Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullohi Wabarokatuh

Salam Guru Penggerak. Saya Siti Nurhayati, M.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan
9 dari SDN CIGADUNG Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pada kesempatan
ini saya akan menulis tentang apa yang sudah saya lakukan pada pendidikan Guru
penggerak di materi Modul 1.4 yaitu tentang Budaya Positif. Jurnal Dwi mingguan ini
harus saya tulis untuk menggambarkan refleksi saya setelah mempelajari Modul 1.4
dan ini merupakan tugas setelah berakhirnya modul yang dipelajari sebagai seorang
Calon Guru Penggerak. Saya akan menuliskan semua pengalaman saya dan semua
yang saya rasakan selama mempelajari modul 1. 4 ini dalam artikel ini dengan model
refleksi 4P yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway yaitu:
PERISTIWA/FACT
Setelah mempelejarai modul 1.3 tentang visi guru penggerak kami melanjutkan ke
modul 1.4 tentang budaya positif. Dimulai dengan kegiatan Mulai Dari Diri pada
tanggal 06 Oktober 2023, dengan mempelajari sub modul dengan tujuan
pembelajaran khusus mengaktifkan pengetahuan awal apa yang telah dipelajari
sebelumnya tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan
konsep lingkungan dan budaya positif di sekolah. Kemudian dilanjut ke sub modul
Eksplorasi konsep pada tanggal 2-5 Oktober 2023 yang mencakup beberapa bagian
yaitu : Disiplin positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal, Lima Posisi Kontrol, Teori
Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi, Kebutuhan Dasar Manusia dan
Dunia Berkualitas, dan yang terakhir Segitiga Restitusi.
Pada tanggal 6 Oktober 2023 kami bertemu di ruang kolaborasi yang didampingi
dengan fasilitator hebat sekali Bapak Toni membahas tentang beberapa kasus murid
yang ada di sekolah. Kami dibagi menjadi 3 kelompok untuk memecahkan
permasalahan yang ada dengan menyelesaikan kasus tersebut dengan segitiga
restitusi, serta menjelaskan posisi kontrol. Ruang kolaborasi dilanjutkan pada hari
berikutnya yaitu pada tanggal 9 Oktober 2023, pada pertemuan ini setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan sebelumnya. Diskusi berjalan
dengan baik dan lancar. Ada beberapa masukan dari teman dan Fasilitator untuk
ditambahkan dalam persentasi kami. Dan selanjutnya kami upload di LMS.
Setelah itu kami mendalami materi dalam kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama
instruktur yang bernama Ibu Iswatun Khoiriyah pada tanggal 13 Oktober 2023.
Pemahaman saya bertambah jelas setelah mendapat pencerahan dari instruktur.
Kemudian saya diminta untuk membuat Koneksi antar materi, mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi sekarang. Dan di akhiri dengan membuat Aksi Nyata.
Dengan harapan setelah mempelajari sub-sub modul tersebut calon guru penggerak
akan mampu menjadi motor penggerak perubahan budaya positif di satuan
Pendidikan masing-masing dengan berkolaborasi bersama para pemangku
kepentingan agar tercipta ekosistem sekolah yang lebih berpihak pada murid sesuai
dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara.
PERASAAN/FEELING
Perasaan saya selama mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif ini adalah
senang dan semakin termotivasi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan
pendidikan guru penggerak. Selain itu saya juga berusaha semaksimal mungkin
dalam menerapkan dan menjalankan budaya positif yang diterapkan di kelas dan di
sekolah. Dimulai dari penetapan keyakinan dan kebijakan kelas yang disepakati dan
ditaati oleh seluruh murid di kelas masing-masing. Penerapan posisi kontrol juga
menjadi perhatian bagi saya, Yangg dulu saya memposisikan diri pada posisi control
pemantau dan penghukum sekarang belajar berada posisi control manager dalam
penyelesaian permasalahan murid.
PEMBELAJARAN/FINDING
Pembelajaran bermakna yang saya peroleh setelah mempelajari modul 1.4 adalah
bahwa sebagai calon guru penggerak harus mampu menempatkan diri dalam posisi
kontrol yang tepat dalam penerapan budaya positif disekolah yaitu posisi kontrol
sebagai manajer dengan menerapkan segitiga restitusi sebagai solusi ketika ada
murid yang melanggar keyakinan kelas. Kenapa dengan segitiga restitusi? karena
restitusi menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka,
sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih
kuat (Gossen; 2004). Dan saya merasakan hal tersebut memang benar,
menyelesaikan masalah dengan hukuman tidak menyelesaikan masalah justru
membuat keadaan semakin rumit. Segitiga restitusi adalah penyelesaiannya. Dengan
segitiga restitusi masalah selesai dengan damai dan anak-anak pun tidak kehilangan
identitas mereka, justru mereka Kembali dengan karakter yang lebih kuat dan lebih
baik.
PENARAPAN KE DEPAN (FUTURE)
Setelah mempelajari modul 1.4 ini yaitu tentang budaya posistif maka saya lebih
paham tentang Disiplin positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal, Lima Posisi
Kontrol,Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi, Kebutuhan Dasar
Manusia dan Dunia Berkualitas, Segitiga Restitusi. Perubahan yang saya rasakan
adalah saya merasa harus tergerak, bergerak dan menggerakkan orang-orang yang
ada di sekitar saya untuk segera mengetahui materi yang saya dapatkan ini. Hal yang
akan saya lakukan untuk melakukan perubahan yang positif dengan lebih
memperhatikan kebutuhan peserta didik, menggunakan posisi kontrol sebagai
manager dalam menangani kasus siswa, menerapkan segitiga restitusi dan selalu
menganalisis secara reflektif dan kritis penerapan budaya positif disekolah dengan
berkolaborasi dengan warga sekolah dan berbagai pemangku kepentingan, meskipun
hal tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar karena melakukan perubahan
yang sudah menjadi kebiasaan tidak lah mudah. Tapi kita harus bergerak menuju
perubahan yang lebih baik.

Salam dan Bahagia.


Terimakasih dan semoga bermanfaat.
Wasalammualaikum warahmatullohi wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai