dipenuhi. Siswa tidak perlu diberi
hukuman, tetapi dikuatkan keyakinannya untuk perbaikan diri ke depan.
5. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang
individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?
Modul ini sangat penting bagi saya sebagai individu dan sebagai pemimpin
pembelajaran. Sebagai individu, mengetahui budaya positif sangat penting
untuk diterapkan dalam kehidupan, seperti teori kontrol dan pemenuhan
kebutuhan. Sebagai pemimpin pembelajaran, memahami budaya positif
sangat penting untuk dterapkan di kelas, yaitu keyakinan kelas. Dalam
menyelesaikan masalah siswa, teori kebutuhan manusia, posisi kontrol dan
segitiga restitusi sangat penting diterapkan.
Yang bisa dilakukan untuk membuat dampak di lingkungan kelas dan sekolah
adalah menyepakati keyakinan kelas dengan siswa dan mengajak siswa
menerapkan keyakinan kelas dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
menyelesaikan masalah siswa, saya bisa menerakan posisi manajer, yaitu
melihat kebutuhan yang diperlukan siswa, menanyakan keyakinan, dan
mengajak siswa mencari solusi untuk perbaikan diri. Prinsip segitiga
restitusi juga bisa diterapkan dalam menangani siswa bermasalah.
➢ Memberi tuntunan
• Saya harus lebih bijaksana dalam menghadapi murid, terus
memberikan tuntunan bukan tuntutan.
➢ Melakukan pembiasaan
• Saya harus melakukan pembiasaan-pembiasaan atas semua
hal/budaya baik yang sudah berjalan agar menjadi kebiasaan
sehingga terwujud budaya positif.
➢ Terbentuk keyakinan
• Saya harus terus menyakinkan diri saya bahwa yang saya lakukan
adalah untuk membentuk keyakinan siswa, bukan semata untuk
lepas dari hukuman atau sekedar mendapat penghargaan.