Anda di halaman 1dari 5

1.

Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh
kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?
Selama menjadi guru tentunya pembelajaran saya pernah di supervisi oleh kepala sekolah, perasaan
saya saat mendengar akan disupervisi ada perasaan khawatir, deg-degan padahal kegiatan ini
sebenarnya rutin dilakukan. entah mengapa masih ada perasaan tidak nyaman mendengar istilah
supervise. Perasaan yang ada adalah rasa khawatir karena banyak kekurangan pada diri saya.

2. Pengalaman saya saat observasi dan pasca observasi.


Sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh kurikulum saya membawa semua berkas administrasi
perangkat pembelajaran keruang kepala sekolah, alhamdulillah perangkat pembelajaran yang telah
saya siapkan telah lengkap. Untuk perangkat pembelajaran sudah lengkap. Supervisi di kelas 6 SD
Negeri 16 Pemulutan Selatan dengan membawa RPP yang sudah di telaah. Dari kegiatan supervisi
saya banyak masukan dari Kepala sekolah terutama pada bentuk apresiasi dengan menuliskan
jawaban ana katas pertanyaan saya. agar ditulis pada papan tulis. Dari hasil supervisi ini sebagai
refleksi untuk memperbaiki diri baik dari segi administrasi maupun kegiatan belajar mengajar di kelas.

3. Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri
Anda berkembang sebagai seorang pendidik ?
1. Sebelum melaksanakan kegiatan diadakan brifing, kepala sekolah memberikan penyampaian
bahwa supervisi merupakan kegiatan saling berbagi pengalaman, bukan sebagai kegiatan untuk
mencari kesalahan
2. Kegiatan supervisi memberikan pemahaman bahwa ada ide atau cara baru dalam pembelajaran
sehingga model pembelajaran lebih bervariatif dan inovatif sehingga pembelajaran lebih mudah
dipahami murid
3. Supervisi merupakan kebutuhan administratif yang perlu dilakukan dan menjadi salah satu
komponen akreditasi sekolah.
4. Dalam supervisi ada catatan yang dijadikan bahan untuk refleksi/ tindak Ianjut.

4. Menurut Anda jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan
supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s.d 10 ?
Situasi belum. ideal 1 dan situasi ideal 10
Jika saya sebagai kepala sekolah yang harus melakukan supervisi saya berada di posisi 8, dimana
masih ada guru yang takut untuk disupervisi, ada guru yang sudah di supervisi tetapi masih belum
memperbaiki yang menjadi catatan saat supervisi ataupun belum melengkapi perangkat pembelajaran.

5. Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?
 Aspek dalam penguasaan materi sebagai guru kelas
 Aspek penguasaan dan penggunaan metode yang digunakan
 Aspek komponen RPP yang digunakan pada saat supervise
 Aspek kecakapan pemafaatan media demi pembelajaran yang menarik
 Aspek pengelolaan kelas sehingga pembelajaran dapat berjalan kondusif sesuai yang
diharapkan

Harapan Anda terkait modul ini :


1. Apa saja harapan yang anda lihat pada diri anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari
modul ini?
a. Saya berharap dapat memahami cara mengembangkan diri sebagai pendidik setelah kegiatan
supervisi
b. Terjadi perubahan cara berfikir dalam mengambil keputusan dalam menghadapi suatu kondisi atau
permasalahan
c. Terjadi perubahan cara berkomunikasi dengan murid dan rekan sejawat
d. Mampu melaksanakan Coaching kepada murid don rekan sejawat

2. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
a. Mempelajari materi-materi yang berisi contoh praktik Coaching yang konstektual antara guru-murid
maupun dengan rejan sejawat
b. Menerapkan praktik Coaching
A. Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

Para ahli mendefinisikan coaching sebagai:

 sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis,
dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran
diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)
 kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih
kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003)

TUGAS 2.1 A

Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan diatas pasti Anda dapat melihat ada elemen-elemen
penting yang menjadikan sebuah proses itu disebut sebagai coaching. Untuk itu, jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:

1. Tuliskan prinsip-prinsip coaching yang dapat Anda ambil dari beberapa pengertian coaching yang
telah disajikan!

 Adanya kolaborasi antara coach dan coachee untuk menemukan solusi dari suatu masalah
 Coach berperan sebagai fasilitator yang akan menawarkan beberapa alternatif penyelesaian
masalah bagi coachee, dan coacheelah yang membuat keputusan dengan cara yang diyakini
dapat mencapai tujuannya.
 Coaching adalah suatu alat atau kegiatan untuk membantu coachee. Coaching lebih kepada
membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya

2. Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda? Jika
jawaban Anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!
Ya. Pada saat saya menemukan pelanggaran yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang murid,
yaitu selalu datang terlambat ke sekolah. Di sela-sela bersantai di kegiatan pembelajaran praktek,
saya mengajak murid tersebut untuk ngobrol santai. Saya membaca situasi telebih dahulu agar si
anak tidak merasa sedang diadili, dan teman-temannyapun tidak merasa curiga. Saya mengajukan
beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelanggaran yang sering dilakukannya. Si anak
dengan leluasa bercerita tentang permasalahannya. Ternyata si anak setiap malam nongkrong di
warung bersama bapak-bapak yang sudah berkeluarga. Mereka nongkrong hingga jam 3 pagi,
akibatnya si anak selalu terlambat bangun dan tentunya juga terlambat ke sekolah. kedua orang
tuanya sepertinya tidak peduli apa yang dilakukan oleh si anak. Sebelum si anak bangun dari
tidurnya, orang tuanya sudah berangkat pergi ke ladang atau ke sawah. Sehingga si anak lepas dari
kontrol kedua orang tuanya. Lalu saya mencoba memberi beberapa alternatif atas permasalahannya
tersebut. Sampai sekarang si anak masih terlambat datang ke sekolah, namun frekuensinya tidak
sesering seperti sebelumnya.

