Anda di halaman 1dari 70

Pembelajaran

PPG Dalam Jabatan

r a n g k a t
n g a n P e
n g e m b a
P e
e l a j a r a n )
P e m b r a n I n o v a t i f
emb e l a j a 2023
a i n P
(Des Muh. Faisal
ALUR PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PPG
DALJAB 2023

SIKLUS 1

SIKLUS 2
Alur Pelaksanaan Pembelajaran PPG Dalam Jabatan Tahun 2023
Pendalaman Materi Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Langkah 1: Langkah 2: Langkah 3: Langkah 4:


Orientasi tentang Langkah 5:
Identifikasi Eksplorasi Penentuan Eksplorasi
Guru Masa Depan Penentuan Solusi
Masalah Penyebab Masalah Penyebab Masalah Alternatif Solusi

Siklus 1
Praktik Pembelajaran Inovatif Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Belajar Mandiri Langkah 9: Langkah 8:


Langkah 7: Langkah 6:
Refleksi dan Pelaksanaan
(Self Regulated Uji Komprehensif Pembuatan Pembuatan
Rencana Tindak Rencana Aksi dan
Learning) Rencana Evaluasi Rencana Aksi
Lanjut Evaluasi

Pendalaman Materi Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Pembelajaran PPG
Dalam Jabatan
Langkah 1: Langkah 2: Langkah 3: Langkah 4:
Langkah 5:

Siklus 2
Identifikasi Eksplorasi Penentuan Eksplorasi
Penentuan Solusi
Masalah Penyebab Masalah Penyebab Masalah Alternatif Solusi

Praktik Pembelajaran Inovatif Pengembangan Perangkat Pembelajaran


UKPPG
Langkah 9: Langkah 8:
Langkah 7: Langkah 6:
Refleksi dan Pelaksanaan
Pembuatan Pembuatan
Rencana Tindak Rencana Aksi dan
Rencana Evaluasi Rencana Aksi
Lanjut Evaluasi
Beban Pembelajaran
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Dalam Menit Dalam JP Dalam Hari
3 SKS x 16 TM x 100 menit= 4.800 menit : 50 = 96 JP : 7 =
4.800 menit 96 JP 13,71 hari ≈ 14 hari

Pembelajaran dilakukan dalam 2 Siklus

Langkah Siklus 1 Siklus 2


Langkah 4
2 hari (Hari ke-7 s.d. ke-8) 2 hari (Hari ke-34 s.d ke-35)
(Eksplorasi Alternatif Solusi)
Langkah 5 1 hari (Hari ke-36)
1 hari, 7 JP (Hari ke-9)
(Penentuan Solusi)
Langkah 6
3 hari (Hari ke-10 s.d ke-12) 3 hari (Hari ke-37 s.d ke-39)
(Pembuatan Rencana Aksi)
Langkah 7
1 hari (Hari ke-13) 1 hari (Hari ke-40)
(Pembuatan Rencana Evaluasi)
4
2 Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Desain Pembelajaran Inovatif)
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Desain Pembelajaran Inovatif)

Langkah 4
Eksplorasi Alternatif Solusi
Aktivitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Langkah 4: Eksplorasi Alternatif Solusi)

Siklus 1 Vicon sekurang-kurangnya 3 JP/hari

Hari ke… Aktivitas Mahasiswa Peran Dosen, Instruktur, dan Guru Pamong

Mengelompokkan eksplorasi Membimbing Mahasiswa dalam


alternatif solusi sebagai bahan mengelompokan eksplorasi alternatif
untuk menyusun dan solusi sebagai bahan untuk menyusun
mempersiapkan bahan presentasi. dan mempersiapkan bahan presentasi.

ke-34 Membimbing/ mengarahkan Mahasiswa


Melakukan kajian literatur untuk
dalam melakukan kajian literatur untuk
mengeksplorasi alternatif solusi
mengeksplorasi alternatif solusi sebagai
sebagai bahan untuk menyusun
bahan untuk menyusun dan
dan mempersiapkan bahan
mempersiapkan bahan presentasi LK
presentasi LK alternatif solusi
alternatif solusi.
Aktivitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Langkah 4: Eksplorasi Alternatif Solusi)

Siklus 1 Vicon sekurang-kurangnya 3 JP/hari

Hari ke… Aktivitas Mahasiswa Peran Dosen, Instruktur, dan Guru Pamong

Melakukan wawancara terkait alternatif solusi Membimbing Mahasiswa dalam melakukan


dengan guru/kepala sekolah/pengawas wawancara terkait alternatif solusi dengan
sekolah/rekan sejawat di sekolah, pakar yang guru/kepala sekolah/pengawas sekolah/rekan
ditentukan secara mandiri untuk sejawat di sekolah, pakar yang ditentukan secara
mengeksplorasi alternatif solusi sebagai bahan mandiri untuk mengeksplorasi alternatif solusi
ke-34 untuk menyusun dan mempersiapkan bahan sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan
presentasi LK alternatif solusi. bahan presentasi LK alternatif solusi.
dan
ke-35 Melakukan diskusi pros dan cons terkait Mendampingi Mahasiswa dalam melakukan diskusi
eksplorasi alternatif solusi dengan akar pros dan cons terkait eksplorasi alternatif solusi
masalah sesuai bidang studi yang diajarkan dengan akar masalah sesuai bidang studi yang
dan karakteristik siswa termasuk ABK melalui diajarkan dan karakteristik siswa termasuk ABK
pembelajaran paradigma baru merdeka melalui pembelajaran paradigma baru merdeka
belajar. belajar.
8
Format LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah Terpilih yang Eksplorasi Alternatif


No. Akan Diselesaikan Akar Penyebab Masalah Analisis Alternatif Solusi
Solusi
1.

2.

3.

4.

5.

6.
Catatan:
• Menentukan 1 (satu) dari 2 masalah serta akar penyebabnya yang
paling sesuai dengan tugas keseharian guru.

• Eksplorasi Alternatif Solusi dilakukan dengan cara mencari


sejumlah alternatif solusi dari penyebab masalah yang sudah
ditentukan pada Langkah 3, dengan melakukan riset sederhana
melalui kajian literatur, wawancara guru/kepala sekolah/pengawas
sekolah/rekan sejawat di sekolah, wawancara pakar, dan lainnya
yang relevan, serta melakukan analisis kekuatan dan kelemahan
(pros dan cons) masing-masing alternatif solusi. Sedangkan untuk
bidang BK, eksplorasi alternatif solusi diambil dari data hasil
asesmen kebutuhan.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah Terpilih yang Eksplorasi Alternatif


No. Akan Diselesaikan Akar Penyebab Masalah Analisis Alternatif Solusi
Solusi
1.

