Anda di halaman 1dari 2

JURNAL DWI MINGGUAN

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Oleh : Dian Perdiana Rahmawati, S. Pd

CGP Angkatan 9 – SDN 1 Losari Lor

Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat

1. Facts (Peristiwa)

Selama 2 pekan ini saya mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif. Pembelajaran
modul ini dimulai sama seperti modul sebelumnya, yaitu Mulai dari diri dan eksplorasi mandiri
pada tanggal 29 Sepember 2023. Setelah itu dilanjutkan pada kegiatan eksplorasi konsep forum
diskusi yang dilaksanakan pada tanggal 4 –5 Oktober 2023. Selama 2 hari saya mempelajari
banyak sekali materi yang baru pertama kali di dengar, walaupun secara tidak sadar saya pernah
mempraktekan di kelas. Adapun materi yang saya pelajari di modul 1.4 ini yaitu disiplin positif
dan nilai-nilai kebajikan universal, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, dan restitusi,
keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas, lima posisi kontrol guru, dan
segitiga restitusi.

Setelah mempelajari materi-materi tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan ruang


kolaborasi sesi 1 pada tanggal 6 Oktober 2023. Sama seperti modul sebelumnya, dalam ruang
kolaborasi didampingi oleh Fasilitator Ibu Mamik Yuni Prastyani, S.Pd.MPd yang begitu luar
biasa. Kegiatannya adalah berdiskusi secara kelompok untuk menganalisis 4 kasus yang terjadi
menggunakan posisi kontrol guru dan segitiga restitusi. Kemudian tanggal 7 Oktober 2023
dilanjutkan dengan ruang kolaborasi 2 sesi diskusi untuk membahas hasil diskusi kelompok
tentang analisis kasus pada pertemuan sebelumnya. Diskusi berjalan dengan lancar dan interaktif
karena masing-kelompok menyajikan hasil diskusinya dengan baik dan kelompok lain saling
menanggapi dan memberikan pertanyaan seputar topik diskusi.

Kegiatan berikutnya adalah melakukan demonstrasi kontekstual tentang modul 1.4. Pada
demonstrasi kontekstual kali ini, setiap CGP diminta untuk membuat 2 skenario kasus yang
terjadi di sekolah kemudian menyelesaikannya menggunakan segitga restitusi. Tidak lupa CGP
merekam dialog restitusi tersebut kemudian menguploadnya ke youtube atau google drive
sebelum diunggah ke LMS. Penggunaan restitusi dengan 5 posisi control guru serta segitiga
restitusi dan menerapkannya dalam ekosistem sekolah yang aman, dan berpihak pada murid,
menyusun strategi-strategi aksi nyata yang efektif dengan mewujudkan kolaborasi beserta
seluruh pemangku kepentingan sekolah agar tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan
karakter murid, menganalisis secara reflektif dan kritis penerapan budaya positif di sekolah dan
mengembangkannya sesuai kebutuhan sosial dan murid.

2. Feelings (Perasaan)

Perasaan saya selama mempelajari modul 1.4 ini adalah sangat senang dan beruntung
karena bisa mempelajari materi yang sangat bermanfaat. Hal yang menarik selama mempelajari
modul 1.4 ini adalah tentang posisi kontrol guru yang ternyata bermacam-macam dan memiliki
ciri masing-masing. Dengan belajar posisi control tersebut, saya menjadi paham posisi mana
yang ideal untuk diterapkan di sekolah, yaitu sebagai manajer. Selain itu saya juga tertarik ketika
mempelajari penyelesaian masalah menggunakan segitiga restitusi, karena dengan segitiga
restitusi guru bisa mengarahkan siswa untuk menemukan solusi terbaik dari masalah yang
dihadapi
tanpa menggunakan hukuman maupun konsekuensi yang bisa membuat siswa menjadi kecil hati
atau merasa bersalah, melainkan membuat siswa menjadi mandiri dan semakin bertanggung
jawab dalam melaksanakan keyakinan kelasnya.

3. Findings (Pembelajaran)

Banyak sekali pembelajaran yang bisa saya ambil dari modul 1.4 ini, diantaranya saya
menjadi paham apa itu disiplin positif dan dan nilai-nilai kebajikan universal yang bisa kita
tanamkan di sekolah, paham tentang apa itu teori motivasi, hukuman dan penghargaan, serta
restitusi beserta dampak yang bisa ditimbulkannya, semakin paham tentang pentingnya
keyakinan kelas, paham juga akan kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas, paham akan
lima posisi kontrol guru yaitu posisi penghukum, posisi pembuat rasa bersalah, posisi teman,
posisi pemantau/monitor, dan posisi manajer. Dari kelima posisi kontrol guru tersebut, yang
menjadi posisi paling ideal adalah sebagai manajer, karena dapat menunjang motivasi instrinsik
siswa, berpihak pada siswa, dan memerdekakan siswa. Dan pembelajaran berikutnya yang saya
dapat yaitu penyelesaian masalah menggunakan segitiga restitusi. Segitiga restitusi merupakan
proses dialog yang dijalankan oleh guru atau orangtua agar dapat menghasilkan murid yang
mendiri dan bertanggungjawab. Proses restitusi terdiri dari 3 tahap yaitu pertama menstabilkan
identitas, kedua validasi tindakan yang salah, dan ketiga menanyakan keyakinan. Menjadi
seorang guru tentu tidak mudah untuk sampai pada posisi manajer dan melakukan restitusi,
namun kita harus tetap yakin bahwa tujuan seorang guru yaitu menciptakan siswa yang mendiri,
merdeka, dan bertanggungjawab. Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kita agar
dapat terus mengasah dan menerapkan disiplin positif yang memerdekakakn murid.

4. Future (Penerapan)

Setelah memepelajari modul 1.4 tentang budaya positif sekolah, saya akan lebih tenang
dan sabar dalam mengahadapi sebuah permasalahan di kelas maupun sekolah, selalu
memperhatikan kebutuhan murid, memposisikan diri saya sebagai guru pada posisi kontrol
manajer secara konsisten. Saya juga akan membuat keyakinan kelas untuk menguatkan nilai-nilai
kebajikan untuk menumbuhkan budaya positif. Tak lupa saya akan menerapkan segitiga restitusi
ketika menghadapi murid yang melanggar keyakinan kelas. Dengan segitiga restitusi, diharapkan
murid menjadi lebih kuat secara pribadi, membuka wawasan murid agar dapat menyelesaian
permasalahannya sendiri, dan murid semakin percaya diri, mandiri, dan merdeka.

Anda mungkin juga menyukai