Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fransiskus Suriansah Puru,S.

Pd
ID :201500095897
Instansi : SDI Waiwerang
LPTK : Universitas Nusa Cendana
LK00a EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – KAJIAN LITERATUR
No Kategori Judul Bahan/Sumber Bacaan Hal Penting Yang
Penyebab Diperoleh Dari
Masalah Bacaan
(1) (2) (3) (4)
1. Model 1.Joglojateng.com. Poin yang
pembelajaran Artikel guru,redaksi 15 November diperoleh dari
inovatif kurang 2022,oleh Nur’aeni,S.Pd bacaan :
dipahami oleh Judul bab : Model Pembelajaran pada
guru. Mapel PJOK 1.Bacaan tentang
Menurut Sanjaya (2013) dan Suherman model
(2009) menyatakan,terdapat 2 pendekatan pembelajaran yang
dalam pembelajaran.Yaitu pendekatan dianggap sesuai
yang berpusat pada guru dan pendekatan dengan ruang
yang berpusat pada siswa. lingkup mata
Model pembelajaran dalam PJOK menjadi Pelajaran PJOK .
bagian penting untuk dapat mencapai
keberhasilan tujuan pembelajaran di setiap 2.Yang menjadi
jenjang Pendidikan. subjek adalah
Model – model pembelajaran yang siswa SD.
dianggap sesuai dengan ruang lingkup
mata Pelajaran PJOK di antaranya adalah : 3.Akibat jika guru
1.Model Pembelajaran Berbasis tidak menguasai
Penemuan. model
Model ini menuntut kreativitas yang tinggi pembelajaran
untuk peserta didik. inovatif maka
Contoh : pada saat guru akan mengajarkan minat belajar siswa
materi permainan bola besar,siswa menurun
diarahkan untuk mencipta dan menemukan
model serangan atau variasi serangan.Guru 4.Pada materi
senantiasa memantau proses penemuan pembelajaran
model tersebut. tertentu ,inovasi
2. Model Pembelajaran Berbasis guru sangat
Penemuan tak Terbatas. dibutuhkan dalam
Model ini hampir sama dengan model pembelajaran untuk
pembelajaran yang pertama.Hanya meningkatkan
saja,tingkat kreativitas siswa di tuntut lebih motivasi belajar
tinggi. siswa
Contoh : pada materi bola besar siswa
dipersilakan untuk mengeksplorasi lebih 5.Metode
lanjut tentang bagaimana melakukan servis pembelajaran
yang baik.Disinilah siswa akan lebih dapat inovatif dibutuhkan
mempraktekkan da mengembangkan karena pada
sesuai dengan kemampuan diri mereka. materi-materi
3. Model Pembelajaran Mengajar Teman tertentu (materi
Sebaya. sulit atau
Model ini akan memberi kesempatan berat )biasanya
kepada siswa untuk belajar dengan sesama kurang diminati
dari teman – teman di sekolahnya.Guru maka dibutuhkan
bersifat sebagai pendorong atau pendekatan yang
memotifasi mereka dari belakang.Siswa dapat merangsang
dipilih sesuai dengan kemampuan personal minat siswa untuk
mereka.Kemudian dari hasil tersebut,guru mencoba
memanfaatkan siswa yang menonjol
kemampuannya untuk mendampingi teman 6.Merancang
– temannya. kegiatan
4. Model Pembelajaran Langsung pembelajaran yang
Model pembelajaran ini guru harus menarik minat
menguasai secara totalitas materi yang anak untuk
diajarkan baik teori maupun praktek.Guru belajar,mencoba
diibaratkan sebagai bos yang selalu benar. dan berlatih.
5. Model Pembelajaran Kooperatif
Kelas di bagi dalam beberapa kelompok

2.staffnews.uny.ac.id
Subandiyah (1992:80)

Menyatakan keengganan guru untuk


melaksanakan inovasi mengakibatkan
setiap pembaharuan pendidikan tidak
pernah bisa berhasil sesuai dengan
harapan.Pembelajaran PJOK yang tidak
inovatif dapat menyebabkan siswa menjadi
bosan dan jenuh.Pembelajaran dirasakan
monoton dan membosankan.Pembelajaran
akan berjalan denngan baik jika guru
memiliki tanggung jawab di dalam
pembelajaran tersebut,misalnya inisiatif
penggunaan inovasi metode pembelajaran
yang memungkinkan siswa bisa belajar
secara maksimal dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki.Guru PJOK
tidak hanya di tuntut untuk menguasai
bidang studi yang akan di ajarkan
saja,tetapi juga harus menguasai dan
mampu mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan pada siswa.
Inovasi dalam bidang Pendidikan,antara
lain dalam hal manajemen
pendidikan,metode
pengajaran,media ,sumber
belajar,pelatihan guru,implementasi
kurikulum,dan sebagainya.Inovasi
biasanya muncul dari adanya
permasalahan yang muncul di
lapangan.Misalkan,permasalahan guru
tentang pelaksanaan proses belajar
mengajar yang dianggapnya kurang
berhasil.Permasalahan tersebut menuntut
adanya penanganan.Upaya untuk
memecahkan masalah itulah muncul
gagasan dan ide baru sebagai sebuah
inovasi.

Sumadi Suryabrata (1998 : 43)


menilai bahwa factor keberhasilan dalam
sebuah inovasi Pendidikan melibatkan :
a.Proses KBM atau Pembelajaran.Guru
yang memiliki kompetensi dan
professional menjadi salah satu kunci
suksesnya sebuah pembelajaran termasuk
di dalamnya upaya inovasi Pendidikan.
b. Keterlibatan siswa
Siswa perlu dilibatkan sehingga mereka
tidak saja menerima dan melaksanakan
inivasi tersebut tetapi juga mengurangi
resistensi (penolakan ) sehingga tingkat
keberhasilan sebuah inovasi Pendidikan
bisa lebih tinggi pencapaiannya.
c. Kurikulum Pendidikan
Tanpa adanya kurikulum dan tanpa
mengikuti program yang ada di
dalamnya,maka inovasi Pendidikan tidak
akan berjalan sesuai dengan inovasi itu
sendiri.
d. Sarana Prasarana Pendidikan
Fasilitas belajar mengajar merupakan hal
yang esensial dalam mengadakan inovasi
Pendidikan.Oleh karena itu jika dalam
menerapkan suatu inovasi
Pendidikan,sarana prasarana perlu di
perhatikan.
e. Lingkungan

I Wayan Santyasa (2005:5)


Bentuk – bentuk inovasi pembelajaran
Penjasorkes :

a.Inovasi Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang bisa diterapkan


ole guru Penjasorkes adalah :
a.Presentase
b.Diskusi
c.Tanyajawab
d.Demonstrasi
e.Permainan
f.Latihan dan praktek
g.Siswa membantu sesama temannya
h.Metode pemecahan masalah
i.Simulasi

b.Inovasi Media Pembelajaran

Guru harus tahu mengkombinasikan media


yang diperlukan dalam proses
pembelajaran,serta harus mempunyai
inovasi dalam pemanfaatan teknologi.

c.Inovasi Pengembangan Bahan Ajar


Guru harus tahu bahan ajar dan kegiatan
seperti apa yang dapat digunakan untuk
mendukung inovasi pembelajaran.

d.Inovasi Dalam Evaluasi dan Penilaian


Guru harus bisa membuat alat evaluasi
yang sesuai dan bervariasi,agar
pembelajaran bisa terukur,sehingga dapat
diketahui tingkat keberhasilannya.

2. Kurangnya
minat siswa eprints.uny.ac.id. Poin yang
dalam diperoleh dari
pembelajaran http://eprints.uny.ac.id. bacaan:
Penjasorkes
pada materi Judul bab : Upaya Meningkatkan Minat 1.Bacaan tentang
tertentu ( bola dalam Pembelajaran Passing Bawah Bola Upaya untuk
Voli) Voli menggunakan Bola Plastik Spon meningkatkan
terhadap Siswa Kelas V SDN Sinduadi I minat siswa dalam
Mlati Sleman. pembelajaran
passing bawah bola
Kajian teori pada bacaan ini ada pada voli
beberapa literasi seperti 1.Muhibbin syah
(2008:136) di kutip dari Reber(1988) yang 2.Yang menjadi
menyatakan bahwa besar kecilnya minat permasalahan
seseorang pada sesuatu dapat dipengaruhi adalah siswa SD
oleh beberapa hal seperti siswa itu yang kurang
sendiri,lingkungan yang mendukung,factor berminat pada
guru dan keluarga. pembelajaran
passing bawah bola
2.Siti Rahayu Aditono dalam Dwi Hari voli,sehingga
Subekti (2007 : 8)menyatakan bahwa minat mereka terlihat
dipengaruhi oleh 2 faktor,yaitu:
a.Faktor dari dalam (intrinsic) kurang
bersemangat dalam
yaitu bahwa suatu perbuatan memang mengikuti proses
diinginkan karena seseorang senang pembelajaran.
melakukannya.Di sini minat dating dari diri
orang itu sendiri. 3.Faktor yang
mempengaruhi
b.Faktor dari luar (ekstrinsik) minat belajar
yaitu bahwa suatu perbuatan dilakukan atas adalah : siswa itu
dorongan atau pelaksanaan dari luar.Seperti sendiri,factor
lingkungan,orang tua dan guru. lingkungan yang
mendukung,factor
guru dan keluarga.

4.Guru berperan
penting dalam
meningkatkan
minat belajar
siswa.

Misalnya saja
penggunaan
metode belajar
yang tidak sesuai
sehingga siswa
malas dan kurang
berminat dalam
pembelajaran.

5.Fasilitas sarana
dan prasarana juga
menjadi penyebab
kurangnya minat
belajar siswa.

6.Manfaat praktis :

a.Bagi guru
Penjasorkes :
membantu
memecahkan
permasalahan yang
dihadapi dalam
proses belajar
mengajar dan dapat
meningkatkan
kinerja sebagai
guru Penjasorkes di
sekolah.
b.Bagi siswa :
meningkatkan
minat siswa dalam
praktek melakukan
gerakan passing
bawah dalam
permainan bola
voli

Anda mungkin juga menyukai