Anda di halaman 1dari 3

Modul 1.4.

Budaya Positif
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Asep Parhan, S.Pd.I


SDN Songgom 1
CGP Angkatan 9 Kabupaten Cianjur
Refleksi Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)

Pada kesempatan ini saya akan berbagi pengalaman refleksi terhadap penerapan budaya positif
dengan menggunakan model 4 F (Facts, Feelings, Findings, and Future).

1. FACT (PERISTIWA)
Pembelajaran modul 1.4 tentang Budaya Positif Proses pembelajaran nya menggunakan alur
MERDEKA yaitu mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi
kontekstual, koneksi antar materi, aksi nyata. Pada alur mulai dari diri saya menjawab
beberapa pertanyaan pemantik di LMS, Kemudian dilanjutkan dengan alur eksplorasi
konsep, saya mendapatkan banyak ilmu terkait disiplin positif, nilai-nilai kebajikan,
keyakinan kelas, kebutuhan dasar, posisi kontrol, dan segitiga restitusi. Pada alur ruang
kolaborasi kami berdiskusi secara berkelompok untuk menganalisis beberapa kasus
kemudian dipresentasikan melalui forum diskusi. Setelah mendapatkan penguatan dari
fasilitator kami memasuki alur demonstrasi kontekstual dengan tugas
mempraktikan segitiga restitusi di sekolah masing-masing. Pemahaman kami
semakin mendalam setelah saya mengikuti kegiatan elaborasi pemahaman bersama
instruktur karena materi yang cukup banyak dan waktu terbatas sehingga melalui
kegiatan ini sangat membantu saya. Langkah selanjutnya yaitu saya harus
merancang koneksi antar materi dari modul 1.1 Filosofi pendidikan KHD, modul 1.2
nilai dan peran guru penggerak, modul 1.3 visi guru penggerak, dan modul 1,4
tentang budaya positif. Saya berlanjut untuk merancang kegiatan aksi nyata yang akan saya
presentasikan dengan rekan sejawat/guru di SDN Songgom 1 terkait implementasi
dari modul 1.4 tentang budaya posistif. Selain itu juga tidak lupa melanjutkan
untuk membuat jurnal refleksi dwi mingguan sebagai upaya perbaikan dan tindak
lanjut pada diri saya.
2. FEELINGS (PERASAAN)
Selama mempelajari dan menerapkan modul 1.4 tentang budaya positif saya
merasa senang dan beruntung mendapatkan materi ini melalui Pendidikan guru penggerak
karena sebelumnya belum mengetahui lebih mendalam terkait budaya positif. Saya juga
merasa tertantang untuk bisa mengimplementasikan apa yang saya pelajari kedalam aksi
nyata di kelas maupun lingkungan sekolah. Selain itu saya juga ingin berbagi pengalaman
melalui komunitas sekolah yang sudah saya bentuk dan dengan orang lain agar lebih
bermanfaat.

3. FINDINGS (PEMBELAJARAN)
Setelah melaksanakan rangkaian kegiatan pada modul 1.4 tentang budaya positif melalui
alur MERDEKA saya menyadari betapa pentingnya budaya positif untuk diterapkan di
sekolah. Penerapan budaya positif harus dilaksanakan secara konsisten melalui kolaborasi
dengan seluruh pihak sekolah. Pada modul ini saya juga belajar tentang kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi manusia, jika tidak terpenuhi akan menimbulkan sebuah permasalahan.
Sebagai seorang pendidik saya juga lebih memahami bahwa ada 5 posisi kontrol yaitu posisi
penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau dan manager. Posisi yang paling ideal
adalah posisi manager, oleh karena itu saya harus belajar untuk menerapkannya. Dalam
menyelesaikan sebuah permasalahan ternyata ada langkah yang baik, yaitu menggunakan
segitiga restitusi. Dalam tahapan segitiga restitusi ada 3 langkah yaitu menstabilkan
identitas, memvalidasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan. Restitusi dilakukan
untuk menciptakan kondisi pada murid untuk memperbaiki kesalahan mereka sehingga
mereka bisa kembali kepada kelompoknya dengan karakter dan nilai-nilai kebajikan yang
dikuatkan. Membentuk pendisiplinan pada murid tidak dilakukan dengan sebuah hukuman
dan penghargaan namun dengan mengembalikan karakter diri yang
bertanggungjawab dan mandiri sehingga mereka memiliki kesadaran untuk menghargai diri
sendiri.

4. FUTURE (PENERAPAN)
Setelah mempelajari modul 1.4 tentang budaya positif saya akan lebih tenang dan sabar
dalam menghadapi sebuah persoalan. Saya akan memposisikan diri pada posisi kontrol
manager secara konsisten. Saya juga akan membuat keyakinan kelas untuk menguatkan
nilai-nilai kebajikan seperti beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong, kreatif dan bernalar
kritis. Untuk menerapkan budaya positif saya juga akan senantiasa berkomunikasi dan
berkolaborasi dengan seluruh pihak sekolah dan pihak terkait seperti wali murid serta komite
sekolah.

SALAM GURU PENGGERAK


TERGERAK BERGERAK MENGGERAKAN

Anda mungkin juga menyukai