2.

Disalin dari Disalin dari


LK. 1.3. Masalah Terpilih LK. 1.3. Masalah
yang Akan Diselesaikan
Terpilih yang Akan
(Memilih/menentukan 1
dari 2 masalah yang
Diselesaikan
paling sesuai dengan (Sesuai dengan
tugas keseharian guru) masalah yang dipilih)
LK. 1.3. Penentuan Penyebab Masalah
Hari ke-33
Hasil Eksplorasi
No. Akar Analisis Akar Penyebab Masalah
Penyebab Masalah Terpilih yang Akan
Penyebab
Masalah diselesaikan
Masalah
1. • kedisiplin Model Berdasarkan hasil analisis dan diskusi, ditentukan
• tanggung jawab, pembelajaran bahwa akar penyebab masalah (root couse)/key factor 1. Kemandirian belajar
model, metode, atau strategi pembelajaran yang siswa rendah
• percaya diri,
digunakan guru.
• inisiatif, (Jenis Masalah 1)
• minat, Model pembelajaran yang digunakan guru dalam
• kemampuan pembelajaran akan menjadi salah satu faktor
memecahkan penyebab munculnya berbagai masalah dalam 2. Hubungan antarsiswa
masalah, pembelajaran termasuk masalah yang berkaitan kurang harmonis
dengan rendahnya kemandirina belajar siswa. (Jenis Masalah 3)
• materi tidak
Pemilihan dan penerapan model pembelajaran yang
menarik
tepat akan mendukung tumbuhkembangnya
• model kemandirian belajar siswa.
pembelajaran yang
digunakan guru Untuk mewujudkan pembelajaran yang tepat dalam
• lingkungan sekolah, upaya menumbuhkankembangkan kemandirian
• lingkungan belajar pada diri siswa perlu dirancang perencanaan
keluarga, yang tepat dan proses pembelajaran dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
• fasilitas belajar
Oleh karena itu, guru perlu menyusun desain
pembelajaran yang inovatif...
2.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

No. Masalah Terpilih Akar Penyebab Eksplorasi Analisis Alternatif


yang Akan Masalah Solusi
Diselesaikan Alternatif Solusi
1. Kemandirian Model
belajar siswa pembelajaran
rendah
Eksplorasi
alternatif
solusi melalui
kajian
LITERATUR dan
WAWANCARA
Kajian Literatur

Buku Teks

Artikel yang
dipublikasikan
dalam jurnal ilmiah
1.Guru
2.Kepala Sekolah
3.Teman sejawat
4.Pengawas Sekolah
5.Pakar
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
No. Masalah Terpilih Analisis
Akar Penyebab
yang Akan
Diselesaikan Masalah Eksplorasi Alternatif Solusi Alternatif
Solusi
Kemandirian belajar Model Kajian Litaratur
1.
siswa rendah pembelajaran 1. Yunaz (Duishenova, 2016: 13) Problem Centered Learning (PCL) merupakan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan kemandirian dalam belajar dengan
cara memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar secara maksimal.
2. Novitasari, Amran dan Syahrani (2021) menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan model
Problem Based Learning yang dapat meningkatkan kemandirian belajar peserta didik di
Kelas V SDN Panyikkokang II Kota Makassar
(https://ojs.unm.ac.id/TPJ/article/view/26018/13848)
3. Munfaridah, Luluk (2017). Kemandirian belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran
flipped classroom mendapat nilai rata-rata 40,77% pada pertemuan pertama dan 42,52%
pada pertemuan kedua yang berarti kemandirian belajar siswa berada pada kategori cukup.
(https://digilib.uinsby.ac.id/21340/)
4. Monika, Vera Risti (2018), menyimpulkan bahwa penerapan model Active Learning tipe Card
Sort di kelas 5 SD Negeri Lopait 01 dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas 5 SD
Negeri Lopait 01.
(https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/18441/7/T1_292013144_Judul.pdf)
5. Puspitasari, Melania Riska (2016) menyimpulkan bahwa dengan diterapkannya model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan kemandirian
belajar siswa.
Wawancara:
1. Guru:
2. Kepala Sekolah:
3. Dst.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

No. Masalah Terpilih Akar Penyebab Eksplorasi Alternatif Analisis Alternatif


yang Akan Masalah Solusi
Diselesaikan Solusi
1. Kemandirian Model pembelajaran
belajar siswa
• Diisi berdasarkan hasil kajian
rendah
literatur dan wawancara dan
dianalisis kemungkinan
implementasinya dalam
Eksplorasi kelas mahasiswa.
alternatif solusi
• Melakukan analisis pros dan
melalui kajian
LITRATUR dan cons (kekuatan dan
WAWANCARA kelemahan masing-masing)
alternatif solusi.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Contoh

Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi


Kajian Litaratur Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, alternatif solusi yang
1. Yunaz (Duishenova, 2016: 13) Problem Centered Learning (PCL)
merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan sesuai atau memungkinkan untuk diterapkan di kelas saya adalah
kemandirian dalam belajar dengan cara memberi kesempatan kepada siswa sebagai berikut:
untuk melakukan aktivitas belajar secara maksimal.
2. Novitasari, Amran dan Syahrani (2021) menyimpulkan bahwa pembelajaran 1.Penerapan model Problem Centered Learning (PCL)
dengan model Problem Based Learning yang dapat meningkatkan • Mengapa?
kemandirian belajar peserta didik di Kelas V SDN Panyikkokang II Kota
Makassar (https://ojs.unm.ac.id/TPJ/article/view/26018/13848)
• Apa kelebihan dan kelemahannya?
3. Munfaridah, Luluk (2017). Kemandirian belajar siswa setelah diterapkan 2.Penerapan model Problem Based Learning
model pembelajaran flipped classroom mendapat nilai rata-rata 40,77% • Mengapa?
pada pertemuan pertama dan 42,52% pada pertemuan kedua yang berarti
kemandirian belajar siswa berada pada kategori cukup. • Apa kelebihan dan kelemahannya?
(https://digilib.uinsby.ac.id/21340/) 3. Penerpan model pembelajaran flipped classroom
4. Monika, Vera Risti (2018), menyimpulkan bahwa penerapan model Active
Learning tipe Card Sort di kelas 5 SD Negeri Lopait 01 dapat meningkatkan
• Mengapa?
kemandirian belajar siswa kelas 5 SD Negeri Lopait 01. • Apa kelebihan dan kelemahannya?
(https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/18441/7/T1_292013144_Ju 4. Penerapan model Active Learning tipe Card Sort
dul.pdf)
5. Puspitasari, Melania Riska (2016) menyimpulkan bahwa dengan • Mengapa?
diterapkannya model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) • Apa kelebihan dan kelemahannya?
dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Wawancara: 5. Penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
1. Guru: Penerapan model-model pembelajaran yang memberi peluang kepada (MMP)
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran (Wahyudi, Guru SD...) 6. Penerpan model pembelajaran berbasis proyek.
2. Kepala Sekolah: Penerpan pembelajaran berbsis proyek (.........)
3. Dst. 7. Dst...
Aktivitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Langkah 4: Eksplorasi Alternatif Solusi)

Siklus 1 Vicon sekurang-kurangnya 3 JP/hari

Hari ke… Aktivitas Mahasiswa Peran Dosen, Instruktur, dan Guru Pamong

Melakukan presentasi
hasil alternatif solusi Mendampingi Mahasiswa dalam melakukan presentasi
berdasarkan indikator hasil alternatif solusi berdasarkan indikator pada LK
pada LK hasil riset hasil riset sederhana.
sederhana.
ke 35
Mereviu dan membimbing Mahasiswa dalam diskusi
Presentasi LK Hasil Riset presentasi beberapa alternatif solusi (LK Hasil Riset
Sederhana Sederhana) untuk mengarahkan Mahasiswa pada solusi
yang efektif untuk masalah yang telah ditentukan.
20
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Desain Pembelajaran Inovatif)

Langkah 5
Penentuan Solusi
Aktivitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Langkah 5: Penentuan Solusi)

Siklus 1 Vicon sekurang-kurangnya 3 JP/hari

Peran Dosen, Instruktur, dan Guru


Hari ke… Aktivitas Mahasiswa
Pamong

Mengidentifikasi berbagai jenis solusi Memberikan bimbingan, penguatan,


yang memungkinkan untuk alternatif dan pemantauan terhadap alternatif
solusi. solusi yang telah dieksplorasi.

Memberikan bimbingan untuk


ke-36 Menentukan solusi yang paling relevan
menentukan solusi yang paling
dari alternatif solusi yang telah
relevan dari alternatif solusi yang
dieksplorasi sebagai bahan untuk
telah dieksplorasi sebagai bahan
menyusun dan mempersiapkan bahan
untuk menyusun dan mempersiapkan
presentasi (LK Penentuan Solusi).
bahan presentasi.
22
Aktivitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Langkah 5: Penentuan Solusi)

Siklus 1 Vicon sekurang-kurangnya 3 JP/hari

Hari ke… Aktivitas Mahasiswa Peran Dosen, Instruktur, dan Guru Pamong

Melakukan kajian literatur untuk penentuan Memberikan pendampingan untuk melakukan kajian
solusi sebagai bahan untuk menyusun dan literatur untuk penentuan solusi sebagai bahan untuk
mempersiapkan bahan presentasi penentuan menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi
solusi. penentuan solusi.

ke-36 Melakukan wawancara terkait penentuan Membimbing mahasiswa untuk melakukan wawancara
solusi dengan guru/kepala sekolah/pengawas terkait penentuan solusi dengan guru/kepala
sekolah/rekan sejawat di sekolah, pakar yang sekolah/pengawas sekolah/rekan sejawat di sekolah,
ditentukan secara mandiri sebagai bahan pakar yang ditentukan secara mandiri sebagai bahan
untuk menyusun dan mempersiapkan bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi
presentasi penentuan solusi. penentuan solusi.

23
Format LK 2.2 Penentuan Solusi

Eksplorasi Alternatif Analisis Alternatif


No. Solusi yang Relevan Analisis Penentuan
Solusi Solusi
Solusi
1.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Masalah Terpilih yang
No. Akar Penyebab Eksplorasi Alternatif Analisis Alternatif
Akan Diselesaikan
Masalah Solusi Solusi
1.

LK 2.2 Penentuan Solusi

Eksplorasi Analisis Alternatif


No. Solusi yang Analisis
Alternatif Solusi Solusi
Relevan Penentuan Solusi
1.
LK 2.2 Penentuan Solusi
LK 2.2 Penentuan Solusi
Analisis Penentuan
Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi Solusi yang Relevan Solusi
Kajian Litaratur Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
1. Yunaz (Duishenova, 2016: 13) Problem Centered Learning
(PCL) merupakan model pembelajaran yang dapat solusi, alternatif solusi yang sesuai atau
meningkatkan partisipasi dan kemandirian dalam belajar memungkinkan untuk diterapkan di kelas
dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk saya adalah sebagai berikut:
melakukan aktivitas belajar secara maksimal.
2. Novitasari, Amran dan Syahrani (2021) menyimpulkan bahwa 1. Penerapan model Problem Centered
pembelajaran dengan model Problem Based Learning yang Learning (PCL)
dapat meningkatkan kemandirian belajar peserta didik di Kelas • Mengapa?
V SDN Panyikkokang II Kota Makassar
(https://ojs.unm.ac.id/TPJ/article/view/26018/13848) • Apa kelebihan dan kelemahannya?
3. Munfaridah, Luluk (2017). Kemandirian belajar siswa setelah 2. Penerapan model Problem Based• Menentukan solusi yang
diterapkan model pembelajaran flipped classroom mendapat Learning
nilai rata-rata 40,77% pada pertemuan pertama dan 42,52%
pada pertemuan kedua yang berarti kemandirian belajar siswa • Mengapa? paling relevan dari
berada pada kategori cukup. • Apa kelebihan dan kelemahannya?beberapa alternatif solusi
(https://digilib.uinsby.ac.id/21340/) 3. Penerpan model pembelajaran flipped
4. Monika, Vera Risti (2018), menyimpulkan bahwa penerapan
classroom yang telah dieksplorasi.
model Active Learning tipe Card Sort di kelas 5 SD Negeri
Lopait 01 dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas • Mengapa? • Diisi berdasarkan hasil
5 SD Negeri Lopait 01. • Apa kelebihan dan kelemahannya?
(https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/18441/7/T1_
292013144_Judul.pdf) 4. Penerapan model Active Learning kajian tipe literatur dan
5. Puspitasari, Melania Riska (2016) menyimpulkan bahwa Card Sort wawancara dan
dengan diterapkannya model pembelajaran Missouri • Mengapa?
Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan kemandirian kemungkinan
belajar siswa. • Apa kelebihan dan kelemahannya?
Wawancara: 5. Penerapan model pembelajaran implementasinya dalam
1. Guru: Penerapan model-model pembelajaran yang memberi Missouri Mathematics Project (MMP)kelas mahasiswa.
peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran (Wahyudi, Guru SD...) 6. Penerpan model pembelajaran berbasis
2. Kepala Sekolah: Penerpan pembelajaran berbsis proyek proyek.
(.........) 7. Dst...
3. Dst.
Tips Penentuan Solusi Melalui Kajian Literatur dan Wawancara
Kajian Literatur
• Pahami isi literatur yang dianggap relevan dengan membacanya secara
berulang-ulang.
• Pada artikel, alasan solusi tersebut dianggap tepat biasanya diuraikan oleh
penulis artikel pada bagian pendahuluan, kajian pustaka, atau pembahasan.

