Anda di halaman 1dari 5

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Nama : FEBERIUS GULO,S.Pd


Kelas : PGSD 02 B

Masalah
terpilih Akar
Eksplorasi alternatif Analisis alternatif
No. yang akan Penyebab
solusi solusi
diselesaika masalah
n
1 Siswa kelas VI Guru belum Kajian Literatur: Berdasarkan hasil kajian
memiliki hasil menerapkan literatur dan hasil
belajar yang model 1. Bayu Wijayama (2020) wawancara ditentukan
rendah dalam pembelajaran Solusi permasalahan alternatif solusi dari akar
pembelajaran yang inovatif tersebut adalah dengan penyebab masalah
IPA. sehingga hasil melaksanakan adalah:
belajar siswa pembelajaran tematik 1. Menggunakan model
kelas VI pada Project Based Learning
dengan menggunakan
mata pelajaran (PBL).
IPA masih model Problem Based 2. Menggunakan model
rendah . Learning (PBL) pembelajaran discovery
https:// learning.
journal.unnes.ac.id/nju/ 3. Menggunakan
index.php/kreatif/article/ pendekatan contextual
view/23612 teaching and
learning(CTL).
2. Elisabet, dkk.(2019). 4. Menggunakan media
pembelajaran inovatif
Dengan menggunanakan
seperti media power
Projectt ct Based point.
earning(PJBL) dapat
meningkatkan motivasi
dan sil belajar siswapada Kelebihan:
mata pe IPA. 1. Model pembelajaran
Problem based learning
https://
(PBL) karena melalui
ejournal.undiksha.ac.id/
pengalaman belajar
index.php/JEAR/article/
langsung dan
view/19448 meningkatkan
kemampuan berpikir
3. Astiti,dkk (2021) kritis, menumbuhkan
Peningkatan hasil belajar motivasi untuk belajar.
IPA siswa kelas VI 2.Model pembelajaran
melalui penerapan model PJBL melatih peserta
pembelajaran discovery didik dalam membuat
learning berbantuan hipotesis pemecahan
masalah, meningkatkan
media powerpoint. kolaborasi,
https:// mengembangkan
ejournal.undiksha.ac.id/ ketrampilan komunikasi.
index.php/JEAR/article/ 3.Model pembelajaran
view/36695 discovery learning
melatih peserta didik
belajar secara mandiri,
peserta didik lebih aktif
4. Hilda Marta, dkk (2020) dalam pembelajaran.
Pendekatan Contextual 4.Pendekatan contextual
teaching and learning
Teaching and
(CTL) dapat
Learning(CTL) di kelas menciptakan
VI Sekolah Dasar dapat pembelajaran lebih
meningkatkan hasil bermakna.
belajar dan motivasi 5.Media pembelajaran
siswa pada pembelajaran power point mudah
IPA. menggunakannya,
mempunyai teknik
https://jbasic.org/
penyajian yang menarik
index.php/basicedu/ sehingga tidak
article/view/334 membosankan.

Sumber wawancara
Kelemahan:
1. Kepala sekolah
1. Kemandirian siswa
(Edarwan
cenderung rendah
Nazara,S.Pd.SD)
karena siswa terbiasa
 Guru harus
mendapat informasi
menerapkan model-
secara utuh dari guru
model pembelajaran
2. Model pembelajaran
yang inovatif serta
PJBL memerlukan
media pembelajaran
banyak kajian
yang menarik
penyesuaian terkait
sehingga siswa lebih
konten pembelajaran
aktif,kreatif dan
yang akan disajikan
hasil belajar siswa
3. Discovery learning
meningkat.
membutuhkan waktu
 Strategi dan
yang panjang terkait
pendekatan
pelaksanaan modelnya.
pembelajaran yang
4. Pendekatan
tepat dapat
contextual teaching and
meningkatkan hasil
learning (CTL) siswa
belajar siswa.
yang pasif cenderung
tidak bisa mengikuti
2. Rekan sejawat
5. Penyediaan sarana
(Feberyanto Zalukhu,
prasarana media
S.Pd)
pembelajaran
 Pemanfaatan media
pendukung berbasis
pembelajaran yang
TPACK kurang
tepat sangat
memadai.
mendukung
peningkatan hasil
belajar siswa.
3. Pakar
(Sabaati Lase, M.Pd.K)
 Penerapan strategi,
pendekatan, model
pembelajaran yang
inovatif serta media
pembelajaran yang
disesuaikan dengan
karaktristik materi
sehingga akan
meningkatkan hasil
belajar siswa.
 Dukungan dari
orangtua siswa
sangat berpengaruh
positif dalam
kemajuan belajar
anak.

2 Guru belum Guru belum Kajian literatur: Berdasarkan hasil kajian


menerapkan terbiasa Ni Luh Gede Karang literatur dan hasil
model-model menggunakan wawancara ditentukan
Widiastuti (2021)
pembelajaran model-model alternatif solusi dari akar
inovatif pembelajaran Hasil penelitian penyebab masalah
berdasarkan inovatif menunjukkan: (1) adalah:
karakteristik Pembelajaran dengan
materi dan model berbasis masalah 1.Guru harus
peserta didik. lebih baik dibandingkan menerapkan model
pembelajaran yang
dengan pembelajaran
berbasis masalah (PBL)
langsung untuk 2. Menerapkan model
meningkatkan HOTS pembelajaran inovatif
(2) pembelajaran berbasis Project-based Learning,
masalah efektif untuk Discovery-Inquiry,
meningkatkan ketekunan, Flipped Classroom,
tanggung jawab, kerja Blended-Blog, Game
keras, kerjasama, Educatif.
kepedulian, dan toleransi. 3.Menerapkan
http://103.207.99.162/ pendekatan sainstifik
index.php/widyasrama/ berbasis TPACK
article/view/1192
1.Ade Koesnandar (2020) Kelebihan :
Setiap guru perlu 1.Model pembelajaran
memiliki kemampuan berbasis masalah: dapat
dalam mengembangkan meningkatkan
kemampuan berpikir
berbagai model
kritis,menumbuhkan
pembelajaran inovatif. motivasi untuk belajar.
Beberapa di antara model
pembelajaran inovatif 2.Model pembelajaran
tersebut adalah Project- inquiri
based Learning, learning:memberi
Discovery-Inquiry, peluang untuk maju
Flipped Classroom, sesuai dengan
kemampuan dan minat.
Blended-Blog, Game
Educatif. 3.Model pembelajaran
https:// Game Edukatif:
jurnalkwangsan.kemdi kompetisi dan kerjasama
kbud.go.id/index.php/ dalam tim dapat
jurnalkwangsan/ menambah motivasi
article/view/121 pada siswa.

4.Pendekatan sainstifik
2. I Made Gede TPACK meningkatkan
Swiyadnya,dkk (2021) pemahaman siswa
Inovasi penggunaan melalui keterlibatan
model pembelajaran teknologi.
yang dapat meningkatkan
antusias siswa salah Kelemahan:
satunya dengan
pembelajaran yang 1.Model pembelajaran
menuntut siswa untuk berbasis masalah:siswa
berpikir kritis. terbiasa dengan
https:// informasi yang
ejournal.undiksha.ac.id/ diperoleh dari guru.
index.php/JJPGSD/
article/view/36111 2. Model pembelajaran
inquiri: kurang
Sumber wawancara : memperhatikan
1. Kepala Sekolah perkembangan sikap dan
(Edarwan ketrampilan.
Nazara,S.Pd.SD)
3. Model pembelajaran
Guru harus
Game
menerapkan pendekatan
Edukatif:membutuhkan
pembelajaran yang
waktu yang lebih
inovatif yang sesuai
banyak.
dengan karakteristik
materi dan peserta 4. Pendekatan sainstifik
didik sehingga dapat TPACK:proses
menumbuhkan pembelajaran yang
kreatifitas peserta didik. kurang interaktif dan
2. Rekan sejawat kecenderungan
(Feberyanto Zalukhu, mengabaikan aspek
S.Pd) akademik.
 Guru harus
menggunakan media
pembelajaran yang
sesuai sehingga
dapat menumbuhkan
minat dan motivasi
siswa dalam belajar.

3. Pakar
(Sabaati Lase, M.Pd.K)
 Guru harus
menerapkan strategi,
pendekatan dan
metode
pembelajaran yang
sesuai dengan
karakteristik materi
pembelajaran dan
kondisi peserta didik
seperti pendekatan
sainstifik TPACK
sehingga siswa lebih
aktif dan hasil
belajarnya lebih
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai