Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Dwi Mingguan Modul 1.

4
Budaya Positif Program Guru Penggerak
Oleh: Kisro Subekti
SD Negeri Sadabumi 02
CGP Angkatan 7 Kabupaten Cilacap

Assalamualaikum wr. wb.

Salam bergerak, tergerak dan menggerakan,

Saya Kisro Subekti dari SD Negeri Sadabumi 02 Majenang CGP Angkatan ke


-7 Kabupaten Cilacap.
Pada jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.4 kali ini saya akan
merefleksikan Kembali apa yang telah saya alami selama saya mempelajari
modul 1.4 ini dengan metode 4F / 4P yaitu Facts/Peristiwa, Feelings /
Perasaan, Findings / Pembelajaran, Future / Penerapan. Penjelasannya
sebagai berikut:

Fact (Peristiwa)
Dalam modul 1.4 tentang Budaya Positif ini banyak hal yang saya pelajari
yang dimulai dari diri dengan mempelajari sub modul dengan tujuan
pembelajaran khusus mengaktifkan pengetahuan awal apa yang telah
dipelajari sebelumnya tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara
dihubungkan dengan konsep lingkungan dan budaya positif di sekolah.
Kemudian dilanjut ke sub modul eksplorasi konsep yang mencakup beberapa
bagian yaitu : Disiplin positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal, Lima Posisi
Kontrol,teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi, Kebutuhan
Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas, Segitiga Restitusi. Dengan harapan
setelah mempelajari sub-sub modul tersebut calon guru penggerak akan
mampu menjadi motor penggerak perubahan budaya positif di satuan
Pendidikan masing-masing dengan berkolaborasi bersama para pemangku
kepentingan agar tercipta ekosistem sekolah yang lebih berpihak pada murid
Feeling (Perasaan)
Selama mempelajari modul ini saya banyak menemukenali pemahaman-
pemahaman budaya positif yang berbanding terbalik dengan apa yang saya
yakini selama ini, sebelum nya saya berkeyakinan bahwa penerapan displin
itu harus dengan pemaksaan atau dengan pemberian hukuman, Ketika
murid melanggar peraturan mereka harus menerima konsekuensi sesuai
dengan apa yang mereka perbuat. Saya beranggapan disiplin akan berhasil
apabila mereka mentaati aturan tanpa terkecuali, dan tanpa memikirkan efek
jangka Panjang yang diterima oleh murid tersebut apakah mereka akan
merasa nyaman atau bahkan sakit hati dengan kita. selain terbukanya
pemahaman saya tentang penerapan budaya positif , saya juga merasa
menyesal jika mengingat Ketika saya memposisikan diri saya dalam posisi
kontrol sebagai seorang penghukum, jangan-jangan ada salah satu atau
salah dua murid yang membenci saya karena pernah dihukum oleh dan
mereka merasa tersakiti
Finding (Pembelajaran )
Pembelajaran yang saya dapatkan setelah mempelajari modul ini adalah
bahwa sebagai calon guru penggerak harus mampu menempatkan diri dalam
posisi kontrol yang tepat dalam penerapan budaya positif disekolah. Adapun
4 posisi control yang saya pelajari dalam modul 1.4 ini adalah: 1. Posisi
control sebagai penghukum, 2. Posisi Kontrol sebagai pembuat rasa bersala,
3. Posisi control sebagai teman, 4. Posisi control sebagai manager. Diantara
4 posisi kontrol di atas, posisi control sebagai manajer adalah posisi control
yang paling bagus dan relevan untuk diterapkan di sekolah dengan
menerapkan segitiga restitusi sebagai solusi ketika ada murid yang
melanggar keyakinan kelas. Kenapa dengan segitiga restitusi ? karena
dengan restitusi menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki
kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka,
dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004)
Hal ini saya pahami setelah mengikuti pembelajaran di modul 1.4 yaitu yang
pertama dengan mengikuti kegiatan di ruang kolaborasi Modul 1.4 - Kerja
Kelompok moda: pertemuan tatap maya Bersama bapak fasilitator bpk Lukito
Lebdo Pitono, S.Pd. pada tanggal 12 Desember 2022. Dan di lanjutkan
dengan sesi presentasi hasil diskusi Bersama kelompok kami yaitu ibu
rodiatus sa’adah, ibu tatik budiyarti, dan ibu siti fatimatuz zahro pada
tanggal 13 Desember 2022 di ruang Kolaborasi modul 1.4 – Presentasi dan
Diskusi moda : pertemuan tatap maya.
Hal ini juga diperjelas dalam Kegiatan Elaborasi Pemahaman Modul 1.4
bersama Instruktur I Ketut Latri pada tanggal 19 Desember 2022
Future (Perubahan)
Hal yang akan saya lakukan untuk melakukan perubahan yang
positif dengan lebih memperhatikan kebutuhan peserta didik, menggunakan
posisi control sebagai manager dalam menangani kasus siswa, menerapkan
segitiga restitusi dan selalu menganalisis secara reflektif dan kritis penerapan
budaya positif disekolah dengan berkolaborasi dengan warga sekolah dan
berbagai pemangku kepentingan, walau hal tersebut memerlukan waktu
yang tidak sebentar karena melakukan perubahan yang sudah menjadi
kebiasaan tidak lah mudah .
Demikian jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.4.

Wasalamualaiku wr,wb

Salam dan Bahagia

Anda mungkin juga menyukai