Wawancara
Buat/siapkan pertanyaan yang berfokus pada penentuan solusi dari alternatif solusi
untuk menyelesaikan masalah.

• Masalah: Kemandirian belajar siswa rendah


• Pertanyaan: “Dari beberapa alternatif solusi yang
Contoh: ada, solusi manakah yang dianggap paling
relevan untuk meningkatkan kemandirian belajar
siswa?”
Contoh Hasil Penentuan Solusi LK 2.2 Penentuan Solusi

si Analisis Alternatif Solusi Solusi yang Relevan Analisis Penentuan Solusi


Berdasarkan hasil eksplorasi, alternatif
solusi yang sesuai atau memungkinkan
em Centered
embelajaran untuk diterapkan di kelas saya adalah
dan sebagai berikut:
ra memberi 1. Penerapan model Problem Centered
akukan Learning (PCL)
2. Penerapan model Problem Based
1)
dengan Learning Penerapan model
ng dapat 3. Penerpan model pembelajaran flipped
serta didik di classroom Problem Centered
akassar 4. Penerapan model Active Learning tipe Learning (PCL)
/26018/1384
Card Sort
5. Penerapan model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP)
6. Penerapan model pembelajaran berbasis
projek.

Catatan: Setiap alternatif solusi disertai


dengan analisis pros dan cons.
LK 2.2 Menentukan Solusi

Solusi yang
si Analisis Alternatif Solusi
Relevan Analisis Penentuan Solusi
Berdasarkan hasil eksplorasi, alternatif
em Centered
solusi yang sesuai atau memungkinkan
embelajaran
untuk diterapkan di kelas saya adalah
dan
ra memberi sebagai berikut:
akukan 1. Penerapan model Problem Centered
Learning (PCL) Berisi uraian mengenai:
1) 2. Penerapan model Problem Based
• Alasan memilih solusi
dengan Learning Penerapan model tersebut.
ng dapat 3. Penerpan model pembelajaran flipped
Problem • Kelebihan solusi yang
serta didik di classroom
akassar 4. Penerapan model Active Learning tipe Centered dipilih.
/26018/1384 Card Sort Learning (PCL) Catatan:
5. Penerapan model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) Butir 1 dan 2 sebaiknya
6. Penerapan model pembelajaran berbasis disertai hasil kajian literatur
projek. dan wawancara.
Catatan: Setiap alternatif solusi disertai
dengan analisis pros dan cons.
Contoh Hasil Analisis LK 2.2 Menentukan Solusi
if Solusi Analisis Solusi yang
Alternatif Solusi Relevan Analisis Penentuan Solusi
Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran di kelas V SDN 10 Watampone ditemukan bahwa
Berdasarkan hasil siswa cenderung kemandirian belajarnya rendah. Siswa pada umumnya tidak memiliki rasa percaya diri
eksplorasi, alternatif pada kemampuannya sendiri, selalu mengandalkan orang lain, belum mampu menyelesaikan tugasnya,
solusi yang sesuai
atau memungkinkan tidak memiliki hasrat untuk memperoleh prestasi yang tinggi, tidak memiliki keinginan untuk bersaing dan
untuk diterapkan di berkompetisi, belum mampu mengevaluasi dan mengatur belajarnya secara efektif serta belum dapat
kelas saya adalah
sebagai berikut: mengambil inisiatif dalam keputusan pada masalah yang dihadapi. Setelah dieksplorasi dan dianalisis
1. Penerapan model (kajian literatur dan wawancara) ditemukan bahwa yang menjadi akar penyebab masalah adalah model
Problem
Problem Centered pembelajaran yang digunakan guru selama ini adalah kurang mendukung perkembangan kemandirian
upakan
at Learning (PCL) belajar siswa.
emandirian 2. Penerapan model
mberi
Problem Based
uk melakukan
mal. Learning Penerapan
Melalui berbagai kajian literatur dan wawancara, ditemukan bahwa salah satu model pembelajaran yang
ni (2021)
ajaran
3. Penerpan model
model dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan
pembelajaran
d Learning Problem model model Problem Centered Learning (PCL). Mengapa? Model PCL ini melibatkan siswa dalam
andirian flipped classroom
SDN Centered
r 4. Penerapan model
Learning aktivitas-aktivitas yang memiliki potensi untuk menstimulasi mereka berpikir dan membuat logis konsep-
e/view/26018 Active Learning
tipe Card Sort (PCL) konsep materi dengan cara mereka sendiri. Dengan demikian, model pembelajaran ini memberikan
5. Penerapan model kesempatan kepada siswa agar melakukan aktivitas belajar yang berpotensi sehingga membuatnya
pembelajaran
Missouri berpartisipasi aktif dan kreatif dalam belajar. Berkaitan dengan hal itu, menurut Wood (Hafriani, 2004),
Mathematics PCL adalah model yang berorientasi agar siswa memiliki gagasan untuk mengkonstruksi subjek yang
Project (MMP)
6. Penerapan model penting, dan juga untuk merefleksi jalan pengertian yang dibangun melalui aktivitas partisipasi. Aktivitas
pembelajaran partisipasi ini menjadi membudaya dalam diri siswa untuk setiap pemecahan masalah fisika. Sehingga
berbasis projek.
aktivitas-aktivitas yang berpusat pada masalah ini adalah aktivitas yang membangun suatu peran
Catatan: Setiap individu dan proses sosial kelas berupa interaksi dan transformasi dari satu siswa ke siswa lainnya.
alternatif solusi disertai
dengan analisis pros Selain pendapat tersebut, ada beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model PCL memiliki
dan cons. pengaruh yang signifikan terhadap kemandirin belajar siswa (Nurhayati, 2019; Aulia dkk, 2019; Andriani,
2021).
Lanjutan Contoh Hasil Analisis LK 2.2 Menentukan Solusi
if Solusi Analisis Alternatif Solusi yang
Analisis Penentuan Solusi
Solusi Relevan
Model Problem Centered Learning (PCL) ini memiliki beberapa kelebihan atau keunggulan.
Berdasarkan hasil
eksplorasi, alternatif Menurut Wood (Hafriani, 2004), model ini berorientasi agar siswa memiliki gagasan untuk
solusi yang sesuai
atau memungkinkan
mengkonstruksi subjek yang penting, dan juga untuk merefleksi jalan pengertian yang dibangun
untuk diterapkan di melalui aktivitas partisipasi. Aktivitas partisipasi ini menjadi membudaya dalam diri siswa untuk
kelas saya adalah
sebagai berikut:
setiap pemecahan masalah fisika. Sehingga aktivitas-aktivitas yang berpusat pada masalah ini
1. Penerapan adalah aktivitas yang membangun suatu peran individu dan proses sosial kelas berupa interaksi
model Problem
Problem
Centered dan transformasi dari satu siswa ke siswa lainnya. Selain itu, menurut Endedijk dkk. (2016),
at
upakan Learning (PCL)
2. Penerapan model
kemandirian belajar memiliki manfaat bagi siswa tidak hanya untuk menunjang kegiatannya di
emandirian
mberi Problem Based sekolah namun juga untuk mengembangkan keahlian saat memasuki dunia kerja.
uk melakukan Learning
mal.
ni (2021) 3. Penerpan model Penerapan
ajaran pembelajaran model Dengan demikian, sudah jelas bahwa penerapan model Problem Centered Learning (PCL) ini
d Learning
flipped classroom Problem
andirian
SDN 4. Penerapan model Centered dapat dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan rendahnya kemandirian belajar siswa.
r
e/view/26018
Active Learning
tipe Card Sort
Learning Permasalahan kemandirian belajar siswa perlu ditangani dengan baik karena kemandirian
(PCL)
5. Penerapan model belajar ini penting dimiliki oleh siswa bukan hanya agar mereka memahami hubungan antara
pembelajaran
Missouri
apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya dan supaya siswa lebih bertanggung
Mathematics jawab dalam belajarnya, tetapi kemandirian belajar juga memiliki pengaruh terhadap hasil belajar
Project (MMP)
6. Penerapan model siswa. Hal ini dibuktikan oleh Sobri dan Moerdiyanto (2014) melalui penelitian yang
pembelajaran
berbasis projek.
menyimpulkan bahwa “kemandirian belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar,
individu yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi cenderung lebih aktif belajar, memantau
Catatan: Setiap
alternatif solusi
kegiatan belajanya serta dapat mengetahui strategi belajar yang cocok untuk diterapkan.”
disertai dengan
analisis pros dan
cons. Daftar Pustaka:
.........
Aktivitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Langkah 5: Penentuan Solusi)

Siklus 1 Vicon sekurang-kurangnya 3 JP/hari

Peran Dosen, Instruktur, dan


Hari ke… Aktivitas Mahasiswa
Guru Pamong
Melakukan diskusi Memfasilitasi Mahasiswa
penentuan solusi dari melakukan diskusi penentuan
ke-36
alternatif solusi yang telah solusi dari alternatif solusi yang
ditentukan. telah ditentukan.

33
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Desain Pembelajaran Inovatif)

Langkah 6
Pembuatan Rencana Aksi
Aktivitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Langkah 6: Pembuatan Rencana Aksi)
Siklus 1 Vicon sekurang-kurangnya 3 JP/hari

Hari ke… Aktivitas Mahasiswa Peran Dosen, Instruktur, dan Guru Pamong

Mendesain pembelajaran inovatif berdasarkan Memberikan penjelasan dan saran dalam mendesain
akar masalah dan solusi yang telah dirumuskan pembelajaran inovatif berdasarkan akar masalah dan solusi
pada langkah 5 mengacu pada model yang telah dirumuskan pada langkah 5 mengacu pada model
pembelajaran yang dipilih (PBL, PjBL dan lainnya). pembelajaran yang dipilih (PBL, PjBL dan lainnya)
ke-37 Memberikan penjelasan dan saran dalam menyusun
Menyusun perangkat pembelajaran, meliputi:
s.d a. RPP
perangkat pembelajaran meliputi:
ke-39 a. RPP
b. Bahan ajar
b. bahan ajar
c. Media Pembelajaran (menekankan pada
c. Media Pembelajaran (menekankan pada pemanfaatan
pemanfaatan media berbasis AI, AR, dan VR)
media berbasis AI, AR, dan VR)
d. LKPD
d. LKPD
e. Kisi-kisi, Instrumen dan rubrik penilaian atau
e. Kisi-kisi, Instrumen dan rubrik penilaian atau modul ajar
modul ajar (Kurikulum Merdeka)
(Kurikulum Merdeka)
35
Catatan:
Langkah pembuatan rencana aksi dilakukan dengan membuat
strategi implementasi berdasarkan penentuan solusi pada
Langkah 5. Strategi implementasi ini meliputi pembuatan
perangkat ajar dan dapat dilengkapi dengan bentuk lainnya
yang relevan terhadap pemecahan masalah yang telah
diidentifikasi serta relevan terhadap pilihan solusi.
Mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen, Instruktur, dan Guru
Pamong serta melakukan kajian literatur, wawancara
guru/kepala sekolah/pengawas sekolah/rekan sejawat di
sekolah, wawancara pakar, dan lainnya yang relevan.
LK 2.3

Bukti Pemahaman/ Kegiatan Belajar dan Asesmen


Tujuan
Penilaian Formatif

Kegiatan atau aktivitas apa


Apakah bukti yang secara bertahap dapat
Apa hasil yang
diinginkan? penilaian yang membantu siswa memberikan
bukti penilaian dan mencapai
Tujuan ini diturunkan harus ada untuk tujuan pembelajaran?
dari CP/KD dokumen membuktikan
kurikulum dan bahwa siswa telah Kegiatan atau aktivitas apa
dikaitkan dengan yang dilakukan guru (dan
mencapai/menuju siswa) untuk mengetahui
permasalahan yang
tujuan hambatan siswa dan
diidentifikasi. memantau ketercapaian
pembelajaran? tujuan?
Kolom 1. Tujuan

Kolom (1) diisi dengan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari CP atau KD (sesuai
dengan kurikulum yang digunakan di sekolah untuk jenjang tertentu). Perumusan tujuan
sebaiknya mencakup dua komponen yaitu kompetensi dan lingkup materi. Perumusannya
dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, merumuskan langsung berdasar CP. Kedua,
merumuskan dengan menganalisis kompetensi dan lingkup materi. Ketiga, merumuskan
lintas CP. Contoh alternatif perumusan dapat dilihat pada lampiran Panduan Pembelajaran
dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang dapat
diakses di tautan berikut https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/ 2022/
06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf .
Untuk perumusan tujuan, mahasiswa dapat menggunakan: (1) taksonomi Bloom yang telah
diperbaharui oleh Anderson dan Krathwohl (2001), (2) teori tentang 6 bentuk pemahaman/
understanding oleh McTighe dan Wiggins (2005), dan (3) taksonomi Marzano (2000).
Mahasiswa juga dapat mengkombinasikan atau menggunakan taksonomi lain, selama
sesuai dengan kondisi/ karakteristik mata pelajaran, materi ajar, siswa dan lingkungan
belajar.
Kolom 2. Bukti Pemahaman/Penilaian

Kolom (2) diisi dengan bukti penilaian yang dapat digunakan untuk menakar, mengevaluasi
atau memvalidasi apakah siswa telah mencapai tujuan/hasil yang diharapkan yaitu
pemahaman. Kolom ini berisi bentuk penilaian kinerja dan bentuk penilaian lain. Draft kisi-kisi
dan rubrik penilaian dapat disertakan di lembar terpisah.
Terkait bukti penilaian, menurut McTighe dan Wiggins (2012), jika seorang siswa mencapai
pemahaman, ia akan dapat menunjukkannya dalam satu atau beberapa jenis pemahaman.
Dalam tahap ini, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Melalui tugas/kinerja otentik dan
bukti lain apa peserta didik akan mendemonstrasikan pemahaman/pencapaian hasil (tujuan)
yang diinginkan? dan Dengan kriteria apa kinerja dan bukti lain tersebut akan dinilai?
Yang dimaksud dengan kinerja di sini adalah kinerja otentik yang menunjukkan keterampilan
atau kemampuan yang diharapkan. Misalnya, membuat lemparan bernilai 3 angka pada
permainan basket, menulis sebuah cerita/naratif yang realistik. Bukti lain dapat berupa tes,
kuis, portfolio dan semacamnya.
Kolom 3. Langkah/Aktivitas Pembelajaran

Kolom (3) berisi kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru
dan siswa untuk mencapai tujuan/ pemahaman/ hasil yang diinginkan. Kegiatan dan
aktivitas ini bisa juga sekaligus berfungsi digunakan guru untuk memantau proses
belajar siswa, mengetahui hambatan, dan tingkat penguasaan materi oleh siswa.
Dengan kata lain, kolom ini tidak hanya berisi aktivitas untuk mencapai bukti penilaian
dan tujuan tetapi juga aktivitas yang berfungsi sebagai formative assessment.
Asesmen formatif dilakukan di dalam proses pembelajaran untuk mengetahui
perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat.
Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asemen
formatif merupakan satu kesatuan dengan kegiatan pembelajaran. Asesmen jenis
lain, yaitu sumatif, tidak harus muncul pada modul ajar sebuah sesi pembelajaran,
tergantung pada cakupan dan tujuan pembelajaran pada sesi tersebut.
Kolom 3. Langkah/Aktivitas Pembelajaran (Lanjutan)

Aktivitas atau langkah pembelajaran di kolom ini dapat mengikuti sintaks metode
yang dirasa perlu baik secara keseluruhan maupun sebagian. Bisa juga merupakan
penggabungan atau modifikasi langkah satu atau beberapa metode. Ketika
memilih dan mengorganisasikan metode/aktivitas belajar, perlu diperhatikan
kembali persoalan-persoalan yang telah diidentifikasi di tahap 1 sebelumnya serta
evaluasi dari alternatif solusi. Tidak ada pembatasan dan/atau keharusan untuk
memilih sebuah metode atau aktivitas tertentu karena pilihan aktivitas tentunya
sangat tergantung pada tujuan, karakteristik mata pelajaran, materi, dan
karakteristik peserta didik yang beragam. Namun demikian, khusus untuk
pembelajaran di SMK, penyusunan desain dan pengembangan perangkat ajar
disarankan menggunakan antara lain PjBL, Teaching Factory (Tefa), Kelas Industri,
dan Kelas Kewirausahaan. Materi terkait dapat diakses di materi PPA II SMK Topik
2 dan Topik 3.
Setelah menyusun dan mendiskusikan/
mempresentasikan rancangan awal perangkat
pembelajaran dengan tiga komponen utama
tersebut, mahasiswa melengkapi komponen
menjadi modul/RPP lengkap yang siap
digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Jika
sekolah telah menggunakan kurikulum
merdeka, komponen modul ajar lengkap yang
diharapkan sebagai produk mata kuliah ini
terdiri atas 3 komponen sebagai berikut.
Format/Komponen Modul Ajar (Kurikulum Merdeka)

Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

• Identitas penulis • Tujuan pembelajaran • Lembar kerja peserta


modul • Asesmen didik
• Kompetensi awal • Pemahaman • Pengayaan dan
• Profil pelajar bermakna remedial
Pancasila • Pertanyaan pemantik • Bahan bacaan
• Sarana dan • Kegiatan pendidik dan peserta
prasarana pembelajaran didik
• Target peserta didik • Refleksi peserta didik • Glossarium(opsional)
• Model pembelajaran dan pendidik • Daftar pustaka
yang digunakan
Format/Komponen RPP (Kurikulum 2013)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : ..................................
Kelas/Semester : ..................................
Mata Pelajaran/Tema/Subtema : ..................................
Pertemuan ke... : ..................................
Alokasi Waktu : ..................................
A. KOMPETENSI INTI (KI)
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1................................................................... -

2.1................................................................... -

3.1................................................................... 3.1.1..................................................................

4.1................................................................... 4.1.1..................................................................
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
1. PENDEKATAN :.........................................
2. MODEL :.........................................
3. METODE :.........................................
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan 1.
2.
Dst.
Inti 1.
2.
Dst.
Akhir/Penutup 1.
2.
Dst.
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
1. Media/Alat :...................................................
2. Bahan :..................................................
3. Sumber Belajar :..................................................

H. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
a. Jenis
• Sikap :..................................... (Sebutkan)
• Pengetahuan :..................................... (Sebutkan)
• Keterampilan :..................................... (Sebutkan)
b. Teknik
• Sikap :..................................... (Sebutkan)
• Pengetahuan :..................................... (Sebutkan)
• Keterampilan :..................................... (Sebutkan)
2. Instrumen Penilaian
• Sikap : (Lampirkan)
• Pengetahuan : (Lampirkan)
• Keterampilan : (Lampirkan)

I. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial : ........................................ (Sebutkan)
2. Pengayaan :......................................... (Sebutkan)
Lampiran Penilaian (1)

KISI-KISI PENULISAN SOAL


ž Jenjang Pendidikan :...............
ž Mata Pelajaran/Tema/Subtema :...............
ž Kelas/Semester :...............
ž Jumlah Soal :...............
ž Bentuk Soal :...............
Indikator Level Nomor Bentuk
No. KD Materi
Soal Kognitif Soal Soal
Lampiran Penilaian (2)

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Mata Pelajaran/Tema/Subtema :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Kompetensi
Indikator Teknik Instrumen Rubrik
Dasar
Lampiran Penilaian (3)

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


Mata Pelajaran/Tema/Subtema :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Kompetensi Butir Instrumen Kunci


Indikator Teknik Rubrik
Dasar (Soal-soal) Jawaban
Lampiran Penilaian (4)

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN


Mata Pelajaran/Tema/Subtema :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Kompetensi Butir Instrumen


Indikator Teknik Rubrik
Dasar (Soal-soal/Tugas)
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Desain Pembelajaran Inovatif)

Langkah 7
Pembuatan Rencana Evaluasi
Aktivitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Langkah 7: Pembuatan Rencana Evaluasi)
Siklus 1 Vicon sekurang-kurangnya 3 JP/hari

Hari ke… Aktivitas Mahasiswa Peran Dosen, Instruktur, dan Guru Pamong

Menyusun strategi evaluasi hasil penyusunan


perangkat pembelajaran melalui kajian literatur,
Membimbing Mahasiswa membuat
wawancara guru/KS/PS/rekan sejawat di sekolah,
rencana evaluasi hasil penyusunan
atau wawancara pakar, dll. dalam berbagai bentuk,
perangkat pembelajaran sebagai
dan dapat meliputi jurnal refleksi, video, lembar
dukungan pelaksanaan rencana aksi
ke-40 observasi, wawancara, survei kepada
Mahasiswa
siswa/guru/KS/ orang tua, artefak hasil belajar
siswa, dsb

Mempresentasikan hasil penyusunan rencana Mereviu hasil presentasi penyusunan


evaluasi. rencana evaluasi.
54
Langkah 7: Pembuatan Rencana Evaluasi
Langkah pembuatan rencana
evaluasi dilakukan dengan cara
membuat instrumen untuk
mengukur ketercapaian rencana
aksi (Langkah 6) dalam
menyelesaikan masalah.
Instrumen dapat berupa jurnal
refleksi, video, lembar observasi,
wawancara, survei kepada
siswa/guru/kepala
sekolah/pengawas sekolah/orang
tua, artefak hasil belajar siswa, dan
sebagainya.
Langkah 7: Pembuatan Rencana Evaluasi

LK 2.4 Rencana Evaluasi berisi desain atau rancangan


instrumen yang akan digunakan mahasiwa untuk melakukan
observasi dan evaluasi/refleksi kritis terhadap keterlaksanaan
rencana aksi (dalam bentuk modul ajar/RPP) yang telah
dikembangkan. Pada LK ini telah disediakan dua contoh
desain, jika mahasiswa menggunakan rencana evaluasi yang
sama, mahasiswa hanya tinggal melengkapi tautan
instrumen yang siap pakai. Mahasiswa juga dapat
menambahkan metode atau instrumen lain yang sesuai.
LK 2.4 Rencana Evaluasi

Metode Kebutuhan Instrumen Rencana pengembangan Hasil


Observasi Lembar checklist Pengembangan dari modul ajar/RPP Link
pembel- observasi (bagian aktivitas dan asesmen) instrumen
ajaran dengan penambahan kolom
keterlaksanaan/ketidakterlaksanaan
serta kolom catatan
Refleksi Lembar Refleksi berisi Menyusun 5 pertanyaan reflektif atas Link
daftar pertanyaan keterlaksnaan/ketidakterlaksanaan instrumen
reflektif rencana aksi
Tambahkan Tambahkan kebutuhan Deskripsikan singkat rencana Tautkan
metode lain instrument sesuai pengembangan instrumen
jika ada dengan metode
Contoh Instrumen (Lembar Observasi pada Kegiatan Inti Pembelajaran)
5. Kualitas pembelajaran: dukungan afektif Terlak- Tidak
Catatan
sana Terlaksana
a Guru mengomunikasikan pesan bahwa guru percaya akan kemampuan semua murid
untuk belajar dan berprestasi secara akademik.
b Guru memberikan perhatian dan bantuan ekstra kepada murid sesuai dengan
kebutuhan belajar setiap murid.
c Guru melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan dan perilaku murid dengan cara
yang mendorong murid untuk terus meningkatkan kemampuannya.
6. Kualitas pembelajaran: aktivasi kognitif dan diferensiasi Terlak- Tidak
Catatan
sana Terlaksana
a Guru melaksanakan praktik adaptasi pengajaran sebagai respon atas umpan balik
dan respon murid terhadap kebutuhan belajarnya (Diferensiasi Konten)
b Guru memberi penjelasan dalam kelompok yang berbeda dengan proses diferensi
yang terstruktur tentang materi pelajaran, serta pemberian contoh tentang cara
menerapkannya (Diferensiasi Proses)
c Guru melakukan praktik pengajaran yang mendorong kolaborasi dan komunikasi
antar murid dalam konteks memaknai dan memahami materi ajar
7. Pembelajaran Literasi dan Numerasi Terlak- Tidak
Catatan
sana Terlaksana
a Guru melakukan pengajaran yang mendorong keterampilan literasi murid
b Guru melakukan pengajaran yang mendorong keterampilan numerasi murid
Contoh Instrumen (Lembar Observasi)
1. Proses rangkuman, refleksi, dan tindak lanjut Terlak- Tidak
Catatan
sana Terlaksana
a. Guru memfasilitasi dan membimbing murid merangkum materi pelajaran.
(refleksi)
b. Guru menunjukkan aktivitas belajar yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mengajar.
c. Guru menunjukkan aktivitas untuk mengevaluasi dan merefleksikan praktik
pengajaran yang telah diterapkan, terutama dari sisi dampaknya terhadap
belajar murid.
d. Guru menerapkan cara, bahan, dan/atau pendekatan baru dalam praktik
pengajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi
pembelajaran.
e. Guru melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas perbaikan dan pengayaan secara individu atau
kelompok.
2. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Terlak- Tidak
Catatan
sana Terlaksana
a. Guru melaksanakan Penilaian produk melalui Projek/ Hasil Produk
(Diferensiasi Produk)
b. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan
melalui tes formatif
c. Guru melaksanakan penilaian sikap siswa; observasi sikap siswa.
Contoh: Lembar Refleksi
Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah memberi ruang
kolaborasi, ada umpan balik, melibatkan berbagai stimulus kepada
peserta didik?
Apakah pembelajaran yang saya
Apakah pembelajaran yang saya
lakukan dapat mendukung
lakukan didasarkan pada konteks
perkembangan berbagai kompetensi
lingkungan dan budaya peserta didik?
maupuan karakter peserta didik?

