Anda di halaman 1dari 17

G KOLABORAS I MODUL 1 .

4
RUAN

RUANG KOLABORASI MODUL 1.4


BUDAYA POSITIF
Kelompok 2 Kelas 76 CGP Angkatan 7
Kelompok 2

ARIE ANDHINI SULATRI SEPTY RIZKI


PUSPITASARI SHOLIHATIN SRIWAHYUNI AMALIA
KHUSNUL INSANI, M.PD EKA FEBRIANI, S.PD.
Fasilitator Pengajar Praktik
Posisi Kontriol Guru
1. Posisi Penghukum
2. Posisi Pembuat Merasa
Bersalah
3. Posisi Teman
4. Posisi Pemantau
5. Posisi Manajer
Segitiga Restitusi
KASUS 1
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya
dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid
perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap
seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan
Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah
tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong
bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak
mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu
Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan
Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu
Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin
meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk
menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku
mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka
lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah
diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan
keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di
kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang
gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala
Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni
sebagai guru pengganti.
Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja yang
sudah dijalankan oleh Ibu Santi?

3. Menanyakan Keyakinan
1. Menstabilkan identitas
Bu Santi melakukan kroscek Bu Santi menanyakan kembali tentang
kebenaran kepada Fifi dan Natali perbuatan Fifi dan Natali apakah sudah
atas laporan Bu Eni. sesuai dengan keyakinan kelas?
"Ibu Santi memanggil Fifi dan "Baik Fifi maupun Natali mengakui
Natali serta menanyakan tentang
laporan Ibu Eni. Ibu Santi bahwa perilaku mereka tidak sesuai
menanyakan apakah mereka dengan Keyakinan Kelas."
bersedia melakukan
memperbaiki permasalahan yang 2. Validasi Tindakan
ada?" Bu Santi menanggapi tindakan Fifi dan
Natali
"Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan
membela diri, namun pada akhirnya
mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi
menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja
dilakukan bila mereka sungguh-sungguh
ingin meminta maaf, namun Ibu Santi
menanyakan kembali, apa yang mereka
bisa lakukan untuk menggantikan rasa
tidak dihormati Ibu Santi?"
tusi ya ng di usulkan Fi fi da n Na tali suda h sesu ai
Menurut Anda, apakah resti
n yang telah dibu at? A paka h la ngka h-la ng kah restitusi
dengan pelanggara
yang telah diusulkan mereka?

Restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah
dibuat. Berikut ini langkah-langkah restitusinya:

2. Validasi Tindakan
"Baik Fifi maupun Natali
1. Menstabilkan identitas mengakui bahwa perilaku 3. Menanyakan Keyakinan
mereka tidak sesuai "Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa
Fifi dan Natali membela diri dengan Keyakinan Kelas." perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan
"Fifi dan Natali sempat ragu- Kelas."
ragu dan membela diri, "Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau
namun pada akhirnya mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok
mengatakan akan meminta dengan teman-teman sekelasnya."
maaf. " "Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu
Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka
pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah
memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila
lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan
mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti."
Posisi yang telah diambil
Dalam kasus di atas, posisi oleh Bu Eni dalam
apakah yang telah diambil menangani Fifi dan Natali
oleh Ibu Eni dalam adalah sebagai pembuat
merasa bersalah
menangani Fifi dan Natali?
Jelaskan jawaban Anda.
Digambarkan dalam kutipan

“Ayolah tugasnya dikerjakan,


nanti Ibu ditegur Bapak
Kepala Sekolah kalau kalian
tidak kerjakan tugas. Tolong
bantu Ibu ya?”
Jika Anda adalah Pak
Hasan, bagaimana Jika saya adalah Pak
Anda menyikapi Hasan, saya
langkah yang mendukung langkah
ditempuh Ibu Santi? yang telah ditempuh
ibu Santi.
Refleksi Kasus 1
Langkah pertama yang harus dilakukan guru jika
menangani sebuah kasus adalah guru harus melakukan
kroscek terlebih dahulu dan tidak langsung menghakimi
murid/pelanggar.
Berfokus pada penyelesaian masalah (solusi).
Memberi kesempatan pada murid untuk memperbaiki
kesalahan yang telah dilakukan.
Kasus 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di
gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di
peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang
berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan
sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina
menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah
mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman
tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar
peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu
kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan
sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu,
“Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau
diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang
copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot
sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah
karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.

Dalam kasus di atas, sikap


posisi apakah yang diambil
oleh Bapak Lukman? Posisi Bapak
Jelaskan, apakah Lukman adalah “Ya sudah, kamu sudah melanggar
indikatornya? Posisi Penghukum peraturan sekolah. Kamu salah.
Sudah terlambat, salah pula warna
sepatunya. Segera buka sepatumu
kalau tidak bisa mengenakan
warna sepatu sesuai peraturan”.

“Tidak, kamu telah melanggar


peraturan sekolah, kalau tidak
sanggup ambil sepatu di rumah
atau diantarkan sepatu ke sekolah,
ya sudah kamu tidak bersepatu
saja seharian di sekolah. Sekarang
copot sepatumu dan silakan belajar
tanpa sepatu seharian.”
Bila Bapak Lukman mengambil
posisi seorang Manajer, apa
yang akan dikatakannya,
pertanyaan-pertanyaan seperti Sudah jam berapa ini, Sabrina?
apakah yang akan diajukan ke
Sabrina? Jelaskan. Kenapa kamu terlambat dan
memakai sepatu coklat?

Nilai kebajikan apa yang kamu


langgar?

Apa kamu bersedia memperbaiki?

Apa rencanamu
untuk memperbaiki hal ini?
Kira-kira bila Anda adalah
Nilai kebajikan yang ingin dituju melalui peraturan sekolah yang mengharuskan sepatu
Kepala Sekolah di sekolah berwarna hitam adalah berakhlak mulia. Diharapkan murid dan guru mampu memiliki
tersebut, nilai kebajikan akhlak mulia dengan saling menghormati dan tidak membeda-bedakan suku, agama,
apa yang ingin dituju oleh ras, dan golongan, begitu pula setatus ekonomi orang tua. Dengan menegakkan
peraturan ini, mereka memiliki kedudukan sama.
peraturan harus berwarna
hitam?
Kurang setuju, karena langkah yang
diambil Pak Lukman termasuk dalam
posisi penghukum. Dalam posisi
tersebut, Pak Lukman dapat
menyebabkan Sabrina malu dan kecewa.
Bagaimana Anda Di sini, PAk Lukman telah mencederai 5
menyikapi langkah (lima) kebutuhan dasar Sabrina.
Alangkahbaiknya jika dalam situasi ini
yang diambil Pak Pak Lukman mengambil posisi manajer
Lukman mengenai dan menerapkan langkah restitusi.
kasus tersebut? Melalui restitusi, Sabrina dapat belajar
dari kesalahan yang dia perbuat dan
berusaha memperbaikinya.
Refleksi Kasus 2

Sebagai seorang guru hendaknya kita mampu


berada pada posisi manajer dan menerapkan
langkah restitusi.

Anda mungkin juga menyukai