TUGAS 2.1 B

3. Keterampilan berkomunikasi yang bagaimanakah yang sudah Anda kuasai?\


Keterbukaan, empati, sikap positif, kebersatuan, manajemen interaksi, daya ekspresi, dan orientasi
kepada orang lain

4. Keterampilan manakah yang perlu Anda asah agar dapat menjalankan coaching dengan baik?

 keterampilan membangun dasar proses coaching


 keterampilan membangun hubungan baik
 keterampilan berkomunikasi
 keterampilan memfasilitasi pembelajaran

5. Bagaimana cara burung hantu membantu sang kancil menyeberang sungai?

 Mengajukan beberapa pertanyaan yang reflektif kepada si kancil terkait kodrat alami yang
dimiliki si kancil
 Menanyakan usaha-usaha yang sudah dilakukan kancil agar bisa menyebrangi sungai.
 Memberikan kata kunci mengapa kancil tidak bisa menyebrangi sungai terkait kodrat alami
yang dimiliki si kancil
 Menanyakan kelebihan dan keahlian (potensi) si kancil
 Menyarankan si kancil untuk memanfaatkan kelebihan dan keahliannya (potensi) agar si kancil
bisa menyebrangi sungai, bukan memaksa diri menjadi hewan lain.

6. Bagaimana cara burung hantu menanggapi pernyataan sang kancil tentang ketidak mampuannya?

 Meyakini kancil apakah ia benar-benar ingin menyebrangi sungai tersebut?


 Menyadarkan Kancil akan kodrat alaminya, dengan cara meminta si Kancil bercermin di
air sungai
 Menanyakan kepada si Kancil usaha apa yang sudah kancil lakukan untuk bisa
menyebrangi sungai tersebut?
 Meminta si Kancil untuk memanfaatkan potensi dirinya agar bisa menyebrangi sungai,
bukan memaksa diri menjadi binatang lain.

7. Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang diajukan oleh burung hantu untuk membantu sang
kancil?

 Bagaimana saya bisa menolongmu wahai kancil?


 Kamu sudah melakukan apa saja wahai kancil?
 Kamu mencoba menjadi ikan dan burung ya wahai kancil?
 Coba kamu dekati sungai itu wahai kancil, apa yang kamu lihat di sana?
 apakah kamu melihat seekor ikan, seekor burung, wahai kancil? atau pantulan apa yang
kamu lihat dari air sungai terbeut wahai kancil?
 Apa keterampilan kamu wahai kancil?

8. Jika Anda menjadi sang kancil, apa yang Anda rasakan ketika dibantu dengan cara demikian?

 Saya merasa senang karena bantuan yang diberikan tidak membuat saya manja, tetapi membuat
saya sadar dan cerdas menghadapi masalah. Saya diberi rangsangan untuk mengingat,
menyadari dan menggali kembali potensi diri saya, sehingga saya mampu menemukan solusi
atas pemasalahan saya.

9. Jika Anda adalah sang burung hantu dan kancil adalah murid Anda, apakah Anda cukup sabar?
Mengapa?

 Ya. Peran seorang coach (pendidik) adalah menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) anak
agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota
masyarakat. proses coaching merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak murid.
Pertanyaan-pertanyaan reflektif dalam dapat membuat murid melakukan metakognisi. Selain
itu, pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara
kritis dan mendalam. Yang akhirnya, murid dapat menemukan potensi dan
mengembangkannya.

Murid kita di sekolah tentunya memiliki potensi yang berbeda-beda dan menunggu untuk
dikembangkan. Pengembangan potensi inilah yang menjadi tugas seorang guru.

10.Apa yang seorang konselor lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam
mengemudi mobil?

 Konselor menggali masalah-masalah yang dialami klien di masa lalu (Konselor akan
membantu menyelesaikan masalah klien)

11 Apa yang seorang mentor lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam mengemudi
mobil?

 Mentor memberi tips bagaimana cara mengemudi dengan aman (Mentor akan memberikan tips
berdasarkan pengalamannya kepada mentee)

12
Apa yang seorang coach lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam mengemudi
mobil?

 Coach mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali kemampuan coachee untuk mulai


mengemudi lagi (Coach akan mendorong coachee menyelesaikan masalahnya sendiri)

1. Elemen-elemen penting dari coaching yaitu coach, coachee, adanya kemitraan, pertanyaan, dan adanya
perubahan secara berkesadaran 2. Ya saya pernah menerapkan Coaching ketika menghadapi anak yang
melakukan pelanggaran seperti membuang sampah sembarangan dan bolos sekolah. Saya mencoba
mengajaknya berdiskusi secara empat mata dan mencoba menuntunnya sehingga dapat membuatnya
nyaman dan mencurahkan segala permasalahan yang yang berkaitan tentang pentingnya kesadaran diri
dalam hidup bersih dan tentang pentingnya sekolah. Dalam diskusi singkat tersebut ternyata anak
tersebut membutuhkan perhatian dari kita sebagai guru dan orang tua. Sehingga dalam pelampiasan
kebutuhan tersebut mereka mencoba mendapatkan kebutuhan dengan mencoba menarik perhatian
dengan tingkah laku mereka

Anda mungkin juga menyukai