Apakah pembelajaran yang saya


lakukan sudah mengedepankan Apakah terdapat praktik baik yang saya
prinsip “berbasis kebutuhan peserta lakukan dalam pembelajaran?
didik”?

5
pertanyaan
reflektif
LK
Bimbingan Konseling
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Layanan Dasar dan Responsif)

Faktor Utama Solusi Yang Direncanakan Alasan Memilih Solusi


Penyebab Masalah Layanan Dasar Layanan Responsif Tersebut
L.K. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (BK)
Petunjuk:
1. Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan dan identifikasi masalah pada Langkah 3, pilihlah 2 masalah yang akan diberikan layanan melalui bimbingan
klasikal dan konseling individual
2. Dari 2 (dua) masalah terpilih tersebut, analisis faktor utama penyebab masalahnya
3. Kemudian tentukan solusinya, melalui layanan dasar atau responsif, dan
4. Kemukakan alasan Saudara memilih topik/pendekatan pada kedua layanan tersebut
5. Silahkan gunakan LK 2.1 untuk mengerjakannya
6. LK 2.1 yang telah terisi ini hanya sebagai contoh agar Saudara mendapatkan gambaran lebih nyata, konten dan konteksnya setiap mahasiswa tentu akan
berbeda karena hasil kebutuhannya sangat mungkin tidak sama

Faktor Utama Penyebab Solusi yang direncanakan


Alasan Memilih Solusi Tersebut
Masalah Layanan Dasar Layanan Responsif
1. Perilaku seksual beresiko hampir terjadi pada sebagian
Bimbingan Klasikal,
besar siswa, sehingga layanan bimbingan klasikal lebih
Rendahnya Topik: Bimbingan pribadi-
tepat
pemahaman sosial berbasis Kespro untuk
- 2. Bimbingan klasikal bertujuan untuk mengembangkan
terhadap perilaku mengembangkan perilaku
perilaku positif
seksual beresiko seksual sehat dan
3. Topik Kespro menjawab kebutuhan hasil analisis
bertanggung jawab
kebutuhan
Merasa rendah diri
Konseling Individual:
dan terpikir untuk 1. Masalah rendah diri, patah hati dan bahkan keinginan
Pendekatan impact
mengakhiri hidup - untuk mengakhiri hidup merupakan masalah psikologis
counseling bermuatan
karena ditinggalkan yang memerlukan penanganan segera, sehingga…
nilai profetik
kekasih
Rubrik Penilaian
L.K. 2.1. Eksplorasi Alternatif Solusi (BK)

Kriteria 0 POIN 1 POIN 2 POIN 3 POIN 4 POIN

Uraian faktor Uraian faktor Uraian faktor Uraian faktor


Faktor Utama
penyebab penyebab penyebab penyebab
Penyebab
masalah tidak masalah masalah cukup masalah sangat
Masalah
jelas kurang jelas jelas jelas
Tidak
Solusi yang mengerjakan / Solusi yang direncanakan tidak
Mengerjakan Solusi yang direncanakan sesuai
Direncanakan sesuai
tidak sesuai
Uraian alasan Uraian alasan Uraian alasan Uraian alasan
Alasan Memilih
memilih solusi memilih solusi memilih solusi memilih solusi
Solusi Tersebut
tidak jelas kurang jelas cukup jelas sangat jelas

64
LK 2.2 Menentukan Solusi

Solusi Yang Topik Tujuan Metode/ Langkah


Direncanakan Pendekatan Kegiatan

Layanan Dasar

Layanan
Responsif
LK. 2.3 Perancangan Pembelajaran (rancangan layanan bimbingan klasikal dan rancangan konseling individual)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL


SEMESTER … TAHUN PELAJARAN …./…

Topik layanan Komponen layanan Layanan dasar


Sasaran Bidang layanan
Metode/teknik Fungsi layanan
Tanggal Pelaksanaan Waktu … Menit
Tujuan
SKKPD... Pengenalan Akomodasi Tindakan

Profil Pelajar Pancasila


2. KEGIATAN LAYANAN
1. Tahap Awal/Pendahuluan

2. Tahap Inti

3. Tahap Penutup

2. EVALUASI
Evaluasi proses
Evaluasi hasil
LK. 2.3 Perancangan Pembelajaran (rancangan layanan bimbingan klasikal dan rancangan konseling individual)

Tempat, tanggal……………,………………

TTD
Nama Mahasiswa PPG

Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong

TTD TTD

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran Materi, Media dan LKPD
2. Lampiran Evaluasi Proses dan Hasil
3. Lembar Refleksi Kegiatan Bimbingan Klasikal
LK 2.4 Instrumen Evaluasi (BK)

Instrumen evalusi proses dan hasil merujuk pada tujuan dan proses layanan, baik

layanan dasar melalui bimbingan klasikal maupun layanan responsif melalui

konseling individual. Mahasiswa mengembangkan evaluasi proses dan evaluasi

hasil yang melekat pada perangkat layanan (di ambil dijadikan LK 2.4). Evaluasi

proses mengarah pada proses evaluasi daya dukung dan kendala-kendala yang

mungkin ditemui dalam penyelenggaraan layanan dasar dan responsif. Sementara

evaluasi hasil mengarah pada sejauh mana layanan diberikan membawa dampak

perubahan sesuai dengan tujuan layanan yang dirumuskan.


Lembar Kerja PPG Dalam Jabatan

Mata Kuliah Bentuk Asesmen Umum BK


LK 2.1 Eksplorasi Alternatif
Solusi v v

Pengembangan LK 2.2 Menentukan Solusi


v v
Perangkat
Pembelajaran LK 2.3 Perangkat Pembelajaran v v

LK 2.4 Instrumen Evaluasi v v


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai